Você está na página 1de 53

PAYUDARA, DAN

MENYUSUI
Hafshah - 1610211062
Areola
Aerola adalah daerah berwarna gelap yang mengelilingi puting susu. Pada ar
eola terdapat kelenjar-kelenjar kecil yang disebut kelenjar Montgomery, meng
hasilkan cairan berminyak untuk menjaga kesehatan kulit di sekitar areola.
Alveoli
Alveoli adalah kantong penghasil ASI yang berjumlah jutaan.
Hormon prolaktin mempengaruhi sel alveoli untuk menghasilkan
ASI.
Ductus Laktiferus
Duktus laktiferus merupakan saluran kecil yang yang berfungsi
menyalurkan ASI dari alveoli ke sinus laktiferus (dari pabrik ASI
ke gudang ASI)
Sinus Laktiferus
Sinus laktiferus merupakan saluran ASI yang melebar dan mem
bentuk kantung di sekitar areola yang berfungsi untuk menyimp
an ASI.
Jaringan Lemak
Jaringan lemak di sekeliling alveoli dan duktus laktiferus yang me
nentukan besar kecilnya ukuran payudara. Payudara kecil atau b
esar mempunyai alveoli dan sinus laktiferus yang sama, sehingga
dapat menghasilkan ASI sama banyak. Di sekeliling alveoli juga t
erdapat otot polos, yang akan berkontraksi dan memeras keluar
ASI. Keberadaan hormon oksitosin menyebabkan otot tersebut be
rkontraksi.
ASI
Hafshah - 1610211062
ASI
Definisi

ASI adalah sebuah cairan tanpa tanding ciptaan Allah SWT untuk
memenuhi kebutuhan gizi bayi dan melindunginya dalam melawan
serangan penyakit

Minuman alamiah untuk semua bayi cukup bulan selama usia bulan-bulan per
tama
ASI
Definisi

Menurut Peratutan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 pada Ayat 1


diterangkan “Air Susu Ibu Eksklusif yang selanjutnya disebut ASI
Eksklusif adalah ASI yang diberikan kepada Bayi sejak dilahirkan
selama 6 (enam) bulan, tanpa menambahkan dan/atau mengganti dengan
makanan atau minuman lain”.
Perbedaan komposisi ASI dari har
i ke hari
(stadium
Kolostrum
laktasi) sebagai berikut:
Kolostrum (colostrum/susu jolong) adalah cairan encer dan sering berwarna k
uning atau dapat pula jernih yang kaya zat anti-infeksi (10-17 kali lebih banya
k dari susu matang) dan protein, dan keluar pada hari pertama sampai hari ke
-4/ke-7. Kolostrum membersihkan zat sisa dari saluran pencernaan bayi dan m
empersiapkannya untuk makanan yang akan datang. Jika dibandingkan denga
n susu matang, kolostrum mengandung karbohidrat dan lemak lebih rendah,
dan total energi lebih rendah. Volume kolostrum 150-300 ml/24 jam
Perbedaan komposisi ASI dari har
i ke hari
(stadium
ASI Peralihan
laktasi) sebagai berikut:
ASI peralihan keluar setelah kolostrum sampai sebelum menjadi ASI yang mat
ang. Kadar protein makin merendah, sedangkan kadar karbohidrat dan lemak
makin tinggi dan volume akan makin meningkat. ASI ini keluar sejak hari ke-4/
ke-7 sampai hari ke-10/ke-14.
Perbedaan komposisi ASI dari har
i ke hari
(stadium
ASI Matang
laktasi) sebagai berikut:
ASI matang (mature) Merupakan ASI yang dikeluarkan pada sekitar hari ke-14
dan seterusnya, komposisi relatif konstan.
Perbedaan komposisi ASI d
ari menit ke menit
ASI yang pertama disebut foremilk dan mempunyai komposisi berbeda
dengan ASI yang keluar kemudian (hindmilk). Foremilk dihasilkan sangat
banyak sehingga cocok untuk menghilangkan rasa haus bayi. Hindmilk
keluar saat menyusui hampir selesai dan mengandung lemak 4-5 kali lebih
banyak dibanding foremilk, diduga hindmilk yang mengenyangkan bayi.
Komposisi ASI
ASI mengandung air sebanyak 87.5%, oleh karena itu bayi yang mendapat cuk
up ASI tidak perlu lagi mendapat tambahan air walaupun berada di tempat ya
ng mempunyai suhu udara panas. Kekentalan ASI sesuai dengan saluran cerna
bayi, sedangkan susu formula lebih kental dibandingkan ASI. Hal tersebut yan
g dapat menyebabkan terjadinya diare pada bayi yang mendapat susu formula
.
Komposisi ASI
Karbohidrat

