Você está na página 1de 14

Kelompok 4 Abortus Inkomplit

1. Vanny Patricia Huky Lena 07180100109


2. Defni Dwi Putri 07180300001
3. Mimi Rahmawati 07180300007
4. Leni Cresna Djami Hau 07180100111
5. Maria Hege Udju 07180100112
6. Maria Anyta Bara 07180100113
7. Martina Lidia Wisang 07180100118
8. Eristika Sawitri 07180300003
9. Tri Wahyuningrum 07180100119
10. Teery Nurmiya 07180100085
11. Lusy Rosyalinda 07180100089
12. Diah Natalia Kusuma Wati 07180100117
13. Desak Komang Indah Permata Sari 07180100114
14. Martina Susanti Say 07180100115
15. Siti Anisa 07180100049
16. Dewy Febryanti Kusumah 07180100062
17. Jasheca Ester 07180100049
18. Rilla Simpati 07180100004
19. Neneng M.A.K. Balido 07180100108
20. Efi Yulinda Famani 07180100010
21. Inan Muzaina 07180100096
22. Putri R. Wahyuni 07180100097
23. Trisni Utami 07180100120
24. Leli Melasari 07180100061
25. Siti Rohimah 07180100057
1. Prinsip Dasar
Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan
(oleh akibat-akibat tertentu) pada atau sebelum
kehamilan tersebut berusia 22 minggu atau buah
kehamilan belum mampu untuk hidup diluar kandungan.
Abortus spontan adalah abortus yang terjadi
secara alamiah tanpa intervensi luar (buatan) untuk
mengakhiri kehamilan tersebut. Terminologi umum
untuk masalah ini adalah keguguran atau miscarriage.
Abortus buatan adalah abortus yang terjadi akibat
intervensi tertentu yang bertujuan untuk mengakhiri
proses kehamilan. Terminologi untuk keadaan ini adalah
pengguguran, aborsi atau abortus provokatus.(Sarwono
2006. 145).
2. Prinsip umum abortus inkomplit
Abortus adalah pengeluaran hasil konsepsi yang
tidak lenngkap atau ekspulsi parsial dari hasil
konsepsi. fetus biasanya sudah keluar namun terjadi
retensi plasenta, sebagian atau seluruhnya didalam
uterus. Pada abortus inkomplit, perdarahan
umumnya masih berlangsung.
Tanda dan Gejala Abortus Inkomplit
• Amenorea, disertai dengan PP test (+)
• Nyeri perut/abdominal cramping, terkadang nyeri
dideskripsikan menyerupai nyeri saat persalinan
• Perdarahan yang bisa sedikit atau banyak, biasanya
berupah stolsel(darah beku)
• Pada pemeriksaan dalam (VT) dapat terjadi serviks
terbuka
• Terdapat sisa-sisa jaringan dalam kavum uteri serta
uterus yang berukuran lebih kecil dari seharusnya
Pemeriksaan Penunjang Abortus Inkomplit
• Dilakukan USG kehamilan untuk mendeteksi adanya
retensi produk atau sisa kehamilan
3. Penanganan Awal Dan Lanjut
Penanganan Abortus Inkomplit (Prawiroharjo, 2010)
a. Penanganan awal
o Lakukan penilaian secara cepat mengenai keadaan
umum pasien, termasuk tanda-tanda vital.
o Pengawasan pernafasan (jika ada tanda-tanda gangguan
pernafasan seperti adanya takipnea, sianosis) bebaskan
saluran nafas dari sumbatan kemudian berikan bantuan
oksigen.
o Berikan cairan infus (D5% dan atau NaCl 0,9%).
o Lakukan pemeriksaan laboratorium
o Periksa tanda-tanda syok (pucat, berkeringat banyak,
pingsan, tekanan sistolik kurang 90 mmHg, nadi lebih
112 kali per menit).
b. Penanganan Lanjut
 Jika perdarahan banyak atau terus berlangsung dan usia kehamilan
< 16 minggu, evakuasi sisa hasil konsepsi dengan:
• Aspirasi Vacum Manual merupakan metode evakuasi yang terpilih.
Evakuasi dengan kuret tajam sebaiknya hanya dilakukan jika AVM
tidak tersedia.
• Jika evakuasi belum dapat dilakukan segera, beri ergometrium 0,2
mg im (diulangi setelah 15 menit jika perlu) atau misoprostol 400
mcg per oral (dapat diulangi setelah 4 jam jika perlu).
 Jika kehamilan > 16 minggu :
• Berikan infus oksitosin 20 unit dalam 500 ml cairan IV (garam
fisiologis arau RL) dengan kecepatan 40 tetes / menit sampai terjadi
ekspulsi konsepsi.
• Jika perlu berikan misoprostol 200 mg pervaginam setiap 4 jam
sampai terjadi ekspulsi hasil konsepsi(maksimal 80 mg)
• Evakuasi sisa hasil konsepsi yang tertinggal dalam uterus
• Pastikan untuk tetap memantau kondisi ibu setelah penanganan.
4. Penilaian Kasus Abortus Inkomplit

