Você está na página 1de 10

ABORTUS IMMINEN

AZHAR ALKAUTSAR

1610211143
Pengertian

 Abortus imminen adalah perdarahan bercak yang menunjukkan


ancaman terhadap kelangsungan sauatu kehamilan. Dalam kondisi
seperti ini kehamilan masih mungkin berlanjut atau
dipertahankan. (Syaifudin. Bari Abdul, 2000)

 Abortus imminen adalah perdarahan pervaginam pada kehamilan


kurang dari 20 minggu, tanpa tanda-tanda dilatasi serviks yang
meningkat ( Mansjoer, Arif M, 1999)

 Abortus imminen adalah pengeluaran secret pervaginam yang


tampak pada paruh pertama kehamilan ( William Obstetri, 1990)
Etiologi
 Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi, biasanya menyebabkan
abortus pada kehamilan sebelum usia 8 minggu. Faktor yang
menyebabkan kelainan ini adalah :
 Kelainan kromosom, terutama trimosoma dan monosoma X
 Lingkungan sekitar tempat impaltasi kurang sempurna
 Pengaruhteratogen akibat radiasi, virus, obat-obatan
temabakau dan alkohol
 kelainan pada plasenta, misalnya endarteritis vili korialis
karena hipertensi menahun
 faktor maternal seperti pneumonia, typus, anemia berat,
keracunan dan toksoplasmosis.
 kelainan traktus genetalia, seperti inkompetensi serviks
(untuk abortus pada trimester kedua), retroversi uteri, mioma
uteri dan kelainan bawaan uterus.
Gambaran Klinis
 Terlambat haid atau amenorhe kurang dari 20
minggu

 pada pemeriksaan fisik : keadaan umum


tampak lemah kesadaran menurun, tekanan
darah normal atau menurun, denyut nadi
normal atau cepat dan kecil, suhu badan
normal atau meningkat

 perdarahan pervaginam mungkin disertai


dengan keluarnya jaringan hasil konsepsi

 rasa mulas atau kram perut, didaerah atas


simfisis, sering nyeri pingang akibat kontraksi
uterus
Komplikasi

 Perdarahan, perforasi syok dan infeksi

 pada missed abortion dengan retensi lama hasil konsepsi


dapat terjadi kelainan pembekuan darah.
Pemeriksaan Penunjang

 Tes kehamilan positif jika janin masih hidup dan negatif


bila janin sudah mati

 pemeriksaan Dopler atau USG untuk menentukan apakah


janin masih hidup

 pemeriksaan fibrinogen dalam darah pada missed


abortion
Data Laboratorium

 Tes urine

 hemoglobin dan hematokrit

 menghitung trombosit

 kultur darah dan urine


Tatalaksana
 1.Tirah Baring
Merupakan unsur penting dalam pengobatan abortus
imminens karena cara ini menyebabkan bertambahnya
aliran darah ke uterus dan berkurangnya rangsangan
mekanik. Meskipun tidak ada bukti pasti bahwa istirahat
dapat mempengaruhi jalannya kehamilan, membatasi
aktifitas fisik selama beberapa hari dapat membantu wanita
merasa lebih aman sehingga memberikan pengaruh
emosional.
 2. Abstinensia
Abstinensia sering kali dianjurkan dalam penanganan
abortus imminens, karena pada saat berhubungan seksual,
oksitosin disekresi oleh putting atau akibat stimulasi klitoris,
selain itu prostaglandin E dalam semen dapat mempercepat
pematangan serviks dan meningkatkan kolonisasi
mikroorganisme di vagina.
 3. Progesteron Progesteron merupakan substansi yang
memiliki aktivitas progestasional atau memiliki efek
progesteron, diresepkan pada 13-40% wanita dengan
abortus imminens. Progesteron merupakan produk
utama korus luteum dan berperan penting pada
persiapan uterus untuk implantasi, mempertahankan
serta memelihara kehamilan. Sekresi progesterone yang
tidak adekuatpada awal kehamilan diduga sebagai salah
satu penyebab keguguran sehingga suplementasi
progesterone sebagai terapi abortus imminens diduga
dapat mencegah keguguran, karena fungsinya yang
diharapkan dapat menyokong defisiensi korpus luteum
gravidarum dan membuat relaksasi uterus.
 4. HcG (Human Chronic Gonadotropin) hCG diproduksi
oleh placenta dan diketahui bermanfaat dalam
mempertahankan kehamilan. Karena itu, hCG digunakan
pada abortus imminens untuk mempertahankan
kehamilan.
 5. Antibiotik hanya jika ada infeksi Antibiotik yang
digunakan adalah amoksisilin ditambah klindamisin dapat
mengalami perbaikan, tidak mengalami nyeri abdomen
dan perdarahan vaginal tanpa kambuh. Disimpulkan
bahwa antibiotic dapat digunakan sebagai terapi dan
tidak menimbulkan anomali bayi.
 6. Relaksan otot uterus Buphenine hydrochloride
merupakan vasodilator yang juga digunakan sebagai
relaksan otot uterus.
 7. Profilaksis Rh (rhesus) Konsensus menyarankan
pemberian immunoglobulin anti-D pada kasus
perdarahan setelah 12 minggu kehamilan atau kasus
dengan pendarahan gejala berat mendekati 12 minggu.

Você também pode gostar