Você está na página 1de 14

Nama : Azyyati Muthmainnah

Kelas : XI IPS 3
Gorontalo adalah sebuah Provinsi di Indonesia yang lahir pada tanggal 5
Desember 2000[6]. Seiring dengan munculnya pemekaran wilayah yang
berkenaan dengan Otonomi Daerah di Era Reformasi, provinsi ini kemudian
dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2000, tertanggal 22
Desember dan menjadi Provinsi ke-32 di Indonesia.

Ibukota Provinsi Gorontalo adalah Kota Gorontalo (sering disebut juga Kota
Hulontalo) yang terkenal pula dengan julukan "Kota Serambi Madinah".

Provinsi Gorontalo terletak pada Semenanjung Gorontalo (Gorontalo Peninsula)


di Pulau Sulawesi, tepatnya di bagian barat dari Provinsi Sulawesi Utara. Luas
wilayah provinsi ini 12.435,00 km² dengan jumlah penduduk sebanyak 1.133.237
jiwa (2016), dengan tingkat kepadatan penduduk 88 jiwa/km².[7]
1. RUMAH ADAT
Secara keseluruhan bahan yang digunakan untuk membangun rumah
adat ini adalah kayu. Ada dua jenis kayu yang digunakan, yaitu kayu
cokelat dan kayu hitam. Kayu cokelat kemerahan memiliki serat lurus.
Kayu ini tampak mendominasi seluruh bangunan. Kayu berwarna hitam
dipergunakan sebagai kusen, pegangan tangga, dan pagar balkon. Kayu
hitam juga dipakai sebagai ukiran lubang angin. Ukiran halus pada
lubang angin di atas pintu bermotifkan tumbuhan dan bunga yang
berlubang-lubang. Dinding, daun pintu, jendela, dan lantai dibuat dari
kayu cokelat kemerahan, dipernis tipis. Semua kusen, tulang pintu,
jendela, dan pegangan tangga serta balkon dibuat dari kayu hitam. Dua
buah tangga yang cukup lebar, secara simetris terletak di depan
bangunan. Keduanya mengapit balkon yang merupakan bagian serambi
depan. Pada sayap kanan dan kiri terdapat ruang terbuka yang lebih
rendah daripada bagian panggung bangunan utama. Akan tetapi, kedua
ruangan itu tetap lebih tinggi dari permukaan tanah. Ruangan itu
merupakan aula terbuka bagi serambi kanan dan kiri bangunan utama.
Sepasang tangga yang masing-masing terletak di sayap kanan dan kiri,
menghubungkan serambi kanan dan serambi kiri bangunan utama.
Dengan demikian, tanpa melalui tangga utama di depan bangunan,
orang dapat keluar dari serambi kanan atau kiri menuju aula terbuka di
sayap bangunan utama.
2. PAKAIAN ADAT
Mukuta dan Biliu sendiri disusun atas kain berwarna kuning keemasan persis
seperti ditampilkan pada gambar di atas, selain pula ada yang ber warna ungu dan
hijau. Penggunaan pakaian tersebut akan dilengkapi dengan beragam pernik dan
aksesoris seperti penutup kepala, ikat pinggang, terompah, dan lain sebagainya
dengan sebutan khusus.
1. Perlengkapan Pakaian Biliu untuk Mempelai Wanita :
 Baya Lo Boute adalah ikat kepala khusus untuk rambut mempelai wanita.
 Tuhi-tuhi adalah gafah berjumlah 7 yang menjadi simbol adanya 7 kerajaan
besar yang saling bersahabat dalam suku Gorontalo.
 Lai-lai adalah bulu burung atau unggas yang berwarna putih. Bulu ini diletakan
tepat di atas ubun-ubun
 Buohu Wulu Wawu Dehu adalah kalung keemasan yang dilingkarkan di leher.
 Kecubu atau sering juga disebut lotidu adalah kain dengan hiasan pernik
tertentu yang dilekatkan di dada mempelai wanita.
 Etango adalah ikat pinggang dengan motif yang sama seperti kecubu
 Pateda adalah gelang keemasan yang berukuran cukup lebar.
 Luobu adalah hiasan kuku keemasan yang dikenakan hanya pada jari kelingking
dan jari manis dari kedua belah tangan kiri dan kanan.
2. PERLENGKAPAN UNTUK MEMPELAI PRIA
 makuta adalah hiasan tutup kepala yang berbentuk unik menyerupai bulu
unggas, menjulang tinggi ke atas kemudian terkulai ke belakang. Tudung yang
juga disebut dengan nama laapia-bantali-sibii ini memiliki nilai filosofi bahwa
laki-laki atau sebagai seorang suami, mempelai pria harus memiliki
kedudukan yang tinggi selaku pemimpin tapi tetap harus bersikap lemah
lembut seperti halnya bulu unggas.
 Bako adalah kalung yang sama seperti yang dikenakan mempelai
wanita. Kalung inipun memiliki makna filosofi terhadap ikatan
kekeluargaan antara keluarga kedua keluarga mempelai.
 Pasimeni adalah hiasan baju yang menjadi simbol keluarga harmonis dan
damai.
3. SENJATA TRADISIONAL
Senjata Tradisional asal Gorontalo adalah parang. Ciri khas
dari senjata ini adalah ujung hulunya sedikit melengkung.
4. TARIAN TRADISIONAL
Tari Saronde adalah tari pergaulan keakraban dalam acara
resmi. Tarian ini diangkat dari tari adat malam pertunangan
pada upacara adat perkawinan daerah Gorontalo.
5. ALAT MUSIK TRADISIONAL
Polopalo Gambus

Marwas Rebana
5. LAGU DAERAH
7. SENI PERTUNJUKKAN
1. Walima / Dikili.
2. Malam Tumbilotohe (Malam Pasang Lampu di 3 hari
terakhir bulan Ramadhan).
3. Me'raji /Isra'-Mi'raj.
8. BAHASA DAERAH
Contoh :
1. Selamat pagi
=Paladu u dumodupo.
2. Bagaimana kabar Anda?
=Woloolo habali olanto?
3. Terima kasih
=Odu’olo
9. KERAGAMAN RELIGI
Islam 97.38%
Kristen Protestan 1.94%
Hindu 0.37%
Katolik 0.22%
Buddha 0.08%
Konghucu 0.01%
Kesimpulan: jadi sebagian masyarakat Gorontalo
memeluk agama ISLAM.

Você também pode gostar