Você está na página 1de 41

ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA II

PANCA INDERA

DOSEN PENGAMPU :
MIRA FEBRINA, M.SC,.APT

Kelompok 5
1.Dean Pratama Putra (1701053)
2.Dechania Samura (1701054)
3.Indah Septia (1701066)
4.Jihan Fahira Sasmito (1701067)
5.Sarah Amelia Azhar (1701081)
6.Septia Nurbaiti (1701082)
7.Zulfithri Mutiara Ramadhani (1701093)
8.Elsi Diana (1801127)
SUB PEMBAHASAN
 Indera penglihatan (mata)
 Indera pengecap (lidah)
 Indera penciuman (hidung)
 Indera peraba (kulit)
 Indra pendengaran (telinga)
indera pada manusia

Indera penglihatan (mata)

indera pengecap (lidah)

indera penciuman (hidung)

Indera peraba (kulit)

Indera pendengaran (telinga)


Alat indera pada manusia akan berfungsi
dengan baik jika

 1. Saraf-saraf yang berfungsi membawa


rangsangan bekerja dengan baik
 2. Otak sebagai pengolah informasi bekerja
dengan baik
 3. Alat-alat indera tidak mempunyai kelainan
bentuk dan fungsinya
Indera penglihatan (mata)

Mata adalah alat indera komleks yang berevolusi dari


bintik-bintik peka sinar yang primitif pada permukaan
invertebrata. Di dalam wadahnya yang protektif settiap
mata memiliki lapisan reseptor, sistem lensa yang
memfokuskan cahaya ke reseptor tersebut, serta sistem
saraf yang menghantarkan i.mplus dari reseptor ke otak
Bagian dalam mata
bagian luar mata
Bagian bagian bola mata

Lapisan luar (Fibrosa) :


1. Sklera
2. Kornea
Lapisan tengah (vaskuler dan traktus uveal):
1. Koroid
2. Badan siliaris
3. Iris
Lapisan dalam (jaringan saraf) :
1. Retina
2. Lensa mata
3. Cairan aqueous
4. Badan vitreus
organ aksesoris mata

 Alis mata
 Kelopak mata

 Konjungtiva

 Tepi kelopak mata

 Apparatus lakrimalis
Pembuluh darah yg
memperdarahi mata

Mata diperdarahi oleh darah arteri yang berasal dari


arteri siliaris dan arteri retina yang merupakan cabang
dari arteri optalmik,salah satu cabang dari arteri karotis
internus. Vena yang memperdarahi mata adalah vena
retina sentral yang akhirnya bermuara ke sinus vena
profunda. Arteri dan vena terbungkus di dalam saraf
optic yang masuk ke mata pada diskus optic.
Saraf optik
Otot-otot bola mata
LANJUTAN …………….
 M. Levator palpebralis sup : mengangkat kelopak mata
 Orbikularis okuli : menutup mata

 Rektus inferior : mengangkat bola mata kebawah

 Rektus medial : gerakan mata ke arah medial

 Rektus lateral : gerakan mata ke arah lateral

 Rektus okuli superior : mengakat bola mata ke atas

 Obliquus inferior : gerakan bola mata kebawah dan


keluar
 Obliquus superior : memuatar mata ke atas, ke bawah,
dan arah dalam
Cara kerja mata
Proses melihat
Kelainan pada mata
 Presbiopi
 Hipermetropi

 Miopi

 Astigmatisma

 Katarak

 Imeralopi

 Xeroftalxni

 Keratomealasi
Indra Peraba (Kulit)
Stratum
Korneum

Stratum Stratum
Basale Lusidum

LAPISAN
EPIDERMIS

Stratum Stratum
Spinosum Granulomus
LAPISAN DERMIS

Stratum korneum (lapisan tanduk) adalah lapisan kulit


terluar yang terdiri atas beberapa sel gepeng yang mati,
tidak berinti, dan protoplasmanya telah berubah menjadi
keratin (zat tanduk).

