Você está na página 1de 37

by

MARIETA
NGGAME

1
PENGERTIAN
 STROKE : Manifestasi klinik
gangguan fungsi serebral, baik fokal
maupun global yang terjadi secara
cepat dan berlangsung lebih dari 24
jam, atau berakhir dengan kematian
tanpa ada sebab lain selain
gangguan vaskuler

2
JENIS/BENTUK
KLINIK
 STROKE HEMORRAGI :
a. Perdarahan Intra Serebral (PIS)
b. Perdarahan Sub Arachnoid (PSA

 STROKE NON HEMORRAGI :


a. Thrombosis Serebri
b. Emboli Serebri
c. Serangan Otak Iskemik Sepintas
(Transient Ischemic Attack).

3
EMBOLI DAN
Infeksi mikroorganisme THROMBOSIS
Seprti virus herpes dan
Chlamydia pneumonia
DIABETES MELLITUS
DAN HIPERTENSI

Kelainan Hemoreologi
Darah
ETIOLOGI
HIPERHOMOSISTEINEMIA
NHS PLASMA

Radikal bebas
Akibat merokok,Heroin
Amfetamin, Kontra-
sepsi oral
PENINGKATAN
LDL (HIPERLIPIDEMIA
DARAH)
MANIFESTASI KLINIS
 Kelumpuhan wajah/anggota badan
 Gangguan sensibilitas pada satu atau lebih
anggota badan (gangguan hemisensorik)
 Perubahan mendadak status mental
(konfusi,delirium, letargi, stupor atau koma)
 Afasia (bicara tidak lancar, kurangnya ucapan,
kesulitan memahami ucapan)
 Disartria (bicara pelo atau cadel)
 Gangguan pengelihatan (hemianopia atau
monokuler) atau diplopia
 Ataxia (trunkal atau anggota badan
 Vertigo, mual, muntah, nyeri kepala.

5
PATOFISIOLOGI

6
PATOFISIOLOGI

7
TEST DIAGNOSTIK

 Klinis Anamnesis dan pemeriksaan fisik


neurologis
 Sistem skor untuk membedakan jenis
stroke
 CT-SCAN

 MRI

8
PROFIL
PENDERITA

Nama : Ny. X
Umur : 60 tahun
Pekerjaan : IRT
Berat badan : 60 Kg
Alamat : -
MRS : 3 Oktober 2007
KRS : 8 Oktober 2007 (pulang paksa)
Jenis Kelamin : Perempuan
No. Kamar : BD III, No. 319
9
Jenis Pembayaran : Umum
PROFIL PENYAKIT
 Keluhan Utama Kelemahan tubuh sebelah
kiri dialami tiba-tiba 2 ½
Jam yg lalu (4.30 dini hari)
saat braktivitas (ambil air
wuduh),muntah(-),sakit kpala (-)
 Riwayat Penyakit Riwayat Hipertensi(+) sejak 5 thn
yg lalu, tidak kontrol,
tekanan darah rata2 160/100,
riwayat DM dan jantung tidak
diketahui riwayat stroke (-),
riwayat sesak (+)
 Diagnosa awal Hemiparese sinistra e.c susp NHS
 Diagnosis Akhir Hemiparese sinistra e.c NHS

10
 TANDA-TANDA VITAL

Data Nilai Tanggal Pengamatan Oktober 2007


Klinik Normal 3 4 5 6 7 8

TD 120/80 190/100 180/100 220/120 220/110 180/100 210/120


mmHg mmHg mmHg mmHg mmHg mmHg mmHg
N 60-100 x 80 x 76 x 94 x 88 x 82 x 88 x
/ menit / menit / menit / menit /menit / menit / menit
T 36-37oC 37oC 37oC 36,6oC 36,5oC 37,5oC 36,2oC

R 12-20 x 24 x 25 x 30 x 33 x 22 x 32 x
/ menit / menit / menit / menit / menit / menit / menit

