Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
HAMIL
ADAPTASI MATERNAL
Fase ke-2
Selama trimester kedua, biasanya pada bulan kelima kesadaran akan adanya anak sebagai makhlukyang
terpisah semakin nyata. Dengan menerima realitas seseorang anak (mendengar denyut jantung dan
merasakan gerakan anak) dan perasaan sejahtera yang uth wanita memasuki periode tenang dan
menjadi lebih mawas diri. menerima janin yang sedang tumbuh,biasanya pd bulan ke 5. kalimatnya “
saya akan memiliki bayi”
Fase ke-3
Ibu mulai dengan realistis mempersiapkan diri untuk melahirkan dan mengasuh anaknya. Lebih banyak
riset tentang variable psikologis yang berhubungan dengan ikatan pada masa prenatal dan interaksi
janin-ibu dalam interaksi ibu-bayi diperlukan. mempersiapkan kenyataan untuk melahirkan dan
mengasuh anak nya. “ saya akan menjadi ibu “
Persiapan melahirkan
Banyak wanita takut mengalami nyeri selam proses
kelahiran,wanita juga menyatakan rasa khawatirnya
akan perilaku yang pantas selama bersalin dan
bagimana individu yang merawat mereka akan
menerima perilaku mereka. Persiapan paling baik
untuk melalui persalinan ialah kesadaran yang sehat
tentang kenyataan tersebut, kewaspadaan terhdapap
kerja, nyeri, dan risiko yang diimbangi dengan
perasaan suka cita dan pengharapan akan hasil akhir
yang menggembirakan.
ADAPTASI PATERNAL
Menerima kehamilan
May (1982) menemukan bahwa kesiapan ayah untuk menyambut
suatu kehamilan dicerminkan dalam 3 aspek:keuangan yang
relative cukup, hubungan yang stabil dengan pasangan, dan
kepuasan dalam hubungan tanpa anak. Pria menunjukkan berbagai
respons emosi (gaya keterlibatannya) terhadap kehamilan pertama
pasangannya. Dalam studi yang dilakukan oleh may (980,1982)
ditemukan tiga gaya yang khas, gaya pengamat didefenisikan
sebagai sikap yang menjauhi kehamilan. Mitleiden (turut
menderita)atau gejala psikosomatik yang dialami ayah yang
menantikan bayi sejak lama dikenalsebagai fenomena pada calon
ayah. Gaya instrumental diperlihatkan oleh pria yang menekankan
bahwa tugasnya harus diselesaikan dan memandang dirinya
sebagai “pengurus atau manajer kehamilan”
Identifikasi peran ayah
Pria yang mempunyai rasa percaya diri, pengaturan
keuangan, dan kondisi kerja yang baik tampaknya
lebih mudah terlibat dalam peran sebagai seorang
ayah dalam merencanakan hidupnya. Penelitian
Jordon (1990) pada para calon ayah menunjukkan
pentingnya hal itu, pria dalam penelitiannya
menyatakan bahwa mereka dikenal sebagai
penolong atau pencari nafkah keluarga, tetapi
mereka merasa tidak memiliki contoh untu berperan
sebagai ayah baru.
Hubungan dengan pasangan
Peran pasangan dalam kehamilan dapat sebagai orang yang
memberi asuhan, sebagai orang yang berespons terhadap
perasaan rentan wanita hamil, baik pada aspek biologis
maupun dalam hubungannya dengan ibunya sendiri. Dukungan
pria menunjukkan keterlibatannya dalam kehamilan
pasangannya dan persiapannya untuk terikat dengan anaknya.
Antisipasi persalinan
Hari-hari dan minggu-minggu menjelang tanggal lahir yang diperkirakan ditandai oleh
tindakan antisipasi dan rasa cemas. Perhatian utama ayah ialah membawa ibu ke
fasilitas medis tepat waktu untuk bersalin dan tidak menunjukkan sikap acuh.
ADAPTASI KAKEK-NENEK