Você está na página 1de 25

 Tuberkulosis adalah suatu infeksi menular yang

disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis yang dapat


ditularkan melalui udara.
 TB paru adalah penyakit infeksius yang terutama
menyerang parenkim paru. (Andra, 2013 : 137).
TB disebabkan oleh mycobacterium
tuberculosis, jenis kuman yang berbentuk
batang dengan ukuran panjang 1-4/ um, dan
tebal 0,3 – 0,6 / um. Bakteri ini memiliki
sifat istimewa yaitu dapat bertahan terhadap
pencucian warna dengan asam dan alkohol,
sehingga sering disebut Basil Tahan Asam
(BTA). Bakteri ini tahan selama 1-2 jam di
udara terutama di tempat yang lembab.
Tanda dan gejala
Gejala klinis utama dari penyakit TB Paru, yaitu :
1. Batuk berdahak selama 3 minggu atau lebih
2. Batuk berdarah
3. Nyeri dada dan sesak napas
Gejala lainnya, yaitu :
1. Nafsu makan dan berat badan menurun
2. Demam meriang
3. Berkeringat pada malam hari
Pemeriksaan Lab : Sputum BTA
Pemeriksaan radiologis : foto rontgen thoraks
Tes Tuberkulin (Mantoux), dilakukan penyuntikkan
sejumlah kecil protein yang berasal dari bakteri TB ke dalam
lapisan kulit, diperiksa kembali 2 hari kemudian, jika terjadi
pembengkakan dan kemerahan maka hasilnya positif.
1. Kategori I = 2RHZE / 4H3R3
- Diberikan kepada penderita baru dengan BTA +
- Penderita Baru BTA – RO + dengan kerusakan parenkim paru yang
luas

2. Kategori II = 2RHZES / HRZE / 5 R3H3E3


- Diberikan untuk penderita paru BTA + dengan riwayat pengobatan
sebelumnya kambuh, kegagalan pengobatan atau pengobatan tidak
selesai

3. Kategori III = 2RHZE / 4H3R3


-Diberikan pada penderita baru dengan BTA – dan RO +, sakit ringan
- Penderita ekstra paru ringan yaitu kelenjar limfe, pleuritis eksudat,
TB kulit, TB tulang
Konsep Asuhan Keperawatan

Pengkajian
1. Identitas Klien : Nama, umur, jenis kelamin, agama, alamat.
2. Riwayat Kesehatan (Keluhan utama, riwayat penyakit sekarang dan
dahulu, riwayat kesehatan keluarga)
3. Pemeriksaan Fisik (Inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi )
4. Data Psikologis (status emosi, kecemasan, gaya komunikasi, dan
konsep diri)
5. Data Sosial (hubungan dan pola interaksi klien dalam keluarga dan
masyarakat)
6. Data Spiritual (keyakinan hidup, optimisme kesembuhan penyakit, dan
gangguan dalam melaksanakan ibadah)
7. Data Penunjang (foto rontgen, pemeriksaan laboratorium dan lainnya)
DIAGNOSA
KEPERAWATAN

1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif b.d


hipersekresi jalan napas
2. Gangguan pertukaran gas b.d
perubahan membran alveolus-kapiler
3. Defisit nutrisi b.d kurangnya asupan
makanan
4. Gangguan pola tidur b.d kurangnya
kontrol tidur
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif b.d hipersekresi jalan
napas
Tujuan : Setelah diberikan askep selama 3 x 24

jam, diharapkan bersihan jalan nafas klien kembali efektif

dengan kriteria hasil:


