Você está na página 1de 39

Internal dan Pemerintah

Audit keuangan
dan Audit Operasional

ClickBab
to add
26 Text

©2010 Prentice Hall Business Publishing, Auditing 13/e, Arens/Elder/Beasley 26 - 1


Tujuan Belajar 1
Jelaskan peran internal
auditor dalam audit keuangan.

©2010 Prentice Hall Business Publishing, Auditing 13/e, Arens/Elder/Beasley 26 - 2


Audit intern

 The New York Stock Exchange membutuhkan nya


pendaftar untuk memiliki fungsi audit internal

©2010 Prentice Hall Business Publishing, Auditing 13/e, Arens/Elder/Beasley 26 - 3


Audit intern

Ini merupakan jaminan independen, obyektif


dan aktivitas konsultasi yang dirancang untuk menamb
nilai dan meningkatkan operasi organisasi.

Ini membantu organisasi mencapai tujuannya


dengan membawa sistematis, pendekatan disiplin untu
mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas risiko
manajemen, kontrol, dan tata kelola proses.

©2010 Prentice Hall Business Publishing, Auditing 13/e, Arens/Elder/Beasley 26 - 4


Institute of Internal Auditors
Prinsip Etis
 keobyektifan

 kerahasiaan

 Kompetensi

©2010 Prentice Hall Business Publishing, Auditing 13/e, Arens/Elder/Beasley 26 - 5


Institute of Internal Auditor Tertib

 Integritas

 keobyektifan

 kerahasiaan

 Kompetensi

©2010 Prentice Hall Business Publishing, Auditing 13/e, Arens/Elder/Beasley 26 - 6


Hubungan Internal dan
Eksternal Auditor
perbedaan:

 Itu intern auditor bertanggung jawab


manajemen

 Itu luar auditor bertanggung jawab


untuk pengguna laporan keuangan

©2010 Prentice Hall Business Publishing, Auditing 13/e, Arens/Elder/Beasley 26 - 7


Hubungan Internal dan
Eksternal Auditor
Kesamaan:

 Kompetensi

 keobyektifan

 Metodologi

 model risiko audit

©2010 Prentice Hall Business Publishing, Auditing 13/e, Arens/Elder/Beasley 26 - 8


Tujuan Belajar 2
Jelaskan audit dan
persyaratan pelaporan di bawah
Standar Audit Pemerintahan
dan Single Act Audit

©2010 Prentice Hall Business Publishing, Auditing 13/e, Arens/Elder/Beasley 26 - 9


Audit Keuangan pemerintah

Sumber utama dari literatur otoritatif


untuk kinerja audit pemerintah
Standar Audit Pemerintahan.
yang dikeluarkan oleh GAO.

Karena warna penutup, biasanya


disebut sebagai “Buku kuning.”

©2010 Prentice Hall Business Publishing, Auditing 13/e, Arens/Elder/Beasley 26 - 10


Audit Keuangan pemerintah

Standar Buku Kuning sering disebut


yang berlaku umum audit pemerintah
standar (Gagas).

©2010 Prentice Hall Business Publishing, Auditing 13/e, Arens/Elder/Beasley 26 - 11


Audit dan Pelaporan
Persyaratan keuangan - Buku
Kuning
 Materialitas dan signifikansi

 kepatuhan audit

 Pelaporan

©2010 Prentice Hall Business Publishing, Auditing 13/e, Arens/Elder/Beasley 26 - 12


Audit dan Pelaporan - Single Audit
Act dan OMB Circular A-133
Ambang batas untuk membutuhkan audit tunggal adalah

Kantor Manajemen dan Anggaran yang dikeluarkan


direvisi Circular A-133, Audit Negara.
Pemerintah Daerah, dan Non-Profit
organisasi. untuk memberikan administrasi
pedoman untuk melaksanakan
persyaratan audit tunggal.

©2010 Prentice Hall Business Publishing, Auditing 13/e, Arens/Elder/Beasley 26 - 13


Persyaratan Audit

audit harus sesuai dengan


yang berlaku umum audit pemerintah
standar (Gagas).

