Você está na página 1de 12

KASUS 1 : ANALISIS ATAS CALON

KLIEN AUDIT POTENSIAL


KELOMPOK 3:
BELA OKTAVIANTI (RRC1C016018)
M. NANDA ARZENA (RRC1C016048)
RIRI COFANTRY ANAGUSWA (RRC1C015066)
SUGIONO (RRC1C016060)
IMAM MACHMUD ZAMZAMY (RRC1C016024)
1. MENGAPA PEMILIK PERUSAHAAN DAN BANK YANG BERSANGKUTAN
MEMBUTUHKAN AUDIT TAHUNAN DARI KAP YANG INDEPENDEN ?

Audit tahunan dari KAP yang independen merupakan hal yang


sangat dibutuhkan bagi pemilik maupun bank . Menurut ISA 200
paragraf (3) mengenai standar perikatan audit, tujuan suatu audit itu
sendiri adalah untuk meningkatkan derajat kepercayaan pemakai
laporan keuangan yang dituju. Hal inilah yang ingin dicapai oleh PT.
Maju Makmur melalui audit tahunan, yaitu memberikan kepercayaan
kepada stakeholder . Pemilik perusahaan membutuhkan audit
tahunan dari KAP yang independen karena untuk meningkatkan
kualitas dan kredibilitas laporan keuangan agar dapat dipercaya
oleh pemegang saham (stakeholder). PT Maju Makmur
membutuhkan audit independen diantaranya, untuk:
A. Syarat pengajuan kredit kepada beberapa bank local.
Bank selaku kreditor wajib melakukan prosedur penilaian
terhadap calon debiturnya, dalam kasus ini adalah PT. Maju
Makmur. Prosedur penilian ini meliputi analisis kelayakan kredit, ,
dan analisis rasio yang mana data tersebut disediakan
sebagian besar oleh laporan keuangan. Oleh karena itu,
laporan keuangan harus diaudit oleh KAP independen.
Sehingga Bank dapat memperoleh informasi yang tidak
menyesatkan untuk memutuskan apakah menerima atau
menolak permohonan kredit.
B. Rencana Langgeng Santoso untuk mengubah jenis usaha
perusahaan menjadi perusahaan terbuka dimana salah satu
syaratnya adalah suatu perusahaan bisa go public, yaitu laporan
keuangan telah diaudit oleh kantor akuntan publik.
Selama periode tahun 2006, 2008 dan 2009, pertumbuhan
penjualan perusahaan mengalami pertumbuhan yang negatif.
Salah satu strategi untuk mengatasi permasalahan tersebut
adalah menjual saham ke publik (go public) sehingga terdapat
aliran modal yang masuk berasal dari para investor baru. Namun,
apabila PT. Maju Makmur berencana untuk go public, salah satu
syarat yang harus dipenuhi adalah laporan keuangan yang telah
diaudit oleh Auditor Independen.
C. Kepercayaan Stakeholder akan kewajaran laporan keuangan PT.
Maju Makmur
Kepercayaan stakeholder tercermin dari kualitas dan
kredibilitas laporan keuangan dalam memberikan informasi yang
relevan, akurat, dan handal. Kriteria laporan keuangan ini dapat
diuji melalui suatu prosedur audit, yang mana apabila PT. Maju
Makmur memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)
maka laporan keuangan tersebut dinyatakan dalam hal semua
yang material telah sesuai dengan Standar Akuntansi yang
berlaku. Sehingga, pada akhirnya laporan keuangan yang telah
diaudit ini akan memberikan informasi yang bermanfaat kepada
para stakeholder.
2. DARI URAIAN DIATAS TERLIHAT BAHWA KAP SUSILO DAN REKAN TIDAK
MEMILIKI PEMAHAMAN SECARA MENDALAM MENGENAI INDUSTRI BARANG
ELEKTRONIK. SELAIN ITU ,KAP JUGA BELUM PERNAH MENANGANI
PENGAUDITAN LAPORAN KEUANGAN DARI PERUSAHAAN YANG BERGERAK DI
BIDANG PERDAGANGAN BARANG ELEKTRONIK. DARI KONDISI TERSEBUT
MENURUT ANDA APAKAH KAP DIPERBOLEHKAN MENERIMA PERIKATAN AUDIT
TANPA ADANYA PARTNER DAN MANAJER AUDIT YANG AHLI DIBIDANG
PERDAGANGAN BARANG ELEKTRONIK ? APAKAH PENGETAHUAN YANG
DIBUTUHKAN UNTUK MENGAUDIT INDUSTRI BARANG ELEKTRONIK BERBEDA
SECARA SIGNIFIKAN DENGAN AUDIT ATAS DIALER MOBIL YANG SEBELUMNYA
JUGA MENJADI KLIEN KAP ? APAKAH AUDITOR MEMILIKI KEWAJIBAN UNTUK
MENDISKUSIKAN PEMAHAMANNYA YANG KURANG ATAU RENCANA YANG
TELAH DISUSUN DEGAN KLIEN PADA PARA AHLI DI BIDANG PERDAGANGAN
BARANG ELEKTONIK ?