NOC Label >> Respiratory status: airway
patency :
Frekuensi pernapasan dalam batas normal (16-20x/mnt)
Irama pernapasn normal
Kedalaman pernapasan normal
Klien mampu mengeluarkan sputum secara efektif
Tidak ada akumulasi sputum
Intervensi Keperawatan :
NIC Label >> Respiratory monitoring
Pantau rate, irama, kedalaman, dan usaha respirasi
Perhatikan gerakan dada, amati simetris, penggunaan otot
aksesori, retraksi otot supraclavicular dan interkostal
Monitor suara napas tambahan
NIC Label >> Airway Management
Auskultasi bunyi nafas tambahan; ronchi, wheezing.
Berikan posisi yang nyaman untuk mengurangi dispnea
Ajarkan batuk efektif
Defisit nutrisi b.d kurangnya asupan makanan
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3 x 24 jam diaharapkan nutrisi
klien dapat terpenuhi, dengan kriteria hasil :
Noc : Status nutrisi
1. Asupan gizi normal
2. Asupan makanan normal
3. Rasio BB dan TB normal
Intervensi Keperawatan :
Nic : Nutrition Management
1. Monitor turgor kulit dan status nutrisi pasien
2. Jaga kebersihan mulut, anjurkan untuk selalu
melakukan oral hygiene
Nic : Nausea Management
3. Anjurkan pasien makan sedikit tapi sering
4. Anjurkan pasien makan selagi hangat
Nic : Weight Management
5. Diskusikan dengan keluarga dan pasien
mengenai intake nutrisi
Gangguan pola tidur b.d kurangnya kontrol tidur
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan
selama 3 x 24 jam diharapkan kebutuhan istirahat tidur adekuat,
dengan kriteria hasil :
Noc : Comfort level and sleep : extent an pattern
1. Jumlah jam tidur dalam batas normal 6-8 jam/hari
2. Pola tidur, kualitas dalam batas normal
3. Perasaan segar sesudah tidur atau istirahat
4. Mampu mengidentifikasikan hal-hal yang
meningkatkan tidur
Intervensi Keperawatan :
Nic : Sleep Enhancement
1.Determinasi efek-efek medikasi terhadap pola tidur
2. Jelaskan pentingnya tidur yang adekuat
3. Fasilitas untuk mempertahankan aktivitas sebelum
tidur (membaca)
4. Ciptakan lingkungan yang nyaman
5. Kolaborasikan pemberian obat tidur
6. Diskusikan dengan pasien dan keluarga tentang
teknik tidur pasien
7. Monitor waktu makan dan minum dengan waktu
tidur
8. Monitor/catat kebutuhan tidur pasien setiap hari
dan jam
STUDI KASUS

Ny.R berusia 32 tahun dengan tinggi badan 150 cm dan BB 37,2


kg. dengan keluhan batuk berdahak, dahak sulit dikeluarkan,
demam dan mengigil dimalam hari serta keringat dingin dimalam
hari, nafsu makan menurun. Klien mengeluh cemas dengan
penyakit yang di derita. Penderita di diagnosis TB pada tanggal
13 Mei 2019 dengan hasil rontgen dada positif. Pada saat ini
pasien menjalani terapi OAT .
DATA FOKUS

Data obyektif :
1. Keadaan umum sedang
Data subyektif : 2. Pasien terlihat lemah
1. Pasien mengeluh batuk berdahak 3. Auskultasi pernafasan terdengan
2. Pasien mengeluh dahak sukar ronch
dikeluarkan 4. Pasien tampak cemas
3. Pasien mengeluh demam dan 5. Dahak : warna putih kental
mengigil dimalam hari 6. BTA : 1,2,3 (negatif)
4. Pasien mengatakan tidak terlalu 7. Rontgen (tanggal 06-05-2019)
mengerti tentang penyakit dan hasil positif
merasa cemas dengan penyakit TD : 110/70 mmHg
yang diderita N : 81 x/menit
RR : 21 x/menit
T :36,5 C
o Keluhan Utama : batuk
RIWAYAT berdahak
o Riwayat Kesehatan
KESEHATAN Sekarang : Px sering
batuk berdahak dan
sesak napas, serta
menggigil di malam hari
o Riwayat Kesehatan
Dahulu : Px mengatakan
sebelumnya tidak pernah
sakit yang parah
o Riwayat Kesehatan
Keluarga : Ibu
mempunyai riwayat TB
paru sekitar 5 tahun yang
lalu
Data Etiologi Masalah Keperawatan

Ds : Hipersekresi jalan nafas Bersihan jalan nafas tidak


- Pasien mengeluh batuk efektif
berdahak
- Pasien mengeluh dahak
susah dikeluarkan
Do :
- Batuk produktif
- Sputum berwarna putih
kental
- Auskultasi paru ronchi
- RR :21 x/menit

Ds : Proses Penyakit Hipertermia


- Pasien mengeluh demam
dan menggigil di malam
hari
Do :-Badan teraba hangat
- Suhu badan 38 C
Data Etiologi Masalah Keperawatan
Ds : Kurang terpapar informasi Ansietas
- Pasien mengatakan
tidak mengerti tentang
penyakit yang diderita
- Pasien megatakan
merasa khawatir dan
cemas
- Pasien mengatakan
kaget saat di diagnosa
penyakit TB

