Você está na página 1de 11

KERANGKA TEORITIS DAN

PENYUSUNAN HIPOTESIS

KELOMPOK 5
IQBAL FEBRIANTO LESAR
NIKMA HUSAIN
NURAIN LAMINULLAH
NURLIANA MOHI
TELAAH PUSTAKA
 Telaah pustaka adalah kajian yang mendalam atas pembahasan suatu topik yang
sudah ditulis oleh para peneliti atau ilmuwan yang telah diakui kepakarannya. Telaah
pustaka juga dapat diartikan sebagai bagian dari proses penelitian yang memberikan
beban mental paling berat dalam seluruh rangkaian penelitian ilmiah.
 Telaah pustaka berfungsi untuk mengkaji hasil-hasil penelitian terdahulu yang terkait
dengan penelitian yang sedang dilakukan, baik pada judul, masalah, dan hasil
temuannya.
 Telaah pustaka bertujuan menyampaikan kepada pembaca pengetahuan dan ide apa
saja yang sudah dibahas dalam suatu topik penelitian. Telaah pustaka memberi
gambaran kepada pembaca sejauh mana penelitian sudah dilakukan, berbagai sudut
pandang yang mungkin saling bertentangan (kontroversi) mengenai topik penelitian.
 Dalam prakteknya Telaah Pustaka seringkali disama-samakan dengan tinjauan
pustaka atau landasan teori. Pada kenyatannya telah pustaka berbeda dengan
tinjauan pustaka atau landasan teori, dimana telaah pustaka ini menjelaskan tentang
pembahasan penelitian sebelumnya yang sejenis, kerangka pemikiran atau hipotesis
penelitian dan telaah pustaka juga tidak hanya untuk judul dan isi bab II dalam
laporan penelitian saja tapi juga dapat digunakan untuk melakukan penelitian, untuk
semua bagian laporan penelitian.
KERANGKA TEORITIS

 Menurut Sugiyono (2014) kerangka teori dalam suatu


penelitian merupakan uraian sistematis tentang teori
(dan bukan sekedar pendapat pakar atau penulis buku)
dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan variabel
yang diteliti.
 Kerangka teoritis paling tidak berisi tentang penjelasan
terhadap variabel-variabel yang diteliti, melalui
pendefinisian dan uraian yang lengkap serta mendalam
dari berbagai referensi, sehingga ruang lingkup,
kedudukan dan prediksi terhadap hubungan antar
variabel yang akan diteliti menjadi lebih jelas dan
terarah.
Langkah-langkah Menyusun Kerangka
Teori
Menurut Sugiyono (2014: 87) langkah-langkah untuk dapat menyusun kerangka
teori adalah sebagai berikut:
 Tetapkan nama variabel yang diteliti dan jumlah variabelnya.
 Cari sumber-sumber bacaan (buku, kamus, ensiklopedia, journal ilmiah,laporan
penelitian, skripsi, tesis, disertasi) yang sebanyak-banyaknya dan yang relevan
dengan setiap variabel yang diteliti.
 Lihat daftar isi setiap buku dan pilih topik yang relevan dengan setiap variabel
yang akan diteliti.
 Cari definisi setiap variabel yang akan diteliti pada setiap sumber bacaan,
bandingkan antara satu sumber dengan sumber yang lain, dan pilih definisi yang
sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan.
 Baca seluruh topik buku yang sesuai dengan variabel yang akan diteliti, lakukan
analisa, renungkan dan buatlah rumusan dengan bahasa sendiri tentang isi
setiap sumber data yang dibaca.
 Deskripsikan teori-teori yang telah dibaca dari berbagai sumber ke dalam bentuk
tulisan dengan bahasa sendiri. Sumber-sumber bacaan yang dikutip atau yang
digunakan sebagai landasan untuk mendiskripsikan teori harus dicantumkan.
TEORI

