Você está na página 1de 36

ASKEP GERONTIK

DENGAN GANGGUAN
SISTEM ENDOKRIN
Revieewww…
Perubahan Fisiologis Sistem Endokrin Pada Lansia

• Penurunan kemampuan mentoleransi stress.


• Konsentrasi glukosa darah meningkat dan tetap naik lebih lama
dibandingkan orang yang lebih muda.
• Penurunan kadar ekstrogen dan peningkatan kadar FSH selama
menopouse, yang menyebabkan trombosis dan osteoporosis.
• Penurunan produksi progeteron.
• Penurunan kadar aldosteron serum sebanyak 50%.
• Penurunan laju sekresi kortisol sebanyak 25%.
Masalah – Masalah Sistem Endokrin Pada Lansia

Menopause DM

Hipotiroid
FIRST
Menopause adalah berhentinya
haid sebagai akibat tidak
berfungsinya ovarium dan
merupakan peristiwa, bukan satu
periode waktu
Asuhan Keperawatan Gerontik Pada
Klien Menopause
Pengkajian
Data Subjektif
• Klien mengatakan sudah tidak mendapatkan
haid sejak beberapa bulan yang lalu
• Klien mengatakan adanya rasa panas pada
muka, leher dan dada bagian atas, disusul
dengan keluarnya keringat yang banyak
• Rasa lelah hebat (Fatigue).
• Rasa gatal-gatal pada genitalia disebabkan kulit
yang menjadi kering dam keriput.
• Sakit-sakit bisa dirasakan seluruh badan atau
pada bagian tubuh tersebut.
• Pusing atau sakit kepala. Keluhan ini bisa
disebabkan oleh banyak hal, misalnya karena
meningginya tekanan darah, adanya gangguan
penglihatan atau bisa juga oleh adanya stres
mental.
• Insomnia atau keluhan susah tidur, hal ini bisa
disebabkan oleh penyebab fisik maupun psikis.
• Palpitasi dan perubahan gerak seksual.
Pengkajian Status Fungsional,
Kognitif, Afektif, Sosial
Pengkajian Status Fungsional
INDEKS KATZ
SKORE KRITERIA
A Kemandirian dalam hal makan, kontinen, berpindah, ke kamar kecil, beipakaian
dan mandi

B Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali satu dari fungsi
tersebut

C Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali mandi dan satu
fungsi tambahan

D Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali mandi, berpakaian


dan satu fungsi tambahan

E Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali mandi, berpakaian,


ke kamar kecil dan satu fungsi tambahan
F Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali mandi, berpakaian,
berpindah dan satu fungsi tambahan
G Ketergantungan pada enam fungsi tersebut
Lain-lain Ketergantungan pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak dapat
diklasifikasikan sebagai C, D, E, F dan G
Pengkajian Kognitif dan Afektif
a. Short Portable Mental Status
Questionnaire (SPMSQ)
Skore
Short Portable Mental Status Questionnaire (SPMSQ)

No Pertanyaan Jawaban
+ -
V - 1. Tanggal berapa hari ini?
  2. Hari apa sekarang ini? (hari, tanggal, tahun)
  3. Apa nama tempat ini?
  4. Berapa nomor telpon Anda?
  Dimana alamat Anda? (tanyakan hanya bila klien tidak mempunyai telepon)
4a.

  5. Berapa umur Anda?


  6. Kapan Anda lahir?
  7. Siapa presiden Indonesia sekarang?
  8. Siapa presiden sebelumnya?
  9. Siapa nama kecil ibu Anda?
  Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 dari setiap angka baru, semua secara menurun
10.