Laktosa adalah karbohidrat utama dalam ASI dan berfungsi sebagai salah satu
sumber energi untuk otak. Kadar laktosa yang terdapat dalam ASI hampir 2 ka
li lipat dibanding laktosa yang ditemukan pada susu sapi atau susu formula. N
amun demikian angka kejadian diare yang disebabkan karena tidak dapat men
cerna laktosa (intoleransi laktosa) jarang ditemukan pada bayi yang mendapat
ASI. Hal ini disebabkan karena penyerapan laktosa ASI lebih baik dibanding lak
tosa susu sapi atau susu formula. Kadar karbohidrat dalam kolostrum tidak terl
alu tinggi, tetapi jumlahnya meningkat terutama laktosa pada ASI transisi (7-1
4 hari setelah melahirkan). Sesudah melewati masa ini maka kadar karbohidrat
ASI relatif stabil.
Komposisi ASI
Protein

Protein dalam ASI lebih banyak terdiri dari protein whey yang lebih mudah dis
erap oleh usus bayi, sedangkan susu sapi lebih banyak mengandung protein C
asein yang lebih sulit dicerna oleh usus bayi.
Jumlah protein Casein yang terdapat dalam ASI hanya 30% dibanding susu sa
pi yang mengandung protein ini dalam jumlah tinggi (80%). Disamping itu, be
ta laktoglobulin yaitu fraksi dari protein whey yang banyak terdapat di protein
susu sapi tidak terdapat dalam ASI. Beta laktoglobulin ini merupakan jenis prot
ein yang potensial menyebabkan alergi.
Komposisi ASI
Protein

ASI mempunyai jenis asam amino yang lebih lengkap dibandingkan susu sapi.
Salah satu contohnya adalah asam amino taurin; asam amino ini hanya ditemu
kan dalam jumlah sedikit di dalam susu sapi. Taurin diperkirakan mempunyai p
eran pada perkembangan otak karena asam amino ini ditemukan dalam jumla
h cukup tinggi pada jaringan otak yang sedang berkembang. Taurin ini sangat
dibutuhkan oleh bayi prematur, karena kemampuan bayi prematur untuk mem
bentuk protein ini sangat rendah.
Komposisi ASI
Protein

ASI juga kaya akan nukleotida (kelompok berbagai jenis senyawa organik yang
tersusun dari 3 jenis yaitu basa nitrogen, karbohidrat, dan fosfat) dibanding de
ngan susu sapi yang mempunyai zat gizi ini dalam jumlah sedikit. Disamping i
tu kualitas nukleotida ASI juga lebih baik dibanding susu sapi. Nukleotida ini
mempunyai peran dalam meningkatkan pertumbuhan dan kematangan usus,
merangsang pertumbuhan bakteri baik dalam usus dan meningkatkan penyera
pan besi dan daya tahan tubuh.
Komposisi ASI
Lemak

Lemak omega 3 dan omega 6 yang berperan pada perkembangan otak bayi b
anyak ditemukan dalam ASI. Disamping itu ASI juga mengandung banyak asa
m lemak rantai panjang diantaranya asam dokosaheksanoik (DHA) dan asam a
rakidonat (ARA) yang berperan terhadap perkembangan jaringan saraf dan reti
na mata.
Komposisi ASI
Karnitin

