Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Normal frekuensi • Tekanan mekanik dari torak sewaktu melalui jalan lahir
bernapas BBLadalah (stimulasi mekanik)
kisaran 40x/menit
• Penurunan PaO2 dan peningkatan PaO2 merangsang
dengan rentang nilai
30-60x/menit kemoreseptor yang terletak di sinus karotikus (stimulasi
mekanik).
• Rangsangan dingin di daerah muka dan perubahan suhu di
dalam uterus ( stimulasi sensorik).
• Refleks deflasi Hering Breur.
Pada saat telah minum, defekasi terjadi
selama mendapatkan susu, karena volume dari lambung
adalah 25-50 ml tetapi
motilitas usus dan juga pencernaan pada hari kesepuluh
ditingkatkan dengan pemberian dapat memuat 100 ml
ditambah udara dalam
susu/minum. volume yang sama.
Feses dari bayi yang menyusu ASI adalah
berwarna hijau kekuningan, dan berair.
Sedangkan neonatus yang menyusu susu
formula, biasanya berwarna kuning terang,
berbentuk dan kurang frekuensi
sirkulasi perifer lambat yang menyebabkan akrosianisis (sianosis pada tangan
dan kaki dan sekitar mulut).
Denyut nadi adalah 120 sampai 160 kali per menit saat bangun dan 100 kali
per menit saat tidur.
Rata-rata tekanan darah adalah 80/46 mmHg dan bervariasi sesuai dengan
ukuran dan tingkat aktivitas bayi.
STRUKTUR SEBELUM LAHIR SETELAH LAHIR
Vena Umbilikalis Membawa darah arteri ke hati dan Menutup; menjadi
jantung ligamentum teres hepatis
Duktus Anteriosus Pirau darah arteri dan sebagian darah Menutup; menjadi
vena dari arteri pulmonalis ke oaorta ligamentum anteriosum
Paru-paru Tidak mengandung udara dan sangat Berisi udara dan disuplai
sedikit mengandung darah; berisi darah dengan baik
cairan
Vena Kafa Inferior Membawa darah vena dari tubuh dan Membawa darah hanya ke
darah arteri dari plasenta atrium kanan
Pada saat lahir, fungsi ginjal sebanding dengan 30%-50% dari kapasitas
dewasa dan belum cukup matur untuk memekatkan urine
• Neonatus sudah dapat bereaksi terhadap suara keras sekitar 90 desible (dB) dengan
reflek terkejut. Telinga dalam dan tengah sangat besar saat lahir, tetapi kanalis
PENDENGARAN eksternusnya kecil. Prosesus mastoideus dan bagian tulang kanalis eksternus belum
berkembang. Konsekuensinya, selaku timpani dan saraf fasialis terletak sangat dekat ke
permukaan dan sangat mudah rusak
• BBL bereaksi terhadap bau yang kuat seperti alkohohol atau cuka dengan menolehkan kepalanya.
PENGHIDU Bayi yang diberi ASI mampu menghidu ASI dan akan menangis mencari ibunya ketika payudara
ibu sudah membengkak dan mulai merembes.
• BBL memiliki kemampuan membedakan berbagai rasa. Berbagai tipe larutan mencetuskan
PENGECAP berbagai reflek gusto – fasial yang berbeda. Larutan yang tidak berasa tidak akan mencetuskan
ekspreisi fascial, larutan manis mencetuskan gerakan menghisap dan wajah yang puas, larutan
masam menyebabkan pengerutan bibir, dan cairan pahit menghasilkan ekspresi kecewa dan marah
• bayi mampu mengindra sensasi taktil pada semua bagian tubuhnya (terutama mulut), tangan dan telapak
kaki tampaknya yang paling sensitive. Semakin banyak domentasi yang menerangkan bahwa perabaan
PERABA dan tepukan lembut pada punggung atau menggosok perut mencetuskan respon penenangan bayi. Akan
tetapi, rangsang nyeri seperti tusukan jarum akan mencetuskan respon kemarahan.
Pada saat lahir semua struktur kulit seperti dermis,
epidermis, dan jaringan subkutan tetapi banyak fungsi
kulit yang belum matang. PH kulit yang normal adalah
asam, berguna untuk melindungi kulit dari dari
penyebaran bakteri
Kelenjar Tiroid
kelenjar tiroid mngalami perubahan-perubahan besar fungsi dan metabolisnya. Ada
peningkatan kadar tryiyodotironin serum yang terjadi hampir bersamaan.
Kelenjar Timus
Pada neonatus ukurannya masih sangat kecil dan beratnya kira-kira 10 gram atau
sedikit ukurannya bertambah dan pada masa remaja beratnya meningkat 30-40 gram
kemudian mengerut lagi.
Kelenjar-kelenjar endokrin pada ekstra uterin sudah bisa berfungsi secara maksimal
karena pembentukannya juga sudah mulai sempurna jadi neonatus sudah tidak
mendapatkan bantuan dari plasenta dan kelenjar endokrin ibunya.