Você está na página 1de 8

KEGAWATAN KERACUNAN

ALKHOHOL

Arie Ayu Widiyaningsih Nabila Aisyah Andinata


Ayu Tirta Ashari Septanis Herlina
Cahyo Agung Purnomo Zakiya Oktavia
Deny Ryan Irawan
Farikha Muntaza
Khusul Maisyaroh
Sisca Febrianti
 DEFINISI MINUMAN BERALKOHOL
Minuman beralkohol adalah minuman yang
mengandung etil alkohol atau etanol (C2H5OH)
yang diproses dari bahan hasil pertanian yang
mengandung karbohidrat dengan cara
fermentasi dan destilasi atau fermentasi tanpa
destilasi.
PENATALAKSANAAN
 Danger
Pastikan keamanan penolong, pasien dan
lingkungan
 Respon

Setelah aman, tanyakan kepada pasien “apakah


yang dia rasakan?” Jangan pindahkan/mobilisasi
pasien bila tidak perlu
 Call for Help

Aktifkan Emergency Medical Service (EMS), Call


ambulance 118
 Primary Survey (ABCD)
 Periksa jalan nafas pasien (Airway)
 Periksa frekuensi pernafasan pasien (Breathing),
breathing à untuk sementara baik, bila saturasi
O2 lebih dari 95%
 Pastikan sirkulasi pasien (Cirkulation)
 Disability (AVPU, Glasgow coma scale, tanda
lateralisasi)
 Secondary Survey

Head to toe examination


Stabilisasi ---- transportasi (melakukan rujukan
ke RS)
 Langkah-langkah penanganan intoksikasi alkohol:
 Deteksi dini dan tegakkan diagnosis dengan segera.

 Lakukan anamnesis dan pemeriksaan dengan segera dan


dalam waktu singkat.
 Pemeriksaan fisik dan laboratorium

 Gejala utama : Waspada berlebihan, kegelisahan,


agitasi psikomotor, mondar-mandir, banyak bicara dan
tekanan pada pembicaraan, rasa nyaman dan elasi.
Sering kali agresif, perilaku kekerasan dan daya nilai
terganggu, takikardi, hipertensi, dilatasi pupil, mengigil
dan diaforesis, anoreksia, mual dan muntah dan
insomnia
 Breath analyzer
 Terapi
 Bilas lambung, induksi muntah, atau gunakan karbon
aktif untuk mengeluarkan alkohol dari saluran cerna
(gastrointestinal) jika pasien datang kurang dari 60
menit setelah minum alkohol
 Pemberian etanol atau fomepizole untuk
memperlambat atau mencegah terbentuknya metabolit
toksik
 Dialisis (hemodialysis, peritoneal dialysis) berguna
untuk mengeluarkan alkohol dan metabolit toksik yang
mungkin terbentuk dan pemberian basa pada pasien
untuk mengatasi asidosis
 Kondisi Koma
 Posisi miring untuk mencegah aspirasi

 Observasi ketat tanda vital setiap 15 menit

 Injeksi Thiamine 100 mg i.v untuk profilaksis


terjadinya Wernicke Encephalopathy
 Kondisi hipoglikemi maka berikan 50 ml Dextrose
40% iv
 Problem Perilaku (gaduh/gelisah)
 Problem Perilaku (gaduh/gelisah)
 Petugas keamanan dan perawat siap bila pasien agresif

 Terapis harus toleran dan tidak membuat pasien takut


atau merasa terancam
 Buat suasana tenang

 Beri dosis rendah sedatif; Lorazepam 1-2 mg atau


Haloperidol 5 mg per oral, bila gaduh gelisah berika
secara parenteral (i.m)

Você também pode gostar