Você está na página 1de 5

Pemanfaatan Mikroorganisme dalam Industri Alkohol

Alkohol merupakan bahan


alami yang dihasilkan dari
proses fermentasi yang
banyak ditemui dalam bentuk
bir, anggur dan sebagainya.

Bahan dasar:
Karbohidrat apa saja yang
dapat difermentasi oleh
khamir, misalnya jagung,
kentang, beras, apel,
strawberry, dan anggur.
Fermentasi Alkohol
adalah proses peruraian gula menjadi alkohol dan
karbondioksida yang disebabkan oleh aktivitas sel-sel yeast
yang hidup dan berkembangbiak dalam cairan fermentasi
tanpa pemberian udara. Cairan ini mengandung suatu zat
aktif yang mampu memecah molekul gula dan diberi nama
ferment, enzyme, atau zymase yang dihasilkan oleh sel-sel
yeast yang hidup.

Mikroorganisme yang
dapat memfermentasikan
alkohol adalah khamir
Saccharomyces cerevisiae,
Candida utilis, dan
Saccharomyces cerevisiae Hansenula sp.
Fermentasi bertujuan untuk merubah senyawa yang kompleks
menjadi sederhana. Dalam proses fermentasi secara anaerob,
terjadi perubahan senyawa gula oleh mikroorganisme menjadi
akohol, gas CO2 dan energi.

Proses fermentasi alkoholik


dipengaruhi oleh beberapa faktor
antara lain:
1. Pengolahan bahan baku
2. Sterilisasi bahan
3. Pembibitan khamir
4. Fermentasi
5. Distilasi* Tape ketan
Bir (Beer)
Bir dibuat dari barley dan serelia lain
yang karbohidratnya berupa polimer
panjang pati yang harus dipecah
menjadi gula sederhana sebelum khamir
dapat mengubahnya menjadi alkohol.

Anggur
Anggur merupakan produk yang
diperoleh dari fermentasi sari buah
(anggur). Karena buah anggur memiliki
banyak macam, oleh karena itu kita
dapat menjumpai berbagai macam
anggur.
Tape
Tape bisanya menggunakan bahan Karbohidrat (pati)
dasar singkong dan ketan. Singkong
dan ketan yang berupa pati harus
dihidrolisis dahulu menggunakan
Aspergillus sp.
kapang Aspergillus sp. sehingga
terbentuk glukosa yang dapat Glukosa
difermentasikan.
Candida utilis
Saccharomyces cerevisiae
Hansenula sp.

Alkohol

Você também pode gostar