Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Oleh:
Rery Tiara Amalia Dewanti 2111210002
Hilda Nur Ainia 2111210020
Fikri Samodro Putro 2111210035
Reza Ridho Firmansyah 2111210037
Ahmat Baihaki 2111210041
Pembimbing:
Dr. Yulia Rahmawati
LANSIA STRES
Terdapat hubungan
Kelompok lanjut usia
bermakna antara stress
merupakan kelompok umur
dengan kenaikan tekanan
yang rentan terkena hipertensi. darah pasien yang sudah
Jawa Timur sebagai salah satu lama mengalami hipertensi (I
provinsi di Indonesia memiliki wayan Darwane 2012).
presentase jumlah lansia
tertinggi ketiga setelah provinsi Berdasarkan hasil
wawancara singkat kepada
Jawa Tengah dan D.I
20 lansia penderita
Yogyakarta (Riskesdas, 2013). hipertensi di balai
pengobatan Puskesmas
Dau yang dilakukan pada
bulan Oktober 2017, lansia
mengatakan kurang
mengerti terhadap diet
hipertensi dan pengaruh
stress pada hipertensi.
Diet merupakan salah satu cara untuk PENGETAHUAN Peningkatan asupan natrium berimbang pula
mengatasi hipertensi tanpa efek samping yang DIET dengan peningkatan tekanan darah sistolik
serius, karena metode pengendaliannya yang maupun diastolik pada penderita hipertensi
alami (Utami 2009). HIPERTENSI (Aliffian, 2013).
RUMUSAN MASALAH
Bagaimana hubungan tingkat stres
dan tingkat pengetahuan diet
hipertensi terhadap tekanan darah
pada lansia dengan hipertensi di
wilayah kerjaPuskesmas Dau ?
Tujuan
• Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan diet
hipertensi dan tingkat stress terhadap tekanan darah
Umum lansia dengan hipertensi di wilayah kerja Puskesmas
Dau.
Manfaat Keilmuan :
Masyarakat
• Penelitian ini diharapkan menjadi landasan untuk meningkatkan
pengetahuan diet hipertensi dan menurunkan tingkat stress pada lansia
dengan hipertensi khususnya di wilayah cakupan Puskesmas Dau.
Peneliti
• Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan tambahan wawasan dan
mengembangkan pengetahuan mengenai kesehatan yang didapat
selama pendidikan pre-klinik maupun klinik.
Puskesmas
• Penelitian ini diharapakan dapat menjadi bahan informasi kepada pihak
Puskesmas DAU untuk mengambil langkah kebijakan di masa depan,
seperti memberikan penyuluhan yang terkait dengan pengetahuan diet
hipertensi dan menurunkan tingkat stress yang baik pada lansia dengan
hipertensi.
Keterangan :
: Variabel Independen
: Variabel Dependen
Rekapitulasi
Tekanan Darah
diklasifikasikan
mmenurut JNC
VII dan
pencatatan
komplikasi
Hipertensi
seperti CAD,
Stroke, dan CKD
: Variabel Independen
: Variabel Dependen
HIPOTESIS
H0:
Tidak terdapat hubungan antara tingkat stres dan
tingkat pengetahuan diet hipertensi terhadap
tekanan darah pasien lansia penderita HT di
wilayah kerja Puskesmas Dau.
H1:
Terdapat hubungan antara tingkat stres dan
tingkat pengetahuan diet hipertensi terhadap
tekanan darah pasien lansia penderita HT di
wilayah kerja Puskesmas Dau.