11
“Data
Laboratorium”
Tgl uji
Lab.
Jenis Uji Lab Hasil Uji Lab Nilai Normal

3 Oktober WBC 8,6x103 /µL 4,5 – 10,0


2007 LYM 32,8 x % 20,5 x 51,5%
MO 8,0 x % 1,7 – 9,3 %
Hgb 13,5 g/dl 12,00-16,00
HCT 39% 35-45 %
MCV 92,0 fL 82,9-92 fL
MCH 31,0 Pg 27,0-31,0
MCHC 34,2 g/dl 32,0-37,0
RDW 14,7 H% 11,6-13,7
PLT 264 x 103 / µL 150 – 450
MPV 6,6 L fL 7,8 – 11,0
PDW 16,5 15,5 – 17,1
12
“Data
Laboratorium”
Tgl uji Lab. Jenis Uji Lab Hasil Uji Lab Nilai Normal

3 Oktober UREUM 45,0 mg/dl 10 – 50mg/dl


2007
KREATININ DRH 0,94 mg/dl 0,0-1,1 mg/dl

ASAM URAT 8,1 mg/dl 3,4-7,0 mg/dl


HDL CHOLEST 46 mg/dl > 45 mg/dl

LDL CHOLEST 203 mg/dl < 150 mg/dl

TRIGLYSERIDA 155 mg/dl 0–200 mg/dl

GDS 163 mg/dl Sampai 160


13
“Data Laboratorium”
Tgl uji Lab. Jenis Uji Lab Hasil Uji Lab Nilai Normal

4 Oktober WBC 11,8x103 /µL 4,5 – 10,0


2007 LYM 3,7 x 103 /µl 1,2 x 3,4
RBC 4.65 x 106/ µL 4,0–6,0x106/ µL
GR 7,5 x 103 / µL 1,4-6,5x 103/µL
MO 0,6 x 103/µl 0,1 – 0,6
HGB 14,4 g/dl 12,00-16,00
HCT 42,7 % 35-45 %
MCV 91,7 fL 82,9-92
MCH 30,9Pg 27,0-31,0
MCHC 33,7 g/dl 32,0-37,0
RDW 14,6 H% 11,6-13,7
PLT 269 x 103 / µL 150 – 450
MPV 7,1 L fL 7,8 – 11,0
14
“Data
Laboratorium”
Tgl uji Lab. Jenis Uji Lab Hasil Uji Lab Nilai Normal

4 Oktober UREUM 35,8 mg/dl 10 – 50mg/dl


2007
KREATININ DRH 1,16 mg/dl 0,0-1,1 mg/dl

ASAM URAT 7,1 mg/dl 3,4-7,0 mg/dl


CHOLESTEROL 303 mg/dl 0 - 200 mg/dl

HDL CHOLEST 48 mg/dl > 45 mg/dl

LDL CHOLEST 226 mg/dl < 150 mg/dl

TRIGLYSERIDA 153 mg/dl 0–200 mg/dl

GDS 163 mg/dl Sampai 160


15
Tgl Pemberian Okt. 2007 Farma-
No Nama Obat Dosis 3 4 5 6 7 8 kologi

1 RL infus 16 tts √ √ √ √ Elektrolit

2 12 g drips iv
hbskan dlm
√ √ √ √ Neuro-
Protektan
Piracetam Infus 301,lanjutkan
12 g 3g/8 jam iv
12g 3g 3g 3 g

3 Piracetam tab. 2x1 √ √ Neuropro-


tektan
1200mg
4 Neurosanbe Inj. 1x1,im √ √ Vit Neuro-
tropik

5 Salbutamol 2mg 2 x 1 √ √ √ √ √ Bronko-


dilator

6 Cortidex tab. 3x1 √ Kortiko-


steroid

7 Methycobal Inj 1x1,im √ √ √ √ Neuropati


Periver

8 Aspilets tab. 1x1 √ √ √ √ Anti


platelet

9 Dulcolax Supp. 1x2 √ Pencahar


16
Reotal tab. 2x1 Vasodilator
10 √ √
“Analisa Rasionalitas”
Waktu Btk Diag
Dosis Pende Obat Pembe Sedi nosa
No Nama Obat rita rian aan
R/IR R/IR R/IR R/IR R/IR R/IR