Perdarahan memanjang , sampai terjadi


keadaan anemis
Perdarahan mendadak banyak menimbulkan
keadaan gawat
Terjadi infeksi ditandai suhu tinggi
Dapat terjadi degenerasi ganas
 Pada pemeriksaan dijumpai gambaran :
1. kanalis servikalis terbuka
2. Dapat diraba jaringan dalam rahim
3. Lakukan pemeriksaan bimanual : Ukuran uterus, dilatasi, nyeri
tekan, penipisan serviks, serta kondisi ketuban.
4. Jika hasil pemeriksaan negatif , lakukan pemeriksaan DJJ
untuk menetukan kelangsungan hidup janin dan tenangkan
keadaan ibu.
5. Jika perdarahan terus berlanjut, khusunya jika ditemukan uterus
lebih besar dari usia kehamilan mungkin menunjukkan kehamilan
ganda atau molahidatidosa.
6. Jika perdarahan berhenti , lakukan asuhan antenatal seperti biasa
dan lakukan penilaian jika terjadi perdarahan lagi.
7. Konsultasi dan rujuk ke dokter spesialis jika terjadi perdarahan
hebat,kram meningkat atau hasil pemeriksaan menunjukkan hasil
abnormal. ( Yulaikhah, 2015 : 79-80).
KONSELING

PENGELUARAN MENGGUNAKAN
JARI ATAU FORSEP CINCIN

EVAKUASI ISI UTERUS , BERI


EGROMETRIN 0,2 mg IM
PENATALAKSANAAN ABORTUS
INKOMPLITUS
BERIKAN 20 IU OKSITOSIN
DALAM 500 ml NACL 0,9% ATAU
RL ( KECEPATAN 400 tetes/menit)

PEMBERIAN 200 mcg


PERVAGINAM / 4 JAM HINGGA
TERJADI EKSPULSI HASIL KONSEPSI

EVALUASI
Contoh kasus
Data subjektif
• Ny.I usia 20 tahun ,datang ke BPM mengaku hamil 3
bulan , PP test (+) , hamil anak pertama,belum pernah
melahirkan, belum pernah keguguran. Ibu mengeluh
nyeri perut bagian bawah , keluar lendir darah sedikit-
sedikit,ibu mengatakan keluhan ini dirasakan sejak 3
hari yang lalu. Hari ini ibu masih mengeluarkan darah
disertai gumpalan dengan jumlah yang cukup banyak,
gerakan janin belum dirasakan.
• Riw.menstruasi normal, Riw.Penyakit (-), pola makan
baik, pola tidur baik, pola eliminasi baik.
• Data objektif
• KU : Lemah, Kesadaran : Composmentis, TD :
90/60 Mmhg, Nadi : 84 x/m, Suhu : 36,5° C, RR
: 20 x/m , BB sebelum hamil : 54 Kg, BB sekarang 55
Kg, Pemeriksaan fisik normal, TFU : 2 jari diatas
simphisys, pada inspeksi anogenital tidak ada varises
dan oedema, pemeriksaan dalam ostium uteri
terbuka. Teraba sisa jaringan buah kehamilan,
pemeriksaan inspekulo terlihat darah diintroitus
vagina. Pemeriksaan penunjang Hb: 9 gr% , USG :
adanya kantong kehamilan, terdapat perdarahan
dalam uterus , masih ada jaringan yang tersisa.
• Asesment
Ny.I G1P0A0 hamil 12 minggu dengan abortus
inkomplit.
Masalah : Perdarahan dan kehilangan cairan
Masalah potensial : Perdarahan dan infeksi
Tindakan segera : Kolaborasi dengan dokter
spesialis kandungan. (Yeyeh, 2014 : 153)
Terima kasih dan semoga
bermanfaat

Você também pode gostar