Você está na página 1de 20

Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Stroke

Non-hemoragik di RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh


Kota Banjarmasin

Oleh :
Parihna Eriska Putri
P07120116077

Prodi DIII Keperawatan


Politeknik Kesehatan Kemenkes Banjarmasin
BAB I : PENDAHULUAN
Latar Belakang

Stroke adalah terputusnya aliran darah keotak, umumnya akibat pecahnya


pembuluh darah keotak (hemoragik) atau karena tersumbatnya pembuluh darah
keotak (non-hemoragik) sehingga pasokan nutrisi dan oksigen keotak berkurang
(WHO, 2014).
Mekanisme iskemik (non-hemoragik) terjadi karena adanya oklusi atau
sumbatan-sumbatan dipembuluh darah yang menyebabkan aliran darah keotak
sebagian atau keseluruhan terhenti. (masriadi, 2016)
Kematian akibat stroke sebesar 51% di seluruh dunia disebabkan oleh tekanan
darah tinggi. Selain itu, diperkirakan sebesar 16% kematian stroke disebabkan
tingginya kadar glukosa darah dalam tubuh. (Purwaningtiyas, 2014)
Stroke merupakan penyebab kecacatan yang serius dan menetap nomor satu di
seluruh dunia. (Yastroki, 2013)
Menurut WHO tahun 2012, Di Indonesia masalah stroke Data Riskesdas 2013 menunjukkan terjadi
peningkatan prevalensi stroke di Indonesia Penyakit stroke di Kalimantan Selatan
stroke merupakan semakin penting karena angka
yaitu dari 8,7 per 1000 penduduk pada menempati posisi ke Sembilan dari dua
pembunuh nomor 3 setelah kejadian stroke di Indonesia
tahun 2007 menjadi 12,1 per 1000 belas penyakit tidak menular lainnya.
penyakit jantung dan kanker merupakan terbanyak di negara
penduduk pada tahun 2013 dan terdapat Pravelensi penyakit dengan diagnosa
selain itu stroke juga Asia. (Yastroki, 2013)
12 provinsi dengan prevalensi stroke stroke diprovinsi Kalimantan Selatan
merupakan etiologi
berada di atas prevalensi stroke nasional sebesar 9,2 dan diagnosa dengan gejala
kecacatan jangka panjang Di negara Asia khususnya
yaitu Sumatera Barat, Bangka Belitung, penyakit stroke sebanyak 14.5.
nomer satu didunia. Indonesia diperkirakan 500 ribu
orang mengalami stroke untuk DKI Jakarta, Jawa Tengah, DI Yogyakarta,
Berdasarkan Riskedas Provinsi
Di Amerika, stroke setiap tahunnya, sekitar 25% atau Jawa Timur, Kalimantan Selatan,
Kalimantan Selatan (2013), Kota
membunuh lebih dari 125.000 orang meninggal dan Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Banjarmasin berada pada urutan
160.000 penduduk dan tujuh sekitar 75% atau 375.000 orang Selatan, Gorontalo, dan Sulawesi Barat. keenam dengan pravelensi 9,0% yang
puluh lima persen pasien mengalami cacat ringan hingga (Riskesdas, 2013) terdiagnosis nakes dan 12% yang
stroke menderita berat. (Yastroki, 2011)
terdiagnosis dengan gejala stroke.
kelumpuhan Kalimantan Selatan dalam prevalensi
stroke berdasarkan terdiagnosis nakes dan
gejala menempati urutan kesembilan
dengan persentasi 14,5% dari 33 provinsi

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada 3 November 2018 di RSUD dr. H. Moch. Ansari Saleh, data kejadian kematian
akibat stroke non-hemoragik tahun 2015-2018 ditemukan bahwa jumlah kasus stroke non-hemoragik pada semua kelompok usia meningkat
pada tahun 2016-2017. Pada tahun 2016 terdapat 658 kasus dengan angka kematian 53 kasus, tahun 2017 terdapat 834 kasus dan angka
kematian 59 kasus. Pada bulan Januari- September tahun 2018 terdapat 670 kasus dengan angka kematian 84 kasus. Terjadi peningkatan
angka kematian dari tahun 2017 sampai September 2018 di RSUD dr. H. Moch. Ansari Saleh.
Gangguan syaraf pada stroke menimbulkan gejala antara lain: kelumpuhan wajah
atau anggota badan, bicara tidak lancar, bicara tidak jelas (pelo), perubahan
kesadaran, dan lain-lain. (P2PTM Kemenkes RI, 2017)
Berdasarkan penelitian yang dilakukan suhardingsih, et al (2014 )stroke akan
berdampak terhadap menurunnya tingkat produktivitas pasien. Dampak yang
ditimbulkan dari penyakit stroke pada setiap pasien berbeda-beda, namun secara
umum dampak tersebut dapat dikelompokkan menjadi empat yaitu :