1 RL R R R R R R
2 Piracetam infus 12 g R R R R R R
3 Piracetam tab. R R R R R R
1200mg
4 Neurosanbe Injk. R R R R R R
5 Salbutamol 2 mg R R R R R R
6 Cortidex R R R R R R
7 Methycobal Injk. R R R R R R
8 Aspilets R R R R R R
9 Dulcolax Supp. IR R R R R R
17
RL (Ringer Lactat)

Komposisi :
Larutan infus liter larutan mengandung :
Na. Lactat, C3H5NaO3 3,10 g
NaCl 6.00 g
KCl 0,30 g
Kalsium Klorida, CaCl2.2H2O 1000 ml
Indikasi
Untuk mengembalikan keseimbangan elektrolit pada dehidrasi
Mekanisme :
Natrium merupakan kation utama dari plasma darah dan menentukan tekanan
osmotik. Klorida merupakan anion utama dalam plasma darah. Kalium
merupakan kation terpenting di intraseluler dan berfungsi untuk konduksi saraf
dan otot. Elektrolit ini digunakan untuk menggantikan kehilangan cairan pada
dehidrasi, syok hipovolemik termasuk syok perdarahan. Kandungan laktat
dimaksudka sebagai prekursor bikarbonat.
Dengan adanya bikarbonat atau laktat ini, larutan RL sangat baik digunakan
pada kasus-kasus diare yang umumnya disertai asidosis metabolik. Juga
pilihan pada resusitasi pasien dengan berbagai keadaan lain, seperti demam
18
Dengue dengan syok, syok perdarahan.
Aturan pakai :
Disesuaikan dengan kebutuhan dan
kondisi penderita secara individual.
Efeksamping :
 Hipernatremia
 Pemberian berlebihan dapat menyebabkan
hipokalemia, panas, infeksi
 pada tempat penyuntikan
 Trombosis vena/vlebitis meluas dari
tempat penyuntikan
 Ekstravasasi
Kontraindikasi
Hipernatremia, kelainan ginjal, kerusakan
sel hati, laktat asidosis.

19
Piracetam Injeksi/Infus

 Komposisi : Tiap 1 ml mengandung piracetam 200 mg


( 60 ml/15 ml )
 Indikasi :
Pengobatan infark serebral
 Mekanisme Kerja
Neurotam yang mengandung piracetam (2-pyrrolidon-
acetamida) adalah suatu nootropic agent yang
mempunyai efek vasodilatasi dengan cara memodulasi
neurotransmisi serebral
 Dosis dan Cara Pemakaian
Dosis lazim i.v/i.m : 3 x 1 gram per hari
Pada kasus akut : Dosis per hari 3-9 g, 3-4 kali
sehari
Pada kasus gawat : Infus kontinyu dapat diberikan
sampai 12 g sehari bila perlu
Untuk IV tidak dianjurkan penggunaan pada anak-anak
20
Efek samping :

 Efek samping yang telah dilaporkan selama pengobatan yaitu


keguguran, lekas marah, sukar tidur, gelisah, gemetar dan agitasi.
 Beberapa pasien telah dilaporkan merasa lelah dan mengantuk.
 Kejadian tersebut dalam penelitian kurang dari 2 % dan observasi
secara umum pada orang dewasa dengan dosis 2,4 gram/hari.
 Pada kebanyakan kasus, pengurangan dosis cukup untuk
menghilangkan semua efek samping.
 Gangguan gastrointestinal (mual, muntah, diare, gastralgia), sakit
kepala dan vertigo telah dilaporkan.
 Telah dilaporkan pula kadang-kadang terjadi mulut kering, libido
meningkat, menambah berat badan dan sebagian besar reaksi
hipersensitif penyakit kulit.

