Você está na página 1de 12

Analisis Kredit-Struktur

Modal dan Solvabilitas

Nama Kelompok :

1. Nisaul Prihaini (17130210117)


2. Yayuk Wahyuning T. (17130210129)
3. Ardiansyah Tomi W. (17130210184)
4. Bima Reresa Sukron (17130210191)
4 – A3 Manajemen
A. Analisis Kredit
Penilaian kredit merupakan suatu cara untuk mengukur kemampuan nasabah dengan memberikan nilai (score). Analisis kredit
dapat dilakukan dengan berbagai alat analisis. Dalam praktiknya terdapat beberapa alat analisis yang dapat digunakan untuk
menentukan kelayakan suatu kredit. Analisis kredit dapat dilakukan dengan berbagai analisis yang dapat digunakan, seperti
analisis dengan 5 of C, yaitu:
1. Character adalah sifat atau watak nasabah. Analisis ini untuk mengetahui sifat atau watak seorang nasabah pemohon
kredit.
2. Capacity adalah analisis yang digunakan untuk melihat kemampuan nasabah dalam membayar kredit.
3. Capital adalah untuk menilai modal yang dimiliki oleh nasabah untuk membiayai kredit.
4. Conditian adalah kondisi umum saat ini dan yang akan datang.
5. Colleteral adalah jaminan yang diberikan nasabah kepada bank dalam rangka pembiayaan kredi yang diajukannya.

Analisis ini dapat membantu apakah kita berhak memberikan kredit kepada si calon penerima kredit. Selain itu ada prinsip 7p
yaitu,
1. Personality atau kepribadian merupakan penilaian yang digunakan untuk mengetahui kepribadian si calon nasabah.
2. Party dalam menyalurkan kredit oleh nasabah.
3. Perpose adalah tujuan mengambil kredit.
4. Prospect adalah untuk menilai harapan kedepan terutama terhadap objek kredit yang dibiayai.
5. Payment adalah cara pembayaran kredit oleh nasabah.
6. Profitability adalah kredit yang dibiayai oleh bank akanmemberikan keuntungan bagi kedua belah pihak.
7. Protection adalah perlindungan terhadap objek kredit yang dibiayai
Contoh analisis kredit motor

Seorang wiraswasta ingin membeli sebuah motor secara kredit dengan gaji perbulan 5.000.000, berikut analisis kredit untuk
menganalisa apakah dia mampu membayar cicilan kredit tersebut
Kredit motor : 12 juta
Biaya perbulan : 1,4 %
Gaji : Rp 5.000.000-,
Pengeluaran : Rp 2.000.000-,
Tabungan : Rp 1.500.000-, -

Biaya per tahun : ( 1,4%) x 12 bulan


Biaya per tahun : 16,8%
Biaya : 16,8 % x 12 juta
Biaya pertahun : 2016.000-,/ 12 juta
: 168.000 perbulan
Utang pokok : 12 juta/12 bulan
: 1 juta
Total utang : 1.168.000 perbulan

Kesimpulannya adalah likuid, yaitu dengan gaji 5 juta perbulan mampu mengkredit sebuah motor dengan tabungan
1.500.000, sehingga mampu membayar cicilan 1.168.000 perbulan. Kredit ini . dinamakan kredit konsumtif dengan utang
jangka panjang. Rasio ini menggunakan rasio kewajiban lancar.
B. Struktur Modal
Rasio struktur modal merupakan alat analitas solvabilitas lainya. Ukuran rasio strukutr modal satau sama lain atau dengan
totalnya.
• Pentingnya struktur modal
Struktur modal merupakan pendanaan ekuitas dan utang pada suatu perusahaan yang sering di hitung berdasarkan besaran
ralatif berbagai sumber pendanaan. Stabilitas keuangan perusahaan dari resiko gagal melunasi utang bergantung pada
sumber pendanaan serta jenis dan jumlah berbagai aset yang dimiliki perusahaan. Hal hal yang perlu dipahami sebelum
menerapkanya/ Contoh analisis modal kerja adalah sebagai berikut :