Karnitin ini mempunyai peran membantu proses pembentukan energi yang di


perlukan untuk mempertahankan metabolisme tubuh. ASI mengandung kadar
karnitin yang tinggi terutama pada 3 minggu pertama menyusui, bahkan di da
lam kolostrum kadar karnitin ini lebih tinggi lagi. Konsentrasi karnitin bayi yan
g mendapat ASI lebih tinggi dibandingkan bayi yang mendapat susu formula.
Komposisi ASI
Vitamin K

Vitamin K dibutuhkan sebagai salah satu zat gizi yang berfungsi sebagai faktor
pembekuan. Kadar vitamin K ASI hanya seperempatnya kadar dalam susu form
ula. Bayi yang hanya mendapat ASI berisiko untuk terjadi perdarahan, walapun
angka kejadian perdarahan ini kecil. Oleh karena itu pada bayi baru lahir perlu
diberikan vitamin K yang umumnya dalam bentuk suntikan.
Komposisi ASI
Vitamin

Seperti halnya vitamin K, ASI hanya mengandung sedikit vitamin D. Hal ini tida
k perlu dikuatirkan karena dengan menjemur bayi pada pagi hari maka bayi ak
an mendapat tambahan vitamin D yang berasal dari sinar matahari. Sehingga
pemberian ASI eksklusif ditambah dengan membiarkan bayi terpapar pada sin
ar matahari pagi akan mencegah bayi menderita penyakit tulang karena kekur
angan vitamin D.
Komposisi ASI
Vitamin E

Salah satu fungsi penting vitamin E adalah untuk ketahanan dinding sel darah
merah. Kekurangan vitamin E dapat menyebabkan terjadinya kekurangan dara
h (anemia hemolitik). Keuntungan ASI adalah kandungan vitamin E nya tinggi t
erutama pada kolostrum dan ASI transisi awal.
Komposisi ASI
Vitamin A

Selain berfungsi untuk kesehatan mata, vitamin A juga berfungsi untuk mendu
kung pembelahan sel, kekebalan tubuh, dan pertumbuhan. ASI mengandung d
alam jumlah tinggi tidak saja vitamin A dan tetapi juga bahan bakunya yaitu b
eta karoten. Hal ini salah satu yang menerangkan mengapa bayi yang mendap
at ASI mempunyai tumbuh kembang dan daya tahan tubuh yang baik.
Komposisi ASI
Vitamin larut air

Hampir semua vitamin yang larut dalam air seperti vitamin B, asam folat, vita
min C terdapat dalam ASI. Makanan yang dikonsumsi ibu berpengaruh terhad
ap kadar vitamin ini dalam ASI. Kadar vitamin B1 dan B2 cukup tinggi dalam A
SI tetapi kadar vitamin B6, B12 dan asam folat mungkin rendah pada ibu deng
an gizi kurang. Karena vitamin B6 dibutuhkan pada tahap awal perkembangan
sistim syaraf maka pada ibu yang menyusui perlu ditambahkan vitamin ini. Se
dangkan untuk vitamin B12 cukup di dapat dari makanan sehari-hari, kecuali i
bu menyusui yang vegetarian.
Komposisi ASI
Mineral

Mineral utama yang terdapat di dalam ASI adalah kalsium yang mempunyai fu
ngsi untuk pertumbuhan jaringan otot dan rangka, transmisi jaringan saraf da
n pembekuan darah.
Kandungan zat besi baik di dalam ASI maupun susu formula keduanya rendah
serta bervariasi. Namun bayi yang mendapat ASI mempunyai risiko yang lebih
kecil utnuk mengalami kekurangan zat besi dibanding dengan bayi yang mend
apat susu formula. Hal ini disebabkan karena zat besi yang berasal dari ASI leb
ih mudah diserap, yaitu 20-50% dibandingkan hanya 4 -7% pada susu formula
. Keadaan ini tidak perlu dikuatirkan karena dengan pemberian makanan pada
t yang mengandung zat besi mulai usia 6 bulan masalah kekurangan zat besi i
ni dapat diatasi.
Komposisi ASI
Zinc

