Você está na página 1de 27

Attention-deficit

hyperactivity disorder
(ADHD)
Disusun Oleh :
Djai Yen (11-2007-065)
Jayadi (11-2007-156)
Goh Chin Eang (11-2007-154)
Shiagiano W (11-2007-117)
Attention-deficit hyperactivity
disorder (ADHD)
Merupakan nama sekelompok perilaku yang ditemukan di banyak
anak-anak dan orang dewasa.
Ditandai dengan kemampuan yg lemah untuk menyelesaikan tugas,
aktivitas yg berlebihan dan impulsivitas.
Etiologi
Penyebab ADHD belum sepenuhnya diketahui
Variasi pada gambaran fungsional otak
Penurunan metabolisme glukosa pada premotor dan korteks
prefrontal superior pada orang dewasa yang mengalami ADHD
(Zametkin dan Rapoport)
Faktor-faktor genetik telah juga dirumuskan sebagai penyumbang
utama pada perkembangan ADHD
Anak-anak yang mempunyai ADHD biasanya mempunyai sedikitnya
satu keluarga dekat (anak atau orang dewasa) yang juga
mempunyai ADHD
Epidemiologi
Amerika Serikat telah menunjukan angka prevalensi 1,5-4 %
Laporan peneliti Kanada baru-baru ini mendapatkan prevalensi
keseluruhan adalah 9,0 % pada anak laki-laki dan 3,3 % pada anak
perempuan
Sindromnya adalah 4-6 kali lebih mungkin terjadi pada laki-laki
dibanding wanita
Sekitar setengah kasus, usia pada saat mulai terjadi sebelum 4
tahun
Manifestasi Klinis
Terdapat tiga subtipe ADHD:
 Primarily inattentive
 Primarily impulsive/hyperactive
 Kombinasi subtipe dengan gambaran dari kedua di atas
Agresi dan ketakutan
Kurangnya hubungan dengan teman sebaya
Kesulitan akademik
Masalah-masalah perilaku disekolah
Gangguan tingkah laku
Gangguan kecemasan
Kemunduran belajar yang terjadi bersamaan
Manifestasi Klinis
Gejala inattention sebagian besar mungkin muncul pada usia 8
sampai 9 tahun, umumnya menetap untuk waktu yang lama.
Gejala hiperaktif biasanya jelas nyata pada usia 5 tahun dan
puncaknya antara usia 7 sampai 8 tahun
Pada masa remaja, perilaku ini berkurang cepat dan sering juga
bertambah
Perilaku impulsif pada umumnya berhubungan dengan hiperaktif
dan mencapai puncaknya sekitar usia 7 sampai 8 tahun
Masalah impulsif bisa tersisa sampai masa dewasa
Remaja impulsif lebih mungkin bereksperimen dengan perilaku
yang berresiko tinggi (obat-obatan, seksual, mengemudi, dan lain-
lain)
Orang dewasa impulsif mempunyai suatu tingkat yang lebih tinggi
dalam kesalahan manajemen finansial (pembelian impulsif,
perjudian, dan lain-lain.)
Pemeriksaan Penunjang
QEEG Neuroimaging (EEG Kuantitatif)
 Analisa statistik dari aktivitas elektrik otak
 Merupakan suatu perangkat brainmapping yang digunakan
untuk mengevaluasi perbedaan fungsi otak dari suatu basis data
orang-orang tanpa penyulit.
 Sangat bermanfaat dalam menyatakan dasar kelainan pola
brainwave yang berhubungan dengan ADHD dan banyak
kelainan lain
 Sistem bisa membedakan sampai dengan lebih dari 90%
ketepatan ADHD dari penyulit-penyulit yang dipelajari dan dari
yang normal.
Test of Variables of Attention (T.O.V.A)
 Suatu computer administered continuous performance task
 Penggunaannya meliputi:
Suatu bantuan dalam mendiagnosis ADHD
Sebuah perangkat untuk memperkirakan dan menguji efektivitas
dari pengobatan stimulan
Untuk membantu menentukan dosis optimal dari pengobatan
untuk meminimalkan efek samping.
Untuk mengukur efektivitas dari terapi ADHD dan kelainan
perhatian dari faktor-faktor lain.
 Skor berdasarkan:
Kemampuan untuk mempertahankan perhatian dan usaha
mental
Kendali Impuls
Kecepatan proses otak (waktu reaksi).
Distractibility (variabilitas dalam respon waktu)
Weschler Intelligence Scale for Children (WISC)
 menguji pemikiran dan keterampilan penalaran umum siswa
berusia antara enam sampai enam belas tahun
 WISC mempunyai 13 subskala, digunakan untuk mengkaji
berbagai aspek dari kecerdasan verbal (penggunaan kata) dan
kecerdasan non-verbal (penalaran tanpa penggunaan bahasa)
 Hasilnya bisa memberikan satu indikasi baik dari fungsi kognitif
yang tidak optimal dan dapat membantu dalam perumusan
strategi penanganan yang lebih sesuai.

