Você está na página 1de 30

HUBUNGAN ANTARA GLUKOSA DARAH

DENGAN KEJADIAN STROKE ISKEMIK DAN


STROKE HEMORAGIK DI RSUD ABDUL
MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2019

Oleh:
Nia Rizki Ambarwati
1513353022
A. Latar Belakang Bab 1

Menurut World Health Organization (2018) stroke merupakan penyebab


kematian kedua terbanyak di dunia dan penyebab kecacatan ketiga di dunia

Menurut Kemenkes RI (2013) prevalensi stroke di Indonesia berdasarkan


diagnosis tenaga kesehatan sebesar 0,7% dan yang terdiagnosis tenaga
kesehatan dan berdasarkan gejala sebesar 1,21%. Prevalensi stroke di
Lampung terdiagnosis oleh tenaga kesehatan mencapai 3,7% sedangkan
stroke yang terdiagnosis hanya berdasarkan gejala mencapai 5,4%

2
A. Latar Belakang

Glukosa Darah
Tinggi Stroke
(Hiperglikemia)

3
B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut, apakah ada


hubungan antara glukosa darah dengan kejadian stroke iskemik dan
stroke hemoragik di RSUD Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2019?
C. Tujuan Penelitian
Mengetahui ada tidaknya hubungan antara glukosa darah dengan kejadian
Tujuan Umum stroke iskemik dan stroke hemoragik di RSUD Abdul Moeloek Provinsi
Lampung

Tujuan Khusus Mengetahui distribusi frekuensi kadar glukosa darah pada pasien stroke
iskemik di RSUD Abdul Moeloek Provinsi Lampung

Mengetahui distribusi frekuensi kadar glukosa darah pada pasien stroke


hemoragik di RSUD Abdul Moeloek Provinsi Lampung.

Mengetahui hubungan antara glukosa darah dengan kejadian stroke


iskemik dan stroke hemoragik di RSUD Abdul Moeloek Provinsi Lampung

5
D. Manfaat Penelitian
Menambah wawasan dan pengetahuan di bidang kesehatan
Manfaat Teoritis
tentang hubungan antara glukosa darah dengan kejadian stroke
iskemik dan stroke hemoragik

Manfaat Aplikatif Bagi Peneliti:


Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan mengenai teori yang
berkaitan dengan glukosa darah, stroke iskemik, dan stroke hemoragik
di RSUD Abdul Moeloek Provinsi Lampung pada tahun 2019
Bagi Subjek Penelitian:
Memberikan informasi kepada subjek penelitian tentang hubungan
antara glukosa darah dengan kejadian stroke iskemik dan stroke
hemoragik
Bagi Tempat Penelitian:
Sebagai bahan informasi dalam pengambilan kebijakan terkait
hubungan antara glukosa darah dengan kejadian stroke iskemik dan
stroke hemoragik
6
E. Ruang Lingkup

Bidang
Kimia Klinik
Keilmuan

Variabel Variabel independen adalah kadar glukosa darah .Variabel dependen adalah
penelitian pasien stroke iskemik dan stroke hemoragik

Waktu
penelitian Maret s.d. April 2019

Populasi dalam penelitian ini adalah pasien stroke iskemik dan stroke hemoragik
Populasi yang menjalani rawat inap di ruangan penyakit syaraf (Bougenvil) RSUD Abdul
Moeloek Provinsi Lampung

Analisa
Uji Chi Square
data
7
BAB II
TINJAUAN TEORI

Glukosa

Sumber energi utama bagi tubuh manusia


Beragam jenis makanan diubah menjadi glukosa setelah melalui sistem pencernaan untuk
membentuk suatu energi siap pakai yang dapat dibawa oleh jaringan darah ke otak dan
organ tubuh lain

8
Metabolisme Glukosa

Glikolisis

Oksidasi Piruvat
Asetil ko-A

Siklus Asam Sitrat

Fosforilasi Oksdatif

Produksi ATP

9
Stroke

Stroke terjadi saat aliran darah ke otak terganggu yang


mengakibatkan pasokan darah ke otak berkurang atau berhenti
sama sekali sehingga fungsi kontrol otak ke bagian tubuh tertentu
akan terganggu atau rusak

Pembagian Stroke

Stroke Iskemik Stroke Hemoragik

10
B. Kerangka Teori
Glukosa Darah Tinggi
Diabetes Mellitus
(hiperglikemia)

Dislipidemia

Trombus

Tekanan darah
Aterosklerosis meningkat
(hipertensi)
Penurunan aliran
darah ke otak

