Você está na página 1de 12

 Dari dulu sampai sekarang ini pendidikan merupakan hal

yang paling penting untuk membawa mereka kepada


kehidupan yang lebih baik, dan masalah sukses tidaknya
pendidikan tidak lepas dari faktor pembawaan dan
lingkungan. Pembawaan dan lingkungan merupakan hal
yang tidak mudah untuk di jelaskan sehingga memerlukan
penjelasan dan uraian yang tidak sedikit. Telah bertahun
tahun lamanya para ahli didik, ahli biologi, ahli psikologi,
dan lain-lain memilkirkan dan berusaha mencari jawaban
tentang perkembangan pendidikan. Aliran-aliran
pendidikan telah dimulai sejak awal hidup manusia,
karena setiap kelompok manusia selalu dihadapkan
dengan generasi muda keturunannya yang memerlukan
pendidikan yang lebih baik dari orang tuanya.
1. Aliran Empiris
Empiris berasal dari bahasa Latin, asal
katanya; empiris berarti pengalaman. Aliran ini
dipelopori oleh John Locke(1632-1704), filosof
kebangsaan Inggris, yang terkenal dengan
teorinya “tabularasa” artinya meja berlapis lilin
yang belum ada tulisan di atasnya. Dengan kata
lain, seseorang dilahirkan seperti kertas kosong
yang belum ditulisi maka pendidikanlah yang
menuliskannya.
2. Aliran Nativisme
Nativisme berasal dari bahasa Latin, asal katanya
“natives ” terlahir. Aliran ini dipelopori oleh
Sckophenhauer seorang filosof kebangsaan Jerman yang
hidup dalam tahun 1788-1880. Dia berpendapat
“pendidikan ialah membiarkan seseorang bertumbuh
berdasrkan pembawaannya’. Seseorang akan berkembang
berdasarkan apa yang dibawanya dari lahir. Hasil akhir
perkembangan dan pendidikan manusia ditentukan oleh
pembawaannya dari lahir. Pembawaan itu ada yang baik
dan ada pula yang buruk. Oleh karena itu manusia akan
berkembang dengan pembawaan baik maupun
pembawaan buruk yang dibawanya dari lahir.
3. Aliran Naturalis
Naturalisme berasal dari bahasa Latin dari kata
“nature” artinya alam, tabiat, dan pembawaan. Aliran
ini dipelopori oleh J.J Rousseau (1712-1778), filosof
kebangsaan Prancis. Aliran ini dinamakan juga
nagativisme ialah aliran yang meragukan pendidikan
untuk perkembangan seseorang karena dia dilahirkan
dengan pembawaan yang baik. Ciri utama aliran ini
adalah mendidik seseorang kembali kepada alam agar
pembawaan seseorang yang baik itu tidak dirusak
oleh pendidik. Dengan kata lain pembawaan yang
baik itu supaya berkembang dengan spontan.
4. Aliran Konvergensi
Konvergensi berasal dari bahsa Inggris asal
katanya “convergency” artinya pertemuan pada
suatu titik. Aliran ini dipelopori oleh William
Stem seorang ahli pendidikan bangsa Jerman
dalam tahun 1871-1937. Aliran ini
mempertemukan atau mengawinkan dua aliran
yang berlawanan diatas antara nativisme dan
empirisme. Perkembangan seseorang
tergantungan kepada pembawaan dan
lingkungannya.
1. Pengajaran Alam Sekitar
Dasar pemikiran yang terkandung di dalam pengajaran alam sekitar
adalah peserta didik akan mendapat kecakapan dan kesanggupan baru
dalam menghadapi dunia kenyataan. Penjelajahan seseorang dalam
menemukan hal-hal baru, baik untuk pengetahuan, olah raga, maupun
rekreasi menjadikan program pendidikan alam sekitar dipandang sangat
penting. Melalui penjelajahan yang dilakukan, maka sekarang peserta
