Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Kelompok B-11
KEHAMILAN
Seorang pasien 27 tahun G1P1A0HO datang ke RSUD pada 12
September 2014 dengan keluhan keluar air -air yang banyak
dari kemaluan sejak 8 jam yang lalu tanppa disertai mules.
Pasien mengaku HPHT nya 15 Desember 2013. Paiesn belum
pernah memeriksa kehamilannya. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan satus generalis dalam batas normal, hanya
konjungtiva yang ditemukan anemis. Pada palpasi abdomen
didapatkan tinggi fundus uteri 32cm, his masih hilang timbul.
Dilakukan pemeriksaan dalam didapatkan porsio lunak. Medial,
pembukaan 1-2cm, selaput ketuban ( -), sisa jernih, kepala H1 -
2. Pada pemeriksaan laboratorium darah rutin didapatkan Hb
9,2 gr%. Direncanakan dilakukan induksi persalinan.
LANGKAH 1
Kata-Kata Sulit
HIS : Kontraksi otot Rahim
HPHT : Hari pertama haid terakhir untuk
prediksi kehamilan
Selaput ketuban : Selaput yang berisi cairan amnion di selaput
janin
Induksi persalinan : Stimulasi untuk memulai persalinan
LANGKAH 1
Pertanyaan
1. Apa penyebab anemis pada konjungtiva?
2. Kenapa HIS hilang timbul?
3. Kenapa selabut ketuban negatif?
4. Berapa HB yang dianjurkan untuk ibu hamil?
5. Mengapa di rencanakan induksi persalinan?
6. Kapan taksiran persalinan pasien tersebut?
7. Apa yang menyebabkan pecahnya ketuban?
8. Apa efek pada janin jika ibu anemia?
9. Bagaimana penanganan pada ibu tersebut?
LANGKAH 1
1. Hamil pada trimester 1 butuh 1000 mg besi (500 mg ibu, 300 mg janin,
200 mg hilang melalui pencernaan), kebutuhan ibu (fisiologi) butuh zat
besi lebih banyak , terjadi hemodilusi yaitu kenaikan volume plasma
karena untuk menyediakan nutrisi janin dan cadangan saat melahirkan
dan butuh asam folat lebih banyak untuk per tumbuhan janin jadi
diambil oleh janin dan eritropoeisis atau pembelahan inti sel .
2. Karena oksitosin akan meningkatkan reseptornya yang menyebabkan
kontraksi uterus karena ada sinyal dari meningkatnya reseptor jadi
kepala mendorong uterus.
3. Karena sudah pecah.
4. Minimal 10 gr%
5. Ibu hiper tensi, infeksi, usia kehamilan lebih dari 40 minggu,
status/kondisi janin tidak jelas, dan ketuban pecah menyebabkan
asupan oksigen berkurang (hipoksia) menyebabkan janin
menelan(aspirasi) kotoran BAB(meconium).
6. HPHT 15(+7) 1 2( -3) 2013(+1) = 22 9 2014.
7. Infeksi, trauma, usia kehamilan mencukupi.
8. Janin dapat hipoksia yang menyebabkan anemia dan menyebabkan
janin dapat lahir premature dengan BB kurang bahkan kematian janin.
9. Tergantung jenis anemianya (preparat besi, asam folat, transfusi jika hb
kurang dari 7)
LANGKAH 1
Hipotesis
Kehamilan menyebabkan anemia fisiologis (hb <10 gr%) karena
hemodilusi,, kebutuhan zat besi dan kebutuhan asam folat
meningkat dan anemia patologik, kedua anemia tersebut dapat
menyebabkan efek pada janin berupa lahir premature dengan
berat badan kurang. Kehamilan atterm menyebabkan
meningkatnya kontraksi uterus dan menyebabkan ketuban
pecah (fisiologis). Anemia tersebut dapat ditangani sesuai
dengan penyebabnya seperti preparat besi dan asam folat.