Kontraindikasi :
 Pada penderita dengan kerusakan ginjal yang parah (bersihan
kreatinin di bawah 20 ml/menit), ulkus peptikum, wanita hamil dan
menyusui, anak-anak, dan penderita yang hipersensitif terhadap
komponen obat ini.
Interaksi Obat
 Menghambat efek antikoagulan. Aspirin menurunkan kadarnya
dalam plasma. Meningkatkan toksisitas litium.
21
Piracetam 1200 mgTablet

 Komposisi : Tiap kaplet salut selaput mengandung


piracetam 1200 mg
 Indikasi
– Gejala-gejala involusi berhubungan dengan proses
penuaan seperti daya ingat berkurang, astenia, gangguan
adaptasi, gangguan reaksi psikomotor
– Sindrom pasca trauma disfungsi serebral sehubungan
dengan pasca trauma
– Pengobatan infark cerebral
 Kontra Indikasi
Hipersensitif terhadap piracetam atau derivat pirolidon lain.
Penderita insufisiensi ginjal berat (kreatinin klirens < 20
ml/menit)
Penderita serebral hemorrhagia
 Efek Samping
Sangat jarang kecuali pada dosis yang sangat tinggi (> 2,4
g/hari) dapat menyebabkan kegelisahan ringan, hiperkinesia,
insomnia, kenaikan berat badan, samnolen, nervousness,
depresi, mual, muntah, diare, dan rash yang akan hilang bila
obat dihentikan. 22
 Dosis dan Cara Pemakaian
Gejala psiko organik sehubungan usia lanjut :
Gejala psiko organik sehubungan dengan usia lanjut :
Dosis awal : 2400 mg sehari dalam dosis terbagi 3
selama 6 minggu, dilanjutkan untuk pemeliharaan 1200
mg sehari dalam dosis terbagi 3.
Gejala pasca trauma :
Dosis awal : 800 mg 3 kali sehari. Bila sudah diperoleh
efek yang diinginkan dosis dapat dikurangi bertahap
sampai 400 mg 3 kali sehari. Dosis lazim : 1200-4800
mg sehari dalam dosis terbagi 2 atau 3. Anak usia di
atas12 tahun : dapat diberikan dosis dewasa. Untuk
khasus-khasus yang lebih berat dapat diberikan dosis
lebih lebih besar (kecuali bila ada petunjuk lain dari
dokter).
 Interaksi Obat
Pernah dilaporkan pemberian bersama dengan ekstrak
tiroid (T3 + T4) dapat menyebabkan gangguan konfusi,
iritabilitas dan tidur. 23
Neurosanbe
 Komposisi
Tiap ml/3 ml injeksi mengandung :
Vitamin B1 33,33 mg/100 mg
Vitamin B6 33,33 mg/100 mg
Vitamin B12 1670 mcg/5000 mcg
 Indikasi :
Mengurangi kadar homosistein dalam darah
Mekanisme Kerja
Neurosanbe : kombinasi dari tiga macam vitamin neurotropik dalam
dosis besar yaitu vitamin B1, B6 dan B12
Vitamin B1 : koenzim pada dekarboksilasi asam alfa-keto dan
berperan dalam metabolisme karbohidrat. Vitamin B6 di berubah
menjadi piridoksal fosfat dan piridoksamin fosfat yang dapat
membantu dalam metabolisme protein dan asam amino.Vitamin B12
: sintesa asam nukleat dan berpengaruh pada pematangan sel dan
memelihara integritas jaringan saraf. Jadi Neurosanbe berperan
dalam metabolisme karbohidrat, metabolisme asam amino dan
berguna untuk pertumbuhan serta replikasi sel.
 Dosis dan Pemakaian
Injeksi : 1 ampul per hari, diberikan secara injeksi intramuskular.
Interaksi
24
Mengurangi efek levodopa.
Salbutamol Tablet