Mineral zinc dibutuhkan oleh tubuh karena merupakan mineral yang banyak
membantu berbagai proses metabolisme di dalam tubuh. Salah satu penyakit
yang disebabkan oleh kekurangan mineral ini adalah acrodermatitis enteropha
tica dengan gejala kemerahan di kulit, diare kronis, gelisah dan gagal tumbuh.
Kadar zincASI menurun cepat dalam waktu 3 bulan menyusui. Seperti halnya z
at besi kandungan mineral zink ASI juga lebih rendah dari susu formula, tetapi
tingkat penyerapan lebih baik. Penyerapan zinc terdapat di dalam ASI, susu sa
pi dan susu formula berturut-turut 60%, 43-50% dan 27-32%. Mineral yang ju
ga tinggi kadarnya dalam ASI dibandingkan susu formula adalah selenium, yan
g sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan cepat.
Manfaat ASI
Untuk Bayi

 ASI sebagai nutrisi


 ASI meningkatkan daya tahan tubuh
 ASI meningkatkan kecerdasan
 Melindungi anak dari serangan alergi.
 Meningkatkan daya penglihatan dan kepandaian bicara.
 Membantu pembentukan rahang yang bagus
 Mengurangi risiko terkena penyakit diabetes, kanker pada anak, dan
 diduga mengurangi kemungkinan menderita penyakit jantung.
 Menunjang perkembangan motorik bayi.
Manfaat ASI
Untuk Ibu

 Mengurangi perdarahan setelah melahirkan (post partum)


 Mengurangi terjadinya anemia
 Menjarangkan kehamilan
 Mengecilkan Rahim
 Ibu lebih cepat langsing kembali
 Mengurangi kemungkinan menderita kanker
 Lebih ekonomis/murah
 Memberi kepuasan bagi ibu
 Portabel dan praktis
 Ibu yang menyusui memiliki resiko yang lebih rendah untuk terkena banya
k penyakit, yaitu endometriosis, carcinoma endometrium, dan osteoporosis.
Kontraindikasi Menyu
sui
• Ibu tidak ada,
• indikasi medis, serta
• Karena ibu dan bayi terpisah.
Air susu ibu dan hormon
prolaktin
Setiap kali bayi menghisap payudara akan merangsang ujung saraf sensoris disekitar pa
yudara sehingga merangsang kelenjar hipofisis bagian depan untuk menghasilkan prolakt
in. Prolaktin akan masuk ke peredaran darah kemudian ke payudara menyebabkan sel se
kretori di alveolus (pabrik ASI) menghasilkan ASI.
Prolaktin akan berada di peredaran darah selama 30 menit setelah dihisap, sehingga pro
laktin dapat merangsang payudara menghasilkan ASI untuk minum berikutnya. Sedangkan
untuk minum yg sekarang, bayi mengambil ASI yang sudah ada.
Makin banyak ASI yang dikeluarkan dari gudang ASI (sinus laktiferus), makin banyak pro
duksi ASI. Dengan kata lain, makin sering bayi menyusui makin banyak ASI diproduksi. Se
baliknya, makin jarang bayi menghisap, makin sedikit payudara menghasilkan ASI. Jika b
ayi berhenti menghisap maka payudara akan berhenti menghasilkan ASI.
Prolaktin umumnya dihasilkan pada malam hari, sehingga menyusui pada malam hari dap
at membantu mempertahankan produksi ASI. Hormon prolaktin juga akan menekan ovulasi
(fungsi indung telur untuk menghasilkan sel telur), sehingga menyusui secara eksklusif akan
memperlambat kembalinya fungsi kesuburan dan haid. Oleh karena itu, menyusui pada m
alam hari penting untuk tujuan menunda kehamilan.
Air susu ibu dan refleks oksito
sin
Hormon oksitosin diproduksi oleh bagian belakang kelenjar hipofisis. Hormon tersebut dihasilk
an bila ujung saraf disekitar payudara dirangsang oleh isapan. Oksitosin akan dialirkan mel
alui darah menuju ke payudara yang akan merangsang kontraksi otot di sekeliling alveoli (p
abrik ASI) dan memeras ASI keluar dari pabrik ke gudang ASI. Hanya ASI di dalam gudang
ASI yang dapat dikeluarkan oleh bayi dan atau ibunya.

