Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Gangguan Neurosa
Batasan Gangguan mental dengan gejala yang tidak mempunyai dasar organik.
Penderita cukup memiliki insight, Daya realitas tidak terganggu, Perilaku dapat sangat terganggu (masih dalam batas norma sosial dan kepribadiannya tetap utuh)
GEJALA
ORIENTASI
Gejala psikologik dan somatik bervariasi luas Kesadaran normal Halusinasi (-) Afek emosi cemas, tidak dangkal Gangguan perilaku (-) Jarang kehilangan orientasi terhadap lingkungan Penderita sering masih memahami bahwa ia terganggu Jarang membahayakan diri sendiri dan lingkungannya Jarang MRS
Gejala bervariasi luas Kesadaran berubah Waham/ halusinasi (+) Afek emosi dangkal Gangguan perilaku hebat Sering kehilangan orientasi terhadap lingkungan Jarang memahami bahwa ia terganggu
INSIGHT
ASPEK SOSIAL
PENGOBATAN
Gangguan Anxietas
Gangguan anxietas Fobik
- Agorafobia - Fobia sosial - Fobia khas(terisolasi) - Gangguan anxietas fobik lainnya
Patogenesis
stressor kecemasan tidak sadar MPE represi tidak efektif MPE lain (konversi, salah pindah, regresi) Gx sesuai MPE yang menonjol.
Diagnosis
Anamnesis : - menggali sumber-sumber stress - mencari mekanisme pembelaan yang dipakai - mengetahui dasar kepribadian Pemeriksaan psikiatrik alau perlu kunjungan rumah & tempat kerja Pemeriksaan interne & neurologik riteria diagnosis sesuai PPDGJ-III
Gangguan fobik
Gangguan fobik
Definisi Gangguan neurotik gejala ketakutan menonjol, menetap, tidak rasional terhadap suatu obyek Aktivitas/situasi tertentu ingin dihindari Rasa takut diketahui individu sebagai sesuatu yang berlebihan & tidak masuk akal. Patogenesis MPE yang dipakai adalah salah pindah
Gejala Klinis
a. Agorafobia
Gejala utama: 1.Ketakutan irrasional bila menghadapi keadaan yang berbeda dari situasi keluarga di rumah. 2.Gejala fobia timbul setelah suatu fase permulaan serangan panik perasaan tak berdaya terhadap sesuatu yang belum terjadi di tempat yang jauh dari rumah. 3.Misal: gerombolan orang, tempat sempit & tertutup, terowongan. Gejala penyerta: 1.Merengek-rengek, menuntut, manipulatif, perilaku kekanakkanakan. 2.Kecenderungan obsesi
b. Fobia sosial Gejala utama: 1. Takut pada situasi terpapar sesuatu yang tertutup/asing. 2. Kecemasan terhadap sesuatu yang belum terjadi sangat jelas, bila butuh/harus memasuki situasi tsb. 3. Kecemasan tingkah laku menonjol & memalukan di depan umum.
Gejala penyerta: 1. Px sadar rasa takut thd orang lain/menunjukkan gx kecemasan terhadap fobia. 2. Kecemasan dapat dikendalikan dengan perilaku tertentu. 3. Kecemasan umum yang tidak terpusat sering terjadi.
b. Fobia Sosial
Semua kriteria dibawah ini harus dipenuhi untuk diagnosis pasti: 1. Gejala psikologis, perilaku atau otonomik yang timbul harus merupakan manifestasi primer dari anxietas - bukan sekunder dari gejala lain ex.waham,pikiran obsesif. 2. Anxietas harus mendominasi atau terbatas pada situasi sosial tertentu. 3. Menghindari situasi fobik harus/sudah merupakan gejala menonjol. * Bila terlalu sulit membedakan antara fobia sosial dengan agorafobia diutamakan dx agorafobia.
Diagnosa Banding
Skizofrenia Depresi berat Gangguan obsesif kompulsif Gangguan kepribadian paranoid Gangguan kepribadian menghindar
Penyulit
Kompulsi/obsesi Panik
Penatalaksanaan
Psikoterapi: - Psikoterapi suportif - Psikoterapi yang berorientasi dinamik - Psikoanalisis - Terapi perilaku Somatoterapi: - Anti depresi - Anti anxietas
Definisi
Gangguan neurotik dengan gejala menonjol kecemasan menyeluruh & menetap yang timbul karena kesalahan penyesuaian diri secara emosional terhadap suatu stress.
Patogenesis
Mekanisme pembelaan yang dipakai hanya represi tidak efektif
Gejala Klinis
Ketegangan motorik Gemetar,tegang,nyeri otot, mudah kaget, kening berkerut,dll. Hiperaktivitas saraf autonomik Berkeringat, berdebar-debar, rasa dingin, pusing, kesemutan, mual, dll Rasa khawatir berlebihan tentang hal-hal yang akan datang Kewaspadaan berlebihan Perhatian mudah teralih, sukar konsentrasi, sukar tidur, iritabel, tidak sabar.