Pak dani memiliki usaha bengkel, berikut data keuangan per 1 Januari 2014 sebagai berikut:
Uang tunai sebesar 150.000, Tagihan para pelanggan 100.000, Barang dagangan saat itu 620.000,Uang di Bank 10.000, Nilai
tanah dan bangunan tempat usaha 2.500.00, timbangan, rak, dan etalase senilai 200.00, sperpat 20000 sepeda motor senilai
400.000, pembelian barang dagangan dan ongkos angkut 1 bulan 900.000, hutang dagang 175.000, omset perjualan perhari
55.000, rekening PLN 8.000, Pemeliharaan peralatan bengkel 1.0000, , biaya lain lain perbulan 50.000
Neraca perkiraan atas nama bapak Dani

Aktiva Pasiva
Aktiva lancar Hutang

Kas 150.000 Hutang jangka pendek 175.000

Bank 100.000 Sub jumlah 175.000

Piutang 63.000 Modal sendiri 1.425.000

Sub jumlah 315.000 Total 1.600.000

Aktiva tetap

Tanah dan bangunan 1.200.000

Peralatan usaha 100.000

Kendaraan 300.000

Total 1.600.000
Laporan keuangan atau laba rugi atas nama pak dani tanggal 1 Januari 2014
Apabila dalam satu bulan dihitung 25 hari kerja tiaphari hasil penjualan 55.000, maka pendapatan selama 1 bulan 1.375.000.

Biaya-biaya
Pembelian barang dagangan 900.000,
Sperpat 20000
Listrik 8.000
Pemeliharaan peralatan bengkel 10000
Total beban 938.000
Laba bersih perbulan 437.000

Pengajuan kredit
Pak dani mengajukan kredit sebesar 1.000.000 untuk menambah barang daganganya agar pendapatan dari penjualan
direncanakan meningkat sebasar 100%
Analisa dari data tersebut:
a. Pendapatan 120%x 1.375.000 = 1.650.000
b. Biaya-biaya
Pembelian barang dagangan 1.000.000
Pembelian sperpat 100.000
Keamanan 50.000
Pemeliharaan toko 50.000
Biaya lain-lain 100.000
Jumlah biaya = 1.300.000
Keuntungan bersih = 350.000

Apabila 55% keuntungan dipakai mengansur kreditnya maka kemampuan membayar kembali
(RPC) pokok dan bunga 55%x350.000 = 192.000

Perhitungan proyeksi kebutuhan modal kerja dan hasil wawancara dengan pak dani rata-rata
peredaran modal kerja 30 hari dengan perincian

Pemelian barang dagangan 1 hari Barang dagangan tersimpan 22 hari Piutang dapat ditagih selama 7 hari.
Besarnya biaya yang dikeluarkan pak dani dapat dilihgat pada proyeksi laporan laba rugi yang menunjukan rata-rata tiap
bulan( setelahmemperoleh kredit) sebesar 1.300.000. dengan demikian modal kerja yang mengendap terus menerus sebesar
30/30x 1.300.000= 1.300.000

Modal kerja yang dimiliki pak dani sebesar aktiva lancar-hutang jangka pendek= 315.000-175.000=140.000, sehingga untuk
memenuhi rencana pak dani masi membutuhkan kredit modal kerja sebesar 1.300.000-140.000= 1.160.000.