Auditor harus memperoleh pemahaman


pengendalian internal atas program federal
cukup untuk mendukung rendah dinilai
tingkat risiko kontrol untuk program utama.

©2010 Prentice Hall Business Publishing, Auditing 13/e, Arens/Elder/Beasley 26 - 14


Persyaratan Audit

Auditor harus menentukan apakah klien


telah mematuhi hukum, peraturan, dan
ketentuan kontrak atau perjanjian hibah
yang mungkin memiliki efek langsung dan material
pada masing-masing program utama.

©2010 Prentice Hall Business Publishing, Auditing 13/e, Arens/Elder/Beasley 26 - 15


Persyaratan pelaporan

 Pendapat atas apakah keuangan


pernyataan yang sesuai dengan GAAP

 Sebuah pendapat apakah jadwal


penghargaan federal disajikan secara wajar dalam
hal yang material sehubungan dengan
laporan keuangan secara keseluruhan

©2010 Prentice Hall Business Publishing, Auditing 13/e, Arens/Elder/Beasley 26 - 16


Persyaratan pelaporan

 Sebuah laporan tentang pengendalian internal terk


laporan keuangan dan program utama

 Sebuah laporan tentang kepatuhan hukum,


peraturan, dan ketentuan
kontrak atau perjanjian hibah

 Jadwal temuan dan biaya mempertanyakan

©2010 Prentice Hall Business Publishing, Auditing 13/e, Arens/Elder/Beasley 26 - 17


Audit operasional

 Tujuan dari audit operasional adalah untuk


menentukan efektivitas atau efisiensi
dari setiap bagian dari sebuah organisasi

©2010 Prentice Hall Business Publishing, Auditing 13/e, Arens/Elder/Beasley 26 - 18


Tujuan Belajar 3
Membedakan audit operasional
dari audit keuangan.

©2010 Prentice Hall Business Publishing, Auditing 13/e, Arens/Elder/Beasley 26 - 19


Perbedaan Antara Operasional
dan Audit Keuangan
 Tujuan dari audit

 Distribusi laporan

 Pencantuman daerah non keuangan

©2010 Prentice Hall Business Publishing, Auditing 13/e, Arens/Elder/Beasley 26 - 20


Tujuan Belajar 4
Memberikan gambaran
audit operasional.

©2010 Prentice Hall Business Publishing, Auditing 13/e, Arens/Elder/Beasley 26 - 21


Efektivitas Versus Efisiensi

 Efektivitas mengacu pada prestasi


tujuan

 Efisiensi didefinisikan sebagai mengurangi biaya


tanpa mengurangi efektivitas

©2010 Prentice Hall Business Publishing, Auditing 13/e, Arens/Elder/Beasley 26 - 22


Efektivitas Versus Efisiensi
Jenis Inefisiensi Contoh

Perolehan barang dan Tawaran untuk pembelian


layanan terlalu mahal bahan yang tidak diperlukan

Bahan baku tidak Jalur perakitan ditutup


tersedia saat dibutuhkan turun karena kurangnya bahan

Sebuah duplikasi usaha Produksi dan akuntansi


oleh karyawan ada menyimpan catatan identik

©2010 Prentice Hall Business Publishing, Auditing 13/e, Arens/Elder/Beasley 26 - 23


Efektivitas Versus Efisiensi
Jenis Inefisiensi Contoh

Pekerjaan dilakukan yang berfungsi


faktur vendor dan
tidak ada tujuan Laporan menerima diajukan
tanpa digunakan

Terlalu banyak pekerjaan kantor dapat dilakuka


para karyawan dengan satu asisten kurang

©2010 Prentice Hall Business Publishing, Auditing 13/e, Arens/Elder/Beasley 26 - 24


Hubungan Antara Operasional
Audit dan Pengendalian Internal
 Keandalan pelaporan keuangan

 Efisiensi dan efektivitas operasi

 Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berl

©2010 Prentice Hall Business Publishing, Auditing 13/e, Arens/Elder/Beasley 26 - 25


Jenis Audit Operasional

 fungsional

 organisatoris

 penugasan khusus

©2010 Prentice Hall Business Publishing, Auditing 13/e, Arens/Elder/Beasley 26 - 26