Kriteria Diagnostik
Px harus menunjukkan anxietas sebagai gejala primer yang berlangsung hampir setiap hari untuk bbrp minggu s/d bbrp bulan, tidak terbatas/menonjol pada situasi khusus. Gejala tsb mencakup unsur Kecemasan, ketegangan motorik, overaktivitas otonomik.
Anak-anak Terlihat adanya kebutuhan berlebihan untuk ditenangkan, keluhan somatik berulang menonjol. Adanya gejala lain yang sifatnya sementara (untuk bbrp hari), khususnya depresi tidak membatalkan diagnosis utama, selama tidak memenuhi kriteria lengkap episode depresif, gangguan anxietas fobik, gangguan panik, atau gangguan obsesif kompulsif.
Diagnosa Banding
Gangguan Psikiatrik yang lain : - Depresi beragitasi - Permulaan skizofrenia - Gangguan penyesuaian dengan kecemasan Penyakit fisik : - PJK - Hipertiroid - Pheocromocytoma - GMO
Penyulit
Kecemasan hebat panik agresif sendiri & lingkungan. Hendaya fungsi sosial & pekerjaan membahayakan diri
Penatalaksanaan
Psikoterapi insight & suportif Somatoterapi : Tranquilizer Manipulasi lingkungan
Obsesif Pikiran, perasaan, ide, atau sensasi yang mengganggu (intrusif) kecemasan Kompulsif Pikiran, perilaku yang disadari, dibakukan dan rekuren kecemasan Gangguan Ketidakberdayaan menghabiskan waktu & mengganggu rutinitas, pekerjaan, aktivitas sosial, dll
Epidemiologi
Prevalensi : 2 10% Dewasa = Remaja > Onset usia 20 tahun, Belum menikah >
< 25 tahun
Etiologi
Faktor biologis o Neurotransmiter (serotonin) o genetik Faktor perilaku o Obsesi: stimuli yang dibiasakan kecemasan o Perilaku kompulsi/ritualistik untuk menurunkan kecemasan Faktor psikososial o Faktor kepribadian o Faktor psikodinamika
Faktor psikodinamika 3 mekanisme pertahanan psikologis (Sigmund Freud) 1. Isolasi : melindungi seseorang dari afek & impuls yang mencetuskan kecemasan afek dan impuls dikeluarkan dari kesadaran 2. Meruntuhkan (undoing) : ancaman terus menerus menenangkan kecemasan tindakan kompulsif 3. Pembentukan reaksi : pola perilaku yg scr sadar dialami yg jelas berlawanan dgn impuls dasar
Gambaran klinis
Gejala obsesif (PPDGJ III) a. Harus disadari sebagai pikiran/impuls diri sendiri b. Sedikitnya ada satu pikiran/tindakan yg tidak berhasil dilawan oleh penderita c. Pikiran untuk melakukan tindakan tersebut diatas bukan hal yg memberi kepuasan/kesenangan d. Gagasan,bayangan pikiran, atau impuls tersebut harus merupakan pengulangan yg tidak menyenangkan
diagnosis
Kompulsi (DSM-IV)
1. Perilaku (misalnya, mencuci tangan, mengerutkan, memeriksa) / tindakan mental (mis, berdoa, menghitung, mengulangi kata dalam hati) yang berulang dirasakan mendorong untuk melakukannya sebagai respon terhadap suatu obsesi / aturan yang harus dipatuhi secara kaku 2. Perilaku atau tindakan mental yang ditujukan untuk mencegah / penderitaan/ mencegah tindakan yang menakutkan ; tetapi perilaku tersebut tidak dihubungkan dengan cara realistik
Menyadari obsesi & kompulsi berlibihan dan tidak beralasan Menyebabkan penderitaan yang jelas ; menghabiskan waktu ; mengganggu rutinitas normal; pekerjaan atau hub sosial
Prognosis
20-30% depresi berat, bunuh diri Buruk
onset anak-anak, mengalah pada kompulsi, kompulsi yang aneh, waham, overvalued, gangguan kepribadian
Baik
penyesuaian sosial & pekerjaan baik, pencetus +, gejala episodik
terapi
Farmakoterapi : clomiperamin Terapi perilaku Psikoterapi Terapi lain : terapi keluarga, terapi kelompok, ECT, psycosurgery
Reaksi stres akut Gangguan stres pasca trauma Gangguan penyesuaian FAKTOR PENCETUS (PPDGJ III) Stress kehidupan yang luar biasa reaksi stres akut Perubahan penting dalam kehidupan menimbulkan situasi tak nyaman yang berkelanjutan gangguan penyesuaian
Gangguan penyesuaian
Onset 1 bln setelah kejadian stressfull Manifestasi tidak khas afek depresif, anxietas, ggn tingkah laku, disabilitas Diagnosis tgt evaluasi hub:
Bentuk,isi,beratnya gejala Riwayat sebelumnya & corak kepribadian Kejadian, situasi yang stresfull / krisis kehidupan
Bukti bahwa gangguan tsb tidak akan terjadi jika tidak mengalami hal tsb
GANGGUAN DISOSIATIF
Gejala utama :
Kehilangan (sebagian atau seluruh) dari integrasi normal (dibawah kendali kesadaran) antara ingatan masa lalu, kesadaran identitas dan penginderaan segera serta kontrol terhadap gerakan tubuh berlangsung dari hari ke hari atau bahkan dari jam ke jam.