Perdarahan Kehilangan suplai Penyumbatan


oksigen ke otak arteri otak

Stroke
Stroke Hemoragik Stroke Iskemik
11
C. Kerangka Konsep

Stroke Iskemik

Glukosa Darah

Stroke
Hemoragik

12
D. Hipotesis

Ho = Tidak ada hubungan antara glukosa darah dengan kejadian stroke


iskemik dan stroke hemoragik

Ha = Ada hubungan antara glukosa darah dengan kejadian stroke iskemik


dan stroke hemoragik

13
BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Jenis penelitian ini adalah analitik


Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional

Tempat pengambilan sampel dilakukan di ruang penyakit syaraf


(Bougenvil) RSUD Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Pemeriksaan
B. Lokasi dan Waktu
sampel dilakukan di Laboratorium Patologi Klinik RSUD Abdul Moeloek
Penelitian
Provinsi Lampung.
Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Maret s.d. April 2019

14
C. Populasi dan Sampel

Subjek penelitian

Populasi

Sampel
Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi
1. Pasien yang bersedia
menjadi subjek penelitian 1. Pasien stroke yang
2. Pasien yang menjalani mempunyai kebiasaan
perawatan dan terdiagnosis merokok, minum alkohol, dan
stroke iskemik dan stroke obat-obatan terlarang.
hemoragik yang dibuktikan 2. Pasien yang menderita infeksi
dari rekam medik
D. Variabel dan Definisi Operasional
No. Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala
1 Independen
Glukosa Darah Kadar glukosa darah Pemeriksaan Fotometer clinical mg/dl Rasio
yang didapatkan dari glukosa darah chemistry
pemeriksaan sewaktu secara
darah pasien stroke di fotometri
laboratorium RSUD
Abdul Moeloek Provinsi
Lampung
2 Dependen
Stroke Iskemik Pasien yang menjalani Observasi pada Rekam medik 0 = Stroke Iskemik Nominal
perawatan dan telah rekam medik 1 = Bukan Stroke
terdiagnosis stroke Iskemik
iskemik di RSUD Abdul
Moeloek Provinsi
Lampung

Stroke Hemoragik Pasien yang menjalani Observasi pada Rekam medik 0 = Stroke Nominal
perawatan dan telah rekam medik Hemoragik
terdiagnosis stroke 1 = Bukan Stroke
hemoragik di RSUD hemoragik
Abdul Moeloek Provinsi
Lampung
16
E. Teknik Pengumpulan Data

Peneliti menjelaskan informed


Mengurus Surat Menentukan
consent & pasien diminta
Izin Penelitian Sampel
mengisi informed consent

Pemeriksaan Kadar
Glukosa Darah
Sewaktu
Pengambilan
sampel
Mencatat Hasil
Diagnosis Stroke
Iskemik dan Stroke
Hemoragik

17
Pemeriksaan Glukosa Darah Sewaktu

Metode Pemeriksaan:
Metode pemeriksaan yang digunakan untuk pemeriksaan glukosa darah
sewaktu adalah heksokinase

Prinsip Pemeriksaan Glukosa Darah


Heksokinase (HK) sebagai katalisator mengubah glukosa menjadi glukosa 6-
phosphat dan ADP. Glukosa-6-fosfat dehiDrogenase (G-6-PDH)
mengoksidase glukosa 6-fosfat menjadi glukonat-6-P dan NADP menjadi
NADPH. Banyaknya NADPH yang terbentuk sebanding dengan konsentrasi
glukosa dalam spesimen dan diukur secara fotometri pada panjang
gelombang 340 nm.

Glukosa + ATP HK G-6-P + ADP


G-6-P + NADP G-6-PDH glukonat-6-P + NADPH + H+

18
Cara Running Pemeriksaan Glukosa Darah Sewaktu

Pilih menu Masukkan nomor ID Tentukan posisi cup


Pilih Request
Analysis Pasien sampel (position)

Klik sampel Tekan demographic untuk Pilih Glukosa


analysis mengisi data pasien Darah

Start untuk memulai


pemeriksaan
Pengolahan dan Analisis Data

Melihat distribusi frekuensi yaitu nilai mean,


Analisa Univariat max, dan min dari masing-masing
kelompok variabel

Mencari hubungan antara glukosa darah


dengan kejadian stroke iskemik dan stroke
Analisa Bivariat hemoragik.
Untuk mencari hubungan tersebut
digunakan uji Chi Square
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL ANALISA UNIVARIAT

Distribusi Frekuensi Kadar Glukosa Darah Pada Pasien Stroke Iskemik


Variabel Rata-Rata Min Max
Kadar Glukosa 231,67 111 682
Darah (mg/dL)

Distribusi Frekuensi Kadar Glukosa Darah Pada Pasien Stroke Hemoragik

Variabel Rata-Rata Min Max

Kadar Glukosa 148,67 112 221


Darah (mg/dL)

21
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL ANALISA BIVARIAT


Hubungan glukosa darah dengan
kejadian stroke iskemik

Kadar Diagnosis Total P- OR


Glukosa value 95%
Stroke Iskemik Bukan Stroke Iskemik N %
Darah CI
(mg/dL) N % N %
Tinggi
24 64,9 13 35,1 37 100 4,103
Normal
9 31,0 20 69,0 29 100 0,013 (1,445-
Total
33 33 66 100 11,567)

