Você está na página 1de 14

Laporan Akuntan

Kelompok 4
Adi Suryo Jatmiko 165020307111024
Ferian Lazuardy I 165020307111023
• Pada akhir pemeriksaan umum (general audit), Kantor Akuntan
Publik (KAP) akan memberikan suatu laporan akuntan yang terdiri
atas:

a. Lembar opini
b. Laporan Keuangan:
• Laporan Posisi Keuangan (Neraca)
• Laporan Laba Rugi Komprehensif (Laporan Laba Rugi)
• Laporan Perubahan Ekuitas
• Laporan Arus Kas
• Catatan atas laporan keuangan
Tanggal Lapor Akuntan

• Tanggal laporan akuntan harus sama dengan tanggal selesainya


pekerjaan lapangan dan tanggal surat pernyataan langganan,
karena menunjukkan sampai tanggal berapa akuntan bertanggung
jawab untuk menjelaskan hal-hal penting yang terjadi. Jika
sesudah tanggal selesainya pekerjaan lapangan (audit fieldwork),
terjadi peristiwa penting yang mempunyai pengaruh terhadap
laporan keuangan, dan saat itu laporan audit belum dikeluarkan,
auditor harus menjelaskan kejadian penting tersebut dalam
catatan atas laporan keuangan dan lembar opini.

• Dalam hal ini tangal laporan akuntan mempunyai dua tanggal (dual
dating) yaitu tanggal selesainya pemeriksaan lapangan dan tanggal
terjadinya peristiwa penting tersebut.
• Menurut SA 700 (IAPI : 700.10 -2013)

Laporan auditor harus diberi tanggal tidak lebih awal


dari tanggal ketika auditor telah memperoleh bukti audit
yang cukup dan tepat yang mendasari opini auditor atas
laporan keuangan:

a. Seluruh laporan yang membentuk laporan keuangan, termasuk


catatan atas laporan keuangan terkait, telah disusun; dan
b. Pihak-pihak dengan wewenang yang diakui telah menyatakan
bahwa mereka telah mengambil tanggung jawab atas laporan
keuangan tersebut.
Jenis-Jenis Pendapat Akuntan

Wajar
Wajar tanpa
dengan Tidak wajar
pengecualian
pengecualian

Tidak
menyatakan
pendapat
Opini Wajar tanpa pengecualian

Auditor dapat memberikan pendapat wajar tanpa


pengecualian, jika:

• Auditor telah melaksanakan pemeriksaan sesuai dengan standar


audit (SPAP)
• Telah mengumpulkan bahan-bahan pembuktian (audit evidence)
yang cukup untuk mendukung opininya,
• Tidak menemukan adanya kesalahan material atau penyimpangan
dari prinsip akuntansi yang berlaku umum
• Opini Wajar dengan
Pengecualian

Pendapat wajar dengan pengecualian • Ketiadaan bukti kompeten yang


cukup
menyatakan bahwa laporan keuangan
• Adanya pembatasan terhadap lingkup
menyajikan secara wajar, dalam semua hal audit.
yang material, posisi keuangan, hasil • Auditor yakin laporan keuangan
menyimpang dari prinsip akuntansi
usaha, perubahan ekuitas dan arus kas • pendapat wajar dengan
sesuai dengan prisnsip akuntansi yang pengecualian, ia harus menjelaskan
semua alasan yang menguatkan
berlaku umum di Indonesia. Kecuali untuk dalam satu atau lebih
paragraf terpisah yang dicantumkan
dampak hal yang berkaitan dengan yang sebelum paragraf pendapat.
dikecualikan seperti
Opini Tidak Wajar

•Hal ini diberikan karena menurut pertimbangan auditor laporan keuangan


secara keseluruhan tidak disajikan secara wajar sesuai prinsip akuntansi

•Harus dijelaskan dalam paragraf yang terpisah sebelum paragraf


pendapat, seperti: alasan yang mendukung pendapat tidak wajar dan
dampaknya terhadap laporan keuangan
Opini tidak menyatakan pendapat

•Pernyataan tidak memberikan pendapat di nyatakan auditor bilamana ia


tidak dapat merumuskan suatu pendapat tentang kewajaran laporan
keuangan sesuai prinsip akuntansi yang berlaku umum di indonesia.

