Você está na página 1de 20

TETANUS

Tetanus didefinisikan sebagai


kelainan neurologik, yang
ditandai oleh peningkatan tonus
dan spasme otot, yang
disebabkan oleh tetanospasmin,
suatu toksin protein kuat yang
dihasilkan oleh Clostridium
tetani.
Penyebab tetanus adalah bakteri anaerob
pembentuk spora bernama Clostridium
tetani.

Kuman gram positif berbentuk batang, motil,


yang membentuk spora terminalis berbentuk
lonjong yang tidak berwarna. Spora ini
menyerupai bentuk raket tenis atau drumstick
Gambar . C.
tetani
PATOGENESIS
1. Tetanus
generalisata
2. Tetanus neonatal

3. Tetanus lokal

4. Tetanus sefalik
Trismus (lockjaw)
Ricus sardonicus.
Opistotonus
Rigiditas otot abdomen yang teraba
sepertikesulitan
Kekakuan leher, papan menelan,
dan peningkatan temperatur 2-4 derajat
celcius diatas suhu normal.
2. TETANUS LOKAL
Bentuk langka yang memberi gejala
terbatas pada otot dekat luka.
Biasanya gejala yang muncul berupa
rasa kaku, kencang, dan nyeri pada
otot sekitar luka. Seringkali terjadi
spasme dan twitching dari otot yang
terkena.
Prognosisnya sangat baik.
Bentuk langka tetanus lokal, terjadi
setelah cedera kepala atau infeksi
telinga. Trismus dan disfungsi
salah satu atau lebih saraf
kranialis, sering pada nervus
ketujuh.
Terjadi pada anak-anak yang lahir
dari ibu yang tidak diimunisasi secara
adekuat, seringkali setelah perawatan
sisa tali plasenta yang tidak steril.
Gejala biasanya terjadi selama 2
minggu pertama kehidupan. Kesulitan
pemberian makan, rigiditas dan
spasme dapat terjadi.
Kelainan yang dapat menjadi
Anamnesis tempat masuknya kuman
tetanus
Trismus, risus sardonikus,
kaku kuduk, opistotonus,
Pem. fisik perut keras seperti papan
atau kejang tanpa gangguan
Pem. Lab :kesadaran
Tidak spesifik
penunjang Bakteriologis : Clostridium
tetani
Penyakit Gambaran Diffrensial

Meningoensefalitis Demam, tidak ada trismus, pemeriksaan CSF abnormal

Polio Tidak ada trismus, pemeriksaan CSF abnormal, paralisis tipe

flaccid

Rabies Riwayat gigtan binatang, trismus tidak ada, hanya

oropharyngeal spasme.

Keracunan Relaksasi komplet diantara spasme


 Penanganan luka
 Cross insisi dan irigasi dengan H2O2 ubah suasana
luka dari anaerob menjadi aerob

 Antitoksin
 Human Tetanus Immunoglobulin (TIG) 3000-6000 IU im
single dose
(Tetagam 1ml=250 IU)
 Serum Anti Tetanus (SAT) 20.000IU/hari im selama 3-5
hari

 Antibiotik
 Pengendalian spasme otot
 Diazepam 10mg iv (10mg/2ml)
(diazepam 0,3-0,5mg/KgBB/kali bisa di berikan
sampai 200 mg/hari)
 Perawatan pernafasan
 Intubasi
 Trakeostomi
 Disfungsi autonomik
 Labetol
 Klonidin
 Tindakan tambahan
 Perawatan di ruangan isolasi yang tenang,
sejuk dan gelap untuk meminimalkan
provokasi terjadinya kejang
 Hidrasi
 Fisioterapi
 Pencegahan perdarahan sal. Cerna dan ulkus
dekubitus
Imunisasi Didapat dari penyuntikan
aktif toksoid tetanus untuk
merangsang tubuh
membentuk antibodi.
Imunisasi Diperoleh dari pemberian
pasif serum yang mengandung
antitoksin heterolog (ATS)
atau antitoksin homolog
(imunoglobulin antitetanus).
Saluran Kardiovask Tulang dan
pernafasan ular otot
• Pneumonia • Takikardia • Fraktur
aspirasi • Hipertensi columna
• Atelektasis • Vasokonstrik vertebralis
si perifer • Perdarahan
dalam otot

Você também pode gostar