Você está na página 1de 24

Analisa Kualitatif

Anion dan Kation

Emi
Rahmi
Designed by TheTemplateMart.com
TUJUAN

• Menggolongkan kation dan anion

• Menentukan pelarut yang sesuai

Melakukan uji pendahuluan

• Mengidentifikasi kation dan anion


Analisa kualitatif

• analisis kimia yang menjawab


pertanyaan apa yang terkandung
dalam suatu cuplikan.
• merupakan langkah awal sebelum
melakukan analisis kuantitatif
Dasar Identifikasi

berdasarkan pada 3 jenis reaksi utama


yaitu:
1. Pembentukan endapan berwarna, hal ini terjadi
bila ion dalam larutan bereaksi dengan suatu
pereaksi pada keadaan tertentu.
2. Pembentukan warna larutan yang karakteristik,
biasanya menggunakan pereaksi yang selektif dan
spesifik.
3. Pembentukan gas yang ditimbulkan dari reaksi
dengan asam, basa atau pereaksi yang selektif.
REAKSI-REAKSI YANG
DIINGINKAN
• Reaksi yang diinginkan harus dapat diamati dengan
jelas, misalnya timbul perubahan warna, bau dll
• Reaksi harus peka, artinya reaksi itu masih dapat
menunjukkan gejala yang diharapkan walaupun
konsentrasinya kecil
• Reaksi harus khas dan spesifik, artinya reaksi itu
menghasilkan gejala yang khusus untuk senyawa
yang diperiksa, tetapi gejala ini tidak diberikan oleh
senyawa-senyawa lain
• Reaksi itu harus reproducible, artinya kekhasan dan
kepekaan dari reaksi itu tidak dipengaruhi maupun
dikurangi
Tipe analisa berdasarkan jumlah
dan pereaksi yang digunakan

Tipe analisa Banyaknya zat yg Volume zat yang


digunakan digunakan
Makro 0,5 – 1 gram 20 mL

Semimikro 0,1 – 0,05 gram 1 mL

Mikro < 0,01 gram < 1 mL


Keuntungan analisis secara
semimikro:

• Hemat, karena menggunakan bahan


kimia yang jumlahnya kecil tetapi
masih dapat diamati secara jelas
• Analisa yang dilakukan sangat cepat
dan pemisahannya sempurna hal ini
dapat menghemat waktu karena kita
melakukan pemisahan dengan cara
sentrifuga, filtrasi dan dekantasi
3 Tahapan dalam analisa
kualitatif

1. Reaksi atau pemeriksaan pendahuluan,


meliputi pengamatan organoleptik, reaksi
nyala, pirolisa, reaksi dengan NaOH, reaksi
dengan H2SO4 encer ataupun pekat dan
dengan cara melarutkan dengan pelarut
yang cocok
2.Reaksi penggolongan, pemisahan dan
penetapan kation. Kation digolongkan dalam
5 golongan yaitu:
– TUGAS UNTUK DIPELAJARI MINGGU
DEPAN!!!
• Selain cara-cara di atas, dilakukan pula
cara-cara pemisahan dan penetapan
kation lainnya. Dalam hal ini kation
dapat juga ditentukan dari hasil pijar,
terutama untuk senyawa logam organik
2 Macam uji yang digunakan

• Reaksi kering
– Diterapkan untuk zat-zat padat
• Reaksi Basah
– Diterapkan untuk zat-zat dalam bentuk
larutan
REAKSI KERING

• Pemanasan
– Zat ditaruh dalam sebuah tabung
pengapian yang dibuat dari kaca lunak,
dan dipanasi dalam sebuah nyala bunsen,
mula-mula dengan lembut kemudian kuat,
dapat terjadi sublimasi atau pelelehan
atau penguraian yang disertai perubahan
warna atau dapat dibebaskan suatu gas
yang dapat dikenali dari sifat sifat tertentu
Reaksi-reaksi kering

• Uji Pipa tiup


• Uji Nyala
• Uji Spektroskopi
REAKSI BASAH

Yaitu uji-uji yang dilakukan dengan zat-


zat dalam larutan. Suatu reaksi dapat
berlangsung dengan cara:
a. terbentuk endapan
b. pembebasan gas
c. perubahan warna
Pengendapan