VARIABEL
Variabel Bebas
• Tingkat Pengetahuan Diet Hipertensi
dengan menggunakan kuisioner diet
hipertensi
• Tingkat stress menggunakan kuisioner
Perceived Stress Scale (PSS)
Variabel Terikat
• Tekanan darah pasien lansia penderita
HT
Definisi Operasional
Definisi
Variabel Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Operasional
Tingkat Segala sesuatu Menggunakan Kuesioner 1. Tingkat Ordinal
Pengetahuan yang diketahui Kuesioner tingkat Tingkat Pengetahuan
Diet pasien pasien tentang - pengetahuan Diet Pengetahuan Baik jika skor
pembatasan asupan hipertensi dengan Diet Hipertensi 76 - 100%
garam, lemak dan jumlah 23 pertanyaan (puteh, 2015) 2. Tingkat
karbohidrat, serta yang terdiri 2 tipe, pengetahuan
Banyak makan- yaitu fovourable dan Cukup jika skor
makanan yang unfavourable dengan 56 - 75%
mengandung serat. pilihan jawaban 3. Tingkat
(Puteh, 2015). benar (B) atau salah pengetahuan
(S) yang diadopsi kurang jika skor
dari penelitian Puteh, < 55%.
M (2015) (Arikunto,2010)
Definisi Operasional
Definisi
Variabel Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Operasional
Tingkat Kuesioner Kuesioner baku dengan 10 Kuesioner 1. Stress ringan Ordinal
Stres pengukuran tingkat pertanyaan yang terdiri dari 2 PSS (total skor 1-14)
stress PSS tipe, favourable dan (cohen, 2. Stress sedang
(Perveived Stress) unfavourable dengan jawaban 1988) (total skor 15-25)
adalah instrumen tidak pernah, hampir tidak 3. Stress berat (total
yang digunakan pernah, kadang-kadang, cukup skor >26)
pada variabel sering, dan sangat sering. (Cohen, 1988)
tingkat stress, 1. Favourable merupakan
(Cohen, 1988) pertanyaan bersifat positif.
Kategori jawaban :
a.Tidak pernah: bernilai 0,
b.Hampir tidak pernah:
bernilai 1
c.Kadang-kadang:bernilai 2,
d.Cukup sering:bernilai 3,
e. Sangatsering:bernilai 4
2. Unfavourable merupakan
pertanyaan bersifat negatif.
Kategori jawaban :
a.Tidak pernah:bernilai 4,
b.Hampir tidak pernah
bernilai 3,
c.Kadang-kadang:bernilai 2,
d.Cukup sering: bernilai 1,
e.Sangat sering: bernilai 0
(Cohen, 1988)
Definisi Operasional
Definisi
Variabel Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Operasional
Tekanan Pasien lansia ≥ 60 Pengukuran tekanan Sphygnomano 1. Derajat 1 jika Ordinal
Darah Pasien tahun yang telah darah berdasarkan meter tekanan darah
HT terdiagnosa HT hasil rekapitulasi (Shaleh, 2014) > 140-159 dan
(Muwarni; Wiwin, pencatatan tekanan atau / 90-99
2010) darah pasien lansia mmHg tanpa
dengan hipertensi komplikasi
(Shaleh, 2014). 2. Derajat 2 jika
tekanan
> 160/100 mmHg)
tanpa komplikasi
(JNC VII, 2015)
3. Hipertensi dengan
komplikasi (CVA,
PJK, CKD,
retinopati
hipertensive,
CHF, HHD)
(ICD-X, 2017)
BAB IV METODE PENELITIAN
Desain Penelitian
Penelitian kuantitatif non eksperimental yang menggunakan metode
deskriptif korelatif dengan menggunakan pendekatan cross-sectional,
dimana subjek penelitian diamati, diukur dan dimintai jawaban satu kali saja
menggunakan penelitian deskriptif (Wibowo, 2014).
