Você está na página 1de 124

ANATOMI SISTEM

PENCERNAAN

OLEH :
DYAH HARIANI
Pendahuluan
 Sistem yang penting
 Mengolah bahan makanan menjadi zat yang dapat
diserap oleh tubuh
 Makanan dicerna dan dihancurkan menjadi
fragmen diubah menjadi komponen-komponen
pembentuknya
 Karbohidrat monosakarida
 Protein asam amino
 Lemak  monogliserida, asam lemak dan gliserol
 Membuang sisa-sisa hasil pencernaan atau zat-zat
yang tidak diperlukan oleh tubuh
Organ-organ Sistem Pencernaan
Organ sistem pencernaan dikelompokan menjadi 2:
• Traktus Gastro Intestional, berupa pipa yang
memanjang dari mulut sampai ke anus
• Struktur Asesoris:
• Yang terdapat dalam mulut (Gigi, lidah, tiga
kelenjar saliva: parotid, sublingual,
submandibulari)
• Berupa organ terpisah yang berfungsi
mengeluarkan getah (hati, kandung empedu, dan
pankreas)
Fungsi Saluran Cerna
Secara umum berfungsi :
• Jalan makanan/memasukkan makanan ke
dalam saluran pencernaan makanan
• Tempat penyimpanan makanan sementara
• Mencerna makanan secara fisik dan kimia
• Mengabsorbsi hasil pencernaan
• Menyimpan sementara sisa makanan yang
tidak tercerna, baru kemudian dikeluarkan
Aktifitas Sistem Pencernaan
Lima aktifitas dasar
1. Ingesti, memasukan makanan kedalam tubuh
2. Mengalirkan makanan sepanjang saluran
pencernaan
3. Digesti, memecah makanan menjadi lebih kecil
4. Absorpsi, menyerap makanan dari saluran
pencernaan
5. Defekasi, Pengeluaran sisa makanan yang tidak
tercerna
PROSES PENCERNAAN
 Ingesti
 Mengambil makanan melalui
mulut
 Mendorong (menggerakkan
makanan)
 menelan
 Peristalsis – mendorong dengan
mekanisme kontraksi dan relaksasi
 Pencernaan mekanik
 Mengunyah
 Bercampur di dalam lambung

 Pencernaan kimia
 Dengan bantuan enzim
 Absorpsi
 Transpor dan penyerapan hasil
makanan yang dicerna ke dalam
darah dan limfa melalui saluran
 Defekasi
6
 Pembuangan substansi yang tidak
Ingesti dan mastikasi
• Di dalam mulut makanan dihancurkan menjadi
bagian-bagian lebih kecil melalui:
• Mastikasi atau pengunyahan dan
• Pelumasan dengan air liur atau saliva
Pengeluaran saliva
Saliva diproduksi oleh sel-sel asini dari:
• Kelenjar parotis yang mengeluarkan air liur
encer
• Kelenjar submandibularis yang mengeluarkan
air liur yang kaya akan musin
• Kelenjar sublingualis
• Kelenjar lain-lain pada mukosa mulut
Perangsangan pengeluaran air liur merupakan
suatu respon repleks yang dimulai dari reseptor-
reseptor yang ada dalam mulut :
• Reseptor cita rasa
• Reseptor bau
• Reseptor raba
Akibat mengunyah, rangsangan kemudian
diteruskan ke hipotalamus dan pusat pengatur air
liur.
Diglutisi
Menelan makanan dilakukan setelah pengunyahan,
terjadi dalam tiga tahap:
1. Tahap bukal
• Makanan dikumpulkan di atas lidah sbg bolus
• Lidah menekan ke palatum keras, mendorong
bolus ke belakang
• Palatum lunak terangkat, mencegah makanan
masuk ke dalam hidung
• Bolus didorong ke dalam faring
2. Tahap faringeal
• Faring tertarik ke atas dibawah dasar lidah
• Laringeal berkontraksi,
• Epiglotis melipat menutup laring untuk
mencegah makanan masuk trakea
• Sfingter antara faring esofagus tertutup
mencegah udara tertarik kedalam esogfagus
selama pernapasan
• Sfingter berelaksasi ketika makanan sampai ke
sfingter
• Otot faring kemudian mendorong bolus
kedalam esofagus bagian atas
3. Tahap esofagus
• Gelombang peristaltik membawa bolus ke
bawah terus ke lambung
Getah lambung
• Lambung merupakan reservoir sementara,
sehingga makanan dapat masuk ke duodenum
dengan teratur
• secara fungsional lambung dibedakan menjadi
• Bagian proksimal, dari kardia, fundus dan
bagian proksimal korpus
• Bagian distal, meliputi bagian distal korpus
dan antrum pilorus.
Komponen getah lambung
• Pepsinogen
• Dihasilkan sel-sel peptik kelenjar-kelenjar
dalam fundus dan korpus
• Dalam lumen, oleh HCl akan diubah menjadi
pepsin
• Asam lambung (HCl)
• Dihasilkan sel-sel parietal
• Berfungsi :
• Mengubah pepsinogen  pepsin
• Mensterilkan makanan
• Membuat kalsium dan besi lebih mudah
diserap dalam usus halus
• Faktor intrinsik untuk penyerapan vitamin B12,
dihasilkan oleh sel-sel parietal kelenjar-
kelenjar dalam fundus dan korpus
• Mukus yang bersifat basa
• Dihasilkan kelenjar-kelenjar antrum pilorik
• Berguna melindungi dinding lambung dari
pepsin dan HCl
Tahap-tahap pengeluaran getah lambung