Extended Faecal Microbiology Investigation (EFMI)


 Test yang sangat sensitif, digunakan untuk menguji dengan rinci
distribusi bakteri secara normal di usus besar
 Profil bakteri Abnormal disebut dysbiosis intestinal dan sering
dihubungkan dengan irritable bowel sindrom (IBS), kelainan
mood, ADHD, Aspergers dan Autism Spectrum disorders
Diagnosis
Petunjuk berikut harus diikuti untuk mengurangi terjadinya
misdiagnosis:
 Penyebab medis secara menyeluruh diselidiki dan disingkirkan.
 Gejala bukan efek dari pengobatan yang digunakan untuk
kondisi lain.
 Gejala bukan hasil dari depresi dan kecemasan.
 Dampak perilaku yang kurang baik terhadap hubungan dengan
keluarga, akademis dan fungsi sosial.
 Onset serangan adalah sebelum 7 tahun, dan gejala
berlangsung sedikitnya 6 bulan.
 Perilaku tidak sesuai terlihat dalam lebih dari satu keadaan.
Pemeriksaan laboratorium tidak menegakkan diagnosis ADHD
Aktivitas gelombang lambat pada elektroensefalogram adalah tidak
terkait, kecuali kalau anak juga menderita gangguan nuerologis atau
epilepsi
Tidak pasti apakah anak hiperaktif memiliki skor intelegensi (IQ)
yang sangat lebih rendah daripada anak yang tidak menderita
sindrom ini
Uji Weschler Intellegence Scale For Children yang telah di revisi,
anak hiperaktif memiliki skor verbal lebih tinggi daripada skor kinerja
dan memiliki skor yang lebih rendah pada uji Attention-
Concentration Subset
Uji psikometrik harus mencakup empat bidang esensial:
kemampuan pengurutan analitis, dan kemampuan perencanaan
motorik serta pelaksanaannya
Tingkat pendidikan mungkin lebih rendah daripada yang diharapkan
untuk usia dan IQ-nya, terutama pada anak yang juga mengalami
ketidakmampuan belajar (Uji Peabody Individual Achievement dan
Uji Wide Range Achievement)
Uji khusus untuk ketidakmampuan belajar (Woodcock Reading
Mastery Test, Key Math Diagnostic Test) harus dilakukan untuk
menunjukkan area kesulitan dengan tepat
Pemeriksaan psikologis proyektif tidak bermanfaat dalam
menegakkan diagnosis
Kriteria diagnostik untuk ADHD digambarkan dalam Diagnostic dan
Statistical Manual Mental Health, ed ke-4. (DSM-IV). Semua gejala
dari inattention, hiperaktif, dan impulsif harus telah tetap berlangsung
selama sedikitnya enam bulan sampai batas tertentu yang maladapti f
dan tidak konsisten dengan tingkat perkembangan anak.
Inattention:
1. Anak sering gagal untuk memberikan perhatian penuh atau
membuat kesalahan ceroboh pada pekerjaan rumah dari sekolah,
pekerjaan, atau aktivitas-aktivitas lain.
2. Anak sering mendapat kesulitan dalam mempertahankan
perhatian dalam tugas atau aktivitas-aktivitas permainan.
3. Anak sering tidak tampak mendengarkan ketika ditegur langsung.
4. Anak sering tidak menjalankan instruksi dan gagal untuk
menyelesaikan pekerjaan rumah, pekerjaan sehari-hari, atau
tugas-tugas di tempat kerja (tidak berhubungan dengan perilaku
oppositional atau kegagalan untuk memahami instruksi).
5. Anak sering mempunyai kesukaran mengorganisasi
tugas dan aktivitas-aktivitas.
6. Anak sering menghindari, tidak menyukai, atau
segan untuk terlibat dalam tugas yang memerlukan
usaha mental terus-menerus (seperti pekerjaan
sekolah atau pekerjaan rumah).
7. Anak sering kehilangan benda-benda yang penting
untuk tugas atau aktivitas-aktivitas (sebagai contoh,
mainan, pekerjaan sekolah, pensil, buku, atau
peralatan).
8. Anak sering mudah dikacaukan oleh stimuli dari
luar.
9. Anak sering menjadi pelupa dalam aktivitas harian.
Hiperaktif:
1. Anak sering gelisah dengan tangan atau kakinya atau
menggeliat di tempat duduknya.
2. Anak sering meninggalkan tempat duduknya dalam kelas atau
dalam situasi lain dimana duduk yang lama adalah
diharapkan.
3. Anak sering berlari atau memanjat terlalu sering di dalam
situasi dimana adalah tidak sesuai.
4. Anak sering kesulitan bermain atau memulai aktivitas-aktivitas
kesenangan dengan tenang.
5. Anak sering berbicara terlalu sering.
Impulsif:
1. Anak sering menjawab tanpa pikir sebelum pertanyaan
selesai.
2. Anak sering kesulitan menunggu gilirannya.
3. Anak sering menyela atau mengacau (sebagai contoh,
merusak percakapan atau pertandingan)
Diagnosis Banding
Masalah-masalah gangguan tingkah laku dan
ketidakmampuan belajar
Epilepsi petit mal
 epilepsi ini dapat menyerupai masalah-masalah