LANGKAH 1
Sasaran belajar
1 . M e m a h a m i d a n M e n j e l a s k a n P r o s e s Ke h a m i l a n
1.1 Fertilisasi
1.2 Nidasi
1.3 Plasentasi
2. Memahami dan Menjelaskan Fisiologi Ibu Hamil dan Janin
3 . M e m a h a m i d a n M e n j e l a s k a n Pe r s a l i n a n N o r m a l
3 . 1 . M e ka n i s m e
3.2. Pimpinan persalinan
4 . M e m a h a m i d a n M e n j e l a s k a n A n e m i a P a d a Ke h a m i l a n
4 . 1 . D e fi n i s i
4 . 2 . K l a s i fi k a s i
4.3. Etiologi
4 . 4 . P a to fi s i o l o g i
4 . 5 . Pe n g a r u h p a d a I b u d a n j a n i n
4.6. Diagnosis
4 . 7. Ta t a l a k s a n a
4 . 8 . Pe n c e g a h a n
4.9. Prognosis
5. M e m a h a m i d a n M e n j e l a s k a n Ke b u t u h a n G i z i I b u H a m i l S e t i a p Tr i m e s te r d a n
Pe r m a s a l a h a n G i z i
6. M e m a h a m i d a n M e n j e l a s k a n H u ku m B e r p u a s a U n t u k I b u H a m i l
MEMAHAMI DAN MENJELASKAN PROSES
KEHAMILAN
Fertilisiasi
Pertemuan inti ovum dengan inti spermatozoa disebut konsepsi atau
fertilisasi dan membentuk zigot.
MEMAHAMI DAN MENJELASKAN PROSES
KEHAMILAN
Keterangan :
A , B, C dan D : Ovum dengan korona radiata
E : Ovum dimasuki spermatozoa
F dan G : Pembentukan benda kutub kedua dan akan ber satunya kedua
pronukleus yang haploid untuk menjadi zigot
MEMAHAMI DAN MENJELASKAN PROSES
KEHAMILAN
Nidasi atau Implantasi
MEMAHAMI DAN MENJELASKAN PROSES
KEHAMILAN
MEMAHAMI DAN MENJELASKAN PROSES
KEHAMILAN
Plasentasi
MEMAHAMI DAN MENJELASKAN
FISIOLOGI IBU HAMIL DAN JANIN
Fisiologi ibu hamil
Uterus: Tumbuh membesar primer, maupun sekunder akibat
pertumbuhan isi konsepsi intrauterine. Estrogen menyebabkan
hiperpliasi jaringan, progesteron berperan untuk elastisitas atau
kelenturan uterus.
Ukuran
Berat
Bentuk dan konsistensi
Posisi rahim
Vaskularisasi
Gambaran besarnya rahim dan tuanya kehamilan .
Vagina: Terjadi hipervaskularisasi akibat pengaruh estrogen dan
progesteron, warna merah kebiruan (tanda Chadwick ).
Ovarium: Sejak kehamilan 16 minggu, fungsi ovarium diambil
alih oleh plasenta, terutama fungsi produksi progesteron dan
estrogen.
MEMAHAMI DAN MENJELASKAN
FISIOLOGI IBU HAMIL DAN JANIN
Payudara
Hormon yang berpengaruh estrogen (hiperplasia sistem duktus
dan jaringan interstisial payudara), dan laktogenik plasenta
atau somatomammotropin (menyebabkan hipertrofi dan
pertambahan sel-sel asinus payudara).
Sistem respirasi/Pernapasan
Kebutuhan oksigen meningkat, selain itu diafragma terdorong
ke atas menyebabkan napas cepat dan dangkal.
Sistem gastrointestinal
Estrogen dan hCG meningkatkan mual dan muntah-muntah,
terjadi juga perubahan peristaltik.
MEMAHAMI DAN MENJELASKAN
FISIOLOGI IBU HAMIL DAN JANIN
Metabolisme
Basal metabolic rate meningkat, hiper trofi tiroid.Kebutuhan
karbohidrat, protein, kolesterol plasma, kalsium , fosfor,
magnesium, cuprum, ferrum meningkat.
