Você está na página 1de 17

“STUNTING”

Kelompok 4
Raihan Tahir
Regita Cahyani Monoarfa
Rustiyansy Rauf
Sachraini Amalia Tahir
Sagita Akaseh
Siti Sintiya Palowa
Pengertian
Stunting merupakan kondisi
kronis yang menggambarkan
terhambatnya pertumbuhan
karena malnutrisi dalam jangka
waktu yang lama (Kemenkes,RI
2016)
Stunting adalah keadaan
dimana tinggi badan berdasarkan
umur rendah, atau keadaan dimana
tubuh anak lebih pendek
dibandingkan dengan anak – anak
lain seusianya (MCN, 2009).
Penyebab
1. Faktor gizi ibu sebelum dan selama
kehamilan merupakan penyebab tidak
langsung yang memberikan kontribusi
terhadap pertumbuhan dan perkembangan
janin.
2. Asupan makanan tidak seimbang (berkaitan
dengan kandungan zat gizi dalam makanan
yaitu karbohidrat, protein,lemak, mineral,
vitamin, dan air).
3. Riwayat berat badan lahir rendah (BBLR)
4. Riwayat penyakit.
Menurut Menko Kesra,2013 Masalah balita
pendek menggambarkan gizi kronis,
dipengaruhi dari kondisi ibu/calon ibu, masa
janin dan masa bayi/balita, termasuk penyakit
yang diderita selama masa balita. Dalam
kandungan,janin akan tumbuh dan berkembang
melalui pertambahan berat dan panjang
badan,perkembangan otak serta organ-organ
lainnya. Kekurangan gizi yang terjadi dalam
kandungan dan awal kehidupan menyebabkan
janin melakukan reaksi penyesuain. Secara
paralel penyesuain tersebut meliputi
perlambatan pertumbuhan dengan
pengurangan jumlah dan pengembangan sel-sel
tubuh termasuk sel otak dan organ tubuh
lainnya. Hasil reaksi penyesuaian akibat
kekurangan gizi di ekspresikan pada usia dewasa
dalam bentuk tubuh yang pendek.
Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Kejadian
Stunting
1. Makanan tambahan dan
komplementer yang tidak adekuat
2. Wanita usia subur dengan LILA >23,5
cm
3. Kecukupan energi ibu hamil
4. Anemia pada ibu hamil
5. Tinggi badan ibu
Ciri-Ciri Stunting
Dampak Anak Yang
Mengalami Stunting
1. Kesulitan belajar
2. Kemampuan kognitif berkurang
3. Fungsi-fungsi tubuh tidak seimbang
4. Mudah lelah dan tak licah dibandingkan
dengan anak-anak lain seusianya.
5. Postur tubuh tak maksimal saat dewasa
6. Risiko mengalamin berbagai penyakit
kronis (diabetes,penyakit jantung,kanker,
dll) diusia dewasa
7. Risiko untuk terserang penyakit infeksi
lebih tinggi
Cara Mencegah
Stunting
1. Mencegah stunting saat masa kehamilan
Stunting sudah bisa dicegah saat masa
kehamilan, yaitu dengan cara memenuhi
kebutuhan zat gizi. Ibu hamil harus
mendapatkan makanan yang cukup gizi. Ada
dua nutrisi yang penting untuk mencegah
stunting saat masa kehamilan, yaitu cukupi
asupan zat besi dan asam folat. Dua nutrisi
ini penting untuk mencegah stunting karena
kedua nutrisi ini membantu pertumbuhan
dan perkembangan janin dalam kandungan
sang ibu. Untuk lebih jelasnya silahkan
konsultasikan dengan dokter atau bidan.
2. Mencegah stunting saat pertumbuhan
bayi/anak
a) Berikan ASI dan MPASI
b) Sanitasi dan Lingkungan yang bersih
c) Berikan Protein jika bayi berusia 3 tahun
d) Rutin imunisasi dan periksa kesehatan
anak
Zat Gizi Mikro Yang Berperan
Untuk Menghindari Stunting
1. Kalsium
Berfungsi dalam pembentukan tulang serta gigi,
pembekuan darah,dan kontraksi otot. Bahan Makanan
sumber kalsium antara lain : ikan teri
kering,belut,susu,keju,kacang-kacangan.
2. Yodium
Sangat berguna bagi hormon tiroid dimana hormon
tiroid mengatur metabolisme,pertumbuhan dan
perkembangan tubuh. Yodium juga penting untuk
mencegah gondok dan kekerdilan. Bahan makanan
sumber yodium : ikan laut,udang, dan kerang.
3. Zink
Berfungsi dalam metabolisme tulang penyembuhan
luka,fungsi kekebalan dan pengembangan fungsi
reproduksi laki-laki. Bahan makanan sumber zink : hati,
kerang,telur dan kacang-kacangan.
4. Zat Besi
Zat besi berfungsi dalam sistem
kekebalan tubuh,pertumbuhan otak dan
metabolisme energi, sumber Zat besi
antara lain : hati, telur,ikan,kacang-
kacangan, sayuran hijau dan buah-
buahan.
4. Asam Folat
Berfungsi pada periode pembelahan dan
pertumbuhan sel,memproduksi sel darah
merah dan mencegah anemia. Sumber
asam folat antara lain: bayam,lobak,
kacang-kacangan, dan sayur-sayuran

Você também pode gostar