  Jumlah kesalahan total


Penilaian SPMSQ
(1) Kesalahan : fungsi intelektual utuh
0-2
: fungsi intelektual ringan
(2) Kesalahan
: fungsi intelektual sedang
3-4
: fungsi intelektual berat
(3) Kesalahan
5-7
(4) Kesalahan
• Bisa 8-10
dimaklumi bila lebih dari satu kesalahan bila subjek hanya
berpendidikan sekolah dasar.
• Bisa dimaklumi bila kurang dari satu kesalahan bila subjek
mempunyai pendidikan di atas sekolah menengah atas
• Bisa dimaklumi bila lebih dari satu kesalahan untuk subjek kulit
hitam dengan menggunakan kriteria pendidikan yang sama
b. Mini Mental State Exam
(MMSE)
c. Skala Depresi Geriatrik Yesavage
Skala Depresi Geriatrik Yesavage, bentuk singkat
1. Apakah pada dasarnya Anda puas dengan kehidupan Anda? (tidak)
2. Sudahkah Anda mengeluarkan aktivitas dan minat Anda? (ya)
3. Apakah Anda merasa bahwa hidup Anda kosong? (ya)
4. Apakah Anda sering bosan? (ya)
5. Apakah Anda mempunyai semangat yang baik setiap waktu? (tidak)
6. Apakah Anda takut sesuatu akan terjadi pada Anda? (ya)
7. Apakah Anda merasa bahagia di setiap waktu? (tidak)__
8. Apakah Anda lebih suka tinggal di rumah pada malam hari, daripada pergi dan
melakukan sesuatu yang baru? (ya)
9. Apakah Anda merasa bahwa Anda mempunyai lebih banyak masalah dengan ingatan
Anda daripada yang lainnya? (ya)
10. Apakah Anda berfikir sangat menyenangkan hidup sekarang ini? (tidak)
11. Apakah Anda merasa Saya sangat tidak berguna dengan keadaan Anda sekarang?
(ya)
12. Apakah Anda merasa penuh berenergi? (tidak)
13. Apakah Anda berfikir bahwa situasi Anda tak ada harapan? (ya)
14. Apakah Anda berfikir bahwa banyak orang yang lebih baik daripada Anda? (ya)
Pengkajian Status Sosial
APGAR Keluarga
No Fungsi Uraian Skore
1. Adaptasi Saya puas bahwa saya dapat kembali pada keluarga (teman-
teman) saya untuk membantu pada waktu sesuatu menyusahkan
saya

2. Hubungan Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman) saya


membicarakan sesuatu dengan saya dan mengungkapkan
masalah dengan saya

3. Pertumbuhan Saya puas bahwa keluarga (teman-teman) saya menerima dan


mendukung keinginan saya untuk melakukan aktivitas atau arah
baru

4. Afeksi Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman) saya


mengekspresikan afek dan berespons terhadap emosi-emosi
saya, seperti marah, sedih atau mencintai

5. Pemecahan Saya puas dengan cara teman-teman saya dan saya menyediakan
waktu bersama-sama
Diagnosa Keperawatan
1. Disfungsi seksual berhubungan dengan
perubahan struktur/fungsi seksual
2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan
syndrome menopause        
Dx 1 Intervensi
Keperawatan
1.Pantau adanya indikator resolusi dari disfungsi
seksual.
2.Berikan informasi yang diperlukan untuk
meningkatkan fungsi seksual (misalnya konseling
yang difokuskan pada bimbingan antisipatorik)
3.Diskusikan keadaan kesehatan terhadap
seksualitas (misalnya efek samping pengobatan;
aspek normal penuaan)
4.Berikan informasi faktual tentang mitos seksual
dan kesalahan informasi yang pasien kemukakan.
5.Berikan konsultasi/rujukan pada anggota tim
pelayanan kesehatan lainnya.
6.Rujuk pasien kepada ahli terapi seks.
Dx 2
Intervensi Keperawatan

