Você está na página 1de 10

ANALISIS MASALAH DALAM ASUHAN

KEBIDANAN DI KOMUNITAS

Presend by : Kelompok 3
Citra Rahayu KHGB 16028
Frisca Atriyani D KHGB 16034
Melinda Yulistia KHGB 16005
Nola Julia Putri A KHGB 16010

1
TUJUAN KHUSUS
Mahasiswa diharapkan mampu:
• Menjelaskan pengertian analisis masalah
• Melakukan analisis masalah kesehatan ibu, bayi dan anak balita serta kesehatan
reproduksi perempuan dan KB untuk perencanaan asuhan kebidanan komunitas.

KONSEP INTI
• Analisis masalah merupakan proses sistematis untuk melihat suatu keadaan atau masalah
social secara obyektif dengan menempatkannya dalam konteks social yang lebih luas.

• Determinan derajat kesehatan masyarakat adalah factor yang mempengaruhi terjadinya


kesakitan dan kematian yaitu (1) genetika dan kependudukan (2) lingkungan kesehatan (3)
perilaku kesehatan dan (4) program pelayanan kesehatan.

2
PENGERTIAN
• Analisis masalah merupakan proses sistematis untuk melihat suatu keadaan atau
masalah social secara obyektif dengan menempatkannya dalam konteks social yang lebih
luas.
• Masalah adalah kondisi atau situasi di luar gagasan dan harapan. Di sini perlu dibedakan
antara masalah individual (personal problems) dan masalah social (social problems).
• Masalah social adalah suatu kondisi social yang diluar harapan masyarakat, meresahkan
masyarakat, dan jika tidak diatasi akan berkonsekuensi negative lebih luas dan
mengganggu kepentingan public.

3
SITUASI KESEHATAN IBU, BAYI, DAN ANAK BALITA
SERTA KESEHATAN REPRODUKSI PEREMPUAN DAN
KB DI INDONESIA
Tujuan Pembangunan Millenium (MDGs) yang harus dicapai oleh setiap Negara termasuk
Indonesia sampai dengan tahun 2015, sejumlah indicator berkaitan dengan kesehatan
reproduksi. Pemerintahan Indonesia mempunyai sejumlah target dalam bidang kesehatan
yaitu :
1. Mengurangi 2/3 dari angka tingkat kematian anak dibawah usia lima tahun dari 97 (tahun
1990) menjadi 32
2. Mengurangi ¾ dari angka kematian ibu dari 390 (tahun 1990) menjadi 102
3. Meningkatkan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih dari 40, 7 % menjadi
90% ; serta
4. Menghentikan dan mengurangi laju penyebaran HIV/AIDS, malaria serta penyakit menular
utama lainnya

4
bagi indonesia, tantangan terberat yang harus dihadapi dalam mencapai
sasaran MDGs tahun 2015 di bidang kesehatan adalah:

• Kondisi social ekonomi masyarakat • Kondisi geografis, terutama di wilayah-


yang umumnya rendah, sehingga wilayah pedesaan yang sulit dijangkau
menjadi kendala untuk mendapatkan oleh akses pelayanan kesehatan
akses pelayanan kesehatan yang sehingga mempengaruhi kesiapan
layak. penempatan tenaga kesehatan (dokter
dan bidan).
• Tingkat pendidikan yang berhubungan
dengan kesehatan, dimana targetan • Kebijakan pemerintahan di bidang
MDGs 2015 berusaha mencapai kesehatan yang lebih memfokuskan
pendidikan dasar untuk semua pada tindakan kuratif daripada
sementara angka buta huruf di preventif dan promotif,
Indonesia masih besar, data susenas
2012 usia 15 tahun ke atas memiliki
6,9%.
• Konsep dan strategis kebijakan pengelolaan kesehatan yang dilakukan selama ini lebih
difokuskan pada program-program kesehtaaan, sementara masalah determinan dan
persoalan-persoalan rill yang terjadi di masyarakat kurang mendapat prioritas.
5
12 hak reproduksi dan seksual meliputi:

• Hak untuk hidup • Hak untuk memutuskan apakah ingin


dan kapan punya anak
• Hak mendapatkan kebebasan dan
keamanan • Hak atas pelayanan dan proteksi
kesehatan
• Hak atas kesetaraan dan terbebas dari
segala bentuk diskriminasi • Hak untuk menikmati kemajuan ilmu
pengetahuan
• Hak privasi
• Hak atas kebebasan berserikat dan
• Hak kebebasan berpikir
berpartisipasi dalam arena politik
• Hak atas informasi dan edukasi
• Hak untuk terbebas dari kesakitan dan
• Hak memilih untuk menikah atau tidak kesalahan pengobatan
serta untuk membentuk dan
merencanakan sebuah keluarga

6
FAKTOR DETERMINAN KESEHATAN REPRODUKSI

• Determinan derajat kesehatan adalah factor yang mempengaruhi terjadinya kesakitan dan
kematian yaitu :
Genetika (keturunan) /
kependudukan

Derajat kesehatan Program dan sarana


Lingkungan
Mordibitas dan pelayanan kesehatan
kesehatan
Mortalitas

Perilaku kesehatan

7
DERAJAT KESEHATAN
Derajat kesehatan menunjukan pada suatu kondisi yang diukur pada kesakitan dan kematian.
Untuk mengetahui beberapa besar derajat kesehatan angka kesakitan digunakan perhitungan
kuantitatif yaitu :
• Prevalensi = Jumlah kasus baru dan lama dalam kurun waktu tertentu. Misalnya, kalau
dalam satu tahun ada 100 orang yang sakit dan jumlah 100.000 penduduk maka angka
prevalens di daerah tersebut pada adalah 0,1%.
• Insidens = Jumlah kasus baru dalam kurun waktu tertentu (dalam persen). Misalnya, ada
50 orang yang sakit diantara 1000 penduduk selama 1 bulan, maka insidens sakit daerah
tersebut adalah 5%.

8
Untuk mengetahui angka kematian, indicator kuantitatif yang biasa digunakan adalah :
• CDR (Crude Death Rate atau angka kematian kasar)
• ASDR (Age Specific Death Rate atau angka kematian kelompok umur tertentu)
• IMR (Infant Mortality Rate atau Angka Kematian Bayi= AKB)
• MMR (Maternal Mortality Rate atau Angka Kematian Ibu=AKI)
• DSDR (Disease Specific Death Rate atau Angka Kematian yang disebabkan oleh penyakit
tertentu).

9
GENETIKA KEPENDUDUKAN
• Genetika atau keturunan ini sangat memiliki pengaruh dalam menentukan kesehatan
seseorang, ini terlihat dari berbagai penyakit tidak menular seperti diabetes, gangguan
tekanan pembuluh darah.
• Factor ini memang tidak mutlak karena keturunan, ada factor lain yang ikut memicu
percepatan seperti pola makan dan stress.
• Pola penyakit ini menjadi kecendrungan jika suatu wilayah memiliki kesamaan pola
sakitnya, sehingga elemen-elemen demografi kependudukan menjadi penting untuk
ditelusuri, dibawah beberapa elemen yang dapat dilihat:
1. Jumlah penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin
2. Pertumbuhan penduduk (lahir dan Mati)
3. Mobilitas penduduk (pindah dan masuk)
4. Jumlah penduduk rentan (penduduk miskin, ibu hamil, bayi, balita, usia lanjut, pekerja
seks komersial, pekerja pabrik, jumlah wanita usia subur)

10

Você também pode gostar