• Menurut PSA 39 Nomor 336 dalam menerima perikatan audit, KAP harus
memiliki keahlian umum sehingga tidak masalah meskipun tidak terspesialis,
selain itu tidak ada larangan yang jelas. Namun menurut kami, sebaiknya KAP
tersebut menggunakan tenaga ahli. Apabila KAP tidak menggunakan tenaga
ahli maka hal tersebut akan berisiko besar. Terlebih lagi bagi KAP baru yang
belum pernah mengaudit sama sekali. Melihat KAP Adi Susilo dan Rekan yang
tidak memiliki auditor khusus mengenai pemahaman industry barang elektronik
akan berpotensi menimbulkan permasalahan di kemudian hari apabila KAP
tersebut memaksakan diri untuk menerima perikatan audit. Permasalahan ini
tidak hanya berasal dari opini audit yang menyesatkan namun juga berasal
dari waktu audit yang terlalu lama (unbillable time), fee tambahan, beban
psikologis tambahan bagi partner dan staf, rusak/hilangnya reputasi dan
(terburuknya) mengalami tuntutan hukum.
• Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mengaudit industry barang
elektronik tidaklah sama secara signifikan dengan audit atas
dealer mobil yang sebelumnya juga menjadi klien dari KAP.
Perkembangan teknologi pada barang elektronik sangat cepat
dibandingkan dengan mobil. Hal ini mengakibatkan harga
barang elektronik yang cepat berubah dalam waktu yang relatif
singkat.
• Apabila KAP Adi Susilo dan Rekan hendak menggunakan para
ahli di bidang perdagangan eletronik dalam perikatan auditnya,
maka KAP diperbolehkan untuk menerima perikatan audit dari PT
Maju Makmur tersebut. Hal ini sesuai dengan Kode Etik Profesi
Akuntan Publik Seksi 210.9 terkait “Menggunakan tenaga ahli jika
dibutuhkan”.
3. AUDITOR HARUS MENAKSIR KEMUNGKINAN FAKTOR RESIKO KECURANGAN.
FAKTOR RESIKO KECURANGAN ADALAH KEJADIAN ATAU SITUASI YANG
MENGINDIKASIKAN PENINGKATAN KEMUNGKINAN BAHWA KECURANGAN
TELAH TERJADI. PERUSAHAAN BARU SAJA MENCIPTAKAN RENCANA
PEMBERIAN BONUS. MENGAPA INSENTIF YANG DIAMBIL TERSEBUT MENJADI
PERHATIAN TERSENDIRI BAGI SEORANG AUDITOR?

