Você está na página 1de 30

Laporan Kasus Abortus

Inkomplit
IGAM ADITYA PRASADA/ 1871121010
PT YOGI PRAMANA/1871121045

DR. I.G.N DARMA PUTRA SP.OG


OUTLINE
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
LAPORAN KASUS
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
PENDAHULUAN
SDKI Tahun 2015: angka kematian ibu
Data WHO tahun 2016: 40-50 juta
sebesar 228 per 100.000 kelahiran
kasus pertahun atau 125.000 abortus
hidup
perhari

Di INDONESIA tahun 2015: angka


40 % dari angka kematian tersebut
kasus abortus sebesar 359 per 100.000
kelahiran hidup
akibat abortus

Tidak mencapai target SDGs


Tidak mencapai target MDGs: 115 per
100.000 kelahiran hidup
(Sustainable Development Goals) pada
tahun 2030 sebesar 70 per 100.000
kelahiran hidup
TINJAUAN PUSTAKA

Definisi
Suatu ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar kandungan
dengan batasan usia kandungan < 20 minggu atau berat janin < 500 gram
TINJAUAN PUSTAKA
FAKTOR RISIKO ABORTUS

Faktor janin

Faktor ibu

Faktor gaya hidup

Faktor lingkungan
Maconochie N, Doyle P, Prio S, Simmons R. (2017). Risk factors for first trimester miscarriage results from UK
population based case control study. BJOG an International Journal of Obstetrics and Gynaecology 114: 170 – 186
TINJAUAN PUSTAKA
ETIOLOGI
1. Kelainan genetik
2. Gangguan plasenta
3. Kelainan uterus
4. Kelainan koagulasi dan imunologi
5. Infeksi
6. Trauma

Areej GA, Sahar AA, Ahlam AA. (2013). Effect of supporting care theraphy for women with recurrent
miscarriage on thei anxiety level and early pregnancy outcome. Life Science Journal 10(2):2582
Klasifikasi
Mekanisme terjadinya Manifestasi klinisnya
Abortus spontan Abortus iminens

Abortus provokatus Abortus insipien

Abortus inkomplit

Abortus komplit

Abortus habitualis
Cunningham FG, Leovo KJ, Bloom SL, Hauth JC, Gilstrap III L,
Wenstrom KD.(2010). Williams Obstetrics. 23rd ed. United
States of America: The McGraw Hill Companies, Inc, pp: 215
Abortus infeksiosus
– 233.
Missed abortion
Patofisiologi
Gejala klinis
1. Perdarahan pervaginam banyak, warna merah terang dengan atau tanpa gumpalan
2. Nyeri perut terus menerus di daerah perut bawah menjalar sampai ke dubur
Pemeriksaan penunjang
1. USG
2. PP test
3. Kariotipe genetik
4. Biopsi endometrium
5. Beta HCG
Diagnosis
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan penunjang
Diagnosis banding
Diagnosis banding…con’t

Sumber: Cunningham FG, Leovo KJ, Bloom SL, Hauth JC, Gilstrap III L, Wenstrom KD.(2010).
Williams Obstetrics. 23rd ed. United States of America: The McGraw Hill Companies, Inc, pp: 215 –
233
Penatalaksanaan abortus inkomplit
A. Perbaikan keadaan umum.
B. Kuretase dengan atau tanpa general anastesi serta dengan atau tanpa digital plasenta pre
kuretase.
C. Medikamentosa:
- Golongan uterotonika yaitu metilergometrin 3 kali 5 mg per oral selama 5 hari.
- Golongan antibiotik yaitu amoksisilin 3 kali 500 mg per oral selama 5 hari.
Komplikasi
Perdarahan
Perforasi
Syok
Infeksi
Prognosis
Abortus rekuren : 25-30 %
Wanita yang pernah sekali abortus risiko untuk abortus rekuren : 50%
Wanita yang pernah melahirkan hidup risiko untuk abortus rekuren: 35%
PREVIEW
PEMAHAMAN ANALISIS KASUS
STATUS PASIEN EPIDEMIOLOGI
KASUS DIAGNOSA PEB

KESIMPULAN
ACTION PLAN - SISI POSITIF
- SISI NEGATIF
STATUS PASIEN
o Identitas Pasien
Nama : KAR
No RM : 445417
Usia : 38 Tahun
Agama : Hindu
Pendidikan: SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Lebah, Tabanan
MRS : 03 Mei 2019
ANAMNESIS
• Keluhan utama:
Keluar darah pervaginam

• Riwayat keluhan:
Pasien datang dalam keadaan sadar diantar oleh keluarganya ke IGD BRSUD Tabanan pada
tanggal 03 Mei 2019 pukul 15.14 WITA dengan keluhan utama keluar darah pervaginam.
Keluhan dirasakan sejak pagi hari pukul 09.00 wita, keluhan dikatakan timbul berbarengan
dengan nyeri perut bagian bawah. Darah yang keluar dikatakan berwarna merah
kecokelatan dan tampak mengumpal seperti daging, keluhan nyeri perut sedikit berkurang
setelah adanya gumpalan darah yang keluar dari perut. Keluhan lain disangkal oleh pasien,
makan, minum, BAB, dan BAK dalam batas normal. Pasien sebelumnya sempat ke bidan
dan dikatakan positif hamil.
Riwayat menstruasi HPHT : awal/3/2018
TP :