• Fase sefalik (fase Psikoneural)


• Makanan dalam mulut
• Rangsangan berupa citarasa, bau, dan
penglihatan
• Defisiensi glukosa dalam otak
• Fase lokal (Fase Gastrik)
• Gastrin dilepas bila isi lambung kontak
dengan antrum, secara mekanik dan kemis
• Melalui aliran darah gastrin merangsang
sekresi HCl
• Gastrin dihambat bila pH di dalam lumen
kurang dari 3
• Fase intestinal
• Sekresi lambung ditingkatkan dengan jalur
hormonal, oleh regangan duodenum, dan
absorpsi asam amino yang menigkat
• Sekresi lambung dihambat oleh hormon
enterogastron yang dikeluarkan duodenum,
bila:
• pH kimus yang masuk duodenum rendah
• Lemak dalam kimus meningkat
Gerakan usus halus
• Ada empat tipe pergerakan usus halus secara
otonom:
• Gerakan ke belakang dan ke depan dari
masing-masing vili, hasil kontraksi otot mukosa
• Gerakan pendular oleh otot longitudinal
• Gerakan sirkular secara ritmik oleh otot
sirkular
• Gelombang peristaltik (30-120 cm/menit)
• Refleks peristaltik
• Refleks dipicu dari arah mulut ke anus
• Perangsangan reseptor regang dari bolus
menyempitkan lumen di belakangnya dan
melebarkan lumen di depannya.
• Koordinasi gerakan
• Saraf eferen simpatik melalui penghambatan
fleksus mienterikus menyebabkan :
vasokontriksi pembuluh darah dan relaksasi
otot intestinal
• Serabut eferen parasimpatik dialihkan dari
preganglionik dalam pleksus mienterikus
• Pleksus submukosa mengandung neuron
sensori
• Pesan dari saraf dan dari reseptor regang otot
perifer
Gerakan usus besar dan proses defekasi

• Kimus bergerak dari ileum menuju sekum


melalui katup ileo-sekal (lipatan mukosa
dalam sekum yang mencegah aliran balik
kimus)
• Gerakan massa adalah gerakan cepat tiba-tiba
dari peristaltik, dimulai dalam kolon tengah
• Gerakan ini menggerakan isi usus besar ke
dalam kolon bawah sampai rektum
• Sel-sel goblet mukosa kolon mengeluarkan mukus
yang tidak mengandung enzim, berfungsi melicinkan
feses
• Normal rektum kosong dari feses
• Saat melewati dan menyentuh dinding rektum timbul
sensasi kesadaran akibat keregangan dinding rektum
• Keputusan volunter ditentukan, apakah membiarkan
refleks defekasi dengan relaksasi sfingter ani eksterna
• Defekasi disertai dengan:
• Kontraksi peristaltik kuat kolon decenden,
kolon pelvis dan rektum
• Kontraksi volunter otot-otot dinding
abdomen yang meningkatkan tekanan intra
abdominal
SISTEM PENCERNAAN HEWAN
Susunan sistem pencernaan
 Saluran cerna

•Mulut, kerongkongan (esofagus), lambung


(gaster), usus halus (intestin), usus besar
(kolon), rektum dan anus
 Kelenjar-kelenjar pencernaan

•Kelenjar pencernaan kecil (mulut): parotis,


submandibularis, sublingualis
•Kelenjar pencernaan besar (hati dan pankreas)
 Kandung Empedu (Gall Bladder)
HEWAN MAKAN DENGAN BERBAGAI CARA
Aspek Histologi Saluran
Cerna/AAJ/Histologi FKUI/2007 36
Pengolahan makanan terjadi dalam empat tahapan

Small
molecules

Pieces
of food Nutrient
molecules
Pemecahan Kimia enter body
Pemecahan (enzymatic hydrolysis) cells Undigested
Mekanik material