• Risiko kecurangan diatur dalam ISA 240


tentang Tanggung jawab auditor terkait
dengan kecurangan dalam suatu audit
atas laporan keuangan. Kecurangan
yang terjadi dalam laporan keuangan
pada umumnya disebabkan oleh
lingkungan internal dan lingkungan
eksternal. Pengaruh lingkungan internal
umumnya terkait antara lain dengan
lemahnya pengendalian internal,
lemahnya perilaku etika manajemen atau
faktor likuiditas serta profitabilitas entitas
yang bersangkutan.
Kecurangan dalam kasus PT. Maju Makmur mengenai sistem bonus atau intensif
berdasarkan indikator kinerja ini disebabkan oleh lingkungan internal.
Sistem bonus atau intensif berdasarkan indicator kinerja seperti tingkat laba
bersih mendorong manajemen untuk melakukan manipulasi laba. Manipulasi ini
dilakukan melalui melakukan penjualan fiktif secara kredit sehingga
meningkatkan nilai penjualan pada laporan laba-rugi. Peningkatan penjualan
kredit ini secara tidak langsung akan meningkatkan nilai piutang. Untuk
mengelabui pengguna laporan keuangan, manajemen dapat saja
meniadakan persediaan. Adapun prosedur yang dapat dilakukan adalah :
A. Melaksanakan uji pengendalian sesuai ISA 330 Respons Auditor Terhadap
Risiko Yang Telah Dinilai.
B. Faktor etika dan integritas manajemen dalam kasus ini menjadi sangat
penting. Sehingga auditor harus terlebih dulu melaksanakan uji
pengendalian, terutama terkait dengan lingkungan pengendalian.
C. Melakukan konfirmasi piutang usaha, sesuai dengan ISA 505.11, yaitu jika
auditor menyimpulkan bahwa jawaban konfirmasi tidak andal/tidak dapat
dipercaya, auditor wajib mengevaluasi implikasinya terhadap penilaian
risiko yang dilakukan oleh auditor mengenai Salah Saji Material, termasuk
adanya risiko kecurangan (fraud).
D. Melaksanakan prosedur substantive, yaitu menginspeksi dokumen
pendukung, seperti invoices atau kontrak penjualan.
E. Melakukan stok opname secara berkala ataupun incidental (surprise
audit).
F. Membandingkan nilai penyajian penjualan di laporan laba rugi dengan
laporan arus kas bagian operasi (penjualan) untuk mengetahui proporsi
antara penjualan kredit dan tunai. kredit lebih besar dari tunai,
mengindikasikan bahwa syarat penjualan kredit perlu diatur ulang.
4. KAP ADI SUSILO DAN REKAN DIMINTA UNTUK MEMBANTU PT. MAJU MAKMUR
DALAM MENGEMBANGKAN SISTEM AKUNTANSI PERUSAHAAN.
BERDASARKAN STANDAR AUDITING, PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
YANG BERLAKU DI INDONESIA, DAN KETENTUAN LAIN YANG RELEVAN UNTUK
DIGUNAKAN, MENURUT ANDA APAKAH KAP NANTINYA AKAN MENGALAMI
PERMASALAHAN INDEPENDENSI KETIKA MENANGANI AUDIT ATAS LAPORAN
KEUANGAN SEKALIGUS MENJADI KONSULTAN TERHADAP PENGEMBANGAN
SISTEM AKUNTANSI PT. MAJU MAKMUR PADA PERIODE YANG SAMA?
APAKAH JAWABAN ANDA NANTINYA JUGA TERGANTUNG PADA PERUSAHAAN
TERSEBUT BERSIFAT TERBUKA ATAU TIDAK? MENGAPA DEMIKIAN?

Menurut kelompok kami, KAP nanti mungkin saja mengalami permasalahan


independensi hal ini karena menurut Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar
Modal Nomor KEP-20/PM/2002 tentang Independensi akuntan yang
memberikan jasa audit di pasar modal, bahwa dalam memberikan jasa
professional, khususnya dalam memberikan opini atau penilaian, akuntan wajib
mempertahankan sikap independen. Akuntan tidak independen apabila
selama periode audit dan selama periode penugasan profesionalnya, baik
akuntan, KAP maupun orang dalam kantor akuntan memberikan jasa-jasa non-
audit kepada klien seperti pembukuan atau jasa lain yang berhubungan
dengan catatan akuntansi klien atau laporan keuangan, desain sistem
informasi keuangan dan implementasi, penilaian atau opini kewajaran (fairness
opinion), aktuaria, audit internal, konsultasi manajemen, konsultasi sumber daya
manusia, konsultasi perpajakan, penasehat investasi dan keuangan dan jasa-
jasa lain yang dapat menimbulkan benturan kepentingan.
• Selain ketentuan itu dalam Sarbaness-oxley juga melarang
kantor akuntan publik menerima tawaran jasa lainnya, seperti
melakukan konsultasi pada saat melaksanakan audit pada
perusahaan yang sama dan tahun buku yang sama. Hal ini
untuk menghindari adanya benturan kepentingan (conflict of
interest) yang mempengaruhi independensi dari auditor
independen.
• Dari hal diatas kami menyimpulkan bahwa KAP yang nantinya
akan menangani audit atas laporan keuangan sekaligus
menjadi konsultan terhadap pengembangan sistem akuntansi
PT. Maju Makmur pada periode yang sama hal ini merupakan
bentuk dari sikap ketidak independensian KAP sesuai dengan
Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor KEP-
20/PM/2002 dan melanggar ketentuan dalam sarbaness-oxley.
Hal ini tentunya akan mempengaruhi independensi KAP
terutama apabila kedua jasa yang diberikan berada di tahun
yang sama. Namun, apabila kedua jasa diberikan pada tahun
yang berbeda maka tidak akan mempengaruhi independensi
KAP tersebut.
• Jawaban kelompok kami nantinya tidak tergantung pada
perusahaan tersebut bersifat terbuka atau tidak hal ini karena
menurut kami risiko independensi sama besarnya tidak
terpengaruh pada klien yang merupakan perusahaan terbuka
ataupun perusahaan tertutup.
5. SETELAH MELAKUKAN DISKUSI DI KAP, SALAH SATU MANAJER AUDIT KAP YANG
JUGA IKUT DALAM DISKUSI DENGAN LANGGENG SANTOSO, RANGGA
PRAWIRO, DITUGASKAN UNTUK MELAKUKAN PENGAMATAN FASILITAS TOKO
PUSAT/CABANG SERTA BANGUNAN YANG DIJADIKAN SEBAGAI GUDANG
SEKALIGUS PUSAT KEGIATAN ADMINISTRASI PERUSAHAAN. APA YANG HARUS
DIOBSERVASI OLEH RANGGA PRAWIRO DAN FAKTOR-FAKTOR APA YANG
HARUS DIPERHATIKAN SECARA KHUSUS DALAM KUNJUNGANNYA TERSEBUT?