Sistem sirkulasi / kardiovaskular
perubahan HEMODINAMIK calon ibu:
retensi cairan
anemia relatif
tekanan darah arterial menurun
curah jantung bertambah
volume darah maternal keseluruhan bertambah
volume plasma bertambah
Leukosit meningkat
MEMAHAMI DAN MENJELASKAN
FISIOLOGI IBU HAMIL DAN JANIN
Traktus urinarius/saluran kemih
Ureter membesar, tonus otot saluran kemih menururn akibat
pengaruh estrogen dan progesteron.
Kulit
Peningkatan aktifitas melanophore stimulating hormon
menyebabkan perubahan berupa hiperpigmentasi pada wajah
(kloasma gravidarum), payudara, striae lividae pada perut, linea
nigra dibagian perut.
Peningkatan Berat Badan Selama Hamil
Normal berat badan meningkat 6-16 kg
Berat janin + 2.5-3.5 kg, berat plasenta + 0.5 kg, cairan amnion +
1.0 kg, berat uterus + 1.0 kg, penambahan volume sirkulasi
maternal + 1.5 kg, pertumbuhan mammae + 1 kg, penumpukan
cairan interstisial di pelvis dan ekstremitas + 1.0 -1.5 kg.
MEMAHAMI DAN MENJELASKAN
FISIOLOGI IBU HAMIL DAN JANIN
Fisiologi Janin
Periode Pre-embrionik
Tahap Embrionik
Pembentukan germ :
ektoderm : membentuk keseluruhan sistem saraf,indera khusus,kulit dan
beberapa kelenjar endokrin
mesoderm : membentuk sistem rangka, sistem urinaria, sistem sirkulasi, dan
sistem reproduksi
endoderm : membentuk saluran cerna dan pernafasan serta bagian2 sistem
reproduksi
Pembentukan membran janin (ekstra-embrionik) :
lapisan2 sel yang tidak bergabung dalam tubuh embrio.Fungsinya
melindungi & memberi nutrisi embrio dan janin yg sedang berkembang
Plasenta :
Berasal dari penggabungan vili chorionik dan endometrium uterus.
Plasenta berperan dalam fungsi pencernaan, pernafasan, ekskretori, dan
fungsi metabolik, serta merupakan organ endokrin
Tahap Perkembangan Janin
MEMAHAMI DAN MENJELASKAN
FISIOLOGI IBU HAMIL DAN JANIN
Proses Terbentuknya janin laki -laki dan perempuan
Perkembangan gonad manusia dimulai minggu ke 4 masa embrio
Proses terbentuknya janin laki-laki dan perempuan dimulai dari
deferensiasai gonad.
Awalnya sel sperma yang berkromosom Y akan berdeferensiasi awal
menjadi organ jantan dan yang X menjadi organ betina.
Deferensiasi lanjut kromosom Y membentuk testis sedangkan
kromosom X membentuk ovarium.
Proses deferensiasi menjadi testis dimulai dari degenerasi cortex
dari gonad dan medulla gonad membentuk tubulus semineferus. Di
celah tubulus sel mesenkim membentuk jaringan intertistial
bersama sel leydig.
MEMAHAMI DAN MENJELASKAN
PERSALINAN NORMAL
Mekanisme
Dipengaruhi oleh:
1. Power
His adalah gelombang kontraksi ritmis otot polos dinding
uterus yang dimulai dari daerah fundus uteri pada daerah di
mana tuba falopii memasuki dinding uterus,
2. Passage
Keadaan jalan lahir
3. Passanger
Keadaan janin (letak, presentasi, ukuran/berat janin,
ada/tidak kelainan anatomik mayor)
MEMAHAMI DAN MENJELASKAN
PERSALINAN NORMAL
Pimpinan persalinan
Pembagian fase/kala persalinan menurut WIknyosastro, dkk
(1999 : 181) sebagai berikut:
Kala 1 Pematangan dan pembukaan serviks sampai lengkap (kala
pembukaan)
Kala 2 Pengeluaran bayi (kala pengeluaran)
Kala 3 Pengeluaran plasenta (kala uri)
Kala 4 Masa 1 jam setelah partus, terutama untuk observasi
MEMAHAMI DAN MENJELASKAN
PERSALINAN NORMAL
Kala 1 (Fase Pematangan/Pembukaan Serviks)
Persalinan kala 1 dimulai pada waktu serviks membuka karena
his
Selaput ketuban biasanya pecah spontan pada saat akhir kala 1 .