konsentrasi dan perhatian yang terlihat pada anak


dengan ADHD
Berbagai obat-obatan (antipsikotik, antikonvulsi) dapat
mengakibatkan masalah-masalah overaktivitas dan
masalah-masalah perhatian
Penderita distimik serta gangguan depresif
Sindrom Gilles de la tourette dapat muncul bersamaan
dengan ADHD
Pengobatan
Terapi perilaku dan psikososial yang melibatkan anak, orang tua,
dan sekolah
Program yang memberikan struktur lingkungan anak mengurangi
pengaruh merugikan dan membantu dalam belajar akademik dan
sosial
Anak harus memiliki kebiasaan sehari-hari yang teratur, aturan
harus sederhana, jelas dan sesedikit mungkin jumlahnya, disertai
dengan batas-batas yang tegas, dilaksanakan dengan adil dan
simpatik dengan pembatasan dan hukuman untuk pelanggaran
hukum.
Penggunaan teknik persyaratan (conditioning) yang lebih resmi
dengan memberikan anak penghargaan berupa bintang atau
kenang-kenangan untuk perilaku yang mungkin membaik sering
membantu
Perangsangan yang berlebihan dan kelelahan harus dihindari
Masa sebelum waktu tidur harus tenang, hindari program-program
televisi yang mendebarkan hati dan kasar serta permainan yang
mengacaukan
Orang tua dapat mencari program dasar sekolah yang mempunyai
satu pendekatan tim menyertakan orang tua, guru, psikolog
sekolah, spesialis kesehatan-mental lain, dan dokter
Terapi perilaku merupakan penanganan yang lebih manjur daripada
farmakoterapi untuk agresi dan kekacauan fisik pada anak dengan
GHDP
Terapi individu terindikasi bila hiperaktivitas dikomplikasi oleh
depresi, penarikan diri secara sosial, gangguan tingkah laku, harga
diri yang terkikis, atau konflik keluarga
Megavitamin, pembatasan gula, dan tambahan mineral rednik
(trace) ,diet rendah bahan pengawet atau pewarna makanan tidak
efektif
Metilfenidat (Ritalin), Dekstroamfetamin (Dexedrine), Magnesium
permolin (Cylert), dan berbagai antidepresan trisiklik adalah manjur
dalam mengurangi aktivitas yang berlebihan, meningkatkan jangka
waktu perhatian, memperbaiki interaksi antara anak dan ibu dan
antara anak dengan anggota keluarga lain
Metilfenidat
 Merupakan perangsang yang paling sering digunakan
 Manjur pada 75-80 % penderita apabila diberikan pada dosis
antara 0,3-1,0 mg/kg.
 Pengaruh selama 2-4 jam
 Dosis 0,3 mg/kg membantu memperbaiki perhatian, sedangkan
perbaikan masalah-masalah perilaku memerlukan 0,7 mg/kg
 Biasanya harus diberikan selama sekitar 2-3 minggu sehingga
kemanjurannya dapat ditentukan dengan memadai
Dekstroamfetamin
 Manjur pada sekitar 70-75% penderita
 Dosis optimalnya berkisar dari 0,2-0,5 mg/kg
 Waktu paruh lebih lama daripada metilfenidat, efek terapeutik
tidak lebih lama daripada 4 jam
 Dekstroamfetamin maupun metilfenidat harus diminum sekitar
20-30 menit sebelum makan untuk menghindari deaktivasinya
 Obat-obat ini seharusnya tidak diminum setelah jam 16.00 untuk
