Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
ANGKUTAN DI PERAIRAN
(ASDP dan LAUT)
Oleh :
Noval Seda Winata, SE, MT
2017
STTD
MICROTEACHING
BPIP, Bandung
12 OKT 2017 1
Pengertian Transportasi
• Transportasi adalah alat yang digunakan untuk mengangkut manusia,
hewan dan barang ketempat tujuan.
• Atau definisi transportasi yang lainnya yaitu memindahkan manusia,
hewan ataupun barang dari tempat asal ketempat tujuannya dengan
memakai suatu alat yang dapat digerakan oleh makhluk hidup atau
mesin.
FUNGSI TRANSPORTASI
1. Untuk memudahkan aktifitas manusia dalam kehidupan sehari-
hari.
2. Untuk melancarkan arus barang maupun arus manusia.
3. Untuk menunjang perkembangan pembangunan pada suatu
daerah.
4. Dan untuk menunjang perkembangan ekonomi dengan jasa
angkutan 2
ANGKUTAN DI PERAIRAN
UU.17 thn 2008 ttg Pelayaran, Angkutan di Perairan adalah
kegiatan mengangkut dan/atau memindahkan penumpang
dan/atau barang dengan menggunakan kapal untuk
memudahkan aktifitas manusia dalam kehidupan sehari-hari.
3
ANGKUTAN DI PERARIRAN
ANGKUTAN DI PERAIRAN
ASDP LAUT
JENIS 1. Angkutan Sungai dan Danau; 1. Angkutan laut dalam negeri;
2. Angkutan Penyeberangan. 2. Angkutan laut luar negeri;
3. Angkutan laut khusus; dan
4. Angkutan laut pelayaran-rakyat.
PENGERTIAN Menurut PP Nomor 20 Tahun 2010 tentang Angkutan Laut menurut PP Nomor 20 Tahun 2010
Angkutan, pada Pasal 1 tentang Angkutan, terutama pada Pasal 1
• Angkutan Sungai dan Danau, Kegiatan Angkutan Laut adalah kegiatan angkutan yang
angkutan dengan menggunakan kapal yang menurut kegiatannya melayani kegiatan angkutan
dilakukan di sungai, danau, waduk, rawa, laut;
banjir kanal, dan terusan untuk
mengangkut penumpang dan/atau barang
yang diselenggarakan oleh perusahaan
angkutan sungai dan danau;
• Angkutan Penyeberangan, adalah
angkutan yang berfungsi sebagai jembatan
yang menghubungkan jaringan jalan
dan/atau jaringan jalur kereta api yang
dipisahkan oleh perairan untuk
mengangkut penumpang dan kendaraan
beserta muatannya. 4
KARAKTERISTIK ANGKUTAN DI PERAIRAN
Angkutan Sungai dan Danau Angkutan Laut
1. Angkutan sungai memilki karakter yang mirip dengan 1. Angkutan utama untuk daerah terpencil dimana
angkutan jalan (highways) dan angkutan kereta api jaringan jalan sulit/mahal untuk dibangun
(railways) karena hanya dapat melayani pengguna jasa 2. Cocok untuk angkutan wisata;
pada daerah cakupan di sepanjang aliran sungai itu saja. 3. Memungkinkan pelayanan dari pintu ke pintu;
2. Angkutan danau cenderung memiliki daerah pelayanan 4. Mampu mengangkut dengan volume besar; dan
yang lebih terbatas karena hanya dapat melayani 5. Mampu mengangkut secara langsung dari
pengguna jasa di sekitar danau saja dan lebih bersifat angkutan perairan laut dalam ke perairan
sebagai angkutan penyeberangan di kawasan danau daratan dan sebaliknya
tersebut. 6. Angkutan alternatif untuk mengurangi
3. Angkutan perairan daratan umumnya menggunakan kapal kepadatan dan kerusakan jalan
perairan daratan berkonstruksi kayu dengan berbagai
variasinya atau tongkang
Angkutan Penyeberangan
1. Mengangkut kendaraan dan penumpang secara
bersamaan
2. Mengangkut barang yang berada dalam kendaraan
3. Mudah dalam bongkar-muat yaitu dengan menggunakan
sistem roll-on/roll off (Ro/Ro).
4. Pelayanannya bersifat reguler dari satu pelabuhan ke
pelabuhan lain, dengan jadwal tetap, dengan biaya angkut
tetap dan dengan frekuensi trip yang tinggi. 5
SEJARAH SINGKAT ANGKUTAN PENYEBERANGAN
Pada Awalnya adalah angkutan ferri untuk melayani perpindahan
penumpang kereta api di lintas Merak (Jawa) – Panjang (Sumatera)
dioperasikan pertama kali pada tahun 1912.
Lintas Ujung (Surabaya) – Kamal (Madura), pada tahun 1913.
Lintas Ketapang (Jawa) - Gilimanuk (Bali), pada tahun 1961.
Sebelum tahun 1959 Angkutan Penyeberangan seperti Pelabuhan Merak -
Panjang dikelola oleh Staat Spoor Wagen sebuah perusahaan KA milik
Belanda.
Sejak tahun 1973 fungsi angkutan ferry mulai bergeser menjadi angkutan
penyeberangan yaitu untuk mengangkut kendaraan dan penumpang
sebagai bagian dari transportasi darat.
Sejak tahun 1976 Pelabuhan Penyeberangan Panjang dan Merak
diserahterimakan dari DITJEN Hubla Laut kepada DITJEN Hubdat.
Pada tahun 1981 lintas Merak - Panjang di pindahkan menjadi lintas Merak
– Bakauheni dioperasikan sekaligus sebagai awal operasi dari pelabuhan
penyeberangan Bakauheni.
6
PP No.61 thn 2009 ttg Kepelabuhan FASILITAS PELABUHAN
ASDP
FASILITAS POKOK FASILITAS PENUNJANG
9
PELABUHAN PENYEBERANGAN MERAK
10
PELABUHAN PENYEBERANGAN KETAPANG
11
SPANISH FERRY PORT
12
FERRY PORT of DOVER, U.K
13
FERRY PORT of HOLYHEAD, NORTH WEST WALES, UK
14
PELABUHAN LAUT TANJUNG PRIUK
15
PELABUHAN LAUT MAKASAR
16
PELABUHAN LAUT TANJUNG PERAK
17
PORT of MELBOURNE
18
PORT of ROTTERDAM, HOLLAND
19
PORT of PORTSMOUNT INTERNATIONAL
20
PORT of ANTWERP, BELGIUM
21
SEKIAN
TERIMA KASIH
22