Você está na página 1de 16

AUDIT

SEKTOR
PUBLIK
CAROL PASCHAL W. D. 140420873
CHRIST YEREMIAS 140421438
RICKO SUGIARTO 160422673
OKTAVIANUS GLEN ESTEFAN 160422702
TIMELINE
PEMBAHASAN

JENIS, TUJUAN
PENGERTIAN STANDAR AUDIT
DAN LINGKUP

PERBEDAAN
AUDIT SEKTOR
OBYEK KRITERIA AUDIT
PUBLIK VS
KOMERSIAL

PEMEIKSA/AUDIT
DASAR HUKUM MANFAAT AUDIT
OR
PENGERTIAN
• Audit Sektor Publik merupakan kegiatan yang ditujukan
terhadap entitas yang menyediakan pelayanan dan
penyediaan barang yang pembiayaannya berasal dari
penerimaan pajak dan penerimaan negara lainnya dengan
tujuan untuk membandingkan antara kondisi dengan
kriteria.

• Audit Sektor Publik biasanya disebut pula dengan


pemeriksaan tentang pengelolaan dan tanggung jawab
Keuangan Negara.
PENGERTIAN
• Pemeriksaan adalah proses identifikasi masalah, analisis, dan evaluasi
yang dilakukan secara independen, objektif, dan profesional berdasarkan
standar pemeriksaan, untuk menilai kebenaran, kecermatan, kredibilitas,
dan keandalan informasi mengenai pengelolaan dan tanggung jawab
keuangan negara

• Keuangan negara adalah semua hak dan kewajiban negara yang dapat
dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun
berupa barang yang dapat dijadikan milik Negara berhubung dengan
pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut.

• Pemeriksaan keuangan negara meliputi pemeriksaan atas pengelolaan


keuangan negara dan pemeriksaan atas tanggung jawab keuangan negara
PENGERTIAN
• Pengelolaan Keuangan Negara adalah keseluruhan kegiatan
pejabat pengelola keuangan negara sesuai dengan
kedudukan dan kewenangannya, yang meliputi perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan, dan pertanggungjawaban.

• Tanggung Jawab Keuangan Negara adalah kewajiban


Pemerintah untuk melaksanakan pengelolaan keuangan
negara secara tertib, taat pada peraturan perundang-
undangan, efisien, ekonomis, efektif, dan transparan, dengan
memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.
PERBEDAAN AUDIT SEKTOR
PUBLIK VS KOMERSIAL
Publik Komersial

Tujuan Pemberian opini, kelemahan PI, identifikasi Pemberian opini


penyimpangan perundang-undangan, dan
fraud
Objek Pemerintah Pusat, Kementerian / Lembaga, Perusahaan dan Yayasan
Pemerintah Daerah, Bank Indonesia, Badan
Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik
Daerah, Badan Layanan Umum, Lembaga atau
badan lain yang mengelola keuangan negara
Pengguna DPR dan DPRD Pihak eksternal (Investor,
Supplier, Kreditor, dan
Pemerintah)
Pemeriksa BPK dan KAP KAP
DASAR HUKUM
UUD 1945
Pasal 23 ayat (5): Pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung
jawab keuangan negara dilaksanakan oleh Badan Pemeriksa
Keuangan yang bebas dan mandiri

UU no 17/2003 tentang Keuangan Negara


Pasal 33: Pemeriksaan pengelolaan dan pertanggungjawaban
keuangan negara diatur dalam undang-undang tersendiri
DASAR HUKUM
UU no 15/2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab
Keuangan Negara
Pasal 2 ayat 2: BPK melaksanakan pemeriksaan atas pengelolaan dan
tanggung jawab keuangan negara

UU no 15/2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)


Pasal 6 ayat 1: BPK bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab
keuangan negara yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah
Daerah, Lembaga Negara lainnya, Bank Indonesia, Badan Usaha Milik
Negara, Badan Layanan Umum, Badan Usaha Milik Daerah, dan lembaga
atau badan lain yang mengelola keuangan negara
PEMERIKSA/AUDITOR