Dengan memperhitungkan RPC calon nasabah sebesar 192.000 setelah diberikan fasilitas kredit sebesar 1.000.000 maka
selanjutnya ditentukan jangka waktu yang cocok dengan kemampuan calon nasabah tersebut, misalnya bunga kredit
3%/bulan maka yang bersangkutan dapat diberikan jangka waktu 1 tahun.
Pokok 83.300
Bunga 30.000
Jumlah 113.000
Jika menggunakan jangka panjang maka analisa kredit yang digunakan adalah jangka waktu 2 tahun.
C. Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas (leverage) merupakan rasio yang digunkan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dari
hutang. Artinya berapa besar beban utang yangditanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya. Dalam arti luas
dikatakan bahwarasio ini digunkan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik
jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan (dilikuidasi).

Semakin tinggi rasio solvabilitas maka semakin tinggi pula resiko kerugian yangdihadapi, tetapi juga ada kesempatan
mendapatkan laba yang besar. Sebaliknya apabila perusahaan memiliki rasio solvabilitas yang rendah tentu mempunyai
resiko kerugian yang lebih kecil. Dampak ini juga mengakibatkan rendahnya tingkat hasil pengembalian(return) pada saat
perekonomian tinggi.

Pengukuran rasio solvabilitas atau rasio leverage, dilakukan melalui dua pendekatan, yaitu:
1. Mengukur rasio-rasio neraca dan sejauh mana pinjaman digunakan untuk permodalan;
2. Melalui pendekatan rasio-rasio laba rugi.
• Tujuan dan Manfaat Rasio Solvabilitas

Berikut adalah beberapa tujuan perusahaan dengan menggunakan raiso solvabilitas


1. Untuk mengetahui posisi perusahaan terhadap kewajiban kepada pihak lainnya (kreditor)
2. Untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban yang bersifat tetap (seperti angsuran pinjaman termasuk
bunga)
3. Untuk menilai keseimbangan antara nilai aktiva khususnya aktiva tetap dengan modal;
4. Untuk menilai seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang;
5. Untuk menilai seberapa besar pengaruh utang perusahaan terhadap pengelolaan aktiva;
6. Untuk menilai atau mengukur berapa bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan utang jangka panjang;
7. Untuk menilai beberapa dana pinjaman yang segera akan ditagih, terdapat sekian kalinya modal sendiri yang dimiliki

• Sementara itu, manfaat rasio solvabilitas atau leverage ratio adalah :


1. Untuk menganalisis kemampuan posisi perusahaan terdapat kewajiban kepada pihak lainnya
2. Untuk menganalisis kemampuan posisi perusahaan memenuhi kewajiban yang bersifat tetap (seperti angsuran pinjaman
termasuk bunga);
3. Untuk menganalisis keseimbangan antara nilai aktiva khususnya aktiva tetap dengan modal.
4. Untuk menganalisis seberapa besar utang perusahaan dibiayai oleh utang.
5. Untuk menganalisis seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva.
6. Untuk menganalisis atau mengukur berapa bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan utang jangka panjang.
7. Untuk menganalisis berapa dana pinjaman yang segara akan ditagih ada terdapat sekian kalinya modal sendiri.
Dengan analisis rasio solvabilitas, perusahaan akan mengetahui beberapa hal berkaitan dengan penggunaan modal sendiri
dan modal pinjaman serta mengetahui rasio kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya. Setelah diketahui,
manajer keuangan dapat mengambil kebijakan yang dianggap perlu guna menyeimbangkan penggunaan modal. Akhirnya,
dari rasio ini kinerja manajemen selama ini akan terlihat apakah sesuai dengan perusahaan atau tidak.

• Jenis-Jenis Rasio Solvabilitas

Biasanya penggunaan rasio solvabilitas atau leverage disesuaikan dengan tujuan perusahaan. Artinya perusahaan dapat
menggunakan rasio leveragesecara keseluruhan atau sebagian dari masing-masing jenis rasio solvabilitas yang ada.
Penggunaan rasio secara keseluruhan, artinya seluruh jenis rasio yang dimiliki perusahaan, sedangkan sebagian artinya
perusahaan hanya menggunakan beberapa jenis rasio yang dianggap perlu untuk diketahui.

Você também pode gostar