Você está na página 1de 23

ALAT PEMADAM API RINGAN

(APAR)

KOMITE K3 RSJ MUTIARA SUKMA


PENGERTIAN;
Suatu alat pemadam
kebakaran yang dapat
dijinjing / dibawa,
dioperasikan oleh satu
orang, berdiri sendiri,
mempunyai berat antara
0,5 kg - 16 kg dan
digunakan pada api awal.
JENIS APAR

JENIS BASAH JENIS KERING


- AIR - DRY POWDER
- CO2
- BUSA
WATER

POWDER
FOAM

C
O
2
MENURUT KELAS KEBAKARAN YANG DIPADAMKAN,POWDER
DIBAGI MENJADI 3 MACAM ;

1.Tepung kimia REGULER ( Natrium Bikarbonat dan kalsium


bikarbonat ) adalah tepung kimia yang efektif untuk
memadamkan kebakaran kelas B dan C.

2. Tepung kimia MULTI PORPHOSE ( Amonium hydro phosphat)


adalah tepung kimia yang efektif untuk memadamkan
kebakaran kelas A,B,C.

3. Tepung kimia SPECIAL DRY POWDER adalah tepung kimia yang


efektif untuk memadamkan kebakaran khusus kelas D.
 Paling Efektif untuk kebakaran cairan
 Pemadaman cepat namun efek pendinginan kurang.
 Terdapat berbagai jenis powder untuk pemadaman.
 Ada problem dengan post-fire clean-up.
 Daerah atau obyek yang dilindungi : ruang-ruang dengan
bahaya cairan terbakar , ruang mesin di kapal, ruang mesin
kendaraan
 Ukuran sangat halus, kelembaban kurang 0,2 %, bila
ditebarkan dipermukaan air tidak akan tenggelam dalam
waktu 1 jam.
 Sifat serbuk tidak beracun tetapi dapat menyebabkan untuk
sementara sesak nafas dan pandangan terganggu
CO2 dipakai untuk memadamkan
APARJENISCO2 kebakaran karena mempunyai
keuntungan sbb :

1. Mudah menyebar keseluruh areal


kebakaran.
2. Dapat bereaksi dengan Oxygen
(O2 ) hingga konsentrasi O2 dari
21 % berkurang </=14 %.
3. Tidak menghantarkan listrik.
4. Tidak meninggalkan residu.
5. Berat jenis CO2 1,5 kali berat
udara.
6. Efektif untuk kebakaran kelas
B dan C.
• Media CO2 di dalam tabung dalam keadaan fase cair tekanan tinggi.

• Prinsip kerja gas CO2 ialah mengikat reaksi oxygen sama dengan atau
lebih kecil dari 14 %.

• CO2 yang keluar dari corong 75 % langsung menguap menjadi gas


mengikat dan mendesak oxygen dari udara sedangkan sisanya 25 %
menjadi beku berbentuk butiran es.

• CO2 tidak beracun tetapi dapat membuat orang pingsan atau


meninggal karena kekurangan oxygen.

• CO2 dapat juga digunakan sebagai alat pemadam otomatis.


APAR TYPE STORAGE PRESSURE
JENIS MEDIA PEMADAM KEBAKARAN DAN APLIKASINYA
Jenis media pemadam
Jenis kebakaran Tipe basah Tipe kering
Clean
Air Busa Powder Agent

Bahan spt (kayu, kertas, kain dsb. VVV V VV V*)


Klas A
XX XX VV**) VVV
Bahan cair XXX VVV VV V*)
Klas B
Bahan gas X X VV V *)

Klas C Panel listrik, XXX XXX VV VVV

Klas D Kalium, litium, magnesium XXX XXX Khusus XXX

Keterangan :

VVV : Sangat efektif X : Tidak tepat


VV : Dapat digunakan XX : Merusak
V : Kurang tepat / tidak dianjurkan XXX : Berbahaya
*) : Tidak efisien **) : Kotor / korosif
 Setiap jarak 15 meter
 Ditempat yg mudah terlihat & mudah terjangkau.
 Tinggi penempatan dari lantai sampai handlenya 1,2 m
 Pada jalur arah refleks pelarian.
 Memperhatikan suhu sekitarnya.
 Tidak terkunci/mudah diambil saat dipergunakan.
 Memperhatikan jenis dan sifat bahan yang dapat terbakar.
 Kemampuan orang yang akan menggunakannya.
 Dampak terhadap orang yang akan menggunakan.
Kep Men PU Nomor 02/KPTS/1985