2 Fase
Fase laten : pembukaan sampai mencapai 3 cm, berlangsung sekitar 8
jam.
Fase aktif : pembukaan dari 3 cm sampai lengkap (+ 10 cm),
berlangsung sekitar 6 jam.
Fase akselerasi (sekitar 2 jam)
Fase dilatasi maksimal (sekitar 2 jam)
Fase deselerasi (sekitar 2 jam)
MEMAHAMI DAN MENJELASKAN
PERSALINAN NORMAL
Kala 2 : Fase Pengeluaran Bayi
Dimulai pada saat pembukaan serviks telah lengkap dan
berakhir pada saat bayi telah lahir lengkap.
Gerakan utama pengeluaran janin pada persalinan dengan
letak belakang kepala :
Kepala masuk pintu atas panggul
Kepala turun ke dalam rongga panggul
Fleksi
Rotasi interna
Ekstensi
Rotasi eksterna (putaran paksi luar)
Ekspulsi
MEMAHAMI DAN MENJELASKAN
PERSALINAN NORMAL
Kala 3 : Fase Pengeluaran Plasenta
Dimulai pada saat bayi telah lahir lengkap dan berakhir
dengan lahirnya plasenta.
Fase:
Kelahiran plasenta
Lepasnya plasenta dari insersinya
Plasenta lepas spontan
MEMAHAMI DAN MENJELASKAN
PERSALINAN NORMAL
Kala 4 : Observasi Pasca Persalinan
Yang harus diperhatikan pada kala 4 :
1. kontraksi uterus harus baik,
2. tidak ada perdarahan pervaginam atau dari alat genital lain,
3. plasenta dan selaput ketuban harus sudah lahir lengkap,
4. kandung kencing harus kosong,
5. luka-luka di perineum harus dirawat dan tidak ada hematoma,
6. resume keadaan umum bayi,
7. resume keadaan umum ibu.
MEMAHAMI DAN MENJELASKAN ANEMIA
PADA KEHAMILAN
Definisi
Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin
(Hb) dalam darahnya kurang dari 12 gr%. Sedangkan anemia
dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin
dibawah 11 gr% pada trimester I dan III atau kadar < 10,5 gr%
pada trimester II.
MEMAHAMI DAN MENJELASKAN ANEMIA
PADA KEHAMILAN
Klasifikasi dan Etiologi
Anemia Defisiensi Besi
Pada kehamilan, kehilangan zat besi terjadi akibat pengalihan besi
maternal ke janin untuk eritropoiesis, kehilangan darah pada saat
persalinan, dan laktasi yang jumlah keseluruhannya dapat mencapai
angka 900mg atau setara dengan 2 liter darah.
Menurut Mochtar (1998), disebutkan bahwa penyebab terjadinya
anemia adalah :
1. Kurang Gizi (Mal Nutrisi)
2. Kurang Zat Besi Dalam Diet
3. Mal Absorbsi
4. Kehilangan banyak darah : persalinan yang lalu, dan lain-lain.
5. Penyakit-Penyakit Kronis
MEMAHAMI DAN MENJELASKAN ANEMIA
PADA KEHAMILAN
Anemia Megaloblastik
Defisiensi asam folat
Diagnosis dibuat bila ditemukan megaloblas / promegaloblas
Sifat khas sebagai anemia makrositer dan hiperkrom
Perubahan-perubahan dalam leukopoesis
Diagnosis pasti baru dapat dibuat dengan percobaan penyerapan dan
pengeluaran asam folik.
Terjadi hambatan sintesis DNA
Anemia Hipoplastik
Anemia Hemolitik
MEMAHAMI DAN MENJELASKAN ANEMIA
PADA KEHAMILAN
Patofisiologi
ANEMIA DEFISIENSI BESI
Deplesi besi ( Fase Pra Laten )
Eritropoesis defisiensi besi ( Fase Laten )
Anemia defisiensi besi / anemia hipokromik mikrositer