•Hal ini disebabkan auditor tidak melakukan audit yang


lingkupnya memadai untuk memungkinkan memberikan pendapat atas
laporan keuangan.

•Pernyataan tidak memberikan pendapat harus tidak diberikan karena


auditor yakin atas auditnya terdapat penyimpangan material dan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di indonesia
Jenis Laporan Akuntan

• Laporan Auditor Bentuk Baku


Laporan auditor bentuk baku harus menyebutkan laporan keuangan
yang diaudit dalam paragraf pengantar, menggambarkan sifat audit
dalam paragraf lingkup audit, dan menyatakan pendapat auditor
dalam paragraf pendapat. Untuk laporan auditor bentuk baku bisa
digunakan untuk satu kesatuan utuh laporan keuangan atau
komparatif Unsur pokok laporan auditor bentuk baku
Unsur laporan bentuk baku

• Judul yang memuat kata independen


• Pernyataan bahwa laporan keuangan diaudit, dan tanggung jawab terletak pada
pernyataan pendapat
• Pernyataan audit dilaksanakan berdasarkan standar audit, agar memperoleh
keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material
• Pernyataan bahwa audit meliputi; pemeriksaan, penentuan prinsip akuntansi,
penilaian penyajian laporan keuangan
• Pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan dalam semua hal yang
material
• Tanda tangan, nama rekan, nomor izin akuntan publik, nomor izin usaha kantor
akuntan publik
• Tanggal laporan auditor.
Laporan Audit Standar
laporan yang paling umum diterbitkan dan berisi pendapat wajar tanpa
pengecualian yang menetapkan semua asersi manajemen atas
pengendalian internal wajar dalam material. Persyaratan yang harus
dipenuhi untuk menerbitkan laporan audit ini, meliputi:

• Standar audit sudah terpenuhi dan auditor sudah berkedudukan


independen.
• Laporan keuangan yang disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum.
• Pernyataan yang dimuat dalam laporan keuangan mudah dipahami. Tidak
terdapat ketidakpastian yang luar biasa mengenai perkembangan
perusahaan pada periode berikutnya.
Laporan Audit Keuangan

Auditor melakukan audit ini atas permintaan akan jasa pengauditan oleh
para pengguna laporan keuangan, hal ini tentu saja akan menciptakan
pasar bagi auditor independen. Para pemakai laporan keuangan meminta
para auditor melakukan audit atas laporan mereka atas dasar :

• Perbedaan kepentingan yang menimbulkan konflik antara pembuat


laporan keuangan dengan pemakai laporan keuangan.
• Pemakai laporan keuangan tentang informasi laporan sesuai dengan
prinsip akuntansi, terbukti kewajaran, dan relevan.
• Karena keterbasan akses, para pemakai laporan keuangan mengandalkan
kemampuan auditor untuk meningkatkan kredibilitas laporan keuangan
dengan menekan risiko informasi.
PERTIMBANGAN AUDITOR ATAS KEMAMPUAN
ENTITAS DALAM MEMPERTAHANKAN
KELANGSUNGAN HIDUPNYA
• Auditor bertanggung jawab untuk mengevaluasi apakah
terdapat kesangsian besar terhadap kemampuan entitas
mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam periode
waktu pantas
• Auditor tidak bertanggung jawab untuk memprediksi kondisi
atau peristiwa yang akan datang
• Auditor tidak perlu merancang prosedur audit dengan tujuan
tunggal untuk mengidentifikasi kondisi yang menimbulkan
kesangsian besar.
• Jika auditor yakin terdapat kesangsian besar, auditor harus
memperoleh dan mempertimbangkan rencana manajemen
perusahaan.
• Apabila setelah pertimbangan tidak memiliki kesangsian,
maka auditor memberikan pendapat wajar tanpa
pengecualian,
• Apabila perusahaan tidak memiliki rencana manajemen,
maka auditor tidak memberikan pendapat.

Você também pode gostar