1. Pantau pola tidur pasien dan catat hubungan faktor-


faktor fisik (misalnya; sering berkemih) atau faktor
psikologis (misalnya ketakutan atau ansietas).
2. Berikan tempat tidur yang nyaman.
3. Tingkatkan kenyamanan waktu tidur misal: mandi air
hangat, masase.
4. Hindari suara yang keras dan penggunaan lampu saat
tidur malam, berikan lingkungan yang tenang dan
minimalkan gangguan.
5. Dukung penggunaan obat tidur.
SECOND
Diabetes melitus
merupakan kelainan
metabolisme yang
kronis terjadi
defisiensi insulin atau
retensi insulin, di tandai
dengan tingginya
keadaan glukosa darah
(hiperglikemia) dan
glukosa dalam urine
(glukosuria)
Asuhan Keperawatan Gerontik Pada
Klien Dengan Diabetes Melitus
Pengkajian
• Keluhan utama
DM pada usila mungkin cukup sukar karena
sering tidak khas dan asimtomatik ( contohnya
; kelemahan, kelelahan, BB menurun, terjadi
infeksi minor, kebingungan akut, atau
depresi ).
• Riwayat Penyakit Dahulu
Terjadi pada penderita dengan DM yang lama.
• Riwayat Penyakit Sekarang
Pada umumnya pasien datang ke RS dengan
keluhan gangguan penglihatan karena
katarak, rasa kesemutan pada tungkai serta
kelemahan otot ( neuropati perifer ) dan luka
pada tungkai yang sukar sembuh dengan
pengobatan lazim.
Pemeriksaan Fisik
• Mata
Adanya retinopati atau pembentukan
katarak dan penurunan penglihatan.
• Ekstremitas
Penurunan nadi perifer, kulit dingin,
penurunan refleks, dan kemungkinan
nyeri perifer atau kebas.
• Integumen
Kulit kering, gatal, adanya ulkus kulit.
• Perkemihan
Terjadi inkontinensia urin.
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan peningkatan metabolisme
protein, lemak.
2. Kekurangan volume cairan berhubungan
dengan  osmotik diuresis ditandai dengan tugor
kulit menurun dan membran mukasa kering.
3. Gangguan integritas kulit berhubungan
dengan perubahan status metabolik (neuropati
perifer) ditandai dengan gangren pada
ekstremitas.
Dx 1 Intervensi
Keperawatan
1.Timbang berat badan sesuai indikasi.
2.Tentukan program diet, pola makan, dan bandingkan dengan makanan yang
dapat dihabiskan klien.
3.Auskultrasi bising usus, catat nyeri abdomen atau perut kembung, mual,
muntah dan pertahankan keadaan puasa sesuai inndikasi.
4.Berikan makanan cair yang mengandung nutrisi dan elektrolit. Selanjutnya
memberikan makanan yang lebih padat.
5.Identifikasi makanan yang disukai.
6.Libatkan keluarga dalam perencanaan makan.
7.Observasi tanda hipoglikemia (perubahan tingkat kesadaran, kulit lembap atau
dingin, denyut nadi cepat, lapar, peka rangsang, cemas, sakit kepala, pusing).
8.Lakukan pemeriksaan gula darah dengan finger stick.
9.Pantau pemeriksaan laboratorium (glukosa darah, aseton, pH, HCO3)
10.
Berikan pengobatan insulin secara teratur melalui iv
11.
Berikan larutan glukosa ( destroksa, setengah salin normal).
12.
Konsultasi dengan ahli gizi.
Dx 2 Intervensi
Keperawatan
1.Kaji riwayat klien sehubungan dengan lamanya atau intensitas dari
gejala seperti muntah dan pengeluaran urine yang berlebihan.
2.Pantau tanda – tanda vital, catat adanya perubahan tekanan darah
ortostatik.
3.Kaji nadi perifer, pengisian kapiler, turgor kulit, dan membran
mukosa.
4.Pantau suhu, warna kulit, atau kelembapannya
5.Pantau masukan dan pengeluaran.
6.Pertahankan pemberian cairan minimal 2500 ml/hari.
7.Observasi mual, nyeri abdomen, muntah, dan distensi lambung.
8.Observasi adanya perasaan kelelahan yang meningkat, edema,
peningkatan berat badan, nadi tidak teratur, dan distensi vaskuler.
Dx 3 Intervensi Keperawatan
1. Inspeksi kulit terhadap perubahan
warna,turgor,vaskuler,perhatikan kemerahan.
2. Ubah posisi setiap 2 jam beri bantalan pada
tonjolan tulang
3. Pertahankan alas kering dan bebas lipatan
4. Motivasi klien untuk makan makanan TKTP
5. Lakukan perawatan luka dengan teknik
aseptik
6. Anjurkan pasien untuk menjaga agar kuku
tetap pendek
Last

