Você está na página 1de 11

EUTHANASIA

KELOMPOK III
 Rantauli Sibarani
 M.Elda Iman Lature
 Natalia Amsal
 Nirwana Asri Padang
 Novita Sari Dewi
PENGERTIAN EUTHANASIA
Euthanasia berasal dari bahasa Yunani,
yaitu eu yang berarti indah, bagus,
terhormat atau gracefully and with dignity
dan Thanatos yang berarti mati. Jadi secara
etimologis, euthanasia dapat diartikan
sebagai mati dengan baik. Sedangkan
secara harafiah, euthanasia tidak dapat
diartikan sebagai pembunuhan atau upaya
menghilangkan nyawa seseorang
JENIS- JENIS EUTHNASIA
1.Euthanasia aktif ;
Merupakan tindakan yang dilarang, kecuali di negara yang
telah membolehkannya lewat peraturan perundangan.
2.Euthanasia pasif ;
Dokter atau tenaga kesehatan lain secara sengaja tidak lagi
memberikan bantuan medis yang dapat memperpanjang
hidup pasien
3.Auto euthanasia ;
Auto euthanasia pada dasarnya adalah euthanasia pasif atas
permintaan.
SYARAT DILAKUKANNYA
EUTHANASIA
 Orang yang ingin diakhiri hidupnya adalah orang yang
benar-benar sedang sakit dan tidak dapat diobati
misalnya kanker.
 Pasien berada dalam keadaan terminal, kemungkinan
hidupnya kecil dan tinggal menunggu kematian.
 Pasien harus menderita sakit yang amat sangat,
sehingga penderitaannya hanya dapat dikurangi
dengan pemberian morfin.
 Yang boleh melaksanakan bantuan pengakhiran hidup
pasien, hanyalah dokter keluarga yang merawat pasien
dan ada dasar penilaian dari dua orang dokter spesialis
yang menentukan dapat tidaknya dilaksanakan
euthanasia.
Aspek Hukum dan Etika

Pasal 344 KUHP : “Barang siapa menghilangkan jiwa


orang lain atas permintaan orang itu sendiri, yang
disebutnya dengan nyata dan dengan sungguh-
sungguh, dihukum penjara selama-lamanya dua belas
tahun”.
Hubungan hukum dokter-pasien juga dapat ditinjau
dari sudut perdata, antara lain pasal 1313 KUH
Perdata : “Suatu persetujuan adalah suatu perbuatan
dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan
dirinya terhadap satu orang atau lebih”. Dan pada
Pasal 1314 , 1315, dan 1319 KUH Perdata.
beberapa pasal yang berhubungan
dengan euthanasia adalah :

 Pasal 338 KUHP : “ Barang siapa dengan sengaja menghilangkan


jiwa orang lain, dihukum karena maker mati, dengan penjara
selama-lamanya lima belas tahun”.

 Pasal 340 KUHP : “Barang siapa dengan sengaja den


direncanakan lebih dahulu menghilangkan jiwa orang lain, dihukum,
karena pembunuhan direncanakan (moord) dengan hukuman mati
atau penjara selama-lamanya seumur hidup atau penjara
sementara selama-lamanya dua puluh tahun”.

 Pasal 359 KUHP : “Barang siapa kerena salah menyebabkan


matinya orang dihukum penjara selama-lamanya lima tahun atau
kurungan selama-lamanya satu tahun.
ketentuan hukum yang mengingatkan
kalangan kesehatan untuk berhati-hati
menghadapi kasus euthanasia :

 Pasal 345 KUHP : ”Barang siapa dengan sengaja


menghasut orang lain untuk membunuh diri, menolongnya
dalam perbuatan itu, atau memberikan daya upaya itu jadi
bunuh diri, dihukum penjara selama-lamanya empat tahun.
 Pasal 356 (3) KUHP yang juga mengancam terhadap
“Penganiayaan yang dilakukan dengan memberikan bahan
yang berbahaya bagi nyawa dan kesehatan untuk dimakan
atau diminum”. Selain itu patut juga diperhatikan adanya
ketentuan dalam Bab XV KUHP khususnya Pasal 304 dan
Pasal 306 (2).
 Sementara dalam ketentuan Pasal 306 (2) KUHP
dinyatakan, “Jika mengakibatkan kematian, perbuatan
tersebut dikenakan pidana penjara maksimal sembilan
tahun”.
 Sementara dalam ketentuan Pasal
306 (2) KUHP dinyatakan, “Jika
mengakibatkan kematian, perbuatan
tersebut dikenakan pidana penjara
maksimal sembilan tahun”.
 Pasal 356 (3) dan pasal 306 (2)
terakhir tersebut di atas memberikan
penegasan, bahwa dalam konteks
hukum aktif di Indonesia,
meninggalkan orang yang perlu
ditolong juga dikualifikasi sebagai
tindak pidana.
Dari sudut pandang hukum
euthanasia aktif
jelas melanggar, UU RI No. 39 tahun
1999 tentang HAM, yaitu Pasal 4, Pasal 9
ayat 1, Pasal 32, Pasal 51, Pasal 340,
Pasal 344, dan Pasal 359.Bertolak dari
ketentuan semua Pasal-pasal tersebut
tersimpul, bahwa pembunuhan atas
permintaan korban sekalipun tetap
diancam pidana bagi pelakunya.
KESIMPULAN
Euthanasia merupakan
menghilangkan nyawa orang
atas permintaan dirinya sendiri.
Aturan mengenai masalah ini
berbeda- beda di tiap- tiap
Negara dan seringkali berubah
seiring dengan perubahan
norma- norma budaya.
TERIMAKASIH

Você também pode gostar