BPK-RI

KAP atau pihak lain yang


melakukan pemeriksaan keuangan
untuk dan atas nama BPK-RI
OBJEK PEMERIKSAAN
1. Pemerintah Pusat,
2. Kementerian/Lembaga,
3. Pemerintah Daerah.
4. Bank Indonesia,
5. Badan Usaha Milik Negara,
6. Badan Usaha Milik Daerah,
7. Badan Layanan Umum,
8. Lembaga atau badan lain yang mengelola keuangan
negara
JENIS DAN TUJUAN
PEMERIKSAAN
Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan
Dengan Tujuan
Keuangan Kinerja Tertentu
• Pemeriksaan atas • Pemeriksaan atas • Pemeriksaan yang
laporan keuangan pengelolaan keuangan dilakukan dengan
[pemerintah pusat dan negara yang terdiri tujuan khusus, di luar
pemerintah daerah]. atas pemeriksaan pemeriksaan
• Pemeriksaan keuangan aspek ekonomi dan keuangan dan
ini dilakukan oleh BPK efisiensi serta pemeriksaan kinerja.
dalam rangka pemeriksaan aspek • Pemeriksaan dengan
emberikan pernyataan aktivitas.
opini tentang tingkat
tujuan tertentu meliputi
kewajaran informasi antara lain
yang disajikan dalam pemeriksaan atas hal-
laporan keuangan hal lain di bidang
pemerintah. keuangan,
pemeriksaan
investigatif, dan
pemeriksaan atas
sistem pengendalian
intern pemerintah.
LINGKUP PEMERIKSAAN
OLEH BPK
1. Anggaran dan realisasi pendapatan, belanja dan pembiayaan.
2. Posisi aset, kewajiban dan ekuitas dana.
3. Arus kas dan saldo kas akhir sesuai dengan sisa lebih
pembiayaan anggaran (SILPA) dalam laporan realisasi
anggaran dan ekuitas dana dalam neraca.
4. Pengungkapan informasi yang diharuskan seperti disebutkan
dalam SPKN.
5. Selain itu, pemeriksaan juga menguji efektivitas pengendalian
intern dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-
undangan yang terkait dengan pelaporan keuangan dalam LK.
STANDAR
PEMERIKSAAN
Pemeriksaan keuangan dilaksanakan berdasarkan Standar
Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) yang ditetapkan
dalam Peraturan BPK Nomor 1 Tahun 2017

• PSP 100 tentang Standar Umum

• PSP 200 tentang Standar Pelaksanaan Pemeriksaan

• PSP 300 tentang Standar Pelaporan Pemeriksaan


KRITERIA
PEMERIKSAAN
Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), Peraturan
Pemerintah nomor 71 tahun 2010. Dikembangkan oleh
Komite Standar Akuntansi Pemerintahan, (UU nomor 17
tahun 2003 dan UU nomor 1 tahun 2004) Terdiri dari sebuah
kerangka konseptual dan 12 pernyataan standar akuntansi
pemerintahan (PSAP)
MANFAAT
PEMERIKSAAN
Mendorong pengelolaan keuangan negara untuk mencapai tujuan negara
1. penyediaan hasil pemeriksaan termasuk di dalamnya kesimpulan yang
independen, objektif dan dapat diandalkan, berdasarkan bukti yang cukup
dan tepat;
2. penguatan upaya pemberantasan korupsi berupa penyampaian temuan
yang berindikasi tindak pidana dan/atau kerugian dalam pengelolaan
keuangan negara kepada instansi yang berwenang untuk ditindaklanjuti,
serta berupa pencegahan dengan penguatan sistem pengelolaan
keuangan negara;
3. peningkatan akuntabilitas, transparansi, keekonomian, efisiensi, dan
efektivitas dalam pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara,
dalam bentuk rekomendasi yang konstruktif dan tindak lanjut yang efektif;
4. peningkatan kepatuhan pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan
negara terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan;
5. peningkatan efektivitas peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah; dan
6. peningkatan kepercayaan publik atas hasil pemeriksaan BPK dan
pengelolaan keuangan negara.
TERIMA KASIH

Você também pode gostar