Você está na página 1de 18

AUDIT ATAS ESTIMASI AKUNTANSI,

TERMASUK ESTIMASI AKUNTANSI


NILAI WAJAR, DAN PENGUNGKAPAN
YANG BERSANGKUTAN. PIHAK
BERELASI. PERISTIWA KEMUDIAN
OLEH:
RADEN RARA DIYAH H. NPM. 12030118210011
SANIATUL FADHILAH NPM. 12030118210009
AUDIT ATAS ESTIMASI AKUNTANSI, TERMASUK ESTIMASI
AKUNTANSI NILAI WAJAR, DAN PENGUNGKAPAN YANG
BERSANGKUTAN – SA 540
Estimasi akuntansi adalah suatu Nilai yang mendekati suatu nilai uang,
(yang digunakan) dalam ketiadaan pengukuran yang tepat. Istilah
(estimasi) ini digunakan untuk jumlah (uang) yang diukur dengan nilai
wajar (fair value) dimana ada ketidakpastian dalam estimasi (estimation
uncertainty), maupun jumlah-jumlah lain yang memerlukan estimasi.
TUJUAN AUDITOR – ESTIMASI AKUNTANSI

• Estimasi akuntansi, termasuk estimasi akuntansi dengan nilai wajar,


dalam laporan keuangan, baik yang diakui atau yang diungkapkan, adalah
wajar
• Pengungkapan atau disclosures (yang berkaitan dengan estimasi
akuntansi) dalam laporan keuangan (sudah) cukup, sesuai dengan
kerangka pelaporan keuangan yang berlaku
TAHAPAN AUDIT ATAS ESTIMASI AKUNTANSI

1. Tahap risk assesment (penilaian risiko)


2. Tahap risk respon (menanggapi risiko)
3. Tahap reporting (pelaporan)
TAHAP 1
PENILAIAN RISIKO
• Bagaimana mengidentifikasi kebutuhan entitas melakukan estimasi
• Proses manajemen membuat estimasi
• Hasil akhir/realisasi/outcome dari estimasi yang dibuat tahun lalu
• Seberapa luasnya ketidakpastian estimasi dalam proses estimasi ini?
• Pentingnya estimasi
TAHAP 2
MENANGGAPI RISIKO
• Kewajiban auditor pasca tahap penilaian risiko
• Kewajiban auditor dalam menanggapi risiko
• Mempertimbangkan perlunya keterampilan terspesialisasi
• Kewajiban auditor dalam menghadapi risiko signifikan
• Kewajiban auditor jika manajemen belum cukup menangani risiko
signifikan
TAHAP 3
PELAPORAN
• Auditor wajib memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat mengenai
apakah pengungkapan dalam laporan keuangan mengenai estimasi
akuntansi sesuai dengan persyaratan dalam kerangka pelaporan
keuangan yang berlaku. (lihat alinea A120-A121)
• Untuk estimsi akuntansi yang berisiko signifikan, auditor juga wajib
mengevaluasi kecukupan dari pengungkapan mengenai ketidakpastian
estimasi dalam laporan keuangan, dalam konteks kerangka pelaporan
keuangan yang berlaku. (lihat alinea A122-A123)
AUDIT ATAS PIHAK BERELASI – SA 550

Pihak Berelasi menurut SA-550 adalah:


a. Seseorang/entitas yang mengendalikan atau sangat berpengaruh secara
langsung atau tdk langsung melalui satu atau lebih perantara terhadap
entitas pelapor;
b. Entitas yg dikendalikan/dipengaruhi secara langsung atau tdk langsung
melalui satu atau lebih perantara oleh entitas pelapor;
c. Entitas lain bersama entitas pelapor berada di bawah pengendalian
bersama melalui:1)Pemilikan di bawah kendali bersama;2)Pemilik terdiri
atas keluarga/kerabat; atau3)Anggota manajemen kunci yg sama.
TANGGUNG JAWAB AUDITOR

1. Mengindentifikasi faktor-faktor risiko kecurangan, jika ada, yang timbul


dari hubungan dan transaksi pihak berelasi yang relevan dengan
pengidentifikasikan dan penilaian risiko kesalahan penyajian material
karena kecurangan; dan
2. Menyimpulkan, berdasarkan bukti audit yang diperoleh, apakah
laporan keuangan, sejauh ini dipengaruhi oleh hubungan dan transaksi
pihak berelasi tersebut telah wajar dan tidak menyesatkan.
TAHAP 1
PENILAIAN RISIKO
TAHAP 1
PENILAIAN RISIKO
TAHAP 2 - MENANGGAPI RISIKO
Masalah Pertimbangkan untuk melakukan

