Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
DISUSUN OLEH :
SELGIA SIAHAYA
SELANJUTNYA
LATAR BELAKANG
Kemoterapi dalam tatalaksana kanker masih merupakan tindakan utama disamping
radiasi dan pembedahan. Pemberian sitotoksika atau antikanker merupakan tindakan utama
untuk mengeliminasi sel-sel kanker dalam tubuh. Kanker adalah salah satu penyakit yang dapat
terjadi pada anak. Kejadian kanker pada anak terus mengalami peningkatan dan menjadi salah
satu penyebab kematian.
Di Indonesia, menurut data Sistem Registrasi Kanker Indonesia (SriKanDi) tahun 2005-
2007 menunjukan bahwa estimasi insidensi kanker pada anak usia 0-17 tahun sebesar 9 per
100.000 anak. Kasus kanker pada anak mencapai 4,7% dari kanker pada semua umur. Ada lima
jenis kanker yang paling banyak dialami anak-anak di Indonesia yaitu leukemia 2,8;
retinoblastoma 2,4; osteosarkoma 0,97; limfoma 0,75 dan kanker nasofaring 0,43 yang masing-
masing dihitung per 100.000 anak (Depertemen Kesehatan Republik Indonesia, 2012).
SELANJUTNYA
TUJUAN
Tujuan Khusus
Untuk mengetahui SOP dan Asuhan keperawtan kemoterapi.
SELANJUTNYA
A. SOP Kemoterapi
1. Pengertian Kemoterapi.
4. Persiapan Klien.
5. Persiapan Alat .
6. Cara Kerja .
7. Discharge Planning .
SELANJUTNYA
B. Asuhan Keperawatan Pada Kemoterapi
1. Pengkajian kardiovaskuler, pernapasan, perkemihan, saluran
a. Riwayat pasien dan keluarga pencernaan, dan fungsi reproduksi/ seksual.
1) Pengetahuan tentang jenis kanker dan stadium. g. Pengkajian psikososial : respon pasien, dan
2) Pengobatan kanker sebelumnya. keluarga terkait dengan pengetahuan tentang
b. Perilaku pasien/ keluarga terhadap pengobatan penyakit dan pengobatannya, misalnya
1) Pengalaman efek samping dan tingkat keparahannya. pengalaman kemoterapi.
2) Cara untuk meminimalkan efek samping.
h. Support sistem dari orangorang terdekat.
3) Efektifitas untuk menurunkan insiden dan keparahan efek
samping. i. Data penunjang : lab, echo/ EKG, bone survey.
c. Diet (Asupan nutrisi)
d. Pengobatan alternative/ komplementer.
e. Pengetahuan tujuan dan pengobatan.
f. Evaluasi fisik : pemeriksaan fungsi sistem
hemopoietik, neurologi, mulut dan kulit,
SELANJUTNYA
Diagnosa Keperawatan KEMBALI
1. Pengertian Kemoterapi.
Menurut Smeltzer dan Bare (2002), kemoterapi adalah penggunaan preparat
antineoplastik sebagai upaya untuk membunuh sel-sel tumor dengan mengganggu fungsi dan
reproduksi seluler. Menurut Desen (2008), kemoterapi merupakan terapi modalitas kanker yang
paling sering digunakan pada kanker stadium lanjut lokal, maupun metastatis dan sering
menjadi satu-satunya pilihan metode terapi yang efektif.. Susanti dan Tarigan (2010) juga
menjelaskan bahwa kemoterapi adalah cara pengobatan tumor dengan memberikan obat
pembasmi sel kanker (sitostatika) yang diminum ataupun diinfuskan ke pembuluh darah.
KEMBALI
2. Tujuan Dilakukan Kemoterapi.
a. Menurunkan ukuran kanker sebelum operasi.
c. Mengobati beberapa macam kanker darah dan menekan jumlah kematian penderita kanker tahap dini.
d. Menunda kematian atau memperpanjang usia hidup pasien sementara waktu meringnkan gejala.
KEMBALI
3. Tanda Gejala atau Efek Samping
Setelah Dilakukan Kemoterapi.
a. Mual dan muntah f. Gangguan pencernaan.
c. Kerontokan rambut, termasuk bulu mata dan alis. h. Kulit kering dan berubah warna.
secara cermat.
b. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan, berikan kesempatan kepada klien atau
A. Tahap prainteraksi
B. Tahap orientasi
C. Tahap kerja
D. Hasil & Hal-hal yang perlu diperhatikan
KEMBALI
A. Tahap prainteraksi
1) Mengecek program terapi yang digunakan, serta waktu pemberian obat sebelumnya.
2) Mencuci tangan.
3) Periksa nama pasien, dosis obat, jenis obat, dan cara pemberian obat.
4) Menyiapkan alat.
KEMBALI
B. Tahap orientasi
1) Memberikan salam dan sapa nama klien.
KEMBALI
C. Tahap kerja
1) Perawat mencuci tangan. 9) Masukan perlahan-lahan obat kedalam flabot NaCl 0,9% atau D5% dengan volume cairan
10) Jangan tumpah saat mencampur, menyiapkan dan saat memasukan obat kedalam flabot
3) Pakai gaun lengan panjang, topi, masker, kaca mata, dan sepatu.
atau botol infus.
4) Ambil obat sitostatika sesuai program, larutkan dengan NaCl 0,9%, D5%, atau intralit.
11) Buat label, nama pasien, jenis obat, tanggal, jam pemberian, serta akhir pemberian atau
5) Sebelum membuka ampul, pastikan bahwa cairan tersebut tidak berada pada puncak ampul. dengan syringe pump.
6) Gunakan kassa waktu membuka ampul agar tidak terjadi luka dan terkontaminasi dengan12) Masukan kedalam kontainer yang telah disediakan.
kulit.
13) Buka gaun, topi, masker, kaca mata kemudian rendam dengan detergent.
7) Pastikan bahwa obat yang diambil sudah cukup dengan tidak mengambil 2 kali.
14) Masukan sampah langsung ke kantong plastik, ikat dan beri tanda atau jarum bekas
8) Keluarkan udara yang masih berada dalam spuit dengan menutupkan kapas atau kassa steril dimasukkan kedalam tempat khusus untk menghindari tusukan.
KEMBALI
D. Hasil & Hal-hal yang perlu di perhatikan
◦ Hasil
◦ Dokumentasikan nama tindakan, tanggal atau jam tindakan, hasil yang diperoleh, respon klien selama
tindakan, nama dan paraf perawat.
KEMBALI
7. Discharge Planning .
a. Penjelasan efek samping yang mungkin terjadi.
f. Control ke dokter atau dating ke rumah sakit jika terjadi panas, menggigil, perdarahan, diare, muntah terus-menerus, penurunan berat badan yang
g. Jika terjadi ekstravasasi, lakukan pendkes untuk mencegah infeksi pada area luka.
KEMBALI