Food

1 INGESTI 2 DIGESTI 3 ABSORPSI 4 ELIMINASI

Figure 21.2

Copyright © 2003 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


Mekanisme pencernaan pada hewan
• Mekanisme pencernaan pada hewan terdapat dua cara
yaitu
1. Intraseluler (hewan bersel satu seperti Amoeba.
Amoeba melakukan pencaplokan makanan dengan kaki-
kaki pseudopodianya yang kemudian akan terbentuk
vakuola makanan Organel vakuola ini yang akan
mencerna dan mengedarkan makanan ke seluruh tubuh
2. Ekstraseluler ( hewan yang mempunyai saluran
pencernaan seperti belalang, katak, cicak,ikan dan
lainnya)
Lanjutan Ekstraseluler
• Hewan–hewan yang mempunyai saluran
pencernaan akan memasukkan makanan melalui
mulut dengan bantuan gigi, rahang, dan lidah
(beberapa anggota Agnatha dan Tetrapoda), kaki
depan (beberapa mamalia), paruh (pada bangsa
burung), ataupun “pharyngeal suction” (beberapa
ikan, amphibia atau kura-kura).
• Setelah itu sesuai dengan fungsinya sistem
pencernaan makanan akan mencerna makanan
secara khemis dan fisis.
Tipe Sistem Digestivus
Single-celled organisms as well as sponges
digest their food intracellularly
-Other multicellular animals digest their
food extracellularly, within a digestive cavity
-Cnidarians and flatworms, have a
gastrovascular cavity
-Has only one opening, and no
specialized regions
43
– Beberapa hewan
memakan larutan,
mengambil partikel
yang terlarut dalam
air

– Beberapa memakan
substrat, hidup di
dalam atau pada
sumber makanannya

Figure 21.1B, C
Copyright © 2003 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings
– Beberapa makan
cairan dengan cara
menghisap cairan
makananannya

Figure 21.1D

Copyright © 2003 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


SALURAN PENCERNAAN
• Saluran pencernaan pada vertebrata terbagi atas 4 zona atau
daerah yaitu:

1.Zona Ingesif (bagian yang mengambil dan memasukkan


makanan), meliputi bibir, mulut, gigi dan lidah.

2.Zona Progresif (bagian yang mendorong dan mulai mengubah


makanan), meliputi pharink, esophagus dan ventrikulus.

3.Zona Degresif (bagian tempat berlansungnya proses-proses


kimia, seleksi dan absorbsi), meliputi intestenum tenue.
4.Zona Egresif (bagian yang melepaskan sisa makanan yang tidak
berguna), meliputi intestinum krasum, kloaka atau anus.
1 2 3 4
Gambar 1: Daerah Saluran Pencernaan
1. ZONA INGESIF
KAVITAS BUKALIS :
• Rongga di sebelah dalam celah mulut yang dibatasi di bagian luar
oleh pipi dan bibir, sedangkan di bagian dalam oleh permukaan
luar deretan gigi dan gusi. Terdapat kelenjar pencernaan yaitu :
kelenjar Labialis, kelenjar Molaris, kedua kelenjar
menghasilkan mucous dan kelenjar Parotis menghasilkan enzim.
• Pada burung, penyu, monotremata kelenjar-kelenjar tidak ada,
karena kavitas bukalis mengalami kornifikasi
Rongga Mulut
Mulut
• Proses pencernaan pertama kali terjadi di
dalam rongga mulut
• Di dalam rongga mulut, makanan dikunyah
dan dihancurkan oleh gigi, dibantu oleh lidah
• Dalam rongga mulut juga ada enzim yang
membantu pencernaan yaitu enzim amilase
• Gigi manusia terdiri atas gigi seri, gigi taring,
dan gigi geraham
PALATES/LANGIT2 MULUT
 Primary palate : pada
gol. anamniota- dari
hidung menuju ke
kavitas oral
 Ex: Salamander
 Secondary palate :
pada gol. amniota-
meluas ke pharyngeal
cavity
 Internal nares
Figure 11.3: Oral cavity of
amphibian (a) and
KAVITAS ORIS :
• Rongga di belakang deretan gigi dengan atap palatum, bagian depan disebut
palatum durum, dibelakang disebut palatum mole, sedang di dasarnya terdapat
lidah (Tongue)

LIDAH
• Pada cyclostomata, lidah bergigi pada ikan , lidah merupakan lipatan
berdaging pada katak dan kodok, lidah dapat dijulurkan keluar untuk
menangkap mangsa.
• Pada mamalia, kecuali paus lidah dapat bergerak karena adanaya otot intrinsik.
Bagian belakang merupakan jaringan limfoid yang di sebut tonsilia Lingualis.
Antara bagian depan dan belakang dipisahkan oleh sulkus terminalis.
• Papilae pada lidah :Filiformis, Fungformis, Foliate, Sirkum Vollatae
KELENJAR LUDAH DAN MUKUS
• Kelenjar Oral pada mamalia yang mengunyah
makanannya terdapat kelenjar mukus dan
kelenjar Ludah, yaitu Parotis, Sub Maksillaris,
Sub Lingualis
THE MAJOR SALIVARY GLANDS

54
• Kelenjar Bisa pada ular berfungsi melumpuhkan
mangsa, mempertahankan diri dan membantu
mencerna makanan karena mangsa yang
dimakan ditelan utuh atau dicabik-cabik
• Kelenjar Bisa terdapat sepasang di rahang atas
dihubungkan saluran dengan gigi bisa
• Kelenjar ini merupakan derivat glandula labialis
superior (homologi dengn parotis mamalia),
terdapat disebelah luar deretan gigi
disepanjang maksilla
GIGI
• Gigi pada hewan beragam bentuknya yang disesuaikan dengan letak dan
fungsinya seperti gigi Vomer pada katak yang hanya berada pada sisi
anterior berbentuk V. Gigi membantu dalam mekanisme pencernaan
sehingga bentuk dan tipe gigi juga bergantung dari jenis makananan yang
dimakan.
• Gigi pada manusia mempunyai tipe Heterodont karena mempunyai
beberapa bentuk dengan beberapa fungsi yaitu gigi seri ( dens incicivus ),
gigi taring ( dens caninus), gigi geraham depan ( dens premolare ) dan gigi
geraham ( dens molare), sedangkan pada gigi ikan ataupun marmot
mempunyai gigi dengan bentuk yang sama sehingga dikatakan Homodont.

