Você está na página 1de 9

PERHITUNGAN KOMPENSASI KECELAKAAN

DAN PENYAKIT AKIBAT KERJA


Kelompok 5
• Rennyta Monita
• Sri Utami Rizta
• Muhammad Alfikri
K3 – IKM A dan B Non Reguler
KAK dan PAK
Undang-Undang No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial
Nasional (“UU SJSN”):

“Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi dalam hubungan kerja,


termasuk kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan dari rumah menuju
tempat kerja atau sebaliknya, dan penyakit yang disebabkan oleh
lingkungan kerja.”

“Penyakit Akibat Kerja yang selanjutnya disingkat PAK


(Occupational Disease) yaitu penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan
atau lingkungan kerja yang dalam Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun
1993 disebut Penyakit Yang Timbul Karena Hubungan Kerja.”
Pasal 2 ayat (3) Peraturan Pemerintah No. 84 Tahun 2013 tentang
Perubahan Kesembilan Atas Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 1993
tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (“PP
84/2013”):

“Pengusaha yang mempekerjakan tenaga kerja sebanyak 10 (sepuluh)


orang atau lebih, atau membayar upah paling sedikit Rp.1.000.000, (satu
juta rupiah) sebulan, wajib mengikutsertakan tenaga kerjanya dalam
program jaminan sosial tenaga kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1).”
Dalam Pasal 9 UU Jamsostek dan Pasal 12 ayat (1) dan ayat (2) Peraturan
Pemerintah Nomor 14 tahun 1993 tentang Penyelenggaraan Program
Jaminan Sosial Tenaga Kerja tenaga kerja yang tertimpa kecelakaan berhak
mendapatkan :

a. Biaya pengangkutan tenaga kerja yang mengalami kecelakaan kerja ke


Rumah Sakit dan atau ke rumahnya, termasuk biaya pertolongan pertama
pada kecelakaan;
b. Biaya pemeriksaan, pengobatan, dan atau perawatan selama di Rumah Sakit,
termasuk rawat jalan;
c. Biaya rehabilitasi berupa alat bantu (orthese) dan atau alat ganti (prothese)
bagi tenaga kerja yang anggota badannya hilang atau tidak berfungsi akibat
kecelakaan kerja.
Peraturan Pemerintah RI No 44 Tahun 2015 tentang Penyelanggaraan
Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian

“Jaminan Kecelakaan Kerja yang selanjutnya disingkat JKK adalah manfaat


berupa uang tunai dan/atau pelayanan kesehatan yang diberikan pada
saat peserta mengalami kecelakaan kerja atau penyakit yang disebabkan
oleh lingkungan kerja”

Program JKK dan JKM diselenggarakan oleh BPJS Ketenagakerjaan


Manfaat JKK berupa:
a.) Pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan medis
1. pemeriksaan dasar dan penunjang;
2. perawatan tingkat pertama dan lanjutan;
3. rawat inap kelas I rumah sakit
4. perawatan intensif;
5. penunjang diagnostik;
6. pengobatan;
7. pelayanan khusus;
8. alat kesehatan dan implan;
9. jasa dokter/medis;
10. operasi;
11. transfusi darah; dan/atau
12. rehabilitasi medik
b.) santunan berupa uang meliputi:
1. penggantian biaya pengangkutan Peserta yang
mengalami Kecelakaan Kerja atau penyakit akibat
kerja,
2. santunan sementara tidak mampu bekerja;
3. santunan Cacat
4. santunan kematian dan biaya pemakaman;
5. santunan berkala yang dibayarkan sekaligus apabila
Peserta meninggal dunia atau Cacat total tetap;
6. biaya rehabilitasi;
7. penggantian biaya gigi tiruan; dan/atau
8. beasiswa pendidikan anak bagi setiap Peserta yang
meninggal dunia atau Cacat total tetap akibat
kecelakaan kerja.
Pemberi Kerja wajib melaporkan akibat kecelakaan
kerja atau penyakit akibat kerja kepada BPJS
Ketenagakerjaan dan Instansi yang bertanggung jawab di
bidang ketenagakerjaan setempat tidak lebih dari 2 x 24 jam
sejak pekerja dinyatakan sembuh, cacat, atau meninggal
dunia sebagai laporan tahap II, berdasarkan surat
keterangan dokter yang menerangkan bahwa:
a. keadaan Sementara Tidak Mampu Bekerja (STMB) telah
berakhir;
b. cacat total tetap;
c. cacat sebagian anatomis;
d. cacat sebagian fungsi; atau
e. meninggal dunia.
THANK YOU FOR YOUR ATTENTION
DO YOU HAVE ANY QUESTIONS?

Você também pode gostar