Siapa yang Melakukan Audit
Operasional
 auditor internal

 auditor pemerintah

 Kantor Akuntan Publik

©2010 Prentice Hall Business Publishing, Auditing 13/e, Arens/Elder/Beasley 26 - 27


Kemerdekaan dan Kompetensi
Auditor Operasional
Dua kualitas yang paling penting
untuk auditor operasional adalah:

 Kemerdekaan

 Kompetensi

©2010 Prentice Hall Business Publishing, Auditing 13/e, Arens/Elder/Beasley 26 - 28


Tujuan Belajar 5
Merencanakan dan melakukan
audit operasional.

©2010 Prentice Hall Business Publishing, Auditing 13/e, Arens/Elder/Beasley 26 - 29


Kriteria tertentu

Pertanyaan yang dapat digunakan untuk mengevalu


layout pabrik:

 Apakah semua layout pabrik disetujui oleh kantor rum


rekayasa pada saat desain asli?

 Telah rekayasa kantor rumah dilakukan evaluasi ulan


studi tata letak tanaman dalam lima tahun terakhir?

©2010 Prentice Hall Business Publishing, Auditing 13/e, Arens/Elder/Beasley 26 - 30


Kriteria tertentu

 Apakah setiap bagian dari operasi peralatan


di Setidaknya 60 persen dari kapasitas
tiga bulan atau lebih setiap tahun?
 Apakah tata letak memfasilitasi pergerakan
bahan-bahan baru ke lantai produksi?

 Apakah tata letak memfasilitasi produksi


dari barang jadi?

©2010 Prentice Hall Business Publishing, Auditing 13/e, Arens/Elder/Beasley 26 - 31


Kriteria tertentu

 Apakah tata letak memfasilitasi pergerakan


barang jadi ke pusat distribusi?

 Apakah tata letak tanaman efektif menggunakan


peralatan yang ada?

 Apakah keselamatan karyawan terancam punah


dengan tata letak tanaman?

©2010 Prentice Hall Business Publishing, Auditing 13/e, Arens/Elder/Beasley 26 - 32


Sumber Kriteria

 kinerja historis

 benchmarking

 standar rekayasa

 Diskusi dan kesepakatan

©2010 Prentice Hall Business Publishing, Auditing 13/e, Arens/Elder/Beasley 26 - 33


Tahapan dalam Audit
Operasional
 perencanaan

 Bukti akumulasi dan evaluasi

 Pelaporan dan tindak lanjut

©2010 Prentice Hall Business Publishing, Auditing 13/e, Arens/Elder/Beasley 26 - 34


perencanaan

 Lingkup keterlibatan

 susunan kepegawaian

 Informasi latar belakang

 Memahami pengendalian intern

 Tentukan bukti yang tepat

©2010 Prentice Hall Business Publishing, Auditing 13/e, Arens/Elder/Beasley 26 - 35


bukti Akumulasi
dan Evaluasi
 Dokumentasi

 Permintaan klien

 prosedur analitis

 Pengamatan

©2010 Prentice Hall Business Publishing, Auditing 13/e, Arens/Elder/Beasley 26 - 36


Pelaporan dan Tindak Lanjut

Dua perbedaan utama dalam operasional


dan laporan audit keuangan:

1. Dalam audit operasional, laporan tersebut ada


biasanya dikirim hanya untuk manajemen

2. Menjahit dari setiap laporan diperlukan


dalam audit operasional

©2010 Prentice Hall Business Publishing, Auditing 13/e, Arens/Elder/Beasley 26 - 37


Contoh Operasional
Temuan Audit
 perusahaan kebersihan di luar menghemat $

 Gunakan alat yang tepat

 Program komputer menyimpan tenaga kerja m

©2010 Prentice Hall Business Publishing, Auditing 13/e, Arens/Elder/Beasley 26 - 38


Akhir dari Bab 26

Click to add Text

©2010 Prentice Hall Business Publishing, Auditing 13/e, Arens/Elder/Beasley 26 - 39

Você também pode gostar