Você está na página 1de 20

ANEMIA KEHAMILAN

OLEH: Anninah & Anita Yulia


DEFENISI

• Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar Haemoglobin


kurang dari 11 g / dl selama minggu 1-12 (trimester pertama) dan 29-40
(trimester ketiga) kehamilan, dan kurang dari 10,5 g / dl selama minggu
13– 28 (trimester kedua) (Milman, 2011).
• Anemia kehamilan terjadi karena adanya peningkatan cairan tubuh
(cairan plasma) yang tidak sebanding dengan penambahan sel darah
sehingga terjadi pengeceran darah (Hemodilusi) selama kehamilan maka
terjadi penurunan pada kadar haemoglobin (Hb) pada trimester I dan II
sedangkan pembentukan sel darah merah terjadi pada pertengahan akhir
kehamilan sehingga konsentrasi mulai meningkat pada trimester III
kehamilan
MANIFESTASI KLINIS

• Ibu mengeluh merasa lemah, lesu, letih, pusing, tenaga berkurang


• Pandangan mata berkunang-kunang terutama bila bangkit dari
duduk
• Pada wajah di selaput lendir kelopak mata, bibir, dan kuku
penderita tampak pucat.
• Pada penderita anemia yang berat dapat berakibat penderita
sesak napas atau pun bisa menyebabkan lemah jantung
DAMPAK

• Menurut Marmi (2013), akibat kekurangan asupan zat gizi atau


anemia pada trimester I dapat menyebabkan hypermisis
gravidarum, kelahiran premature, kematian janin, keguguran dan
kelainan pada system saraf pusat. Sedangakan pada trimester ke II
dan III dapat mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan
janin terganggu, BBLR. Selain itu, berakibat terjadi gangguan
kekuatan rahim saat persalinan dan perdarahan postpartum.
DIAGNOSIS

• Konsentrasi Hb
• Hematokrit (tidak diperlukan jika kadar Hb diuji dengan benar)
• MCV (jika di bawah 70 fl dan ferritin normal, indikator untuk
thalassemia)
• KIA (tidak ada informasi tambahan, jika MCV diuji)
• Hitung eritrosit
(Gibson, 1990)
MASALAH KEPERAWATAN

• Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh


berhubungan dengan kurang asupan makanan
• Intoleran aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara
suplai dan kebutuhan oksigen
DX 1

Intervensi Keperawatan:
Manajemen Nutrisi
1. Tentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi yang dibutuhkan untuk
memenuhi persyaratan gizi
Total kebutuhan kalori harian untuk sebagian besar wanita dengan
kehamilan tunggal adalah 2.200-2.900 kkal / hari, terdiri dari
• 45% -65% karbohidrat (sekitar 175 g karbohidrat / hari)
• 20% -35% lemak
• 10% -35% protein, dengan tambahan 25 g / hari di atas kadar tidak hamil
dimulai pada trimester kedua
• Total asupan cairan dari makanan dan minuman harus total 3 L / hari (2,3 L
dari minuman)
NUTRISI IBU HAMIL