22
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL ANALISA BIVARIAT


Hubungan glukosa darah dengan
kejadian stroke hemoragik

Kadar Diagnosis Total P- OR


Glukosa value 95% CI
Stroke Bukan Stroke N %
Darah
Hemoragik Hemoragik
(mg/dL)
N % N %
Tinggi
13 35,1 24 64,9 37 100 0,244
Normal
20 69,0 9 31,0 29 100 0,013 (0,086-
Total
33 33 66 100 0,687)

23
Pembahasan

Distribusi frekuensi kadar glukosa darah pada pasien stroke iskemik


Rata-rata kadar glukosa darah sebesar 231,67
mg/dL
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Cintya (2013) bahwa kadar glukosa darah yang tinggi dapat
menyebabkan stroke iskemik. Kadar glukosa darah yang berlebih akan mengganggu elastisitas
pembuluh darah dan proses aterosklerosis mendominasi untuk terjadinya suatu emboli yang akan
menyumbat dan menjadi stroke iskemik bila terkenanya di otak (Aulya, 2013).

Distribusi frekuensi kadar glukosa darah pada pasien stroke hemoragik


Rata-rata kadar glukosa darah sebesar 148,67
mg/dL

Hasil Penelitian ini sesuai dengan penelitian Romadhoni, dkk (2017) yang menunjukkan
responden dengan hiperglikemia mengalami stroke hemoragik. Kadar glukosa darah tinggi
menyebabkan stroke melalui kemampuannya menebalkan pembuluh darah otak yang
berukuran besar, penebalan tersebut akan mengakibatkan diameter pembuluh darah mengecil
yang akhirnya menyebabkan gangguan aliran darah ke otak yang berujung pada kematian sel-
sel otak.
24
Pembahasan

Meningkatnya kadar glukosa darah secara berkepanjangan


berkaitan erat dengan disfungsi sel endotel yang memicu
terbentuknya aterosklerosis. Kecenderungan membentuk bekuan
abnormal semakin dipercepat oleh resistensi insulin, sehingga
kecenderungan mengalami koagulasi intravaskular semakin
meningkat (Price dan Wilson, 2006).
Kadar glukosa darah yang tinggi pada stroke akan memperbesar
meluasnya area infark (sel mati) karena terbentuknya asam laktat
akibat metabolisme glukosa yang dilakukan secara anaerob
(oksigen sedikit) yang merusak jaringan otak

25
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

1. Pada pasien stroke iskemik yang berjumlah 33 pasien didapatkan kadar glukosa darah rata-
rata 231,67 mg/dL, kadar glukosa darah tertinggi adalah 682 mg/dL, dan kadar glukosa
darah terendah adalah 111 mg/dL.

2. Pada pasien stroke hemoragik yang berjumlah 33 pasien didapatkan kadar glukosa darah
dengan rata-rata 148,67 mg/dL, kadar glukosa darah tertinggi adalah 221 mg/dL, dan kadar
glukosa darah terendah adalah 112 mg/dL.

3. Dari hasil analisis dinyatakan bahwa ada hubungan antara glukosa darah dengan kejadian
stroke iskemik dengan P value = 0,013 (p<0,05) serta nilai Odds Ratio (OR) 4,103 = (1,445-
11,567) yang artinya bahwa pasien dengan kadar glukosa darah yang tinggi berpeluang
4,103 kali lebih besar mengalami stroke iskemik dibandingkan dengan pasien dengan kadar
glukosa darah normal, dan ada hubungan antara glukosa darah dengan kejadian stroke
hemoragik dengan P value = 0,013 (p<0,05) serta Odds Ratio (OR) 0,244 = (0,086-0,687)
yang artinya bahwa kadar glukosa darah yang tinggi berpeluang 0,244 kali lebih besar
mengalami stroke hemoragik dibandingkan dengan kadar glukosa darah normal.
26
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

Saran

1. Dilakukan penelitian tentang hubungan glukosa darah dengan


parameter pemeriksaan lainnya yang merupakan faktor risiko
terjadinya stroke.
2. Memberikan informasi kepada pihak RSUD Abdul Moeloek
Provinsi Lampung untuk memberikan edukasi kepada pasien
diabetes mellitus agar melakukan pemeriksaan glukosa darah
secara rutin supaya kadar glukosa darah terkontrol dengan baik
dan terhindar dari risiko stroke.

27
Thanks!

28
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL ANALISA UNIVARIAT

Distribusi Frekuensi Kadar Glukosa Darah Pada Pasien Stroke Iskemik


Kadar Glukosa Darah (mg/dL) Jumlah Persen

Tinggi 24 72,7
Normal 9 27,3
Distribusi Frekuensi Kadar Glukosa Darah Pada Pasien Stroke Hemoragik
Kadar Glukosa Darah (mg/dL) Jumlah Persen

Tinggi 13 39,4
Normal 20 60,6

29
Thanks!

30

Você também pode gostar