Oksitosin dibentuk lebih cepat dibanding prolaktin. Keadaan ini menyebabkan ASI di payuda
ra akan mengalir untuk dihisap. Oksitosin sudah mulai bekerja saat ibu berkeinginan menyusui
(sebelum bayi menghisap). Jika refleks oksitosin tidak bekerja dengan baik, maka bayi meng
alami kesulitan untuk mendapatkan ASI. Payudara seolah-olah telah berhenti memproduksi AS
I, padahal payudara tetap menghasilkan ASI namun tidak mengalir keluar.

Efek penting oksitosin lainnya adalah menyebabkan uterus berkontraksi setelah melahirkan. H
al ini membantu mengurangi perdarahan, walaupun kadang mengakibatkan nyeri.
Beberapa keadaan yang dapat mengurangi produk
si hormon oksitosin

• Rasa cemas, sedih, marah, kesal, atau bingung


• Rasa cemas terhadap perubahan bentuk pada payudara dan bentuk tubuh
nya, meniggalkan bayi karena harus bekerja dan ASI tidak mencukupi kebu
tuhan bayi.
• Rasa sakit terutama saat menyusui
Cara Menyusui
Bibir melipat keluar

Mulut bayi terbuka lebar

Bagian bawah areola tidak terlihat

Dagu menyentuh payudara


Amnion

• Janin di dalam rahim laksana mengambang di dalam air ketuban (selanjutn


ya disebut AK).
• Selama kehamilan volume AK meningkat sesuai dengan pertumbuhan jani
n. Volume paling besar terjadi saat mendekati umur kehamilan 34 minggu,
dengan rerata volume 800 mililiter.
• Kurang lebih 600 mililiter AK meliputi janin saat neonatus cukup bulan (40
minggu kehamilan) dan saat dilahirkan. Cairan AK bersirkulasi dengan
Fungsi

• Memungkinkan janin untuk bergerak bebas dan perkembangan musculosk


eletal
• Memelihara janin dalam lingkungan suhu yang relatif stabil, yang meliputi j
anin sehingga melindungi janin dari kehilangan panas
• Memungkinkan perkembangan paru janin
• Sebagai bantalan dan melindungi janin
• Mengandung nutrien, hormon dan antibodi yang melindungi dari penyakit
• Air ketuban secara terus menerus ditelan, “dihirup” dan diganti lewat prose
s ekskresi seperti juga dikeluarkan sebagai urin. Merupakan hal yang penti
ng bahwa AK dihirup ke dalam paru janin untuk membantu paru mengem
bang sempurna, AK yang tertelan membantu pembentukan mekonium kel
uar saat ketuban pecah.
• Warna AK kehijauan atau kecoklatan menunjukkan bahwa neonatus telah
mengeluarkan mekonium (kotoran yang terbentuk sebelum lahir, pada kea
daan normal keluar setelah lahir saat pergerakan usus yang pertama kali).
• Cairan yang berwarna merah jambu menunjukkan perdarahan yang baru
• Cairan berwarna seperti anggur menandakan riwayat perdarahan
Mekonium

Mekonium adalah substansi mirip tar yang kental dan berwarna kehijauan yan
g berada di usus janin selama kehamilan.
Penilaian secara kualitatif yaitu dengan melihat kekeruhan air ketuban secara v
isual, dapat dibedakan air ketuban antara thick, medium, dan thin, kelemahan
penilaian secara visual bersifat subjektif dari penilai.
Air ketuban keruh bercampur mekonium (selanjutnya disebut AKK) merupaka
n faktor risiko berbagai masalah perinatal. Bayi dengan AKK kental lebih sering
mempunyai masalah yang lebih besar dibanding bayi dengan AKK yang encer.
Secara umum kandungan mekonium di dalam AK dikelompokkan ke dalam ti
ga kategori yaitu encer, sedang, dan kental. Penilaian kandungan mekonium te
rgantung sepenuhnya pada pengamatan subjektif para klinisi.

Você também pode gostar