Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Deodorant
Dosen :
Amelia Febriani M.Farm,.Apt
Pengertian
Penggolongan Kosmetik
Menurut BPOM 9. Preparat untuk kebersihan
badan, contoh:
5. Preparat untuk suntan dan deodorant, dll.
1. Preparat untuk bayi, contoh:
sunscreen, contoh: sunscreen
minyak bayi, bedak bayi, dll
foundation, dll
10. Preparat kuku, contoh:
cat kuku, lotion kuku, dll
2. Preparat untuk mandi,
contoh: sabun mandi, bath 6. Preparat pewarna rambut,
capsule, dll. contoh: cat rambut, dll 11. Preparat perawatan kulit,
contoh: pembersih,
pelembab, pelindung,
7. Preparat untuk make-up
3. untuk mata,contoh: mascara, dll.
(kecuali mata), contoh: bedak,
eye shadow, dll
lipstick, dll
12. Preparat cukur,contoh:
sabun cukur, dll
4. Preparat wangi-wangian, 8. Preparat untuk kebersihan
contoh: parfum, toilet mulut, contoh: pasta gigi,
water, dll. mouth washes, .dll. 13. Preparat untuk suntan dan
sunscreen, contoh:
sunscreen foundation, dll
SEJARAH
Deodorant ditemukan Bangsa Sumeria (Milenium Pada abad ke-9 ziryab
pertama kali di kerajaan ke-4 sebelum Masehi) yang ditemukan deodorant bawah
Mesir Kuno melalui metode mengembangkan salah satu lengan di al-andalus . Pada
mandi dengan wangi- bahasa tertulis, meninggalkan tahun 1888 yang deodorant
wangian. Saat mandi inilah catatan tentang deodorant komersial pertama , mum ,
mereka menggosokkan yang disebut matabelo. dikembangkan dan
parfum berupa minyak Barulah, di tahun 1888 dipatenkan oleh seorang
(parfumed oils), campuran deodorant dibuat dengan penemu amerika serikat di
kayumanis dan citrus, serta nama Mum di Philadelphia, philadelphia , pennsylvania ,
beberapa lemak parfum yang Amerika. Mum ini adalah krim yang namanya telah hilang
dapat meleleh dengan lambat untuk ketiak dengan dari sejarah .
ketika terkena panas ke campuran zat seng (zinc).
bagian ketiak
Jenis – Jenis Deodorant
Aerosol Stick Powder
Bentuk cair, Isi padat
dikemas dalam
berwarna putih.
kaleng aluminium.
Wangi kuat. Wangi lembut.
Biasanya disebut Roll-on Dikemas dalam
juga Deodorant Bentuk cair, biasanya botol plastik.
Perfume Spray. berwarna putih.
Dikemas dalam
kemasan botol plastik
ataupun kaca.
Stick
Bentuk padat
Wanginya kuat. Bola Bedak
roll-on sebagai media Bentuknya
transparan
pengoles.
berwarna. Wangi bubuk berwarna
kuat, terasa dingin putih. Lebih
saat digunakan banyak dikemas
dikulit. Dikemas dalam bentuk
dalam botol sachet.
plastik.
Tips Memilih Deodorant
Pilihlah
Pilih deodora
deodora Gunaka nt
nt yang n dengan
sesuai deodor antipersp
kebutuha ant irant/
n yang antisepti
senada c
Hindari dengan
penggun parfum
an Pakailah
deodora deodora
Pilih
nt yang nt non
brand
mengand alkohol
yang
ung
berepu
pemutih
tasi
Efek Samping
❑ Menimbulkan Rasa yang Tidak ❑ Membuat Alergi Kulit ❑ Memunculkan Noda dan
Nyaman Residu
Pemakaian deodoran sangat
menimbulkan rasa yang tidak Deodoran banyak mengandung
nyaman karena deodoran jika ethanol, atau sebuah turunan Pemakaian deodoran sangat
terkena keringat di ketiak akan dari alkohol. Ethanol ini lah beresiko dalam meninggalkan
membuat ketiak terasa sangat yang sangat memicu terjadinya bercak gelap atau pun kuning
lengket dan tidak nyaman. iritasi kulit seperti misalnya di pakaian. Timbulnya bercak
Terkadang bau dari deodoran kering, gatal dan banyak juga bisa dihilangkan setelah
jika sudah bercampur dengan muncul ruam. Kandungan kimia dicuci berkali-kali. Bahkan
keringat dalam waktu yang yang ada di dalam deodorant terkadang meskipun sudah
lama pun juga menimbulkan seperti triclosan di dalam dicuci tetap tidak bisa.
bau yang jauh lebih tidak deodoran membuat reaksi
sedap. alergi tubuh semakin parah.
❑Gangguan pada Kehamilan ❑Resiko Kanker Payudara
2. HPC-m 2
(antiseptik)
3. Carbomer 940 0,75
(humektan)
4. Trietanolamin 0,75
(emulsifier)
5. BHA 0,1
6. Propilenglikol 15
(co-solvent)
7. Etanol 96% 40
8. Tween 80 1,5
(peningkat kelarutan )
Metodologi
Uji Iritasi
Uji Antiseptik
Penentuan Berat
Jenis Uji dilakukan untuk
Uji dilakukan untuk
mengetahui
membuktikan
Berat jenis dari apakah sediaan
kemampuan
sediaan roll-on dapat
sediaan dalam
dapat ditentukan menimbulkan iritasi
menghambat
dengan piknometer pada kulit atau
bakteri
tidak
KEMASAN
Kesimpulan
• Komponen yang digunakan dalam formulasi ini adalah zat aktif, antiseptic,
humektan, emulsifier, co-solvent, peningkat kelarutan
• Evaluasi yang dilakukan yaitu uji organoleptic, uji pH, uji antiseptic, uji iritasi, uji
viskositas, dan penentuan berat jenis
• Metode yang digunakan yaitu fase m/a