Você está na página 1de 13

ASUHAN KEPERAWATAN

PASIEN CANDIDA
SGD 6 Kelas A3-2016
Definisi

Kandidiasis adalah infeksi jamur yang terjadi


karena tidak terkontrolnya pertumbuhan dari
spesies Candida (akpan & morgan, 2002), yang
dapat menyebabkan sariawan (Vinces, 2004), lesi
pada kulit (Bae et al, 2005), vulvaginistis (Wilson,
2005), candiduria (Kobayashi et al, 2004),
gastrointestinal candidiasis yang menyebabkan
gastriculcer (Brzozowski et al, 2005) atau bahkan
dapat menjadi komplikasi kanker (Dinubile et al,
2005).
Etiologi

Penyebab kandidiasis adalah infeksi oleh


genus kandida, yang merupakan kelompok
heterogen dan jumlahnya sekitar 150 spesies
jamur (ragi). Banyak dari spesies kandida
merupakan patogen oportunistik pada
manusia, walaupun sebagian besar tidak
menginfeksi manusia.
Candida albicans adalah jamur dismorfik
yang bertanggung jawab pada 70-80% dari
seluruh infeksi kandida, sehingga Candida
albicans merupakan penyebab tersering dari
infeksi kandida yang superfisial dan sistemik
(Klenk, et al., 2003).
Faktor Resiko

Menurut Soedarmo et el., (2008), faktor risiko


penyakit kandidiasis dikelompokan menjadi dua, yaitu :
• Faktor risiko yang menyuburkan pertumbuhan jamur antara
lain dengan pemberian antibiotik yang sifatnya mematikan
mikroba yang mengakibatkan hilangnya keseimbangan
antara jamur dan bakteri
• Faktor risiko yang memudahkan invasi jamur ke jaringan
antara lain karena adanya rangsangan lokal terus menerus
pada lokasi tertentu oleh cairan yang menyebabkan
pelunakan kulit, misalnya air pada sela jari kaki, kencing
pada pantat bayi, keringat pada daerah lipatan kulit, atau
akibat liur disudut mulut orang lanjut usia.
Manifestasi Klinis
1. Mulut, Infeksi mulut atau yang sering disebut sariawan terutama
pada bayi terjadi pada selaput mukosa pipi dan tampak sebagai
bercak-bercak putih
2. Genitalis Wanita, Vulvovaginatis biasanya menimbulkan iritasi, rasa
gatal yang hebat, serta pengeluaran sekret pada bagian intim
wanita.
3. Kulit, Infeksi kulit terutaam terjadi pada bagian-bagian tubuh yang
basah, hangat sebagai contoh ketiak, lipat paha, skrotum atau
lipatan-lipatan dibawah payudara.
4. Kuku, Biasanya kulit sekitar lipat kuku terasa nyeri, bengkak
kemerahan
5. Paru-paru dan organ lain, Infeksi candida dapat menyebabkan
invasi sekunder pada paru-paru, ginjal, dan organ lain, yang
sebelumnya telah menderita penyakit lain (misal : tuberkulosis atau
kanker)
Klasifikasi

Kandidiasis dapat dibagi menjadi beberapa jenis :


(James, et al., 2006)
1. Kandidiasis Mukosa
a. Kandidiasis Oral/orofaringeal, Kandidiasis orofaringeal
atau thrush merupakan kandidiasis yang berkembang di
mulut atau tenggorokan (CDC, 2016).
b. Kandidiasis Vulvovaginal , Kandidiasis vulvovaginal,
kadang disebut sebagai infeksi jamur (ragi) vagina
c. Balanitis / Balanopostitis Kandidiasis, Balanitis
kandidiasis merupakan kandidiasis yang terjadi pada
glans penis,
Klasifikasi

2. Kandidiasis Kutis
a. Kandidiasis Kutis Intertrigo, Kandidiasis intertrigo
merupakan infeksi pada kulit yang disebabkan oleh Candida
albicans, khususnya terletak di antara lipatan intertriginosa kulit
yang berdekatan.
b. Kandidiasis Mukokutaneus Kronik, Kandidiasis
mukokutaneus kronik adalah infeksi heterogen pada rambut ,
kuku , kulit , dan selaput lendir yang terus berlanjut meskipun
dengan terapi,
c. Kandidiasis Paronikia, Kandidiasis paronikia merupakan
inflamasi pada lipatan kuku, yang disebabkan oleh Candida
albicans. Tampak daerah lipatan kuku menjadi eritem,
bengkak, dan lunak, dengan discharge sesekali.
Patofisiologi

Infeksi kandida dapat terjadi apabila terdapat


faktor predisposisi yang meliputi kondisi kulit
lokal, status nutrisi, perubahan status fisiologi,
penyakit sistemik, dan penyebab iatrogenik
(Klenk, et al., 2003).
Seperti pada pasien dengan penyakit
sistemik contohnnya diabetes melitus, dapat
menjadi faktor predisposisi terjadinya infeksi
kandida. Kondisi ini dihubungkan dengan
perubahan metabolik seperti hiperglikema
(Kundu, et al., 2012).
Pemeriksaan penunjang

1. Pemeriksaan Langsung
• Kerokan kulit atau usapan mukokutan diperiksa
dengan larutan KOH 10% atau dengan pewarnaan
Gram, terlihat sel ragi, blastospora, atau hifa
semu.
2. Pemeriksaan Biakan
• Bahan yang akan diperiksa ditanam dalam agar
dekstrosa glukosa Saboroud
Stadium HIV

• Stadium satu HIV awalnya Infeksi yang dimulai dengan


masuknya HIV ke dalam tubuh sampai tes antibodi terhadap
HIV menjadi positif proses ini disebut window period dengan
lama prosesnya satu sampai tiga bulan, bahkan ada yang
berlangsung sampai enam bulan.
• Stadium kedua tanpa gejala (asimtomatik) berarti di dalam
organ tubuh tidak menunjukkan gejala keadaan penyakit HIV
proses ini dapat berlangsung selama 5 sampai 10 tahun
(Nursalam, 2007).
• Stadium ketiga pembesaran kelenjar limfe secara menetap
dan merata hanya berlangsung selama satu bulan.
• Stadium keempat AIDS, keadaan ini disertai adanya berbagai
jenis penyakit antara lain penyakit syaraf, infeksi sekunder dan
lainnya yang biasa disebut infeksi oportunistik (Nursalam,
2007)
Penatalaksanaan

1. Penatalaksanaan Kandidiasis Vulvovaginalis


• Data terbanyak yang didapat dari penelitian ini
adalah pengobatan tunggal pada KVV (Kandidiasis
Vulvovaginalis) dengan ketokonazol yaitu pada 239
pasien (73,2%).
2. Penatalaksanaan kandidiasis oral disebabkan
Candida tropicalis
• Pemeriksaan intraoral mendapati pseudomembran
warna putih pada lidah dan palatum, dapat dikerok,
meninggalkan bekas yang eritem, dan sangat nyeri.
WOC
Kasus

Você também pode gostar