Stratum ludisum, yang berada tepat di bawah stratum


korneum, merupakan lapisan sel-sel gepeng tanpa inti
dengan protoplasma yang berubah menjadi protein.

Stratum granulosum (lapisan keratohialin) merupakan 2-3


lapis sel-sel gepeng dengan sitoplasma berbutir kasar dan
terdapat inti diantaranya. Butir-butir kasar ini terdiri atas
keratohialin. Laisan ini tidak terdapat pada mukosa, dan
tampak jelas pada telapak tangan dan kaki.
d. Stratum spinosum (stratum malphigi) yang terdiri
atas beberapa lapis sel berbentuk polygonal yang
besarnya berbeda-beda karena proses mitosis.
Protoplasmanya jernih karena banyak mengandung
glikogen, dan inti terletak di tengah-tengah. Sel-sel
ini makin dekat ke permukaan makin gepeng
bentuknya. Diantara sel-sel stratum spinosum
terdapat jembatan-jembatan antar sel ( intercelluler
bridges) Perlekatan antara jembatan-jembatan ini
membentuk penebalan bulat kecil yang disebut
nodolus bizzozero.Diantara sel-sel spinosum terdapat
pula sel lengerhans. Sel-sel stratum spinosum ini
banyak mengandung glikogen.
e. Stratum basale, yang terdiri satas sel-sel
yang berbentuk kubus yang tersusun
vertical pada perbatasan dermo-epidermal
berbaris seperti pagar. Lapisan ini
merupakan lapisan epidermis yang paling
bawah. Lapisan ini terdiriatas dua jenis sel,
yaitu :
o Sel-sel yang berbentuk kolumnar dengan
protoplasma basofilik, inti lonjong dan
besar, dihubungka satu dengan yang lain
oleh jembatan antar sel.
o Sel pembentuk melanin (melanosit)
merupakan sel-sel berwarna mudah,
dengan sitoplasma basofilik dan inti
gelap, dan mengandung butir pigmen (
melanosomes ).
Lapisan dermis adalah lapisan di bawah
epidermis yang jauh lebih tebal daripada
epidermis. Lapisan ini terdiri dari lapisan
elastic dan fibrosa padat dengan element-
element seluler dan folikel rambut

a.Pars papilare yaitu bagian yang menonjol ke


epidermis, berisi ujung serabut saraf dan
pembuluh darah.

b.Pars retikulare, yaitu bagian di bawahnya yang menonjol


kearah subkutan. Bagian ini terdiri atas serabut- serabut
penunjang misalnya serabut kolagen, elastic dan
retikulin. Serabut ini saling beranyaman dan masing-
masing mempunyai tugas yang berbeda. Serabut kolagen
untuk memberikan kekuatan pada kulit. Serabut elastic
untuk memberikan kelenturan pada kulit, dan serabut
retikulin yang terdapat pada sekitar kelenjar dan folikel
rambut memberikan kekuatan pada alat tersebut.
3. Lapisan subkutis, yang terdiri dari kumpulan sel-
sel lemak dan diantara gerombolan ini berjalan
serabut-serabut jaringan ikat dermis. Sel- sel
lemak ini bentuknya bulat dengan inti tekanan
traumatic mekanis yang menimpa pada kulit,
isolator panas atau untuk mempertahankan suhu,
penimbunan kalori, dan tambahan untuk
kecantikan tubuh. Di bawah subkutis terdapat
serabut otot, kemudian baru terdapat otot.
ADNEKSA KULIT

Merupakan struktur yang berasal dari


epidermis tetapiberubah bentuk dan
fungsinya, terdiri dari kelenjar keringat,
kelenjar sebasea, rambut dan kuku.