Do :
- Pasien berusia 32 tahun
- Pasien sering bertanya –
tanya tentang sakit yang
diderita
- Pasien tampak gelisah
dan cemas
Diagnosa NOC NIC
Bersihan jalan nafas tidak Setelah dilakukan tindakan Airway Suction
efektif b.d hipersekresi jalan keperawatan diharapkan 1.1 Auskultasi suara nafas
nafas (D.0001) masalah bersihan jalan 1.2 Monitor respirasi dan catat
nafas pasien kembali paten adanya suara nafas tambahan
dengan kriteria hasil :
Respiratory Status : Airway Management
Ventilation 1.3 posisikan pasien untuk
1. Klien mampu melakukan memaksimalkan pernafasan
batuk efektif 1.4 Ajarkan cara batuk efektif
2. Menunjukkan jalan 1.5 lakukan fisioterapi dada
nafas yang paten jika perlu
1.6 Beri penkes mengenai
membuang dahak
1.7 Kolaborasi untuk pemberian
terapi
Diagnosa NOC NIC
Hipertermia b.d proses Setelah dilakukan tindakan Fever treatment
penyakit keperawatan diharapkan 2.1 monitor TTV
masalah hipertermia 2.2 anjurkan menggunakan
teratasi dan suhu tubuh selimut untuk mencegah
kembali normal, dengan hilangnya kehangatan
kriteria hasil : tubuh
1. Suhu tubuh dalam
rentang norma Temperature regulation
2. Nadi dan RR dalam 2.3 anjurkan kompres
rentang normal 2.4 anjurkan pasien untuk
3. Tidak ada perubahan menggunkan pakaian yang
warna kulit dan tidak menyerap keringat
ada pusing 2.5 kolaborasi pemberian
antipiretik bila perlu
Diagnosa NOC NIC
Ansietas b.d kurang Setelah dilakukan tindakan 3.1 gunakan pendekatan
terpapar informasi keperawatan diharapkan yang menenangkan
masalah Ansietas teratasi 3.2 Kaji tingkat ansietas
dengan kriteria hasil : dan diskusikan penyebab
1. Klien tampak tenang bila mungkin
2. Klien menerima masalah 3.3 kaji tanda-tanda vital
yang dihadapi 3.4 dengarkan pasien
dengan penuh perhatian
3.5 kaji pengetahuan
pasien tentang penyakit
3.5 dengarkan pasien
dengan penuh perhatian
3.6 beri pendidikan
kesehatan mengenai
penyakit
Tindakan Keperawatan Evaluasi
1.1 mendengarkan suara napas - Terdengar suara napas tambahan
1.2 memonitor respirasi klien ronkhi pada klien
1.3 menganjurkan pasien untuk - RR = 21x/menit, cuping hidung (-)
memaksimalkan pernapasan dengan cara - Posisi Fowler
2.1 mengukur tanda-tanda vital - TD : 110/70 mmHg, HR : 81x/menit,
2.3 menganjurkan klien untuk kompres RR:21x/menit
apabila demam - Klien tampak cemas dan bingung
2.4 menganjurkan klien menggunakan terhadap penyakitnya
pakaian yang mudah menyerap keringat - Klien tidak tau penyebab pasti dari
3.2 mengkaji tingkat ansietas pada klien penyakitnya apa
3.5 mengkaji pengetahuan klien tentang
penyakit
Tindakan evaluasi
1.4 mengajarkan klien cara batuk efektif - Tentang apa itu TBC, cara penularan,
1.6 memberikan pendidikan kesehatan pengobatan dan efek sampingnya
2.5 memberikan paracetamol - Klien dengan suhu 38oC apabila malam
3.4 mendengarkan pasien dengan penuh - Tentang cara membuang dahak dengan
perhatian benar, tindakan yang dilakukan untuk
3.6 memberikan pendidikan kesehatan mengencerkan dahak
Tindakan evaluasi
3.4 mendengarkan keluhan pasien dengan - Klien banyak bertanya tentang efek
penuh perhatian samping yang dialami selama minum
obat
3.5 mengevaluasi tingkat pengetahuan - Klien sudah paham bahwa penyakitnya
klien tentang penyakitnya dapat menular melalui udara dan cara
menekan penularannya dengan
menggunakan masker dan tidak batuk
di sembarang tempat
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d hipersekresi jalan nafas
S: klien mengatakan batuk sudah berkurang, dahak mudah untuk dikeluarkan dengan
batuk efektif yang diajarkan.
O: auskultasi ronkhi, RR : 20x/menit, TD: 110/80 mmHg, HR : 79x/menit
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi

2. Hipertermia b.d proses penyakit


S: Klien mengatakan demam berkurang, tidak terlalu panas seperti sebelumnya
O: T : 37oC
A: Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi

3. Ansietas b.d kurang terpapar informasi


S: Klien mengatakan sudah paham tentang penyakitnya
O : klien tampak tenang
A : masalah teratasi
P : Lanjutkan intervensi
THANK YOU

Você também pode gostar