 Komposisi :
Tiap tablet Salbutamol 2 mg mengandung Salbutamol
Sulfat yang setara dengan Salbutamol 2 mg.
 Indikasi :
Kejang bronchus pada semua jenis asma bronchial,
bronchitis kronis dan emphysema
 Mekanisme Kerja Obat :
Salbutamol merupakan suatu senyawa yang selektif
merangsang reseptor ß-2 adrenergik terutama pada
otot bronchus. Golongan ß-2 agonis ini merangsang
produksi AMP siklik dengan cara mengaktifkan kerja
enzim adenil siklase. Efek utama secara pemberian
peroral adalah efek broncho-dilatasi yang disebabkan
terjadinya relaksasi otot bronchus.
 Dosis :
2-6 tahun : 3-4 kali sehari ½ - 1 tablet
8-12 tahun : 3-4 kali sehari 1 tablet
> 12 tahun : 3-4 kali sehari 1-2 tablet 25
 Efek Samping :
Pada dosis yang dianjurkan tidak ditemukan
adanya efek samping yang serius. Pada dosis
pemakaian yang besar dapat menyebabkan
tremor halus pada otot skelet (biasanya
tangan), palpitasi, kejang otot, takikardia, sakit
kepala dan ketegangan. Efek ini terjadi pada
semua perangsang adreno reseptor beta.
Vasodilator perifer, gugup, hiperaktif, gugup,
epitaksis, cepat marah, susah tidur.
 Kontra Indikasi

Penderita yang hipersensitif terhadap


salbutamol
 Interaksi Obat

Jangan diberikan bersama obat golongan beta


blocker 26
Cortidex

 Komposisi
Dexametasone 0,5 mg
 Indikasi
Syok, edema serebral, insufisiensi adrenal akut atau
kronis, artritis, reumatik jantung, nefrotik sindrom,
penyakit kolagen, asma bronkial, rinitis alergika,
radang mata atau telinga, alergi kulit
 Dosis
0,2 - 6mg/hari
 Kontraindikasi
Infeksi jamur sistemik, wanita hamil dan menyusui.
 Efek Samping
Mual, muntah, penurunan berat badan, lemah, kulit
kemerahan, moon face.
 Interaksi Obat
Pemberian bersama kortikosteroid lain dapat
meningkatkan eksaserbasi terutama pada penderita
asma. 27
Aspilet