 Teori adalah alur logika atau penalaran, yang


merupakan seperangkat konsep, definisi, dan
proposisi yang di susun secara sistematis (Sugiyono,
2011: 54).
 Dalam hal ini ada dua teori, yaitu dalam penelitian
yang bersifat menjelajah (exploratory) dimana
pengetahuan mengenai persoalan masih sangat
kurang, bahkan teorinya belum ada sama sekali. Dan
dalam penelitian yang bersifat menerangkan
(explanatory) dimana sudah ada teori-teori yang
menjadi dasar hipotesa-hipotesa yang akan diuji
Tiga Macam Teori

Menurut Mark 1963, dalam (Sitirahayu Haditono, 1999),


membedakan adanya tiga macam teori. Ketiga teori yang
dimaksud ini berhubungan dengan data empiris. Dengan
demikian dapat dibedakan antara lain:
 Teori yang deduktif: memberi keterangan yang di mulai dari
suatu perkiraan atau pikiran spekulatif tertentu ke arah data
akan diterangkan.
 Teori yang induktif: cara menerangkan adalah dari data ke
arah teori. Dalam bentuk ekstrim titik pandang yang
positivistik ini dijumpai pada kaum behaviorist.
 Teori yang fungsional: di sini nampak suatu interaksi
pengaruh antara data dan perkiraan teoritis, yaitu data
mempengaruhi pembentukan teori dan pembentukan teori
kembali mempengaruhi data.
Fungsi Teori dalam Proses Penelitian

Dalam kaitannya dengan kegiatan penelitian, Sugiyono


(2014) mengemukakan ada tiga fungsi teori yaitu:
 Teori digunakan untuk memperjelas dan mempertajam
ruang lingkup variabel yang akan diteliti.
 Prediksi dan pemandu untuk menemukan fakta yaitu
untuk merumuskan hipotesis dan menyusun instrumen
penelitian, karena pada dasarnya hipotesis itu
merupakan pernyataan yang bersifat prediktif.
 Sebagai kontrol yang digunakan mencandra/membahas
hasil penelitian dan selanjutnya digunakan untuk
memberikan saran dalam upaya pemecahan masalah
VARIABEL

 Menurut Depdiknas (2008: 1605), variabel diartikan


sesuatu yang dapat berubah; faktor atau unsur yang
ikut menentukan perubahan.
 Secara teoretis Hacth dan Farhady (dalam Sugiyono,
2014: 89) menyatakan bahwa variabel dapat
difenisikan sebagai atribut seseorang, atau objek
yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan
yang lain atau satu objek dengan objek yang lain.
Jenis Variabel

 Variabel Terikat (Dependent Variable)


Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena
adanya variabel bebas.
 Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebuah
perubahannya atau timbulnya variabel terikat
 Variabel Moderator (Moderating Variable)
Variabel moderator yaitu variabel yang memperkuat atau memperlemah hubungan
antara variabel bebas dengan variabel terikat.
 Variabel Antara (Intervening Variable)
Variabel antara adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara
variabel bebas dengan variabel terikat msenjadi suatu hubungan yang tidak langsung
dan tidak dapat diamati dan diukur.
 Variabel Kontrol
Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga
hubungan variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar
yang tidak diteliti
HIPOTESIS

 Perumusan hipotesis penelitian merupakan langkah


ketiga dalam penelitian, setelah peneliti
mengemukakan landasan teori dan kerangka
berfikir. Tetapi perlu diketahui bahwa tidak setiap
penelitian harus merumuskan hipotesis. Penelitian
yang bersifat ekploratif dan sering juga dalam
penelitian deskriptif tidak perlu merumuskan
hipotesis.
KARAKTERISTIK HIPOTESIS YANG BAIK

 Merupakan dugaan terhadap keadaan variabel


mandiri, perbandingan keadaan variabel pada
berbagai sampel, dan merupakan dugaan tentang
hubungan antara dua variabel atau lebih. Pada
umumnya hipotesis deskriptif tidak dirumuskan.
 Dinyatakan dalam kalimat yang jelas, sehingga tidak
menimbulkan berbagai penafsiran.
 Dapat diuji dengan data yang dikumpulkan dengan
metode-metode ilmiah.

Você também pode gostar