Keterangan:
n : Ukuran sampel/jumlah
responden
N : Ukuran populasi
e : Presentase Sumber : Sugiono (2011)
Sampel
Teknik Desa
27
Sumbersekar,𝑛𝑖 = 440 . 81 ; 𝑛𝑖 = 5 responden
pengambilan
sampel Desa
51
Mulyoagung, 𝑛𝑖 = 440 . 81 ; 𝑛𝑖 = 9 responden
menggunakan
proporsional 18
Desa Gadingkulon, 𝑛𝑖 = 440 . 81 𝑛𝑖 = 3 responden
cluster random
sampling 38
Desa Landungsari, 𝑛𝑖 = . 81 ; 𝑛𝑖 = 7 responden
440
41
Desa Selorejo, 𝑛𝑖 = . 81 ; 𝑛𝑖 = 7 responden
Pengambilan 440
sampel yang Desa Tegalweru, 𝑛𝑖 =
29
. 81 ; 𝑛𝑖 = 6 responden
jumlah setiap 440
area penelitian Desa Petungsewu, 𝑛𝑖 =
26
. 81 ; 𝑛𝑖 = 5 responden
tidak homogen 440
dan berarea 32
Desa Karangwidoro, 𝑛𝑖 = 440 . 81 ; 𝑛𝑖 = 6 responden
secara
20
proporsional Desa Kucur, 𝑛𝑖 = . 81 ; 𝑛𝑖 = 4 responden
440
dan secara 19
acak Desa Kalisongo, 𝑛𝑖 = . 81 ; 𝑛𝑖 = 3 responden
440
(Sugiyono, 139
2005). Puskesmas Dau, 𝑛𝑖 = . 81 ; 𝑛𝑖 = 26 responden
440
Hasil Uji Validitas
dan Reliabilitas N
Variabel Tingkat rhitung rtabel Keterangan Alpha Cronbach Keterangan
o
Pengetahuan Diet 1 0,488 0,404 Valid
Hipertensi 2 0,442 0,404 Valid
3 0,512 0,404 Valid
4 0,466 0,404 Valid
5 0,473 0,404 Valid
6 0,458 0,404 Valid
7 0,488 0,404 Valid
8 0,445 0,404 Valid
9 0,473 0,404 Valid
10 0,432 0,404 Valid
11 0,504 0,404 Valid
12 0,489 0,404 Valid 0,842 Reliabel
13 0,492 0,404 Valid
14 0,489 0,404 Valid
15 0,483 0,404 Valid
16 0,443 0,404 Valid
17 0,504 0,404 Valid
18 0,524 0,404 Valid
19 0,526 0,404 Valid
20 0,422 0,404 Valid
21 0,441 0,404 Valid
22 0,420 0,404 Valid
Hasil Uji Validitas
dan Reliabilitas
Variabel Tingkat
Stress
Alpha
No rhitung rtabel Keterangan Keterangan
Cronbach
1 0,786 0,404 Valid
2 0,618 0,404 Valid
3 0,543 0,404 Valid
4 0,605 0,404 Valid
5 0,541 0,404 Valid
0,820 Reliabel
6 0,775 0,404 Valid
7 0,568 0,404 Valid
8 0,569 0,404 Valid
9 0,596 0,404 Valid
10 0,600 0,404 Valid
Pengolahan Data
COLLECTING
EDITING
CODING
ENTRY DATA
CLEANING
Analisa Data
Analisis
Multivariat :
Regresi
Analisis Logistik jika
Bivariat : Uji jika p ≤ 0,05
Korelasi signifikan
Spearman
Koefisien korelasi : Atau chi
0,00-0,25 sangat square hitung
Analisis lemah
Univariat 0,26-0,50
> chi square
( distribusi Hubungan cukup tabel
0,51-0,75
variabel Hubungan Kuat
penelitian) 0,75-0,99 Hubungan
sangat kuat
Alur Penelitian
Pasien lansia dengan hipertensi yang bertempat tinggal
wilayah kerja Puskesmas Dau, Kecamatan Dau,
Kabupaten Malang Tahun 2017pada periode Oktober-
Desember 2017
DesaignPenelitian
(Cross Sectional study)
Analisa Data
Hasil
Analisis Univariat
(Karakteristik Responden) :
Usia Frekuensi Prosentase
KarakteristikSampel
(n) (%)
Umur
60-64 tahun 31 38,3
65-69 tahun 32 39,5
70-74 tahun 15 18,5
75-79 tahun 3 3,7
Jenis Kelamin
Laki-laki 43 53,1
Perempuan 38 46,9
Karakteristik
Frekuensi (n) Prosentase (%)
Sampel
Pendidikan