Gambar : Gigi Hetrodont pada
mamalia Hildebrant, 2000)

Ikan Hiu mengalami pergantian gigi ± 10 hari sekali sepanjang hidupnya


sehingga berdasarkan pergantian gigi dikatakan bertipe gigi
Polyphyodont, pada manusia gigi berganti dua kali sepanjang hidupnya
yaitu gigi susu ( Dens Decidiu) dan gigi permanent ( Dens Permanent )
sehingga dikatakan bertipe Diphyodont, karena berganti gigi selama dua
kali sepanjang hidupnya. Jika seperti hewan marmot ataupun mamalia
lain yang tidak mengalami pergantian gigi maka mempunyai tipe gigi
Monophydont
Tipe gigi berdasarkan perlekatannya
a. Acrodont :
• Gigi dengan tipe ini mempunyai bentukan tidak berakar, dimana bagian gigi melekat
pada permukaan luar atau merupakan bagian dari tulang rahang dengan perantara jaringan
keras. Memungkinkan lepas berkali-kali. Biasanya ditemukan pada gigi ikan teleoste.

b. Pleurodont :
• Gigi dengan tipe ini mempunyai bentukan dimana tepi luar tulang rahang membentuk
dinding tipis dengan sisi lingual berrongga ronga untuk ditempati gigi-gigi tersebut
sehingga gigi hanya melekat dengan perantara sisi luar akar dengan perantaraan jaringan
kolagen atau semen, seperti yang dimiliki pada anura, urodela dan reptile

c. Thecodont :
• Gigi dengan tipe ini lebih modern dan tampak kuat karena bagian gigi yaitu akar gigi yang
tertanam dalam jaringan tulang rahang. Gigi tipe ini terdapat pada bangsa mamalia
KLASIFIKASI GIGI MENURUT BENTUK DAN
FUNGSINYA

 Incisors: bentuk spt


pahat, untuk memotong
incisor
 Canines: bentuk kerucut,
untuk merobek dan
canine
menusuk/memecah
 Premolars (bicuspids) and
premolar
 Molars - broad crowns
with 4-5 rounded cusps
molar untuk mengunyah

Cusps are surface bumps


59
BIRD TEETH

 Egg caruncle- all egg


layers
 Not actual tooth
 Structure epidermal,
horny, keratinized
 On tip of snout
 To penetrate egg shell

Figure 11.6: Egg caruncle of


15 day old owlet.
REPTILIAN TEETH

 Egg tooth- lizards and snakes


 Actual tooth
 Upper jaw
 To penetrate egg shell

Figure 11.7: Monitor egg


tooth..
2. ZONA PROGRESIF
FARING
• Faring adalah bagian dari saluran pencernaan yang pertama kali muncul
pada awal pembentukan sistem pencernaan saat embrio
• Faring pada ikan merupakan juga organ respirasi, sedangkan pada
vertebrata dewasa yang berinsang bagian ini merupakan bagian depan
yang berhubungan pendek dengan esophagus.
• Hewan tetrapoda mempunyai bentukan faring dengan glottis (untuk
membuka dan menutupnya laring), bagian awalnya mempunyai saluran
auditori dan awal dari esophagus.
• Pada mamalia terdapat tulang kartilago, Epiglotis terletak di atas glottis.
• Faring pada mamalia dewasa terdapat bagian nasal faring, di bawah
palatum lunak dan oral faring (Orofaring ) dimulai dari ujung akhir palatum
lunak dan bagian sampai ke glottis dan terbukanya daerah esophageal
Faring
• Faring, dari bahasa Yunani, pharynx, adalah
tenggorok atau kerongkongan
• Istilah ini terutama dipakai dalam kalangan
ilmu kedokteran
• Fungsi : sebagai alat pernafasan dan
pencernaan. Pada manusia faring juga
digunakan sebagai alat artikulasi bunyi.
ESOFAGUS
• Esofagus merupakan penghubung antara bagian faring dan lambung

• Esofagus adalah saluran otot yang distensible

• Otot lurik berada pada bagian akhir cephalic dari sepanjang esophagus yang
berlanjut dengan otot polos, walaupun pada hewan ruminansia berhubungan
langsung dengan lapisan lambung (lihat Bagian Lambung pada Ruminansia)
• Pada burung mempunyai krop (tembolok ) di bagian esophagus ini, sebagai
tempat menyimpan makanan sementara
• Esofagus burung panjang dan mengalami kornifikasi