• Suplementasi vitamin dan mineral untuk wanita hamil


• Konsumsi vitamin b12, setidaknya 2,6 mcg/hari, untuk meningkatkan
pertumbuhan janin
• Suplementasi multivitamin dapat mengurangi kematian bayi dan
meningkatkan hasil masa kanak-kanak pada wanita anemia dan / atau
kekurangan gizi, tetapi mungkin tidak mempengaruhi hasil kehamilan jika
wanita tidak berisiko gizi
• Suplementasi zat besi (30 mg / hari untuk wanita non-anemia, 60 mg / hari
untuk wanita anemia) direkomendasikan mulai awal kehamilan, terkait
dengan penurunan risiko bayi berat lahir rendah dan anemia ibu
• Pertimbangkan suplementasi vitamin d 1.000-2.000 unit / hari pada wanita
hamil dengan peningkatan risiko defisiensi vitamin d
2. Monitor kalori dan asupan makanan
Kalori tambahan per trimester untuk wanita hamil dengan
kehamilan tunggal sesuai dengan Dietary Reference Intakes (DRIs)
• trimester pertama - tidak ada persyaratan kalori tambahan
• trimester kedua - tambahan 340 kkal / hari
• trimester ketiga - tambahan 452 kkal / hari
3. Monitor kecendrungan terjadinya penurunan dan kenaikan BB
Status gizi ibu hamil tercermin dari ukuran antropometrinya.
Ukuran antropometri ibu hamil yang paling sering digunakan
adalah kenaikan berat badan ibu hamil dan ukuran LLA (Siega-Riz
et al, 2009).
Status gizi ibu sebelum hamil dalam kondisi baik maka ibu akan
melahirkan bayi yang sehat, cukup bulan dan BB normal (Firdaus
et al, 2014). Status gizi buruk sebelum dan selama kehamilan
akan menyebabkan BBLR, terhambatnya perkembangan otak
janin, anemia pada bayi baru lahir, bayi baru lahir terinfeksi, dan
abortus (Supariasaet al.,2002).
4. Timbang BB pasien
Idealnya, wanita harus berusaha mempertahankan BB normal dalam
kisaran yang direkomendasikan oleh Institute of Medicine (IOM), (2009)
Rekomendasi untuk Peningkatan Berat Badan Selama Kehamilan, (11,5-
16 kg (25-35 lbs) untuk wanita dengan berat badan normal prahamil.
Rata-rata total pertambahan BB ibu hamil berkisar 10-15 kg yaitu 1 kg
pada trimester I. Mulai trimester II sampai III rata-rata pertambahan BB
adalah 0,3-0,7 kg/minggu (Evawani, 2010). Dari beberapa penelitian
menunjukkan bahwa untuk setiap kenaikan 1 kg di penambahan BB,
berat lahir akan bertambah 16,7-22,6 gram (Institute of Medicine,
2009).
Aktivitas Keperawatan:

• Ibu tidak membutuhkan supelement besi, lebih tepat bila ibu hamil
memperbaiki menu makanan, misalnya dengan meningkatkan konsumsi
makanan yang banyak mengadung zat besi seperti: telur, susu, ikan,
hati, ikan, daging, kacang-kacangan (tempe, tahu, oncom, kedelai,
kacang hijau) sayuran berwarna hijau tua (kangkung, bayam, daun
katuk) dan buah-buahan (Jeruk, jambu biji dan pisang).
• Biasakan untuk menambah substansi yang memudahkan penyerapan zat
besi seperti : vitamin C, air jeruk, daging, daging ayam dan ikan.
• Hindari substansi penghambat penyerapan zat besi seperti teh dan kopi.
Literature

• Berdasarkan penelitian Rimawati dkk pada tahun 2018 mengenai


“Intervensi suplemen makanan untuk meningkatkan kadar hemoglobin
pada ibu hamil” menunjukkan bahwa pemberian supplement Fe,
konsumsi makanan yang mengandung zat besi seperti ubi jalar , dan
konsumsi makanan yang mengandung zat pembantu penyerapan Fe
(enhancer Fe) seperti tinutuan, buah-buahan yang mengandung vitamin
C seperti jus jambu, bayam merah dan buah bit, serta makanan tinggi
vitamin B9 dan B12 seperti kacang hijau dan rumput laut dapat
meningkatkan kadar Hemoglobin darah pada ibu hamil serta
menghindari mengkonsumsi makanan sumber Fe bersamaan dengan
makanan yang dapat menghambat absorbsi Fe seperti teh, kopi dan susu.
• Berdasarkan penelitian Rosita tahun 2017 mengenai “Upaya
pemenuhan zat besi pada ibu hamil trimester iii dengan anemia”
menunjukkan upaya yang dilakukan untuk pemenuhan zat besi
pada ibu hamil trimester ke III dengan anemia yaitu menganjurkan
pasien untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung Fe dan
vitamin C, menganjurkan pasien untuk mengkonsumsi suplemen
penambah darah, mengajarkan cara pembuatan kombinasi jus
bayam dan tomat, mengajarkan cara pembuatan ramuan daun ubi
jalar
• Berdasarkan penelitian Jannah dan Puspaningtyas tahun 2018
mengenai ”Peningkatan kadar HB ibu hamil dengan jus kurma dan
sari kacang hijau di kota pekalongan” menunjukkan hasil bahwa
konsumsi sari kacang hijau lebih efektif dalam meningkatkan
kadar Hb ibu hamil.
KOLABORASI