• Penggunaan reagensia berlebih untuk


pengendapan tidak boleh dalam kuantitas
berlebih.
• Deteksi yang paling bvaik adalah dengan
cara menyaring sedikit campuran dan
menguji filtrat dengan reagensia tersebut
• Penambahan endapan berlebih dapat
mengakibatkan terbentruk ion kompleks dan
melarutnya sebagian endapan sehingga
dapat mengakibatkan keruwetan pada tahap
analisa berikutnya
FILTRASI

• Filtrasi adalah proses pemisahan dari


campuran heterogen yang
mengandung cairan dan
partikel‐partikel padat dengan
menggunakan media filter yang hanya
meloloskan cairan dan menahan
partikel‐partikel padat
Filtrasi
• Adalah memisahkan endapan dari larutan induk dan
kelebihan reagensia.
• Tekstur kertas saring yang digunakan umumnya
sedang halusnya.
• Ukuran kertas saring tergantung pada banyaknya
endapan bukan pada vol. Larutan
• Tepi atas kertas saring hendaknya 1 cm di bawah
mulut corong kaca
• Tak boleh diisi lebih dari dua pertiga volumenya
• Cairan yang mengandung endapan hendaknya
dipanasi sebelum disaring, kec. Ada hal khusus
misalnya timbal klorida yang lebih larut dalam air
panas daripada dalam air dingin
FILTRASI
Pemisahan dengan kertas saring • Pemisahan dengan cara
tanpa tekanan(adanya grafitasi meningkatkan tekanan
SENTRIFUGASI

Teknik Sentrifugasi
yaitu metode untuk
mempercepat
proses
pengendapan
dengan
memberikan gaya
sentrifugasi pada
partikel‐partikelny
Endapan

• Endapan mirip gelatin, yang biasanya


menyumbat pori-pori kertas saring,
untuk menambah laju penyaringan
dapat disaring dengan kertas wiru atau
melewati blok kertas yang ditaruh pada
lempeng corong Buchner
Cara mencuci endapan

1. Dekantasi
Yaitu endapan sebanyak mungkin
dicuci dalam wadah sebanyak 2-3 kali
pencucian, baru kemudian
dipindahkan ke kertas saring
2. Dicuci langsung
Prosedur ini biasanya digunakan
untuk endapan yg berbentuk kasar
atau kristalin
Melepaskan endapan dari kertas
saring
• Jika endapan melimpah, jumlah secukupnya utk
pemerikasaan dapat diambil dengan spatula kecil
terbuat dr nikel atau baja antikarat
• Jika kuantitas kecil pdt dilakukan dg 2 cara:
– Dibuat lubang kecil pd bag bawah kertas saring
dg pengaduk kaca yang diperuncing dan
endapan disemprotkan ke dalam sebuah tab
reaksi dg air dr botol cuci
– cara kedua kertas saring diambil dr corong,
dibuka di atas kaca arloji dan dikikis dg spatula
Penguapan

Penguapan dapat dibagi 2:


- penguapan dg mengurangi volume
- penguapan sampai kering
Keduanya dpt dilakukan menggunakan
cawan penguapan porselen
Utk mempecepat proses, cawan
langsung dipanaskan diatas kawat
kassa
Perlu diperhatikan

• Pengujian kualitatif menggunakan


volume yang sedikit dan
pengamatannya dilakukan dengan
latar belakang tempat berwarna putih.
Penggolongan kation

• Penggolongan kation berdasarkan hasil reaksi dengan


pereaksi tertentu, dengan demikian kation dapat digolongkan
sebagai berikut:
• 1. Golongan klorida, yakni kation-kation yang akan
membentuk endapan dengan pereaksi klorida: Ag, Pb, Hg
• 2. Golongan sulfide, yakni pembentukan garam sulfida yang
tidak larut atau sedikit larut dalam asam atau air, oleh kation-
kation: Hg, Pb, Cu, Cd, Bi, As, Sb, Sn
• 3. Golongan hidroksida, yakni kation-kation yang
membentuk hidroksida yang sukar larut dalam air: Fe, Al, Cr,
Mn
• 4. Golongan sulfida dalam suasana netral atau basa,
yakni pembentukan garam sulfide dalam suasana netral atau
basa: Ni, Co, Mn, Zn
• 5. Golongan sisa, yakni kation-kation yang tidak mengendap
dengan pereaksi karbonat: NH4+, K+, Na+

Você também pode gostar