• Membran divertikum pada tembolok ada yang berpasangan dan ada yang
tidak Enzim untuk preliminari pencernaan mungkin juga terjadi di sini
• Esofagus mamalia panjangnya bervariasi tergantung panjang leher

• Untuk mencapai ventrikulus ujung bawahnya menembus diafragma


Kerongkongan
• Kerongkongan/Esofagus (dari bahasa yunani oeso -
"membawa", dan phagus - "memakan")
• Setelah dicerna di dalam mulut, makanan akan masuk ke
dalam kerongkongan.
• Makanan didorong oleh otot kerongkongan menuju lambung.
Gerakan otot ini disebut gerak peristaltik Gerak peristaltik
inilah yang menyebabkan makanan terdorong hingga masuk
ke lambung
• Kerongkongan bertemu dengan faring– yang menghubungkan
dengan rongga mulut – pada ruas ke-6 tulang belakang.
Menurut histologi, kerongkongan dibagi menjadi tiga bagian:
bagian superior (sebagian besar adalah otot rangka), bagian
tengah (campuran otot rangka dan otot halus), serta bagian
inferior (terutama terdiri dari otot halus)
Bolus of food
Tongue
Epiglottis Epiglottis
up down
Pharynx

Larynx
Esophageal Larynx Larynx
sphincter up down
Trachea
Esophagus Esophagus
(windpipe)

Sphincter contracted Sphincter relaxed Sphincter contracted

Figure 21.6

Copyright © 2003 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


21.7 The esophagus squeezes food along to the
stomach
• Gerakan peristalsis pada esophagus mendorong
bolus makanan ke dalam lambung

Circular Relaxed
muscle layer muscles
Circular Relaxed
muscles muscles
contract,
Bolus of constricting
food passageway
and pushing
bolus down
Longitudinal
muscles
contract,
shortening
passageway
ahead of bolus

Stomach
Longitudinal
muscle layer

Figure 21.7

Copyright © 2003 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


Lambung
LAMBUNG
•Lambung pada manusia mempunyai tiga daerah yaitu bagian cardia, fundus dan
pilorus dengan dua curvutura yaitu curvutura mayor merupakan bagian cembung dari
lambung dan curvutura minor yang merupakan bagian cekung.
•Untuk masuk kedalam lambung akan melalui sphinkter kardia dan akhir lambung
terdapat sphinkter pilorus yang tidak tertutup rapat sehingga makanan yang telah
dicerna lambung akan mampu merembes melalui bagian ini.
• Bentuk lambung berbagai macam ada yang berbentuk huruf U, J ada yang seperti
pipa dan sebagainya. Lambung burung mempunyai dua bagian yaitu proventrikulus
(yang dapat diartikan sebagai saluran) dan kelenjar empedal
•Proventrikulus atau lambung kelenjar ini mampu mensekresi enzim/gastrica
sedangkan kelenjar empedal akan menggiling makanan yang kadang dibantu batu
kerikil dimana sel-sel kelenjarnya menghasilkan keratin yang keras
•Pada burung karnivore, batas antara Proventrikulus dan ventrikulus kurang jelas
Gambar: Bentuk lambung pada
burung (Kent, 1987)

Gambar: Bentuk lambung pada


hewan ruminansia (Kent, 1987)

Gambar: Bentuk bermacam


macam lambung hewan
• Hewan monotremata (mamalia bertelur : memiliki
keistimewaan di antara mamalia lainnya karena merupakan
hewan mamalia satu-satunya yang berkembang biak dengan
cara bertelur (ovipar). Contoh : Platypus (Ornithorhynchus
anatinus) dan Echidna sp. (landan Irian) mempunyai lambung
yang mengalami kornifikasi serta tidak ada kelenjar sehingga
lambung hanya berfungsi sebagai makanan sementara saja,
tidak mengalami proses pencernaan apapun.
• Lambung pada hewan ruminansia mempunyai empat bagian
yaitu rumen, retikulum, omasum dan abomasum. Makanan
yang dimakan pertamakali dari esophagus akan dicerna pada
bagian rumen dengan bantuan bakteri dan akan di masukkan
kedalam reticulum. Makanan akan dikeluarkan kembali untuk
di kunyah di dalam mulut kemudian makanan masuk kembali
kedalam rumen dan reticulum. Setelah itu makanan dicerna
dalam omasum dimana enzyme saliva akan beraksi secara
berkelanjutan. Kemudian makanan akan menuju ke
abomasum dan menuju ke usus halus.
• Ruminansia misalnya sapi memproses selulosa
dalam lambung yang terbagi ke dalam empat
ruang
Intestine 3 Omasum 1 Rumen

Esophagus

Rumen 4 Abomasum 2 Reticulum

Figure 21.12B
Copyright © 2003 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings
4-CHAMBERED STOMACHS

