Você está na página 1de 21

ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM DETEKSI DINI

KANKER SERVIKS DENGAN METODE IVA DI


PUSKESMAS BROMO MEDAN TAHUN 2019

OLEH :
YUKE NADYA SITORUS
NIM. 151000303

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2019
Latar Belakang Penelitian

Kanker leher rahim atau yang sering disebut


kanker serviks merupakan salah satu masalah yang
paling sering terjadi pada sistem reproduksi wanita.
Penyakit ini merupakan penyakit nomor dua pembunuh
wanita setelah kanker payudara, dan sampai saat ini
kanker ini masih menjadi perhatian bagi dunia.
Diperkirakan sebanyak 569.847 (13,1%)
wanita akan didiagnosis kanker serviks
HPV Information setiap tahunnya dan sebanyak 311.365
Centre (2019) (6,9%) akan meninggal akibat penyakit ini.

World Health Diperkirakan sebanyak 10 juta kasus baru


Organization akan terjadi setiap tahunnya dan akan
(WHO) meningkat menjadi 15 juta kasus pada
tahun 2020.

Global Cancer in Diperkirakan sebanyak 527.600 kasus dan


Women (2017) 265.700 kematian di seluruh dunia.
Kematian akibat kanker serviks hampir
90% terjadi di negara-negara berkembang.
HPV Information
Centre (2019)

Angka kejadian kanker serviks tertinggi di seluruh dunia


terdapat pada benua Afrika kemudian diikuti oleh
benua Asia, Eropa dan Amerika.
Dan untuk tingkat Asia, Negara Mongolia menempati
posisi pertama yaitu sebesar 23,5% kemudian diikuti
oleh Indonesia di posisi kedua yaitu sebesar 23,4%.
PP
Yayasan Kanker Indonesia (2017),
menyatakan bahwa hampir 15.000 kasus
kanker serviks terjadi setiap tahunnya di
Indonesia dan diperkirakan separuh dari
penderita meninggal dunia.

PEMBUNUH WANITA
Kanker serviks tidak
menimbulkan gejala Deteksi Dini 
pada stadium awal

Badan Kesehatan Dunia (WHO)


mengkhususkan wanita dengan rentang
usia 30-49 tahun untuk melakukan deteksi
dini setidaknya satu kali. Salah satu program
deketsi dini yang disarankan adalah Inspeksi
Visual dengan Asam asetat (IVA).
IVA merupakan salah satu bentuk program promotif preventif
yang bertujuan untuk mendeteksi lesi prakanker dengan
menggunakan bahan sederhana yaitu larutan asam asetat 3-5%.
Pelaksanaannya dimulai dari kegiatan konseling yang adekuat
sesuai dengan kebutuhan pasien. Bagi pasien dengan hasil IVA
positif dilakukan tindak lanjut dengan krioterapi yang bisa di
dapat pada fasilitas kesehatan tingkat pertama yang memiliki
fasilitas krioterapi. Krioterapi adalah metode pengobatan kanker
leher rahim dengan melakukan perusakan sel-sel pra-kanker
dengan cara dibekukan.
Angka penderita
INDONESIA kanker serviks

Metode IVA

Permenkes RI Nomor 34 Tahun 2015 tentang


Penanggulangan Kanker Payudara dan Kanker
Leher Rahim yang telah menetapkan bahwa
sebagai bentuk upaya deteksi dini kanker serviks
dapat dilakukan dengan metode Inspeksi Visual
dengan Asam Asetat (IVA).
sejak tahun 2007 hingga 2016 sudah dilakukan
pemeriksaan IVA sebesar 5,15% pada
perempuan di Indonesia dengan sasaran wanita
Profil Kesehatan Indonesia usia 30-50 tahun. Cakupan pemeriksaan IVA
(2016) tertinggi terdapat di Bali (19,57%), diikuti oleh
DKI Jakarta (12,09%), dan Nusa Tenggara Barat
(11,42%).

Provinsi Sumatera Utara termasuk salah satu


daerah dengan cakupan pemeriksaan IVA yang
masih rendah yaitu sebesar 164.318 (1,28%)
hingga tahun 2017
Profil Kesehatan Indonesia
(2017) Untuk kota Medan, pemeriksaan IVA telah
dilaksanakan pada 3.908 wanita atau sebesar
1,05% dari jumlah sasaran, dan 74 orang
diantaranya penderita IVA positif. Pemeriksaan
IVA telah dilaksanakan di 39 Puskesmas yang
tersebar di Kota Medan
Pelayanan IVA sejak
tahun 2015

Puskesmas Pusat Alat


Krioterapi
Bromo Medan

Cakupan IVA
2,7% tahun 2016,
2,5% tahun 2017,
3,8% di tahun 2018.
Pelaksanaan deteksi dini dengan metode
IVA di Puskesmas Tanjung Morawa masih
Putri (2015)
rendah karena petugas kesehatan yang
belum terlatih sepenuhnya

Cakupan deteksi dini dengan metode IVA


belum maksimal karena tidak adanya
Riyadini (2016) dana yang di alokasikan khusus oleh
Dinas Kesehatan Kota Semarang, serta
puskesmas yang lebih berfokus pada
sosialisasi pasif daripada sosialisasi aktif
Perumusan Masalah

Bagaimana analisis pelaksanaan program


deteksi dini kanker serviks dengan
metode IVA di Puskesmas Bromo Medan
tahun 2019 ?
Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis pelaksanaan program
deteksi dini kanker serviks dengan
metode IVA di Puskesmas Bromo
Medan tahun 2019.
Tujuan Penelitian

Tujuan Khusus

Manfaat Teoritis
Manfaat Penelitian
Manfaat Praktis
Tinjauan Pustaka

Kanker Serviks

Perjalanan
Pengertian Etiologi Stadium Gejala
Penyakit

Faktor
Epidemiologi Pengobatan Pencegahan
Risiko
Deteksi Dini Kanker Serviks

Inspeksi Visual dengan Asam Asetat


(IVA)
Program Deteksi Dini Kanker
Serviks dengan Metode IVA

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


796/MENKES/SK/VII/2010 tentang pedoman teknis pengendalian
kanker payudara dan kanker serviks.

Berisi tentang :
1. Pendekatan Deteksi Dini Kanker Serviks
2. Sasaran dan Frekuensi Deteksi Dini Kanker Serviks
3. Pelaksanaan Pelayanan Pemeriksaan IVA
4. Bentuk Pelaksanaan Kegiatan
5. Tempat Pelayanan
6. Alur Program
Kerangka Pikir
Input Proses Output

1. Tenaga Kesehatan
2. Sarana dan 1. Pelaksanaan
Prasarana deteksi dini
(Tempat, alat dan 2. Pengawasan Cakupan deteksi
bahan) 3. Pencatatan dan dini kanker
3. Dana (Alokasi Pelaporan serviks
dana)
4. Metode (aktif dan
Pasif)
Metode Penelitian

Jenis Penelitian

Lokasi dan Waktu Penelitian

Informan Penelitian

Metode Pengumpulan Data


Metode Penelitian

Instrumen Penelitian

Metode Analisis Data


Sekian dan
Terima Kasih

Você também pode gostar