UTUH SECARA CEPAT DAN NON-DESTRUKTIF DENGAN MENGGUNAKAN Oleh: Nursa’adah TEKNOLOGI NIRS (2282150008) Pendahuluan • Indonesia dikenal sebagai negara pengekspor biji kakao ketiga dunia. Biji kakao yang merupakan bahan dasar untuk membuat cokelat diproduksi sekitar 550 ribu ton di Indonesia setiap tahunnya. Hal ini mengidentifikasikan peran penting kakao baik sebagai sumber lapangan kerja maupun pendapatan bagi petani. Namun kenyataannya industri pengolahan kakao dan industri cokelat justru berada di negara-negara Eropa (Belgia, Inggris, dan Swiss), Amerika Serikat, serta Singapura dan Malaysia sehingga nilai tambah tidak dinikmati Indonesia sebagai penghasil biji kakao. (BPS, 2013) • Biji kakao Indonesia sebenarnya masih dapat dikembangkan jika kualitas pemutuan biji kakao dapat ditingkatkan. Kalangan industri menilai mutu biji kakao tergantung tiga aspek yaitu rendemen lemak, kemurnian dan kontaminasi, dan aroma dan citarasa. Lemak merupakan komponen termahal dari biji kakao sehingga nilai ini dipakai oleh konsumen sebagai salah satu tolak ukur penentuan harga. Oleh karena itu metode penentuan mutu secara cepat dan tepat diperlukan untuk menghasilkan komoditas biji kakao kualitas tinggi yang disyaratkan negara konsumen. Penggunaan metode Near Infrared Reflectance Spectroscopy (NIRS) untuk pendugaan mutu biji kakao utuh khususnya mendeteksi kadar lemak. (Zulfahrizal,2013) • Satu teknik spektroskopi yang wilayah panjang Near Infrared Reflectance gelombang infamerah pada spektrum Spectroscopy (NIRS) elektromagnetik sekitar 800-2500 nm. Dikatakan Near Infrared (Infamerah dekat) karena dekat dengan wilayah gelombang merah yang tampak. Yang dapat digunakan untuk analisis kualitatif maupun kuantitatif. • Instrumen ini bekerja berdasarkan adanya vibrasi molekul yang berinteraksi dengan panjang gelombang yang terdapat pada daerah IR dekat pada spektrum elektromagnetik. • Vibrasi ini yang dimanfaatkan dan diterjemahkan untuk mengetahui karakteristik kandungan kimia dari suatu bahan. Terutama vibrasi pada ikatan kimia dimana hidrogen terikat lebih kuat dengan atom lain seperti nitrogen,oksigen dan karbon. Metode Soxhlet
• Soxlet merupakan suatu peralatan yang
digunakan untuk mengekstrak suatu senyawa. Ekstraksinya kontinyu dengan adanya jumlah pelarut yang konstan yang dibantu kondensor balik • Metode soxhlet cocok untuk analisis bahan padat. Prinsipnya ekstraksi lemak dengan pelarut lemak. Alat dan Bahan • Bahan yang dipkai buah kakao matang varietas Lindak yang merupakan hasil panen bulan Juli-Agustus dari Jember, n-heksana. • Alat NIRS yang dipakai adalah Antaris TM II Method Development Sampling (MDS), neraca analitik dan set perangkat soxhlet. Prosedur Sampel Kakao • Buah kakao dikeringkan sampai diperoleh biji kakao layak simpan • Sampel biji kakao ditimbang masing-masing sekitar 40-45 gram • Sampel disimpan di ruang dengan suhu kurang dari 200C selama lebih kurang 2 minggu. Akuisisi Spektrum NIRS • Kalibrasi background/reference dilakukan tiap jam • Panjang gelombang yang dipakai adalah 1000-2500 nm dengan interval 0.4 nm. • Spektrum sampel diambil dalam bentuk biji kakao utuh dengan cara memasukkan biji kakao dalam cup dengan rapat , berlapis-lapis dengan sedikit mungkin celah. • Selanjutnya cup di-setting berputar 360 derajat selama proses pemindaian. Biji kakao utuh untuk sampel yang sama dipindai di hari yang sama. Standar Pengukuran Kadar Lemak dengan Metode Soxhlet • Sampel sebanyak 10 gram ditempatkan dimasukkan dalam extration thimble kemudian ditutup dengan kapas dan extration thimble ditempatkan dalam perangkat soxhlet. • Selanjutnya menambahkan 100-150 ml n-heksana kedalam labu takar. Maka proses ekstraksi dapat dimulai. Ekstraksi dilakukan selama 6 jam pada suhu 95oC sampai n-heksana bersih. Metode Pengolahan Spektrum • Pengolahan data spektrum menggunakan Unscrambler software® X version 10.1. Spektrum dikoreksi dengan metode pre-treatment Mean Normalization (MN). • Pengolahan data spektrum menggunakan Principal Component Regression (PCR) dan Partial Least Squares Regression (PLSR) Hasil dan Pembahasan • Spektrum NIR biji kakao utuh dalam Spektrum Biji Kakao selang panjang gelombang 1000-2500 nm yang ditampilkan. • lemak kakao terdeteksi pada Puncak 1 yang mempunyai kisaran panjang gelombang antara 1160-1220 nm, puncak 2 mempunyai kisaran panjang gelombang antara 1650-1760 nm dan puncak 3 mempunyai kisaran panjang gelombang antara 2300-2400. Prediksi Kadar Lemak • Biji kakao yang digunakan pada penelitian ini memiliki selang kadar lemak antara 35.3% – 45.8%. Hasil analisis PLSR dan PCR untuk uji kadar lemak menggunakan NIRS pada biji kakao utuh. • Indek koefisien korelasi yang dihasilkan adalah di atas 0.8 sementara RPD yang di dapat masing adalah 1,80 untuk PLSR dan 1,75 untuk PCR. Kesimpulan • Hasil keseluruhan kalibrasi dan prediksi cukup menunjukkan bahwa NIRS dapat digunakan untuk memprediksi dengan cepat dan non-destruktif dari kandungan lemak biji kakao utuh. PLSR ditemukan sebagai metode prediksi paling akurat dan kuat dengan maksimal korelasi koefisien 0,83 dan indeks RPD 1,80 untuk prediksi kandungan lemak. Terimakasih