Riwayat perkawinan Menikah 1x selama 17 tahun

Riwayat Obstetri 1.2002. aterm, pspt B, perempuan, 2800g


2. 2005. aterm, pspt B, perempuan, 2900g
3.2011. aterm, pspt B, perempuan, 2800g
4.2014. aterm, pspt B, perempuan, 3200g
5. Hamil ini
Riwayat ANC 1x Bidan

Riwayat Kontrasepsi -
Pemeriksaan Fisik
• Status Present • Status General

Berat badan : 56 kg Mata:


Tingi badan : 162cm anemis -/- , icterus -/-
IMT : 21.87 kg/m2 Thoraks:
Tekanan darah : 110/70 mmHg Cor S1 S2 tunggal regular murmur (-)
Frekuensi nadi : 860x/menit Pulmo vesikuler +/+ , rhonki -/- , wheezing -
Frekuensi nafas : 20 x/menit /-
Suhu aksila : 36,5ºC
Pemeriksaan Fisik
• Status Ginekologi • Status Ginekologi
Abdomen Vagina (03/05/19 pk.15.20)
Inspeksi Inp v/v : flx (+), fl (-), Po (+), livide
Tidak tampak bekas luka operasi, (+), Tampak jaringan dari OUE
tidak tampak kelainan, distensi (-) VT : Po (+), stringer pain (-)
Auskultasi Sondase AF 6cm
Bising usus (+) normal 8x/menit CU b/k normal/kenyal
Palpasi AP: nyeri tekan (-)
TFU setinggi simfisis, nyeri tekan (-) CD: bulging (-)
Tidak teraba massa
Teraba jaringan pada jalan lahir
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan darah lengkap (12/05/2018)

Parameter Hasil Unit Nilai Normal Ket


WBC 18,8 103/μL 4.0-11.0 H
HCT 39,8 % 37 – 54 N
HGB 14,0 g/dL 11 – 16 N
RBC 1,8 106/μL 3,8-5,2 N
PLT 286 103/μL 150 – 440 N
BT 1’00” N
CT 7’00” N
Diagnosis

G5P4004 UK ± 2 bulan + Abortus Incomplete


Penatalaksanaan
Kuretase + General Anastesi

Amoxycilin 3x500mg (PO)


Metilergometrin 3x100mg (PO
Tangg S O A P
al
03/05/ Lemas (-), St present Abortus  Amoxycilin
2019 perdarahan TD: 110/80 mmHg, Nadi: 78x/menit complete 3x500mg (PO)
pk pervaginam (-), RR: 20x/menit, Suhu axilla: 36oC  Metilergometrin
23.15 nyeri perut (-), St general: DBN 3x100mg (PO)
WITA St ginekologi
Vagina:
VT: Po (-), stringer pain (-) Sondase
AF 6cm
CU b/k normal/kenyal
AP: nyeri tekan (-)
CD: bulging (-)
Tidak teraba massa
PEMBAHASAN
Kasus
Teori
Pada kasus, dilakukan anamnesis didapatkan
Anamnesis:
pasien mengeluh keluar darah pervaginam.
- Perdarahan pervaginam banyak.
Darah berwarna merah kecokelatan dan
- Nyeri perut bagian bawah derajat berat
tampak mengumpal seperti daging. Keluhan
Pemeriksaan fisik:
lain yang dirasakan nyeri perut bagian bawah.
- Vaginal toucher didapatkan osteum uteri
Pada pemeriksaan fisik didapatkan tidak sesuai
terbuka teraba jaringan kehamilan
usia kehamilan dan dari pemeriksaan vagina
- Tinggi fundus uterus lebih kecil dari umur
toucher didapatkan pembukaan serviks dan
kehamilan
teraba jaringan pada jalan lahir sedangkan
pada pemeriksaan inspekulo tampak darah
keluar dari oue

Kesimpulan: kasus sesuai dengan evidence base


PEMBAHASAN
Teori Kasus
Pada kasus, dilakukan kuretase dengan general
Perbaikan keadaan umum. anastesi serta pemberian Amoxycilin 3x500mg,
Kuretase dengan atau tanpa general anastesi (PO), Metilergometrin 3x100mg (PO
serta dengan atau tanpa digital plasenta pre
kuretase.
Medikamentosa:
Golongan uterotonika yaitu metilergometrin 3
kali 5 mg per oral selama 5 hari.
Golongan antibiotik yaitu amoksisilin 3 kali 500
mg per oral selama 5 hari.

Kesimpulan: kasus sesuai dengan evidence base


KESIMPULAN
Abortus dapat di diagnosis dengan anamesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Pada kasus
diagnosis abortus ditegakan berdasarkan pemeriksaan fisik dan anamesis, dimana pasien terbukti hamil di
bawah 20 minggu dan mengalami perdarahan yang disertai jaringan yang keluar dari OUE.
Penatalaksanaan abortus dibedakan berdasarkan jenisnya, jika abortus imminens penatalaksanaannya
bertujuan untuk mempertahankan kehamilan, sedangan selain abortus tersebut untuk mempertahankan
keselamatan ibu agar tidak terjadi perdarahan yang berlanjut.
Thank You

Você também pode gostar