didik, akan menghayati secara langsung tentang keadaan alam sekitar,
belajar sambil mengerjakan sesuatu dengan serta merta memanfaatkan
waktu senggangnya. Pendidikan alam sekitar ini mudah dilaksanakan di
segala jenjang pendidikan. Konsekuensinya, dalam persiapan perlu
dipikirkan tentang biaya ketika akan diadakan penjelajahan seperti
halnya biaya transportasi, biaya hidup selama penjelajahan, penginapan
dan sebagainya.
2. Pengajaran Pusat Perhatian
Penemuan adalah Ovide Decroly (1871-1923), seorang dokter
perancis mendirikan yayasan untuk anak-anak abnormal yang
bertempat dirumahnya pada tahun1901. pada tahun1907
metodenya diterapkan pada anak-anak normal. Pengajaran
disusun menurut pusat perhatian anak, yang dinamai centres
d’interet. Decroly mencari dan menyelidiki naluri anak dalam
pertumbuhannya (secara intrinsik). Naluri yang perlu didapatkan
adalah naluri untuk mempertahankan diri,untuk makan, bermain
dan bekerja, dari meniru. Berangkat dari naluri tersebut
selanjutnya disusun pusat perhatian seperti: untuk makan, untuk
berlindung, mempertahankan diri terhadap musuh, dan untuk
bekerja. Yang menarik pada pendidikan/ pengajaran Decroly yaitu
bahwa anak selalu bekerja sendiri tanpa ditolong dan dilayani.
3. Sekolah Kerja
George Kerschensteiner (1854-1932) menulis karangan
tentang arbeitsshule. Ia seorang guru ilmu pasti yang
diangkat sebagai inspektur di Munchen. Pada tahun 1898
ia mengembangkan cita-cita pendidikan, bagi
kerschensteiner, tujuan hidup manusia yang tertinggi
adalah mengabdi kepada negara. Berhubungan dengan
itu kewajiban sekolah yang terpenting ialah menyiapkan
peserta didik untuk sesuatu pekerjaan. Jadi yang menjadi
pusat tujuan pengajaran adalah kerja untuk menatap
masa mendatang. Melalui bekerja manusia menuju ke
lingkungan kebudayaan masyarakatnya. Peserta didik
bekerja berkelompok sesuai dengan bagian masing-
masing, sehingga menimbulkan tanggung jawab.
4. Pengajaran Proyek
Proyek pengajaran berarti kegiatan,
sedangkan belajar mengandung arti
kesempatan untuk memilih, merancang,
berlatih, memimpin dan sebagainya. Dalam
hal ini penting ialah bahwa peserta didik telah
aktif memecahkan persoalan, maka
wataknya akan terbentuk. Demikian konsep
pemikiran WH Kilpatrick di dalam pengajaran
proyek.
1. Perguruan Taman Siswa
Perguruan Taman Siswa didirikan pada tanggal 3 Juli
tahun 1992 oleh Ki Hajar Dewantara diYogyakarta. Ki
Hajar Dewantara lahir pada tanggal 2 Mei tahun
1889, dengan nama kecil Suwardi Suryaningrat.
Perguruan ini didirikan dalam bentuk yayasan. Latar
belakang berdirinya adalah bahwa sekolah sekolah
yang didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda
sesungguhnya tidaklah diperuntukkan untuk
kepentingan politik kolonial Belanda meskipun Mr. C.
Th. Van Den Venter mengatakan bahwa belanda ingin
menebus dosa kepada Rakyat Indonesia.
2. Ruang INS Kayu Tanam
Sebuah sekolah lain timbul sebagai reaksi
terhadap sekolah-sekolah pemerintah Hindia
Belanda yaitu INS ( Indonesiche Nederlansce
School) di kayutanam, yaitu suatu kota kecil di
dekat padang panjang Sumatera Barat. Sekolah
ini mempunyai rencana pelajaran dan metode
sendiri yang hampir mirip dengan rancangan
kerschensteiner dengan arbeitsschulenya.

Você também pode gostar