 Komposisi : Asam asetilsalisilat 81 mg


 Indikasi
Aspilet diindikasikan untuk mengurangi resiko terjadinya kematian
pada pasien infark miokardial (MCI) yang didahului oleh infark dan
atau angina pektoris yang tidak stabil, aspilet juga diindikasikan
untuk mengurangi resiko terjadinya transient ischemic attacks
(TIAs) atau stroke pada pria dengan riwayat iskemia otak
sementara yang disebabkan oleh emboli fibrin platelet.
 Farmakologi
Asetosal merupakan zat berkhasiat yang berfungsi mencegah
adhesi dan agregasi platelet, dengan cara menghambat enzim
siklooksigenase yang berfungsi untuk membentuk tromboksan A2
dan protasiklin. Tromboksan A2 merupakan suatu vasokonstriktor
yang akan menginduksi pelepasan granul-granul intraseluler,
sehingga berakibat agregasi platelet, Prostasiklin merupakan
vasodilator yang akan menghambat agregasi platelet. Pada
keadaan normal diperlukan keseimbangan antara tromboksan A2
dan prostasiklin. Pada pembuluh darah sehat platelet yang
bersirkulasi tidak akan mengalami adhesi dengan pembuluh darah.
Keadaan tersebut menyebabkan gangguan aliran darah dan terjadi
iskemia yang merupakan protogenesis MCI (Myocard Infarc) dan
TIA (Transient Ischemic Attack).
28
 Dosis
Ischemic Stroke dan TIA: 50-325 mg, 1 kali
sehari
 Efek Samping
Kadang-kadang dapat terjadi iritasi lambung,
mual, muntah. Pemakaian jangka panjang
dapat terjadi perdarahan lambung dan tukak
lambung.
 Kontraindikasi
Penderita hipersensitif , penderita tukak
lambung (maag), pernah atau sering
mengalami perdarahan di bawah kulit,
penderita hemofilia dan trombositopenia,
karena dapat meningkatkan resiko terjadinya
perdarahan, penderita yang sedang diterapi
dengan antikoagulan.
 Interaksi
Alkohol, antikoagulan, probenesid, sulfonylurea
29
Captopril Tablet
 Komposisi :
Setiap tablet mengandung 25 mg Captopril.
 Indikasi :
Hipertensi berat hingga sedang yang tak dapat diatasi
dengan kombinasi, gagal jantung kongestif pada pasien
yang tidak responsif dengan d iuretik dan digitalis,
pasca infark miokardium, diabetes neuropati.
 Kontra Indikasi :
Penderita yang sensitif terhadap Captopril atau
penghambat ACE lainnya.
 Mekanisme Kerja :
Captopril menghambat enzim pengkonversi angiotensin
(Angiotensin Converting Enzime, ACE) yang mengubah
angiotensin I membentuk vasokonstriksi poten angiotensin II,
enzim ini juga dapat menyebabkan inaktivasi Bradykinin, suatu
vasodilator kuat. Aktivitas hipotensi captopril terjadi baik dari efek
hambatan pada sistem angiotensin renin maupun dan efek
stimulasi pada sistem kinin-kallikrein. Dengan menurunkan kadar
angiotensin II, ACE inhibitor juga menurunkan sekresi aldosteron
sehingga mengurangi retensi garam dan air.
30
 Indikasi
Captopril efektif untuk hypertensi ringan, sedang, maupun berat.
Kombinasi dengan diuretik dapat memberikan efek
antihypertensi yang sinergistik. Penghambat ACE lebih efektif
pada penderita yang lebih muda bila digunakan sendiri. Obat ini
terpilih untuk penderita hypertensi yang gagal jantung kongestif.
 Dosis
Pada awal hypertensi diberikan pada dosis 12,5 mg, 3 kali sehari.
Pada interval 1-2 minggu dosis dapat ditambahkan 25 mg, 2-3
kali sehari. Bila setelah 2 minggu tekanan darah belum terkontrol
sebaiknya ditambahkan obat diuretik golongan Thiazide.
 Aturan Pakai
Harus diberikan 1-2 jam sebelum makan.
 Efek Samping
Batuk kering merupakan efek samping yang sering terjadi, lebih
sering pada wanita dan pada malam hari. Efek samping ini
bergantung pada besarnya dosis dan reversible bila obat
dihentikan, rash dan gangguan pangecap, udem angioneoritik,
hipotensi simtomatik yang berat terutama pada penderita yang
mengalami deplesi cairan akibat pemberian diuretik, diet rendah
garam, gagal ginjal akut yang reversible dapat terjadi pada
penderita dengan stenosis arteri ginjal, proteinuria, neutropenia
 Interaksi Obat
Efek hipotensi Captopril dilawan oleh obat-obat AINS, terutama
Indomethasin melalui hambatan sintesis prostaglandin yang
bersifat vasodilator dan berperan penting dalam aliran darah
ginjal serta metabolisme air dan garam.
31
Pada akhirnya AINS menyebabkan retensi air dan garam.
Dulcolax Supp.
 Komposisi : Bisacodyl 10 mg
 Mekanisme Kerja
Merupakan suatu pencahar dari golongan triaryl
methane yang setelah dimetabolisme secar hidrolisa
akan merangsang mukosa usus besar, sehingga terjadi
peristalsis usus dn menghasilkan tinja yang lunak
 Indikasi
Semua bentuk konstipasi, misalnya pada pasien yang
harus lama berbaring, karena perubahan makanan atau
lingkungan, penyakit atau gangguan pencernaan.
Menghilangkan rasa nyeri pada buang air besar sepeti
pada hemoroid. Sebelum dan setelah operasi.
Persiapan untuk enema barium; persiapan usus besar
untuk proktosigmoidoskopi
32
 Kontra Indikasi
Pada pasien ileus, obstruksi usus, yang baru
mengalami pembedahan di bagian perut seperti usus
buntu, penyakit radang usus akut dan dehidrasi parah.
 Dosis
Untuk pasien dewasa, dosis yang umum digunakan
adalah 1 supositoria 10 mg, hanya kadang-kadang
diperlukan pemberian supositoria kedua.
 Efek Samping
Rasa tidak enak pada perut termasuk kram dan sakit
perut, dan diare.
Reaksi alergi, termasuk kasus-kasus angio-oedema dan
reaksi anafilaktoid juga dilaporkan terjadi sehubungan
 Interaksi
Penggunaan bersamaan dengan diuretik atau adreno-
kortikoid dapat meningkatkan resiko
ketidakseimbangan elektrolit jika dulcolax diberikan
dalam dosis yang berlebihan.