JENIS BERAT LUAS JARAK


BANGUNAN MINIMUM JANGKAUAN MAKSIMUM
INDUSTRI 2 KG 150 M2 15 M

UMUM 2 KG 100 M2 20 M

PERUMAHAN 2 KG 250 M2 25 M

CAMPURAN 2 KG 100 M2 20 M

PARKIR 2 KG 135 M2 25 M

BANGUAN TINGGI 2 KG 100 M2 20 M


LEBIH DARI 14 M
Kep Men PU Nomor 02/KPTS/1985

ALAT PEMADAM API

Catatan :
1. Segitiga sama sisi dengan warna dasar
merah.
2. Ukuran sisi 35 cm.
3. Tinggi tanda pada 7.50 cm warna putih.
4. Ruang tulisan tinggi 3 cm warna putih.
1. Setiap Apar harus diperiksa minimal 2 kali dalam setahun periode
6 bulan dan 12 bulan.

2. APAR yang menggunakan tabung gas dilakukan pemeriksaan lebih


lanjut sebagai berikut :
a. Isi alat pemadam api harus sampai batas permukaan yang
ditentukan.
b. Pipa pelepas isi yang berada di dalam tidak boleh tersumbat.
c. Ulir tutup kepala tidak boleh cacat atau rusak.
d. Bagian dalam tidak boleh berlubang atau cacat karena karat.
 Pemeriksaan Visual :

1 Kondisi tabung : Tabung tidak sampai korosi, bocor, penyok peralatan


tabung lengkap & tidak rusak.

2 Isi & kondisi bahan : Berat Isi sesuai standart yang ditentukan dari
pabrik pembuatnya, tidak beku.

3 Pin pengaman : harus terpasang sesuai standart pabrik pembuatnya,


terikat dengan timah segel.

4 Manometer / petunjuk tekanan : Jarum penunjuk dalam posisi


menunjukan tekanan kerja maximal tabung.

5 Peralatan Lain : Hose & nozzle lengkap, tidak tersumbat, tidak rusak.

6 Pemasangan label pemeriksaan / kartu kontrol dengan mencantumkan


tanggal pemeriksaan dan nama petugas yang memeriksa.
 Setiap hasil temuan dari pemeriksaan, APAR
yang tidak memenuhi standart / rusak harus
langsung dilakukan penggantian.

 Dokumentasi : setiap APAR yang telah


diperiksa dicatat pada lembar kartu kontrol
sesuai dengan nomor, jenis media, berat dan
hal-hal lain bila terdapat adanya penyimpangan.
Untuk menggunakan APAR selalu
berpedoman pada istilah PASS:

Pull
Aim
Squeeze
Sweep
Pull the pin…

Tarik Pin pengaman;


Pada saat menarik biarkan handle yang
atas bebas (jangan ditekan)
Aim nozzle…

Arahkan corong ke sumber api…


Squeeze the top handle…

Tekan handle ;
Jangan berhenti menekan sebelum
apinya padam atau isinya habis.
Sweep from side to side…

… Sapukan dari kiri ke


kanan atau dari kanan
ke kiri…
1. Undang-undang No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
2. Peraturan Menteri Tenaga Kerja & Transmigrasi RI No.04/Men/1980
tentang Syarat-syarat pemasangan dan pemeliharaan APAR.
3. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 02/KPTS/1985 tentang
Ketentuan Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Pada
Bangunan Gedung.
4. Keputusan Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta No.1022
Tahun 1981 tentang Ketentuan Persyaratan Teknis APAR.
5. Prosedur Perawatan dan Pengujian Peralatan Proteksi Kebakaran Level
DOC III SAF – 10 Tahun 2000 Indocement Heidelberg Cement Group.
6. Supriyadi, Prosedur Pengisian Ulang APAR Tahun 2000/2006,
Indocement Heidelberg Cement Group.
“ Utamakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja“

Você também pode gostar