 Rumen- food enters


 Bacterial action
 Reticulum- forms a
bolus
 Omasum- reswallowed
grass
 Salivary action
 Abomasum- food
worked out by gastric Figure 11.18: Stomach of
glands calf.
Interior surface Pits
of stomach Gastric juice
(mucus, HCI,
Food particle and pepsinogen)
3
Epithelium
Gastric
juice Pepsinogen Pepsin (active
2 enzyme)
Mucous
cells HCI
Pyloric
sphincter
Gastric 1
STOMACH
gland Chief cells

Pariental cells

Figure 21.8
Copyright © 2003 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings
3. ZONA DEGRESIF
Usus Halus/Intestenum Tenue), bagian awal dari intestenum adalah spincter phylaric
dan berakhir dengan akhir cephalic dari cloaca atau anus, sedangkan yang
dikatakan usus halus atau intestenum tenue bermula dari duodenum dan berakhir
pada bagian Jejenum
DUODENUM :
• Yaitu bagian depan usus halus yang merupakan tempat muara saluran kelenjar pencernaan
seperti hati, empedu dan pancreas
• Permukaan absorbsi dari lapisan saluran ini mempunyai vili yaitu seperti pada hewan
reptile, burung dan mamalia . Bentuk villi pada deudenum ada yang seperti jari-jari dan
daun, villi burung pendek tetapi villi pada mamalia panjang.
• Fungsi villi ini untuk peningkatan absorbsi pada permukaan usus.

• Duodenum ini merupakan usus halus burung, katak dan reptile karena hewan tersebut
tidak mempunyai daerah lain seperti pada mamalia yang mempunyai Jejenum dan Ileum.
Usus halus
Usus halus
Jejunum
JEYUNUM dan ILLEUM :
• yaitu bagian kelanjutan dari duodenum yang mempunyai
lapisan berbentuk villi, tersusun dari jaringan otot polos dan
terdapat sejumlah nodus limpha terutama pada bagian
Jejenum.
• Kekosongan fungsi pencernaan dan absorbsi pada usus halus
khususnya akan diatur spinkter ileum
• Intestinum pada beberapa hewan
- Cylostomata mempunyai intestinum yang pendek dan lurus,
untuk menambah permukaan absorbsi terdapat lipatan
longitudinal meluas ke lumen intestinum yang disebut
tiphosol.
- Elasmobranchii di dalam intestenum tenue, tiphosol
membentuk putaran spiral yang disebut Vulvula spiralis ini
berfungsi untuk menambah luas permukaan absorbsi
• Hewan mamalia rendah seperti amphibia
batas antara intestenum teneu dan intestinum
crasum tidak jelas, sedangkan pada bangsa
reptil batas kedua intestinum tenue dan
crasum terdapat tonjolan kecil yang disebut
ceca coli (cecum coli)
• Burung mempunyai ceca coli yang panjang
tetapi pada burung merpati pendek. Hewan
mamalia herbivora mempunyai intestenum
tenue yang panjang dan ceca coli yang besar
The small intestine is the major organ of chemical
digestion and nutrient absorption
• Alkaline pancreatic juice neutralizes stomach
acids
• Its enzymes digest polysaccharides, proteins,
nucleic acids, and fats
• Bile emulsifies fat droplets for attack by
pancreatic enzymes
• It is made in the liver and stored in the gall
bladder
• Dinding usus halus berlipat-lipat dan dilapisi
oleh lapisan kecil seperti jari yang disebu villi
– Villi memperluas permukaan penyerapan
• Sari-sari makanan yang meliwati epitel vili akan
masuk ke dalam saluran darah
– Darah mengalir menuju hati
– Di hati sari-sari makanan diambil dan diolah
kembali menjadi zat-zat yang dibutuhkan oleh
tubuh

Copyright © 2003 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


INTERIOR OF INTESTINE
Blood vessel
with blood Nutrient
en route to absorption
the liver
Nutrient
absorption
Microvilli

Epithelial
cells

Lumen
Muscle
layers
Blood
Circular folds capillaries

Villi Lymph EPITHELIAL


vessel CELLS
Nutrient
absorption

INTESTINAL WALL VILLI

Figure 21.10B

Copyright © 2003 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


Usus halus Usus besar

Bagian-bagian usus besar.

Struktur usus halus.


