Você está na página 1de 13

ADL (activity Daily Living)

Yuni Astuti
Mobilisasi
Mobilisasi adalah suatu kondisi dimana tubuh dapat
melakukan keegiatan dengan bebas (kosier,
1989).
Tujuan dari mobilisasi antara lain :
1. Memenuhi kebutuhan dasar manusia
2. Mencegah terjadinya trauma
3. Mempertahankan tingkat kesehatan
4. Mempertahankan interaksi sosial dan peran
sehari – hari
5. Mencgah hilangnya kemampuan fungsi tubuh
Faktor – faktor yang mempengaruhi mobilisasi

• Gaya hidup
• Proses penyakit dan injuri
• Kebudayaan
• Tingkat energi
• Usia dan status perkembangan
Macam – macam posisi klien di
tempat tidur
1. Posisi sim
2. Posisi litotomi
3. Posisi dorsal recumbent
4. Posisi supinasi (terlentang)
5. Posisi pronasi (tengkurap)
6. Posisi lateral (miring)
7. Posisi fowler (setengah duduk)
8. Posisi trendelenberg (kepala lebih rendah dari
kaki)
Posisi Sim
• Cegah aspirasi,
tingkatkan drainase
• Memasukkan obat
suppositoria
• Pasien tidak sadar
• Wanita hamil
• Pasien paralisa
• Cegah decubitus
• Huknah
Posisi fowler
• Pasien sesak nafas
• Melonggarkan
diafragma
• Meningkatkan
kenyamanan
• Mengurangi komplikasi
akibat immobilisasi
Posisi litotomy
Posisi dorsal recumbent
• VT (vaginal Toucher)
• Pemasangan kateter
• Pemeriksaan ibu hamil
Supinasi dan pronasi
Genu Pectoral
• Pemeriksaan daerah
rectum
• Pemeriksaan hemoroid
• Pemeriksaan &
pengobatan daerah
rectum, sigmoid &
vagina
Knee-cest

• Prolap tali pusat


• Presentasi sungsang
Lokasi yang biasa terjadi decubitus
(luka tekan)

Você também pode gostar