33
Reotal
 Komposisi : Penthoxifylline 400 mg/tablet
 Indikasi
Klaudikasio intermitent karena penyumbatan pembuluh darah
kronis pada tungkai.
 Mekanisme Kerja
Memperbaiki aliran darah dengan menurunkan viskositas darah.
 Efek Samping
Mual, malaise, vertigo, gangguan lambung, rasa panas pada
muka, pruritus, urtikaria, edema angioneurotik.
 Dosis dan Pemakaian
Kapsul 200-300 mg 3 x perhari. Pemeliharaan : 100-200 mg 3 x
perhari. Infus IV : 100 mg dalam 250-500 ml larutan infus untuk
90-180 menit, dapat ditingkatkan dengan 50 mg/hari s/d
maksimal 400 mg/hari. Infus IA: 100-300 mg/hari dalam 20 -50
ml larutan NaCl 0,9 % untuk 10-30 menit.
 Kontra Indikasi
 Infark miokardial, perdarahan hebat, sklerosisserebral, aritmia
jantung berat, kehamilan, laktasi, anak < 18 tahun.
 Interaksi
Obat Antihipertensi

34
Methycobal

 Komposisi : Tiap ml mengandung mecobalamin 500


mcg
 Indikasi
Peripheral neuripati
 Mekanisme Kerja
Mecobalamin merupakan suatu jenis co-enzim
vitamin B -­12 endogen yang berperan penting dalam
proses transmetilasi yaitu sebagai suatu co-enzim dari
methionin sintetase dalam sintesis methionin dari
homosistein.
Mecobalamin meningkatkan uptake uridin pada
tikus yang menderita defisiensi vitamin B-12 dan asam
folat, serta membantu memulihkan kadar normal RNA
di dalam sel saraf, juga meningkatkan pemasukan
leusin ke dalam saraf yang rusak. Dengan kata lain
mecobalamin mempermudah sintesa asam nukleat dan
protein di dalam sel-sel saraf.
35
Memperbaiki jaringan saraf yakni mempercepat
penyembuhan otot-otot yang mengalami atrofi melalui
aktivitasnya menstimulasi bagian sel-sel Schwann, di
mana akan mempermudah proses myelinogenesis dan
meningkatkan sintesa protein. Pada kelinci percobaan
yang menderita alergi encephalitis dan neuritis, tampak
mecobalamin menghambat perubahan-perubahan yang
regressif dan perkembangan penyakit dengan
menunjukkan efek penyembuhan jaringan saraf yang
rusak.
 Efek Samping
Berkurangnya nafsu makan, nausea, diare atau
gangguan gastrointestinal lainnya mungkin akan
timbul.
 Dosis
Dosis lazim untuk dewasa adalah 1 ampul (500 µg
mecobalamin) sehari, diberikan secara i.m atau i.v
Dosis dapat ditingkatkan tergantung pada umur pasien
dan gejala. 36
TERIMA KASIH
37

Você também pode gostar