Ileum
• Usus penyerapan atau ileum adalah bagian
terakhir dari usus halus. Pada sistem
pencernaan manusia, ) ini memiliki panjang
sekitar 2-4 m dan terletak setelah duodenum
dan jejunum, dan dilanjutkan oleh usus buntu.
Ileum memiliki pH antara 7 dan 8 (netral atau
sedikit basa) dan berfungsi menyerap vitamin
B12 dan garam-garam empedu.
4. ZONA EGRESIF
• Intestinum krasum masih terjadi proses absorbsi khususnya
untuk air dan mineral sehingga sisa makanan yang telah
diabsorbsi sebelumnya akan menjadi padat pada akhir bagian
intestenum ini. Intestinum crasum ini tidak mempunyai villi dan
mikrovilli. Sel-sel mukosa sangat padat dan nodus limpha
ditemukan pada lapisan submukosa. Bagian intestinum crasum
berada pada rongga coelom dan jika intestinum ini telah
melalui rongga pelvik dinamakan rektum. Akhir bagian
pencernaan beberapa vertebrata disebut sebagai kloaka karena
merupakan muara beberapa saluran lain selain pencernaan
seperti reproduksi dan eksresi dan dikatakan Anus jika hanya
tempat muara saluran pencernaan saja.
INTESTINUM KRASUM
• Pada mamalia tingka t tinggi mempunyai dua
daerah yaitu kolon asendens dan kolon
desendens. Perbedaan kedua kolon tersebut
pada gerak usus yang membawa sisa makanan
keatas dan menurun.
• Ikan bertulang rawan pada bagian dorsal
rectum mempunyai glandula rektalis yang
berfungsi untuk mengekresi garam. Burung
mempunyai bursa kloakalis atau bursa fabricii
yang berfungsi untuk membentuk antibodi pada
bagian dorsal rektum.
Usus besar/kolon
• Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian
usus antara usus buntu dan rektum
• Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses.
Pada mamalia, kolon terdiri dari kolon menanjak
(ascending), kolon melintang (transverse), kolon
menurun (descending), kolon sigmoid, dan rektum
• Bagian kolon dari usus buntu hingga pertengahan
kolon melintang sering disebut dengan "kolon kanan",
sedangkan bagian sisanya sering disebut dengan
"kolon kiri".
LARGE INTESTINE
 Fish and amphibians - straight and short
 Amniotes- divided into colon and rectum

 Ileocecal valve- allows passage from


small intestine into large
 Sigmoid flexure- S-shaped region
at rectum
 Cecum- aids in absorption
Terminates at vermiform appendix
 Cloaca- common chamber for
digestive, urinary, and reproductive
products to empty (includes monotremes)
Figure 11.21: Large intestine of hum
LARGE INTESTINE
Digested residue reaches it
Main function: to absorb water
and electrolytes
Subdivisions
Cecum
Appendix
Colon
Rectum
Anal canal

93
Usus buntu/Sekum
• Usus buntu atau sekum (caecus, "buta") dalam
istilah anatomi adalah suatu kantung yang
terhubung pada usus penyerapan serta bagian
kolon menanjak dari usus besar. Organ ini
ditemukan pada mamalia, burung, dan beberapa
jenis reptil. Sebagian besar herbivora memiliki
sekum yang besar, sedangkan karnivora
eksklusif memiliki sekum yang kecil, yang
sebagian atau seluruhnya digantikan oleh umbai
cacing
• Beberapa mamalia mengolah selulosa dengan
bantuan mikroba pada usus besar atau cecum
– Cecum adalah kantung tempat pertemuan usus
halus dan usus besar
– Contoh : pada kuda dan gajah
• Mamalia lain mengolah ulang kotoran mereka
untuk diambil nutrients-nya
– Contoh : Kelinci dan beberapa rodentia

Copyright © 2003 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


Rektum
• INTESTINUM KRASUM
• Pada mamalia tingka t tinggi mempunyai dua daerah
yaitu kolon asendens dan kolon desendens. Perbedaan
kedua kolon tersebut pada gerak usus yang membawa
sisa makanan keatas dan menurun.
• Ikan bertulang rawan pada bagian dorsal rectum
mempunyai glandula rektalis yang berfungsi untuk
mengekresi garam. Burung mempunyai bursa kloakalis
atau bursa fabricii yang berfungsi untuk membentuk
antibodi pada bagian dorsal rektum.
Usus Besar melakukan penyerapan air

• Bahan makanan Large

yang tidak intestine


(colon)

dicerna
dimasukkan ke
dalam colon
End
(usus besar) of small
intestine
Small
intestine

dimana terjadi Rectum

Anus
– Penyerapan Sisa Nutrient

air Appendix
flow

Cecum
– ProduksiFeces Figure 21.11

Copyright © 2003 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


Copyright © 2003 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings
Copyright © 2003 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings
• Hewan rendah memiliki kantung pencerna
dengan satu lubang
– Ini dinamakan sebagai rongga gastrovascular
– Contoh : hydra

Mouth

Tentacle

Hydrolytic
Flagella enzymes

Food
particle

Engulfment
Food Gastro- of food
(Daphnia, vascular particle
a water cavity
flea) Digestion in
food vacuole
Figure 21.3A
Copyright © 2003 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings
• Pada beberapa hewan, Alat pencerna makanan
hanya berupa saluran pencernaan saja
– Hanya berupa saluran dari mulut menuju anus
– Saluran ini terpisah menjadi bagian khusus yang
mengolah makanan secara terpisah

Crop Gizzard
Esophagus Intestine
Pharynx

Anus

Mouth

EARTHWORM

Wall of intestine

Interior of intestine Figure 21.3B

Copyright © 2003 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


Esophagus
Stomach
Gizzard Anus

Esophagus
Stomach
Intestine Gizzard
Crop
Intestine
Mouth Gastric pouches

GRASSHOPPER Mouth

Crop

Anus

BIRD

Figure 21.3B (cont)