Tidaksekolah 6 7,4
SD 19 23,5
SMP 25 30,9
SMA 23 28,4
S1 8 9,9
Karakteristik
Frekuensi (n) Prosentase (%)
Sampel
Lama menderita
Hipertensi
10%
22%
28% 31%
41% 68%
Distribusi Frekuensi Variabel
Penelitian
DERAJAT TEKANAN DARAH
Derajat 1 Derajat 2 Komplikasi
13%
51%
36%
BIVARIAT
Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Derajat
Tekanan Darah 25 22
20
16 15
Tekanan Darah
15
11 Derajat 1
10 9 Tekanan Darah
Derajat 2
5 3 2 3 Tekanan Darah
0 Komplikasi
0
Baik Cukup Kurang
Tingkat Pengetahuan
Karena nilai signifikansi (0,000 < 0,05) atau rhitung (0,616) > rtabel (0,220)
disimpulkan terdapat hubungan signifikan antara tingkat pengetahuan dengan
Derajat Tekanan darah. Koefisien korelasi sebesar 0,616 berada pada kriteria
hubungan yang kuat, Semakin kurang tingkat pengetahuan lansia maka derajat
tekanan darah akan cenderung semakin tinggi, sebaliknya semakin baik tingkat
pengetahuan lansia maka derajat tekanan darah akan cenderung semakin
rendah.
BIVARIAT
Hubungan Tingkat Stress dengan Derajat Tekanan
Darah 30
25 22
20 27
14 Derajat 1
15
Derajat 2
10 Komplikasi
6 5
5 4 3
0
0
Ringan Sedang Berat
Koefisien korelasi sebesar 0,454 berada pada kriteria hubungan yang cukup kuat,
Semakin tinggi tingkat Stres Lansia maka derajat tekanan darah akan cenderung
semakin tinggi, sebaliknya semakin rendah/ ringan tingkat Stres Lansia maka
derajat tekanan darah akan cenderung semakin rendah.
Hasil Regresi Logistik
Nilai Chi Square hitung (51,431) dan lebih dari nilai Chi Square
Tabel (5,991) dan nilai signifikansi (0,000) kurang dari alpha (0,050)
Hasil penelitian menunjukkan 11 dari 23 (47,8%) responden yang memiliki tingkat pengetahuan
kurang memiliki tekanan darah pada derajat 2, dan 9 dari 23 (39,1%) responden yang memiliki
tingkat pengetahuan kurang sudah mengalami komplikasi dari hipertensi, artinya pengetahuan
lansia yang kurang, cenderung menyebabkan peningkatan tekanan darah pada lansia dengan
hipertensi, bahkan dapat menimbulkan komplikasi dari hipertensi. (Sacks ,2010)
Hal ini dikarenakan, pengetahuan lansia yang kurang berhubungan dengan perawatan pada
dengan kurang baik, atau dapat pula diartikan bahwa pengetahuan yang kurang menyebabkan
kurangnya dalam pencegahan peningkatan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi.
(Sacks 2010)
Respon fisiologis dari stres akan meningkatkan frekuensi nadi, tekanan darah,
pernafasan, dan aritmia. Selain itu pelepasan hormone adrenalin sebagai
akibat stres berat akan menyebabkan naiknya tekanan darah dan
meningkatkan kekentalan darah yang membuat darah mudah membeku dan
mengumpal sehingga meningkatkan risiko komplikasi seperti penyakit arteri
koroner. (Suparto, 2010).
Pengaruh Tingkat Stres dan Tingkat
Pengetahuan Diet Hipertensi Terhadap
Tekanan Darah Lansia dengan Hipertensi