Hipotiroid
Hipotiroid adalah suatu
keadaan dimana
kelenjar tiroid kurang
aktif dan menghasilkan
terlalu sedikit hormon
tiroid.
Asuhan Keperawatan Gerontik Pada Klien
Hipotiroid
Pengkajian
Data Subjektif
• Mengalami sakit dada atau palpitasi
• Mengalami dispnea ketika melakukan aktivitas atau istirahat
• Riwayat perubahan pada kuku, rambut, kulit, dan banyak keringat
• Mengeluh gangguan penglihatan dan mata cepat lelah
• Perubahan asupan makanan dan berat badan
• Perubahan eliminasi feses, frekuensi dan banyaknya
• Intoleransi terhadap cuaca panas
• Mengeluh cepat lelah dan tidak mampu melakukan semua
aktivitas hidup
• Perubahan menstruasi atau libido
Data Objektif
» Status Mental : Perhatian pendek, emosi labil, tremor, hyperkinesia
» Perubahan Kardiovaskular : Tekanan darah sistolik meningkat, tekanan diastolik
menurun, takikardi ada walaupun waktu istirahat, disritmia dan murmur
» Perubahan pada Kulit : Hangat, kemerahan dan basah
» Perubahan pada Rambut : Halus dan menipis
» Perubahan pada Mata : Lidlag, glovelag, diplopia, dan penglihatan kabur
» Perubahan Nutrisi / Metabolik : Berat badan menurun, nafsu makan dan
asupan makan bertambah serta kolesterol dantrigliserida serum menurun
» Perubahan Muskuloskeletal : Otot lemah, tonus otot kurang dan sulit berdiri
dari posisi duduk
» Hasil pemeriksaan diagnostik yang harus dikaji adalah peningkatan T3 dan T4
serum dan penurunan TSH serum(Barddero, Marry, dkk. 2009)
Diagnosa Keperawatan

1. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan depresi


ventilasi
2. Penurunan curah jantung berhubungan dengan
volume sekuncup akibat brakikardi
3. Konstipasi berhubungan dengan penurunan
gastrointestinal
4. Perubahan nutrisi  : kurang dari kebutuhan tubuh s.d.
peningkatan kecepatan metabolisme
Dx 1 Intervensi
Keperawatan
1. Observasi frekuensi; kedalaman, pola pernapasan;
oksimetri denyut nadi
2. Pelihara saluran napas pasien dengan melakukan
pengisapan dan dukungan ventilasi jika diperlukan
3. Dorong dan ajarkan pasien untuk napas dalam dan
batuk
4. Berikan obat (hipnotik dan sedatip) dengan hati-hati
Dx 2 Intervensi
Keperawatan
1. Catat warna kulit dan kaji kualitas nadi
2. Auskultasi suara nafas dan Catat
3. Dampingi pasien pada saat melakukan aktivitas.
4. Kolaborasi dalam: pemeriksaan serial ECG, foto thorax,
pemberian obat-obatan anti disritmia.
5. Lakukan pengukuran tekanan darah (bandingkan kedua
lengan pada posisi berdiri, duduk dan tiduran jika
memungkinkan).
Dx 3 Intervensi
Keperawatan
1. Auskultasi bising Usus
2. Pantau fungsi usus
3. Berikan makanan yang kaya akan serat
4. Dorong klien untuk meningkatkan mobilisasi dalam batas-
batas toleransi latihan.
5. Ajarkan kepada klien, tentang jenis -jenis makanan yang
banyak mengandung air
6. Kolaborasi : untuk pemberian obat pecahar dan enema bila
diperlukan.
Dx 4 Intervensi
Keperawatan
1. Observasi vital sign tiap 8 jam.
2. Observasi bising usus tiap pagi
3. Timbang berat badan tiap pagi.
4. Anjurkan Klien untuk Diet tinggi kalori, tinggi protein.
5. Kolaborasi pembeian Suplemen vitamin B Compleks

Você também pode gostar