Dengan adanya kecurangan 1. Pastikan bahwa dugaan itu benar, lihat situasi yang mendasari dugaan itu.
berkenaan dengan hubungan dan 2. Secepatnya komunikasikan informasi ini kepada anggota tim audit
3. Minta manajemen mengidentifikasi semua transaksi dengan pihak terkait
transaksi pihak terkait
4. Jika transaksi dengan pihak terkait tidak teridentifikasi sebelumnya, tanyakan
mengapa ?
5. Pertimbangkan kembali kemungkinan adanya transaksi pihak-pihak terkait lain
atau yang signifikan yang masih belum diidentifikasi atau diungkapkan oleh
manajemen kepada auditor
6. Laksanakan prosedur audit tambahan yang diperlukan
Transaksi pihak terkait yang 1. Inspeksi kontran atau perjanjian tentang transaksi pihak terkait
signifikan diluar jalur bisnis normal 2. Pastikan bahwa transaksi pihak terkait telah diotorisasi dan disetujui
Asersi manajemen 1. Peroleh bukti audit yang cukup dan tepat tentang asersi tersebut, sifat, dan
luasnya transaksi pihak terkait
2.Apakah konfirmasi pihak eksternal memberikan bukti yang andal ?
3.Apakah piutang transaksi pihak terkait dapat ditagih ?
TAHAP 3
PELAPORAN
Masalah Pertimbangkan untuk melakukan
Dokumen dan laporan Dokumentasikan nama-nam dari pihak-pihak terkait yang
diidentifikasi dan sifat hubungan pihak-pihak terkait tersebut.
Komunikasikan kepada tcwg hal-hal signifikan yang timbul selama
sudit berkenaan dengan pihak-pihak terkait.

Representasi manajemen Peroleh representasi tertulis dari manajemen (dan tcwg)


Tentukan apakah laporan Modifikasi laporan auditor jika:
auditor harus diidentifikasi Tidak mungkin mendapatkan bukti audit yang cukup dan tepat
mengenai pihak terkait dan transaksi pihak terkait; atau
Pengungkapan manajemen dalam laporan keuangan tidak cukup.
AUDIT ATAS PERISTIWA KEMUDIAN – SA 560

Auditor harus mereview transaksi dan peristiwa yang muncul setelah tanggal neraca
TUJUAN AUDIT

• Memperoleh bukti yang cukup dan tepat tentang apakah peristiwa yang
terjadi antara laporan keuangan dan tanggal laporan auditor yang
mengharuskan penyesuaian atau pengungkapan dalam laporan keuangan,
secara tepat telah digambarkan dalam laporan keuangan tersebut sesuai
dengan keranga laporan keuangan yang berlaku; dan
• Merespon secara tepat fakta yang diketahui oleh auditor setelah tanggal
laporan auditor, yang mana jika diketahui oleh auditor pada tanggal
tersebut, kemungkian menyebabkan auditor mengubah laporan auditnya
JENIS PERISTIWA KEMUDIAN
Akun yang Terpengaruh Peristiwa Kemudian
Kas Bank klien bangkrut.
Keputusan pengadilan yang menyita data klien.
Perampokan, pencurian dan penggelapan kas yang jumlahnya melebihi ganti rugi yang
diterima dari perusahaan asuransi.
Piutang Usaha Kegagalan, penagihan piutang usaha kepada sebagian besar pelanggan yang tidak
diperkiraka sebelumnya.
Sediaan Kerugian karena kebakaran atau bencana alam yang lain, yang tidak diasuransikan.
Kenaikan atau penurunan drastis harga pasar sediaan.
Perubahan metode penentuan harga sediaan.
Penggunaan sediaan yang bersifat luar biasa sebagai jaminan penarikan kredit.

Aktiva Tetap Kerugian karena kebakaran atau bencana alam yang lain, yang tidak diasuransikan.
Penilaian aktiva tetap.

Utang Lancar Pembatalan kontrak pembelian.


Kegagalan dalam pemabayaran utang wesel.
PENGUJIAN AUDIT

1. Prosedur yang biasanya diintegrasikansebagai bagian dari verifikasi


saldo akun akhir tahun,
2. Prosedur yang dilaksanakan terutama untuk tujuan mengungkapkan
peristiwa atau transaksi yang harus diakui sebagai peristiwa lanjutan.
SEMOGA
BERMANFAAT…

Você também pode gostar