Kelenjar
Kuku Rambut
kulit
Kelenjar Kulit

a. kelenjar keringat
(glandula sudorifera ) b. Kelenjar palit (glandula sabasea)
terletak di seluruh permukaan
kulit manusia, kecuali di telapak
tangan dan kaki. Kelenjar palit
Kelenjar ekrin yang
kecil kecil, terletak disebut juga kelenjar holokrin,
dangkal di dermis karena tidak berlumen dan secret
dengan secret yang kelenjar ini berasal dari
encer
dekomposisi sel-sel kelenjar.
Kelenjar palit biasanya terdapat
Kelenjar apokrin yang di samping akar rambut dan
lebih besar, terletak muaranya terdapat pada lumen
lebih dalam dan
secretnya lebih kental.
akar rambut ( folikel rambut ).
2) Kuku, adalah sel epidermis kulit-kulit yang telah berubah
tertanam dalam palung kuku mnurut garis lekukan pada
kulit. Bagian kuku yang terbenam dalam kulit jari disebut
akar kuku (nail root ) bagian yang terbuka di atas dasar
dan yang paling ujung adalah bagian kuku yang bebas.
Kulit tipis yang menutupi kuku di bagian proksimal
disebut opinikium, sedangkan kulit yang ditutupi bagian
kuku be bas disebut hiponikium. Sisi kuku yang
mencekung membentuk alur kuku (nail groove ).

3) Rambut terdiri atas akar rambut dan batang rambut.


Ada dua jenis tipe rambut yaitu rambut halus, tidak
berpigmen yang terdapat pada bayi disebut lanugo,
dan rambut kasar, berpigmen, mempunyai medulla,
dan terdapat pada orang dewasa. Komposisi rambut
terdiri atas karbon 50,60 %, hydrogen 6,36 %, nitrogen
17,14 %, sulfur 5,0%, dan oksigen 20,80%. Rambut
yang normal dan sehat mengkilat, elastis, tidak mudah
patah, dan dapat menyerap air.
SENSASI PADA INDERA PERABA

a. Korpuskula Pacini : tekanan


Korpuskula Pacini (vater pacini) ditemukan di jaringan
subkutan pada telapak tangan, telapak kaki, jari, puting,
periosteum, mesenterium, tendo, ligamen dan genetalia
eksterna. Bentuknya bundar atau lonjong, dan besar
(panjang 2 mm, dan diameter 0,5 – 1 mm). Bentuk yang
paling besar dapat dilihat dengan mata telanjang, karena
bentuknya mirip bawang.

b. Korpuskula Ruffini : panas


Korpuskulus ini ditemukan pada jaringan ikat
termasuk dermis dan kapsula sendi. Mempunyai
sebuah kapsula jaringan ikat tipis yang mengandung
ujung akhir saraf yang menggelembung.
Korpuskulus ini merupakan mekanoreseptor, karena
mirip dengan organ tendo golgi.
c. Korpuskula Krause : dingin
Korpuskulus gelembung (krause) ditemukan
di daerah mukokutis (bibir dan genetalia
eksterna), pada dermis dan berhubungan
dengan rambut. Korpuskel ini berbentuk
bundar (sferis) dengan diameter sekitar 50
mikron. Mempunyai sebuah kapsula tebal
yang menyatu dengan endoneurium.

