Abortus imminen adalah perdarahan bercak yang menunjukkan
ancaman terhadap kelangsungan sauatu kehamilan. Dalam kondisi seperti ini kehamilan masih mungkin berlanjut atau dipertahankan. (Syaifudin. Bari Abdul, 2000)
Abortus imminen adalah perdarahan pervaginam pada kehamilan
kurang dari 20 minggu, tanpa tanda-tanda dilatasi serviks yang meningkat ( Mansjoer, Arif M, 1999)
Abortus imminen adalah pengeluaran secret pervaginam yang
tampak pada paruh pertama kehamilan ( William Obstetri, 1990) Etiologi Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi, biasanya menyebabkan abortus pada kehamilan sebelum usia 8 minggu. Faktor yang menyebabkan kelainan ini adalah : Kelainan kromosom, terutama trimosoma dan monosoma X Lingkungan sekitar tempat impaltasi kurang sempurna Pengaruhteratogen akibat radiasi, virus, obat-obatan temabakau dan alkohol kelainan pada plasenta, misalnya endarteritis vili korialis karena hipertensi menahun faktor maternal seperti pneumonia, typus, anemia berat, keracunan dan toksoplasmosis. kelainan traktus genetalia, seperti inkompetensi serviks (untuk abortus pada trimester kedua), retroversi uteri, mioma uteri dan kelainan bawaan uterus. Gambaran Klinis Terlambat haid atau amenorhe kurang dari 20 minggu
pada pemeriksaan fisik : keadaan umum
tampak lemah kesadaran menurun, tekanan darah normal atau menurun, denyut nadi normal atau cepat dan kecil, suhu badan normal atau meningkat
perdarahan pervaginam mungkin disertai
dengan keluarnya jaringan hasil konsepsi
rasa mulas atau kram perut, didaerah atas
simfisis, sering nyeri pingang akibat kontraksi uterus Komplikasi
Perdarahan, perforasi syok dan infeksi
pada missed abortion dengan retensi lama hasil konsepsi
dapat terjadi kelainan pembekuan darah. Pemeriksaan Penunjang
Tes kehamilan positif jika janin masih hidup dan negatif
bila janin sudah mati
pemeriksaan Dopler atau USG untuk menentukan apakah
janin masih hidup
pemeriksaan fibrinogen dalam darah pada missed
abortion Data Laboratorium
Tes urine
hemoglobin dan hematokrit
menghitung trombosit
kultur darah dan urine
Tatalaksana 1.Tirah Baring Merupakan unsur penting dalam pengobatan abortus imminens karena cara ini menyebabkan bertambahnya aliran darah ke uterus dan berkurangnya rangsangan mekanik. Meskipun tidak ada bukti pasti bahwa istirahat dapat mempengaruhi jalannya kehamilan, membatasi aktifitas fisik selama beberapa hari dapat membantu wanita merasa lebih aman sehingga memberikan pengaruh emosional. 2. Abstinensia Abstinensia sering kali dianjurkan dalam penanganan abortus imminens, karena pada saat berhubungan seksual, oksitosin disekresi oleh putting atau akibat stimulasi klitoris, selain itu prostaglandin E dalam semen dapat mempercepat pematangan serviks dan meningkatkan kolonisasi mikroorganisme di vagina. 3. Progesteron Progesteron merupakan substansi yang memiliki aktivitas progestasional atau memiliki efek progesteron, diresepkan pada 13-40% wanita dengan abortus imminens. Progesteron merupakan produk utama korus luteum dan berperan penting pada persiapan uterus untuk implantasi, mempertahankan serta memelihara kehamilan. Sekresi progesterone yang tidak adekuatpada awal kehamilan diduga sebagai salah satu penyebab keguguran sehingga suplementasi progesterone sebagai terapi abortus imminens diduga dapat mencegah keguguran, karena fungsinya yang diharapkan dapat menyokong defisiensi korpus luteum gravidarum dan membuat relaksasi uterus. 4. HcG (Human Chronic Gonadotropin) hCG diproduksi oleh placenta dan diketahui bermanfaat dalam mempertahankan kehamilan. Karena itu, hCG digunakan pada abortus imminens untuk mempertahankan kehamilan. 5. Antibiotik hanya jika ada infeksi Antibiotik yang digunakan adalah amoksisilin ditambah klindamisin dapat mengalami perbaikan, tidak mengalami nyeri abdomen dan perdarahan vaginal tanpa kambuh. Disimpulkan bahwa antibiotic dapat digunakan sebagai terapi dan tidak menimbulkan anomali bayi. 6. Relaksan otot uterus Buphenine hydrochloride merupakan vasodilator yang juga digunakan sebagai relaksan otot uterus. 7. Profilaksis Rh (rhesus) Konsensus menyarankan pemberian immunoglobulin anti-D pada kasus perdarahan setelah 12 minggu kehamilan atau kasus dengan pendarahan gejala berat mendekati 12 minggu.