Fisik
/biologis Psikologis Sosial Spiritual

Dampak penyakit stroke tersebut menyebabkan pasien mengalami ketergantungan


kepada orang lain dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari dan membutuhkan
bantuan keperawatan secara berkesinambungan agar secara bertahap pasien dapat
melakukan aktivitas secara mandiri.
Berdasarkan temuan data dan permasalahan di atas maka dari itu peneliti berminat meneliti “Asuhan
Keperawatan pada Pasien dengan Stroke Non Hemoragik Di RSUD Dr. H Moch. Ansari Saleh Kota
Banjarmasin.”
• Rumusan Masalah
Bagaimana Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Stroke Non-hemoragik di
RSUD dr. H. Moch. Ansari Saleh?”
• Tujuan Penelitian
Tujuan Umum:
Mengekplorasi Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan stroke non-hemoragik
di RSUD dr. H. Moch. Ansari Saleh .
Tujuan Khusus:
Mengidentifikasi Merumuskan Menentukan
Pengkajian Masalah Intervensi

Melakukan Melaksanakan
Evaluasi Implementasi
Manfaat Penelitian

Praktis

Teoritis 1. Bagi Peneliti


2. Bagi Pasien dan Keluarga
3. Bagi Rumah Sakit
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Konsep Penyakit Konsep Asuhan
• Pengertian
Keperawatan
• Anatomi Fisiologi
• Klasifikasi stroke non- • Pengkajian Keperawatan
hemoragik • Diagnosa Keperawatan
• Etiologi • Intervensi Keperawatan
• Manifestasi Klinis • Implementasi Keperawatan
• Patofisiologi • Evaluasi keperawatan
• Pathway
• Penatalaksanaan
• Pemeriksaan Penunjang
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

Pengkajian
3. Pemeriksaan Fisik (head to toe)
Keadaan umum
1. Biodata Berfokus pada
B1 (Breathing)
B2 (Blood))
B3 (Brain)
2. Riwayat Penyakit B4 (Bladder)
a) Keluhan utama B5 (Bowel)
b) Riwayat penyakit sekarang B6 (Bone)
c) Riwayat penyakit dahulu Tingkat Kesadaran
d) Riwayat penyakit keluarga Fungsi serebri
Pemeriksaan saraf kranial
Pemeriksaan sistem sensorik
Pemeriksaan sistem motorik
Diagnosa yang Mungkin Muncul

Nyeri akut
Kerusakan mobilitas fisik b.d hemiparesis,
kehilangan keseimbangan dan koordinasi,
spastisitas dan cedera otak
Kerusakan integritas kulit b.d
hemiparesis/hemiplegia, penurunan mobilitas
Hambatan komunikasi verbal b.d penurunan
fungsi otot facial/oral
Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak
BAB III : METODE PENELITIAN
Rancangan Studi Kasus

• Penelitian studi kasus adalah studi yang mengeksplorasi suatu masalah


keperawatan dengan batasan terperinci, memiliki pengambilan data yang
mendalam dan menyertakan berbagai sumber informasi.
• Pendekatan yang digunakan adalah dengan pendekatan asuhan
keperawatan yang meliputi:
1. Pengkajian
2. Diagnosa keperawatan
3. Analisa data
4. Perencanaan
5. Implementasi
6. Evaluasi.
SUBJEK PENELITIAN

Subjek dalam penulisan ini adalah pada individu atau pasien dengan stroke non
hemoragik yang sedang dirawat di RSUD dr. H. Moch. Ansari Saleh Kota
Banjarmasin.

FOKUS PENELITIAN

Studi kasus ini berfokus pada masalah keperawatan yang timbul pada stroke non
hemoragik yang dialami pasien
DEFINISI OPERASIONAL

Asuhan Keperawatan pada pasien dengan stroke non hemoragik adalah suatu
bentuk pelayanan keperawatan yang merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan yang komprehensif meliputi bio, psiko, sosio, dan spiritual yang diberikan
langsung kepada pasien yang dirawat di RSUD dr. H. Moch Ansari Saleh.

Stroke non hemoragik adalah penyakit serebrovaskular yang disebabkan oleh


sumbatan pembuluh darah berupa iskemia atau emboli dan thrombosis yang
ditandai dengan gejala antara lain seperti sakit kepala ringan, takikardi, kelelahan,
mual muntah, tremor otot, nyeri dada, pandangan kabur atau ganda serta kesulitan
tidur. Pada pasien dengan stroke non hemoragik seringkali datang dengan keluhan
deficit neurologi secara mendadak yang terjadi pada waktu istirahat atau bangun
dari tidur, kesadaran bisa saja menurun apabila embolus cukup besar.
Instrumen Penelitian Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan dalam 1. Wawancara
penelitian studi kasus ini berupa 2. Observasi
format pengkajian asuhan 3. Pemeriksaan fisik (Inspeksi, Palpasi,
keperawatan medikal bedah, lembar Perkusi, Auskultasi)
observasi, lembar persetujuan 4. Studi dokumentasi dan angket
(Informed Consent), rekam medik
(medical record), alat perekam suara
dan kamera.
Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat RSUD dr. H. Moch. Ansari


Saleh Kota Banjarmasin

Waktu sejak pasien pertama kali masuk rumah


Penelitian sakit sampai pasien pulang atau minimal
pasien yang dirawat selama 3 hari.
Asuhan Keperawatan akan dilakukan di
bulan Februari s.d Maret 2019
Etika Penelitian
Lembar
Persetujua
n
(Informed
Consent)

Tanpa
Nama
(Anonymit
y)

Kerahasiaan
(Confidentia
lity)
TERIMA KASIH

Você também pode gostar