d. Korpuskula Meissner : sentuhan


Korpuskulus peraba (Meissner) terletak pada
papila dermis, khususnya pada ujung jari, bibir,
puting dan genetalia. Bentuknya silindris,
sumbu panjangnya tagak lurus permukaan kulit
dan berukuran sekitar 80 mikron dan lebarnya
sekitar 40 mikron. Sebuah kapsul jaringan ikat
tipis menyatu dengan perinerium saraf yang
menyuplai setiap korpuskel. Pada bagian tengah
korpuskel terdapat setumpuk sel gepeng yang
tersusun transversal.
e. Korpuskula ujung saraf terbuka: rasa nyeri
Serat saraf sensorik aferen berakhir sebagai
ujung akhir saraf bebas padabanyak jaringan
tubuh dan merupakan reseptor sensorik utama
dalam kulit.Serat akhir saraf bebas ini
merupakan serat saraf yang tak bermielin, atau
seratsaraf bermielin berdiameter kecil, yang
semua telah kehilangan pembungkusnya sebelum
berakhir, dilanjutkan serat saraf terbuka yang
berjalan di antara sel epidermis.
Indra Pendengaran
(Telinga)
Masing-masing telinga terdiri dari tiga
bagian : telinga luar, telinga tengah, dan
dalam. Bagian luar dan tengah banyak
menyalurkan gelombang suara dari udara ke
telinga dalam yang berisi cairan, dimana
energi suara mengalami penguatan dalam
proses ini. Telinga dalam berisi dua sistem
sensorik berbeda : koklea, yang mengandung
reseptor untuk mengbah gelombang suara
menjadi impuls saraf sehingga kita dapat
mendengar; dan apparatus vetibularis, yang
penting bagi sensasi keseimbangan.
Telinga luar terdiri dari pinna (daun telinga), meatus
auditorius eksternus (saluran telinga), dan membran timpani
(gendang telinga). Pinna, lipatan menonjol tulang rawan
berlapis kulit mengumpulkan gelombang suara dan
menyalurkannya ke telinga luar. Pintu mask saluran telinga
dijaga oleh rambut-rambut halus. Kulit yang melapisi saluran
mengandung kelenjar keringat modifikasi yang menghasilkan
serumen (tahi kuping), suatu sekresi lenket yang menjebak
partiket-partikel kecil asing.

Membran timpani, yang membentang merintangi pintu masuk ke


telinga tengah, bergetar ketika terkena gelombang suara. Daeah-
daerah bertekanan tinggi dan rendah yang berselang-seling dan
ditimbulkan oleh gelombang suara menyebabkan gendang telinga
yang sangat peka melekuk ke dalam dan keluar seiring dengan
frekuensi gelombang suara. Bagian dalam gendang telinga yang
menghadap ke rongga telinga tengah juga terpajan ke tekanan
atmosfer melalui tuba eustachius (auditorius), yang
menghubungkan telinga tengah ke faring.
Telinga tengah memindahkan gerakan bergetar membran
timpani ke cairan telinga dalam. Pemindahan ini dipermudah
oleh adanya rantai tiga tulang kecil, atau osikulus (maleus, inkus,
dan stapes).
Kokhlea yang seukuran kacang polong dan berbentuk
mirip siput adalah bagian telinga dalam yang mendengar dan
merupakan sistem tubulus yang bergelungyang terletak jauh di
dlam temporal. Di sebagian besar panjangnya koklea dibagi
menjadi tiga kompartemen longitudinal berisi cairan. Duktus
koklearis yang buntu, juga dikenal sebagai skala media,
membentuk kompartemen tengah. Bagian ini membentuk
terowongan di seluruh panjang bagian tengah koklea, hampiur
mencapai ujung. Kmpartemen atas, skala vestibuli mengikuti
kontur dalam spiral, dan skala timpani, kmpartemen bawah,
mengikuti kontur luar. Caian di dalam duktus koklearis disebut
endolimfe.
Diskiminasi nada (yaitu
kemampuan membedakan antara
berbagai frekuensi gelombang suara
yang datang) bergantung pada bentuk
dan sifat membran basilaris, yang
menyempit dan kaku diujung jendela
ovalnya serta lebar dan lentur di ujung
helikotremanya. Diskriminasi
intensitas (kekuatan) bergantung pada
amplitudo getaran.
Proses Transduksi Suara
Peran Kanalis Semisirkularis Dan Organ Otolit
Kanalis semisirkularis mendeteksi akselerasi atau deselarasi
kepala rotasional atau angular, misalnya ketika kita mulai tau berhenti
berputar jungkir balik, atau menengok.

Organ otolit memberi informasi tentang posisi kepala relatif


terhadap gravitasi (yaitu kepala miring statik) dan juga mendeteksi
perubahan kecepatan gerakan lurus (bergerak dalam garis lurus ke
manapun arahnya).

Você também pode gostar