Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
MELITUS
TYPE II
• suatu kelompok penyakit metabolik
dengan karakteristik hiperglikemia
yang terjadi karena kelainan sekresi
DEFINISI insulin, gangguan kerja insulin atau
keduanya, yang menimbulkan berbagai
komplikasi kronik pada mata, ginjal,
saraf dan pembuluh darah
Gula darah
Diet
Aktifitas
Medikasi
ANALISA KASUS
Seorang klien perempuan dengan DM tipe 2 sejak 3 tahun
yang lalu, memiliki luka pada plantar kaki kiri yang lambat
sembuhnya (ukuran : 8.0 cm x 6.0 cm x 0.8 cm). Luka timbul
tanpa disadari (Kemungkinan neuropati apa??), seingatnya
pernah ketika membersihkan kebun tanpa menggunakan
sandal merasa menginjak ranting pohon kering dan bagian
kecil ranting masuk ke dalam kulit kaki, klien
mengeluarkannya dengan pin (peniti). Luka menjadi meluas
sejak 3 minggu, di rumah luka dirawat dengan merendam
pada larutan Rivanol (ada apa dalam kandungan rivanol dan
efek pada luka???).
Pada hari pertama di rawat di RS, perawat melakukan
perawatan luka “wet to dry dressing”(apaan tuh????) .
Dari inspeksi, tampak kulit kaki kering, fissure +
(apa??), callus + (gimana proses terjadi callus formasi??),
drainase luka + purulent, bau +, permukaan kulit
hangat, nadi dorsalis pedis kiri kanan teraba sama kuat.
BB=68 Kg, TB= 160 cm, Hasil Lab a.l : Albumin serum = 2,3
(Berpengaruh ke gizi/nutisi tubuh), Hb = 11 mg % (baik tetapi
compare dengan status nutris), Ht = 35, GDS = 320 mg/dL
(bagaimana hubungan GDS dengan pemenuhan nutrisi pasien,
luka diebetik), leukosit = 6500 (adakah hubungn Leukosit tinggi
dengan infeksi krn leukosit tidak hanya tinggi pada kasus
infeksi), LED = 30 (hubungan dengan luka, nutris, dan kondisi).
Medikasi : klien riwayat menggunakan terapi OHA
(hipoglikemik oral) (apa ada pengaruh terhadap luka???)
Metformin (Hubungannya apa???) namun tidak teratur, dokter
merencanakan akan melakukan “sliding scale” apaan tuh???)
untuk menentukan fixed dose inswulin regular. Perawat
menginformasikan agar klien sementara tidak turun tempat
tidur karena ada luka di kakinya, namun klien memohon
diijinkan ke kamar mandi untuk kebutuhan eliminasi karena
tidak terbiasa melakukan di tempat tidur.
Pembahasan Kasus
Pengkajian
5. Nutrisi
Mengkaji kecukupan status nutrisi dengan cara
mengukur BMI (body mass index) dan BBI (berat
badan ideal).
6. Alerg
Setiap alergi harus dicatat dalam riwayat medis.
Catatan khusus sebaiknya dibuat untuk mencatat
pengobatan.
B Pre dan post lesi ulkus Luka superfisial, Luka penetrasi yang mengenai Penetrasi luka yang mengenai tulang
dengan infeksi Tanpa melibatkan tendon, tendon atau kapsul dengan dan persendian dengan infeksi
kapsul, atau tulang dengan infeksi
infeksi
C Pre dan post lesi ulkus Luka superfisial, Luka penetrasi yang mengenai Penetrasi luka yang mengenai tulang
dengan iskemia Tanpa melibatkan tendon, tendon atau kapsul dengan dan persendian dengan iskemia
kapsul, atau tulang dengan iskemia
iskemia
D Pre dan post lesi ulkus Luka superfisial, Luka penetrasi yang mengenai Penetrasi luka yang mengenai tulang
dengan infeksi dan iskemia Tanpa melibatkan tendon, tendon atau kapsul dengan dan persendian dengan infeksi dan
kapsul, atau tulang dengan infeksi dan iskemia iskemia
infeksi dan iskemia
STADIUM LUKA DIABET : WAGNER
Stadium O :
tidak terdapat lesi.
Kulit dalam kondisi baik,
tapi dengan bentuk tulang
kaki yang menonjol
(charcot arthropathies )
Stadium 1
hilangnya lapisan kulit
hingga dermis dan kadang
tampak luka menonjol.
Stadium 2
Lesi terbuka dengan penetrasi ke
tulang atau tendon.
tendon
Stadium 3
Penetrasi hingga dalam,
osteomyelitis,plantar
abses atau infeksi
hingga tendon
Stadium 4
Gangrene sebagian,
menyebar luas hingga
sebagian dari kaki, kulit
sekitar sellulitis, gangrene
lembab atau kering
Stadium 5
Seluruh kaki dalam kondisi
nekrotik dan gangrene.
Prinsip Perawatan Luka Diabetik
Mengatasi infeksi
Perawatan luka
Gizi
< 17.0 Sangat Kurus
Kurang
Gizi
17.0 - 18.5 Kurus
Kurang
Fungsi Albumin :
mengangkut molekul-
molekul kecil melewati Nilai normal plasma protein
plasma dan cairan sel. Kebutuhan normal
memberi tekanan albumin adalah 3,5-5,5 g/dl
osmotik di dalam Nilai transferrin 200-400
kapiler. mg/dl
Albumin bermanfaat Prealbumin 16-35 mg/dl
dalam pembentukan
jaringan sel baru.
Gula darah sewaktu 320mg/dl
Tujuan terapi gizi pada penyakit DM
adalah menyesuaikan makanan
dengan kesanggupan dari tubuh
untuk menggunakannya→
membantu penderita untuk
Kriteria kadar gula darah menurunkan kadar gula darah
menurut Perkeni (2006) mendekati normal, menurunkan gula
yaitu: dalam urine menjadi negative dan
Gula darah sewaktu : mencapai berat badan normal/ideal.
Baik 80-200 mg/dL Syarat-syarat diet pada pasien DM :
Buruk ≥200 mg/dL Kebutuhan kalori disesuaikan dengan
kelainan metabolik, umur, berat
Gula darah puasa : badan, tinggi badan, dan aktivitas
Baik 80-125 mg/dL tubuh.
Buruk ≥126 mg/dL Jumlah karbohidrat disesuaikan
GD2JPP : dengan kesanggupan tubuh dalam
Baik 80-179 mg/dL menggunakan tubuh dalam
menggunakannya.
Buruk ≥180mg/dL
Cukup protein, lemak, mineral,
vitamin di dalam makanan.
Pasien memiliki Ulkus Diabetik, penyembuhan luka membutuhkan
protein adekuat, lemak, karbohidrat , vitamin dan mineral (Bryant,
2007)