Você está na página 1de 15

ANALISA BATUAN

&
STRUKTUR
Oleh : Nur ‘Izzatul Hikmah (3211416023)
Lokasi Pengamatan
Daerah Pertambangan Tanah, Jalan Kalilalang Baru
(Terusan jalan Dewi Sartika Barat) Kelurahan Sukorejo,
Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang. Letak Astronomis
lokasi pengamatan perlapisan batuan berada pada titik
-7.022541LS dan 110.379736 BT.
Karena lokasi ini merupakan daerah
pertambangan, khususnya pertambangan tanah. Tanah
yang diuruk untuk ditambang, memiliki perlapisan batuan.
Dimana hanya batuan sedimen yang dapat membentuk
perlapisan.
Dari bekas urukan tanah inilah terlihat perlapisan
batuan yang permukaan tanahnya tertutupi oleh vegetasi
yang tumbuh secara liar sehingga menarik untuk dilakukan
pengamatan struktur perlapisan batuan pada daerah ini.
PERLAPISAN BATUAN
Konglomerat

Batu Pasir Kasar Tererosi

Batu Lempung

Batu Pasir Halus

Konglomerat

Batu Pasir ( terdapat batu


pasir kasar dan halus)
Lapisan yang dapat diukur
serta hasil pengukuran
penggaris dengan satuan
cm dapat dilihat pada
35 cm Konglomerat gambar di berikut.

Pada perlapisan ini dapat


dilihat telah terjadi offset
yang terlihat seperti patahan
24 cm Pasir Halus (tetapi bukan patahan
dikarenakan tidak ada zona
2,5 cm Pasir Kasar breksiasi. Struktur offset ini
3 cm Konglomerat terbentuk akibat adanya
1 cm Pasir Kasar
pengaruh erosi.

Hanya saja dari pengukuran


5 cm Konglomerat kali ini tidak di ukur lebar
perlapisan batuannya,
3 cm Pasir sehingga tidak bisa dilakukan
3 cm Konglomerat perhitungan dimensi LxT
6 cm Pasir Kasar
Untuk lebih jelasnya akan
2 cm Pasir dapat dilihat pada gambar
selanjutnya.
4 cm Konglomerat
Zona terjadinya offset
Suatu perlapisan batuan dapat dikatakan offset apabila terdapat beberapa jenis
batuan sedimen yang berlapis (bukan hanya satu jenis batuan yang terlihat seolah
oleh patah akibat adanya erosi. Karena untuk mengetahui adanya patahan pada
suatu perlapisan batuan, perlu dilakukan trace lapisannya.
Perhitungan Dimensi Batuan
Pada Pengamatan kali ini dilakukan pengukuran
pada dimensi yang kecil, yakni lapisan batu
lempung. Data diukur secara langsung di
lapangan menggunakan meteran. Didapatkan
hasil:

Lebar = 74 cm Tinggi=24 cm Kemiringan= 115◦

Dimensi lapisan batu lempung =


LxT = 74 cm x 24 cm
= 1776 cm²

Tebal = Lebar Singkapan sin 


= 74 sin 115◦
= 67.07 cm

Jadi, dimensi Lebar lapisan batu lempung di kali


dengan Tebal Lapisannya adalah 1776 cm² dan
lebar singkapan batu lempung adalah sebesar
67.07 cm.
PETROGENESA
PETA GEOLOGI DAERAH
PENGAMATAN PERLAPISAN
BATUAN
Kondisi Geologi
Ditinjau dari Peta Geologi lembar Magelang – Semarang
Kecamatan Gunungpati khususnya daerah sekitaran Kelurahan
Sukorejo terdapat beberapa formasi batuan yaitu QTd dan Tm
yang berarti tanah pada daerah tersebut terbentuk pada Masa
Quarter Pleistosen dan Tersier Miosen – Tersier Pliosen.
Terdapat pula batuan yang memiliki kemungkinan ada di
sekitaran Kelurahan Sukorejo, yaitu:
• Formasi Kaligetas adalah formasi yang terdiri dari batuan
breksi vulkanik, aliran lava, tuf, batupasir tufan dan
batulempung.
• Formasi Kerek merupakan perselingan batulempung, napal,
batupasir tufan, konglomerat, breksi vulkanik dan
batugamping. Batulempung, kelabu muda – tua, gampingan,
sebagian bersisipan.
Tidak terdapat Patahan dan atau lipatan pada daerah
yang diamati di dukung oleh data sekunder yang ada di peta
dalam menginterpretasikan daerah yang diamati.
BATUAN BEKU DI
LOKASI PENGAMATAN
Olivine: sebagai mineral utama
Feldspar: terbentuk sebagai
plagioclase
pyroxene: terbentuk sebagai
clinopyroxene Batuan Beku Basalt
Calcite and zeolite: sebagai
mineral sekunder

Spheroidal weathering
Spheroidal weathering adalah pelapukan pada
batuan yang berbentuk bulat seperti permukaan
bola, sehingga disebut seperti pelapukan bawang.
Pelapukan ini dibentuk dari air hujan yang terus
menerus mengerosi pada batuan tersebut.
Banyaknya kandungan feldspar dalam batuan
beku Basalt, menyebabkan batuan menjadi lebih
mudah lapuk karena mineral feldspar (plagioklas)
adalah mineral yang tidak resisten terhadap
pelapukan.
Basalt didefinisikan sebagai batuan beku
aphanitic yang mengandung, volume, kurang dari
20% kuarsa dan kurang dari 10% feldspathoid dan di
mana setidaknya 65% dari felspar dalam bentuk
plagioklas.
THANK YOU 

Você também pode gostar