Copyright © 2003 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


KELENJAR PENCERNAAN
• Sistem pencernaan makanan juga meliputi
kelenjar pencernaan untuk membantu
mencerna makanan secara kimiawi dengan
menghasilkan beberapa enzim
• Kelenjar pencernaan pada hewan terdiri atas
kelenjar saliva yang telah dibicarakan di bagian
mulut, hati dan Vesica felea, serta pankreas
HATI/HEPAR dan
KANTUNG EMPEDU/ VISIKA FELLEA

• Hati : kelenjar pencernaan terbesar


• Fungsi : 1) menyimpan hasil pemecahan karbohidrat ( sebagian pada golongan cyclostomata
dan ikan) dan lemak; 2) membersihkan toksik pada darah juga dilakukan hepar. Beberapa
vitamin dan mineral mampu tersimpan dalam hepar. Fungsi hepar dalam pencernaan
makanan itu sendiri : 3) mensekresi bilus yang dikeluarkan dari saluran hepar menuju ke
duodenum dimana lemak yang teremulsi diproses bersama enzim dari pankreas.
• Perkembangan hepar dimulai dari median intestinum yang pada posterior ventrikulus yang
membentuk 1 atau 2 divertikula hepatika
• Divertikula posterior membentuk vesika felea dan divertikula anterior meluas dan
bercabang-cabang membentuk hepar.
• Darah yang menuju hepar dari organ viseral menuju sistem porta hepar menembus sinosoid
dapat tersusun atas satu lapis (mamalia dan burung) atau dua lapis pada vertebrata lain.
• Hepar menghasilkan bilus melalui duodenum dimana jika jumlah bilus yang berlebihan
disekresikan dari hepar akan disimpan dalam Vesika felea yang merupakan bentukan dari
pelebaran saluran hepar. Duktus hepaticus akan membawa sekresi bilus ke vesika felea dan
Duktus cisticus akan membawa bilus dari vesika felea dimana kedua duktus ini akan bersatu
membentuk duktus kholadekus yang akan membawa bilus bersama-sama ke duodenum.
Hati
• Hepar pada ikan terdiri dari dua lobus dan
terdapat vesika felea
• Pada reptil dan katak hepar besar dan
terdapat vesika felea
• Pada burung hepar terdiri dari dua lobus dan
vesika felea ada pada semua burung kecuali
burung merpati
Kantung empedu
PANKREAS
• Pankreas hanya ditemukan pada hewan vertebrata, dan seluruh vertebrata
mempunyai pankreas walaupun ada yang mikroskopis seperti pada ikan
• Pankreas dikatakan kelenjar yang berfungsi sebagai kelenjar eksokrin dan kelenjar
endokrin
• Dikatakan kelenjar eksokrin karena hasil sekresinya melalui sistem saluran dan
endokrin karena sekresi dikeluarkan menuju target organ melalui pembuluh darah
• Pankreas berasal dari diverticula entoderm (intestinum) diverticula dinding dorsal
duodenum, menjadi pankreas dorsal. Pankreas ventral tumbuh dari bagian caudal
divertikulum epaticum diventral duodenum.
• Pankreas pada ikan sulit dilihat, amphibia mempunyai satu pankreas dan satu
ductus
• Reptil mempunyai pankreas dengan banyak ductus.
• Burung mempunyai pankreas yang tampak jelas di bagian antara pars
ascendenens dan discendens duodenum.
Pankreas
• Pankreas adalah organ pada sistem
pencernaan yang memiliki dua fungsi utama:
menghasilkan enzim pencernaan serta
beberapa hormon penting seperti insulin.
Pankreas terletak pada bagian posterior perut
dan berhubungan erat dengan duodenum
(usus dua belas jari)
THE DUODENUM AND RELATED ORGANS

114
Kelenjar pencernaan :
• Pankreas
• Hati / hepar.

Pankreas, hati, dan duodenum.


Enzim
• Di dalam usus dua belas jari, dihasilkan enzim dari dinding usus Enzim
tersebut diperlukan untuk mencerna makanan secara kimiawi:
• Enterokinase, untuk mengaktifkan tripsinogen yang dihasilkan
pankreas;
• Erepsin atau dipeptidase, untuk mengubah dipeptida atau pepton
menjadi asam amino;
• Laktase, mengubah laktosa menjadi glukosa;
• Maltase, berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa;
• Disakarase, mengubah disakarida menjadi monosakarida;
• Peptidase, mengubah polipeptida menjadi asam amino;
• Lipase, mengubah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak;
• Sukrase, mengubah sukrosa menjadi fruktosa dan glukosa
• Enzym dinding usus halus mencerna bahan
makanan menjadi sari-sari makanan

Copyright © 2003 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings Table 21.10
Small intestine

Small Stomach
intestine

Cecum

Colon
(large
intestine)

CARNIVORE HERBIVORE Figure 21.12A

Copyright © 2003 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings

Você também pode gostar