menghindari insomnia
 Respon kedua obat akan nyata segera setelah diminum
 Anak yang tidak berespons akan menunjukan sedikit atau tidak
ada perubahan dalam perilaku dengan dosis yang semakin
bertambah
Magnesium pemolin
 efektif pada 65-70% anak
 Pengaruhnya berjalan lebih lambat, perlu 2-3 minggu untuk
mengevaluasi kemanjurannya secara penuh
 Dosis awal yang harus diberikan adalah 18,75 mg, ditingkatkan
sampai setengah tablet per minggu bila diperlukan (lihat tabel
30-1, max 112,5 mg/24 jam)
 Sekitar 1-2% anak yang diobati dengan obat ini menunjukkan
perubahan pada fungsi hati, sehingga diperlukan penelitian
prapengobatan dan pemantauan fungsi hati
Klonidin (catapres)
 Suatu agonist Ω-adrenergik
 Khusus digunakan sebagai antihipertensi
 Terbukti manjur pada pengobatan gejala-gejala GHDP namun
dapat menimbulkan hipotensi
Antidepresan trisiklik
 Manjur pada 60-70% anak
 Bila digunakan untuk hiperaktifitas, tidak perlu menentukan
kadar darah pada penderita ini
 Penderita yang berespon paling baik dengan penurunan
overaktifitas adalah mereka yang juga menderita dasar distimik
atau gangguan depresi
 Kemungkinan terdapat efek samping, obat ini seharusnya tidak
digunakan secara dini
Obat stimulan
 Komplikasi tumbuhnya kegelisahan dan kegugupan
 Efek samping jangkah pendek utama meliputi anoreksia, nyeri
perut bagian atas, dan sulit tidur
 Tics telah dilaporkan terkait dengan penggunaan stimulan.
 Karena penggunaan desipramin (Norpramin) untuk anak dengan
GHDP dan gangguan tics kronis terbukti manjur tanpa
peningkatan gejalah tics atau gejala Tourette, obat harus
dipertimbangkan pada situasi ini
 Insiden kematian mendadak yang terkait dengan penggunaan
desipramin harus dipikirkan
 Efek samping stimulan jangka panjang dapat meliputi
peningkatan frekuensi jantung dan sepresi pertumbuhan.
Untuk menangani ADHD secara efektif dokter memerlukan:
 Mencari untuk mengidentifikasi penyebab dasar metabolik dan
mengatasinya.
 Mengatasi gejala jangka pendek dengan obat-obatan stimulan
 Mengatasi pola abnormal brainwave dengan Neurotherapy
 Mengatasi aspek perilaku dengan Cognitive Behaviour Therapy
dan teknik modifikasi perilaku.
Prognosis
Meskipun hiperaktivitas mungkin berlangsung singkat, gejala lain
GHDP dapat menetap pada kehidupan berikutnya
Gejala-gejala GHDP yang lain berlanjut sampai pada masa remaja
dan dewasa dan terkait dengan alkoholisme, sosiopati, dan histeri
orang dewasa
Anak hiperaktif kelak saat dewasa menjadi baik jika mereka berhasil
dalam pekerjaan
Gejala prediktif yang paling konsisten dari kondisi psikopatologis di
kemudian hari adalah adanya agresi pada masa anak
Anak dengan GHDP yang diobati dengan banyak terapi (misalnya ;
pengobatan, psikoterapi, konseling orang tua ) kurang mungkin
datang dengan kenakalan pada masa remaja
TERIMA KASIH

Você também pode gostar