Você está na página 1de 25

REAKSI ADISI

NUKLEOFILIK
Gugus Karbonil

Aldehid (RCHO) and keton (R2CO) dicirikan dengan adanya


gugus karbonil (C=O)
Reaksi Adisi Nukleofilik pada Aldehid
dan Keton
 Nu- mendekati
bidang C=O dari
sudut 750C dan
masuk pada atom C
 Terbentuk
intermediet berupa
ion alkoksida
Nukleofil
 Nukleofil dapat bermuatan negatif ( :Nu) atau netral (:Nu)
 Muatan total nukleofil tidak diperhitungkan
Reaktivitas Relatif dari Aldehid dan Keton

 Reaksi addisi nukleofil pada aldehid secara umum lebih reaktif


daripada keton
 Keadaan transisi pada aldehid (a) memiliki halangan sterik dan
energi yang lebih rendah daripada keton (b)
 Aldehid mempunyai satu substituen yang terikat pada C=O:
sedangkan keton dua substituen
Elektrofilitas Aldehid and Keton
 C = O Aldehid lebih terpolarisasi daripada C = O keton
 Seperti dalam karbokation, semakin banyak gugus alkil akan
menstabilkan muatan +
 Keton memiliki lebih banyak gugus alkil, menstabilkan C = O
karbon secara induktif
Kereaktifan Gugus Karbonil
 Banyaknya Muatan Positif
O O O

C C C
R R R H H H

Naiknya Reaktivitas
 Faktor Sterik
O O O

C C C
H3CH2C CH2CH3 H3CH2C CH3 H3CH2C H

Naiknya Reaktivitas
Reaktivitas pada Aldehid Aromatik
 Aldehida aromatik kurang reaktif dalam reaksi adisi nukleofilik
dibandingkan aldehida alifatik
 Efek resonansi donor elektron dari cincin aromatik membuat
C = O kurang reaktif daripada gugus karbonil aldehida alifatik
Adisi pada Karbonil

Nukleofil kuat

Atau dengan asam


Adisi dengan Air

Hidrat umumnya tidak stabil sehingga sukar untuk diisolasi,


dan akan segera kembali menjadi aldehid/keton
Adisi Air dengan Katalis Basa
 Reaksi hidrasi dapat
dikatalisasi oleh
asam dan basa
 Hidrasi yang
dikatalisis basa
adalah ion
hidroksida, yang
merupakan nukleofil
yang jauh lebih kuat
daripada air
Adisi Air dengan Katalis Asam
 Protonasi C=O
meningkatkan
elektrofilitas
Katalisis Asam

Nukleofil lemah

Katalisis asam meningkatkan reaktivitas


gugus karbonil, Adisi nukleofilik lebih
mudah terjadi
DISKUSIKAN
1. Reaksi Grignard
2. Reaksi Wolff–Kishner
3. Reaksi Wittig
Adisi dengan Reagen Grignard
R X + Mg RMgX
Reagen Grignard
Pembentukan Alkohol
O
OMgX OH
C
H H H2O, H+
CH2 CH2 Alkohol Primer
R R

C
OMgX OH
H2O, H+
RMgX
R H
R CH R CH Alkohol Sekunder
R R

O
OMgX OH
C
R R H2O, H+
R C R R C R Alkohol Tersier
R R
Reaksi Wolff Kishner
 Pembentukan Enamina
Wolff- kishner
Reaksi Witting
 Terjadi konversi dari C=O menjadi C=C
 Fosfor ylide ditambahkan pada aldehida atau keton
menghasilkan intermediet dipolar yang disebut betaine
 Betaine secara spontan terurai melalui cincin beranggota
empat menghasilkan alkena dan trifenilfosfin oksida, (Ph)3P=O
Wittig
Adisi dengan Alkohol

Kesetimbangan ke arah Aldehid / Keton


Pembentukan Hemiasetal
Pembentukan Asetal
(dari Hemiasetal)
Asetal sebagai gugus pelindung
Latihan :
1. Tuliskan mekanisme reaksi antara 2-propanon dengan
metanol dalam suasana asam!
2. Tuliskan mekanisme reaksi berikut menggunakan alkil
halida yang sesuai :
a. formaldehid menjadi benzil alkohol
b. sikloheksanon menjadi 1-propilsikloheksanol
3. Tuliskan mekanisme dan produk reaksi antara
asetaldehid dengan 2-klorobutana menggunakan
trifenilfosfin

Você também pode gostar