Você está na página 1de 14

Kelompok 2

Pencatatan Terhadap Penjualan Yang Terjadi


Untuk sasaran ini, auditor akan memperhatikan tiga jenis kemungkinan
kesalahan :
• penjualan yang masuk ke dalam jurnal tetapi tidak dilakukan pengiriman,
• penjualan yang dicatat lebih dari sekali,
• dan pengiriman yang dilakukan untuk pelanggan fiktif dan dicatat sebagai
penjualan
Dua jenis salah saji yang pertama dapat disebabkan oleh kesalahan atau
kecurangan,sementara jenis yang terakhir selalu disebabkan oleh
kecurangan. Konsekuensi potensial dari ketiga jenis salah saji tersebut
sangatlah besar karena akan menimbulkan lebih saji aktiva dan laba.
Keberadaan Pencatatan Transaksi Penjualan
Pada sebagian besar audit, tidak ada tes substantif transaksi
kelengkapan data untuk memeriksa penggelembungan pendapatan dan
aset yang lebih diperhatikan dalam audit transaksi penjualan dibanding
pengecilannya.
Arah Tes untuk Penjualan
Salinan Berkas
Pesanan Dokumen Faktur Jurnal Buku = Induk
Pelanggan Pengiriman Penjualan Penjualan Besar Rekening
Piutang

Dimulai Dimulai
dengan dengan
kelengkapan keberadaan

Ketika mendesain prosedur audit untuk kelengkapan dan keberadaan,


diawali dengan menelusuri dokumen sangatlah penting. Ini disebut
arah tes. Sebagai contoh, jika auditor memperhatikan keberadaan
tetapi menelusuri dari arah yang salah (dari dokumen pengiriman ke
jurnal), maka harus dilakukan audit yang serius untuk kekurangan pada
keberadaan.
Penjualan dicatat dengan akurat
Pencatatan dengan akurat transaksi penjualan yang menyangkut jumlah
pengiriman barang yang dipesan, pembuatan tagihan dengan akurat
untuk jumlah barang yang dikirim, dan mencatat dengan akurat jumlah
tagihan di dalam pembukuannya. Tes substantif dalam tiap audit akan
memastikan apakah setiap aspek telah dibuat dengan akurat.
Pencatatan Penjualan Yang Sesuai Dengan
Klasifikasinya
Pada umumnya tes penjualan untuk kesesuaian klasifikasi merupakan
bagian dari tes akurasi. Auditor menguji dokumen pendukung untuk
menentukan klasifikasi yang tepat dari satu transaksi dan
membandingkannya dengan rekening yang didebet.
Penjualan Dicatat dengan Tanggal Yang Benar
Penjualan yang harus ditagih dan yang dicatat segera setelah
pengiriman dilakukan akan mencegah hilangnya transaksi dengan tidak
sengaja dari catatan dan untuk memastikan bahwa penjualan dicatat
pada periode yang sesuai
Transaksi Penjualan Harus Dimasukkan di
Dalam Berkas Induk dan Direkap Dengan Benar
Mencantumkan dengan tepat semua transaksi penjualan ke dalam
berkas induk piutang sanatlah penting karena keakuratan dalam
pencatatannya akan mempengaruhi kemampuan klien untuk menagih
piutang yang belum dilunasi.
...
• Transaksi Yang Berkaitan Dengan Sasaran Audit (Kolom 1) Walaupun
beberapa pengawasan internal memenuhi lebih dari satu tujuan, namun
perlu dipertimbangkan sisi masing-masing sasaran secara terpisah untuk
memudahkan penilaian risiko pengawasan yang lebih baik.
• Kunci Pengawasan Internal (Kolom 2) Jika pengawasan penting untuk
memenuhi salah satu sasaran tidak memadai, maka kemungkinan
kesalahan yang berkaitan dengan sasaran ditingkatkan dengan
mengabaikan pengawasan untuk sasaran lain
• Tes Pengawasan (Kolom 3) Untuk setiap pengawasan internal pada kolom
2, auditor mendesain sebuah tes pengawasan untuk memverifikasi
efektivitasnya.
...
• Kelemahan (Kolom 4) Kelemahan yang diidentifikasi oleh auditor
mengindikasikan tidak adanya pengawasan yang efektif. Auditor ada
yang merespon kelemahan di dalam pengendalian internal dengan
memperluas tes subtantif transaksi untuk menentukan apakah
kelemahan hasil dari kesalahan yang signifikan.
• Tes Substantif Transaksi (Kolom 5) Tujuan tes ini akan menentukan
apakah ada kesalahan keuangan di dalam transaksi penjualan. Tes
subtantif transaksi tidak secara langsung berhubungan dengan kunci
pengawasan atau kolom tes pengawasan, tetapi luasnya tes subtantif
transaksi tergantung pada keberadaan pengawasan dan hasil tes
pengawasan.
Retur Penjualan dan Penukaran Barang
• Untuk retur penjualan dan pengurangan harga, penekanan umum
biasanya pada tes keberadaan pencatatan transaksi untuk membuka
beralihnya uang tunai yang ditarik dari rekening piutang yang
disembunyikan melalui retur penjualan dan pengurangan harga yang
fiktif.
• Walaupun penekanan untuk audit pada retur penjualan dan
pengurangan harga sering dilakukan dengan tes keberadaan
pencatatan transaksi.
• Retur penjualan dan pengurangan harga yang tidak dicatat bisa
bersifat material dan dapat digunakan oleh manajemen perusahaan
untuk menekan pendapatan bersih.
Metodologi untuk Mendesain Tes Pengendalian
dan Tes Substantif Transaksi Penerimaan Uang
Tunai
• Tes pengendalian tergantung identifikasi auditor terhadap
pengendalian dan tingkat pengurangan risiko pengendalian yang
mereka percayai.
• Bagian penting yang menjadi tanggungjawab auditor dalam
melakukan audit penerimaan uang tunai adalah mengidentifikasi
kelemahan pengendalian internal (penipuan).

Você também pode gostar