Menurut kami yang harus diobservasi oleh


Rangga Prawiro adalah terkait persediaan ,Hal
ini dikarenakan persediaan menempati porsi
terbesar dalam neraca dan merupakan inti
atau pokok dari usaha. Adapun prosedur yang
dijalankan, meliputi :
a. Pengiriman barang dan pencatatan
pendapatan dan biaya.
Proses ini merupakan bagian dari siklus
penjualan dan penagihan, maka auditor
harus mendapatkan pemahaman dan
pengujian pengendalian internal atas
pencatatan pengiriman sebagai bagian
dari audit siklus ini, termasuk prosedur dalam
verifikasi akurasi kredit atas persediaan yang
dicatat daalam berkas utama persediaan
perpetual.
b. Pengamanan fisik atas persediaan.
Auditor harus mengamati klien dalam menghitung persediaan fisik
untuk menentukan apakah persediaan yang tercatat memang ada
pada tanggal neraca dan dihitung dengan benar oleh klien.
Pemeriksaan fisik merupakan jenis bukti penting yang dapat digunakan
utuk melakukan verifikasi terhadap keberadaan dan perhitungan
persediaan.
c. Penempatan harga dan kompilasi persediaan.
Biaya yang digunakan untuk menilai persediaan harus diuji untuk
menentukan apakah klien mengikuti metode prsediaan yang sesuai
dengaan SAK dan konsisten dengan tahun-tahun sebelumnya. Prosedur
yang digunakan auditor untuk melakukan verifikasi biaya ini disebut
pengujian harga. Sebaagai tambahaan, auditor harus melakukan
pengujian kompilasi persediaan. Yaitu suatu pengujian untuk melakukan
verifikassi apakah perhitungan fisik dilakukan dengan benar, kuantitas
dan harga persediaan dijabarkan dengan benar untuk menghitung
saldo buku besar. Hal ini menjadi bagian yang sangat penting
mengingat perkembangan teknologi dari barang elektronik yang sangat
cepat sehingga harga barang elektronik cenderung cepat untuk
berubah dan usang. Perubahan harga ini berisiko tinggi terhadap
pengakuan dan pelaporan fair value atas persediaan terhadap laporan
keuangan.
d) Prosedur lain yang bisa dilakukan oleh audior adalah surprise audit dan
melakukan prosedur subtantif terhadap Piutang dan Penjualan.
Melakukan pemeriksaan atas histori pelanggan dan nilai
penjualan (kredit vs tunai) termasuk syarat penjualan yang mungkin
ternyata berbeda dengan kantor pusat yang ada di Surabaya.
Konfirmasi pelanggan, untuk meyakini kebenaran nilai penjualan.
6. APAKAH ADA ALASAN TERSENDIRI TENTANG KEMUNGKINAN PERUSAHAAN TIDAK
MENJALIN PERIKATAN DEGAN KAP YANG MEMILIKI KLIEN LAIN DALAM INDUSTRI
SEJENIS (INDUSTRY ELEKTRONIK)?

• Dalam hal KAP memiliki klien lain dalam industri sejenis,


memungkinkan perusahaan memutuskan untuk tidak
melaksanakan perikatan audit dengan pertimbangan
menjaga rahasia dagang perusahaan, baik berupa
harga beli bahan dari pemasok, strategi pemasaran,
strategi manajemen, atau struktur permodalan yang
meminimalkan cost of capital.
• Namun, kekhawatiran ini sebenarnya telah dijamin oleh
Kode Etik Profesi Akuntan Publik Seksi 100.4 sebagaimana
berikut ini :
Prinsip Kerahasiaan
Setiap Praktisi wajib menjaga kerahasiaan informasi yang
diperoleh sebagai hasil dari hubungan professional dan
hubungan bisnisnya, serta tidak boleh mengungkapkan
informasi tersebut kepada pihak ketiga tanpa persetujuan
dari klien atau pemberi kerja, kecuali jika terdapat
kewajiban untuk mengungkapkan sesuai dengan
ketentuan hukum dari hubungan profesional dan
hubungan bisnis tidak boleh digunakan oleh Praktisi untuk
keuntungan pribadinya atau pihak ketiga.

Você também pode gostar