Você está na página 1de 13

PEMERIKSAAN ANALISA SEMEN (SPERMA)

Presented By
Annisa Rachmawati 1811E2121
Dwi Yuniarti 1811E2126
Brian Agung Binthoro 1811E2123
Rifa Fauzyah 1811E2136
Shanti Dwi H 1811E2138
Sigit Nur Cahyo 1811E2139 Dosen : Fitri Fadhilah ,S.Si.M.kes AIFO
MANI atau Semen (Sperma)
Adalah ejakulat berasal dari seorang pria berupa cairan kental dan keruh berisi secret dari
kelenjar prostat,kelenjar-kelenjar lain dan spermatozoa.
Pemeriksaan Sperma Merupakan salah satu jalan untuk mengetahuin tingkat kesuburan
/fertilitas seorang Pria.Tingkat kesuburan ini memberi kesan akan kemampuan seorang
Pria dengan tingkat kesuburan yang rendah atau dengan kata lain sulit bagiinya untuk
memperoleh keturunan.
MANI atau Semen (Sperma)
Sperma disebut juga spermatozoa adalah gamet dari laki-laki. Sel ini mempunyai ukuran
Panjang keseluruhan 50-60 mikrometer,dimana terdiri dari tiga bagian yaitu : bagian
kepala,bagian tengah(Leher) dan ekor. Dimensi kepala dengan Panjang 4-5
mikrometer,lebar 2,5-3,5 mikrometer dengan rasio antara Panjang dan lebar yaitu 1,50 –
1.75. Spermtozoa dihasilkan oleh testis sedangkan cairan seminal diproduksi oleh kelenjar
tambahan disepanjang saluran reproduksi pria,yaitu kelenjar vesikula
seminalis,prostat,kelenjar bulbo urethralis (Cowpwer’s) dan kelenjar
urethra(Littre’s),(Anonim,2009).
PEMBENTUKAN SPERMATOZOA
- Berasal dari gonosit yang menjadi spermatogonium
- Spermatosit Primer dan sekunder
-menjadi spermatid
-Spermatozoa
Pemakaian kondom untuk
Tidak melakukan Sperma Ditampung didalam penampuangn Sperma tidak
wadah yang terbuat dari gelas
hubungan seksual selama dianjurkan karena zat-zat pada
dan bermulut lebar yang bersih permukaan karet mempunyai
3 – 5 hari dan steril. pengaruh melemahkan dan
membunuh spermatozoa

Pasien diminta mencatat Pemeriksaan


Pemeriksaan
waktu pengeluaran sperma
tepat sampai menitnya dan sperma maksimal perhitungan jumlah Catat waktu lamanya Sperma
sperma dilakukan mencair
segera menyerahkan dilakukan 1 jam
sampelnya kelaboratorium setelah ejakulasi setelah sperma
mencair
Pemeriksaan Sperma dapat berupa parameter sperma dasar serta parameter biokimia sperma.
Dalam pemeriksaan rutin atau pemeriksaan dasar yang dilakukan adalah mengukur parameter
yang diperlukan sebagai dasar umum untuk mendiagnosis keadaan andrologis ,serta yang mudah
dilakukan dengan tidak memakai alat-alat.
Berikut Pemeriksaan Sperma Meliputi :

PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN
MAKROSKOPIS MIKROSKOPIS
1.Liquifaksi 1.motilitas dan PEMERIKSAAN
2.Viskositas Vitalitas KIMIA
3.Ph sperma 2.Jumlah Spematozoa -TES FRUKTOSA
4.Bau sperma 3.Aglutinasi
5.Warna sperma 4.Morfologi
6.Volume sperma
LiQuifaksi : Sperma yang dikeluarkan selalu menunjukkan gumpalan diantara lendir
putih dan cair.
1 Prosedur : -mencatat waktu Sperma sampai sperma mencair.
Nilai normal : 15 – 20 menit
Kelainan Klinis : Gangguan pada kelenjar Prostat dan defisiensi enzim semisin

Viskositas : Mengukur sifat kepekatan sampel sperma


Prosedur : -tamping Sperma didalam wadah
-gunakan batang poengaduk untuk menyentuh permukaan sperma.
2 -Tarik lalu ukur Panjang benang yang terjaidi.
Nilai Normal : 3 – 5 cm
Klelainan Klinis : Jika Sperma terlalu kental enzim liquifaksi dari prostat kurang berfungsi.

PH SPERMA : Untuk mengukur PH Sperma


Prosedur : Dengan menggunakan Lakmus Indikator.
3 Nilai normal : 7- 7,8
Kelainan Klinis : Jika Ph 6-7 memungkinkan berarti bahwa sperma hanya
berisi secret prostat
6
4 5
1
• MOTILITAS SPERMA & VITALITAS SPERMA :
• untuk mengetahui pergerakan sperma dengan maksud agar sampai pada alat reproduksi wanita
untuk pembuahan.
• -PROSEDUR :
• Teteskan 1 tetes Sperma yang sudah mencair pada obyek glass,tutup dengan deck glass.
• Amati pada lensa 40 x
• Mengukur berapa persen sperma yang hidup dan bergerak aktif dan catat angkanya.

• Pengamatan Motilitas Sperma :


• Gerak cepat dan maju lurus
• Gerak lambat dan sulit maju lurus
• Tidak bergerak maju / bergerak di tempat
• Tidak bergerak.
• Nilai Normal : > 40 % keseluruhan sperma bergerak.
• Kelainan Klinis : Kelainan motilitas meskipun jumlahnya normal menyebabkan masalah
kesuburan.
2 3
• JUMLAH SPERMA Untuk • AGLUTINASI Untuk melihat sperma
mengetahui jumlah sperma yang bertumpuk atau bergerombol.
dengan mikroskopis. • PROSEDUR
• PROSEDUR : • Teteskan 1 tetes cairan sperma pada
• - Pipet cairan sperma 0.5 ml objek glass
dengan pipet thoma lekosit • lalu tutup dengan deckglass
• - Pipet Aquadest (sebagai • Lakukan Pengamatan pada lensa
pengencer) sampai tanda II objektif pembesaran 40 x
• - Hitunglah dengan kamar hitung • NILAI NORMAL
Improved Neubauer 1 mm²
• Tidak Terjadi Aglutinasi atau gumpalan.
• - Jumlah yang didapat dikalikan
• KELAINAN KLINIS
200.000
• Sperma yang bertumpuk akibat
• NILAI NORMAL : > 20 juta/ml
antibodi dalam sperma. Memperlihatkan
sperma tidak dapat bergerak bebas
mencapai sel telur
4
MORFOLOGI SPERMA Untuk
mengetahui bentuk sperma Normal dan
Abnormal.
PROSEDUR :
- Teteskan 1 tetes sperma siata objek
glass lalu dibuat sediaan apusan darah.
- Cat atau lakukan pewarnaan dengan
pewarnaan wright
- Lalu Baca pada pembesaran lensa objektif
100 x
NILAI NORMAL : (gambar)
Tes fruktosa
- Cara Kerja Tes Fruktosa
. Cara Kualitatif :
Reagens :
- 50 mg resorsional
- 33 ml HCI pekat
- Aquadest add 100 ml
Prosedur Kerja :
Masukkan 0,5 ml semen dalam 5 ml reagen dan
panaskan sampai mendidih. Bila semen mengandung
fruktosa maka akan tampak warna merah setelah
didihkan 60 detik, dan bila tidak terdapat fruktosa
maka cairan tidak akan berwarna
ISTILAH DALAM PELAPORAN HASIL PEMERIKSAAN
SPERMA

l
TERIMA KASIH

Você também pode gostar