• Anemia Ringan dengan kadar Haemoglobin 9-10 gr% masih dianggap ringan
sehingga hanya perlu diberikan kombinasi 60 mg/ hari besi dan 400 mg asam
folat peroral sekali sehari.
• Anemia Sedang pengobatannya dengan kombinasi 120 mg zat besi dan 500
mg asam folat peroral sekali sehari.
• Penanganan anemia berat menurut Prawirohardjo yaitu: Pemberian preparat
parenteral yaitu dengan fero dextrin sebanyak 1000 mg (20 ml) intravena
atau 2x10 ml intramuskuler. Transfusi darah kehamilan lanjut dapat
diberikan walaupun sangat jarang diberikan mengingat resiko transfuse bagi
ibu dan janin. Transfusi darah dikaitkan dengan risiko besar seperti cedera
paru-paru akut terkait transfusi, kontaminasi mikroba, kemungkinan
transfusi yang tidak benar, transfusi alergi hemolitik akut, dan reaksi
transfusi nonhemolitik febris (Dasararaju, 2015)
DX 2
INTERVENSI KEPERAWATAN
• Peningkatan Latihan
• Gali hambatan individu terkait latihan fisik (seperti, senam hamil, dll)
• Dukung ungkapan perasaan mengenai latihan atau kebutuhan untuk melakukan latihan
• Dukung individu untuk memulai atau melanjutkan latihan
• Lakukan latihan bersama individu, jika diperlukan
• Libatkan keluarga/orang yang memberikan perawatan dalam merencanakan dan meningkatkan
program latihan
• Instruksikan individu terkait frekuensi, durasi, dan intensitas prodram latihan yang diinginkan
• Monitor respon individu terhadap program latihan
• Sediakan umpan balik positif atau usaha yang dilakukan individu
• Latihan dan aktivitas fisik manusia sangat mempengaruhi kadar
hemoglobin dalam darah. Pada individu yang secara rutin berolahraga
kadar hemoglobinnya akan sedikit naik. Hal ini disebabkan karena
jaringan atau sel akan lebih banyak membutuhkan O2 (oksigen) ketika
melakukan aktivitas (Bahri dkk., 2009) dalam Mirza Juanda (2013).
Hemoglobin (Hb) adalah protein kompleks yang terdiri atas protein,
globin, dan pigmen hem yang mengandung zat besi. Hemoglobin
berfungsi sebagai pembawa oksigen yang kaya akan zat besi dalam sel
darah merah, dan oksigen dibawa dari paru-paru ke dalam jaringan
(Tambayong, 2001) dalam Asmitra Sembiring, Masitta Tanjung, dan Emita
Sabri (2012).
• Aktivitas Perawatan:
• Senam hamil adalah terapi latihan gerak untuk mempersiapkan ibu
hamil, secara fisik maupun mental untuk persalinan (Anomim, 2006).
Gerakan pada senam hamil menyebabkan peredaran darah dalam tubuh
akan meningkat dan oksigen yang diangkut ke otot-otot dan jaringan
tubuh bertambah banyak. Gerakan senam hamil dapat meningkatkan
tekanan darah dan menyebabkan perubahan tekanan osmotik
intramuskuler sehingga mendorong air dari kompartemen vaskuler ke
ruang interstitial sehingga volume plasma turun dan secara otomatis
menaikkan kadar hemoglobin (Hb)
• Berdasarkan penelitian Nida tahun 2009 menunjukkan hasil ada pengaruh
senam hamil terhadap perubahan kadar Hb pada kehamilan trimester
ketiga dengan nilai probabilitas 0,022, berarti lebih kecil dari 0,05.
THANKYOU
FOR
YOUR ATTENTION

Você também pode gostar