Pedoman Diagnosa :
1. Gambaran klinis sesuai gejala utama 2. Tidak ada bukti adanya gangguan fisik yang dapat menjelaskan gejala-gejala tersebut 3. Bukti adanya penyebap psikologis dalam bentuk kurun waktu yang jelas dengan problem dan kejadian-kejadian yang stressful ataupun hubungan interpersonal yang terganggu
Klasifikasi
1. 2. 3. 4. 5. Amnesia Dissosiatif Fugue Dissosiatif Stupor Dissosiatif Gangguan trans/kesurupan Gangguan dissosiatif dari gerakan dan penginderaan
a) b) c) d) e) Gangguan motorik Dissosiatif Konvulsi Dissosiatif Anestesia dan kehilangan sensorik Dissosiatif Gangguan Dissosiatif campuran Gangguan Dissosiatif lainnya Sindrom ganser Gangguan kepribadian multipel Gangguan Dissosiatif sementara masa kanak dn remaja Gangguan Dissosiatif lainnya ydt
Amnesia Disosiatif
Gejala utama :
Hilang daya ingat biasanya mengenai kejadian penting yang baru terjadi (selektif) - bukan disebabkan GMO dan terlalu luas untuk dijelaskan atas dasar kelupaan yang umum terjadi atau atas dasar kelelahan Diagnosa pasti : 1. Amnesia total atau parsial mengenai kejadian yang stressful atau traumatik yang baru terjadi 2. Tidak ada GMO, intoksikasi atau kelelahan berlebihan Diagnosa banding : GMO Pingsan disebabkan oleh penyalahgunaan alkohol dan obatobatan malingering
Fugue Disosiatif
Diagnosa : 1. Ciri-ciri amnesia dissosiatif 2. Dengan sengaja melakukan perjalanan tertentu melampaui jarak yang biasa dilakukan sehari-hari 3. Tetap mempertahankan kemampuan mengurus diri yang mendasar dan melakukan interaksi sosial sederhana dengan orang yang belum dikenalnya Diagnosa banding : Postical Fugue yang terjadi pasca serangan epilepsi
Stupor Disosiatif
Diagnosa : 1. Stupor (berkurang/hilangnya gerakan-gerakan volunter dan respon normal terhadap rangsang dari luar) 2. Tidak ditemukan gangguan fisik atau psikiatrik lain yang dapat menjelaskan keadaan tersebut 3. Adanya problem/kejadian yang penuh stres Diagnosa banding : Stupor katatonik Stupor depresif/stupor manik
Konvulsi Disosiatif
Menyerupai kejang epilepsi tetapi tanpa/jarang disertai lidah tergigit, luka serius karena jatuh saat serangan,ngompol dan kehilangan kesadaran tetapi diganti dengan stupor atau trans.
GANGGUAN SOMATOFORM
Gejala Utama
Adanya keluhan gejala fisik yang berulang-ulang disertai dengan permintaan pemeriksaan medik meskipun telah berkali-kali terbukti hasilnya negatif dan telah dijelaskan bahwa tidak ditemukan kelainan yang menjadi dasar keluhannya. Penderita menolak dan menyangkal untuk membahas kemungkinan kaitan keluhan fisiknya dengan problem yang sedang dihadapi dan sering terlihat perilaku meminta perhatian berlebihan
Pedoman Diagnosa
1. Adanya banyak keluhan fisik yang bermacam-macam yang tidak dapat dijelaskan atas dasar kelainan fisik yang sudah berlangsung sedikitnya 2 tahun Tidak mau menerima nasehat/penjelasan dari beberapa dokter bahwa tidak ada kelainan fisik yang dapat menjelaskan keluhannya Terdapat disabilitas dalam fungsinya di masyarakat dan keluarga yang berhubungan dengan sifat keluhannya dan dampak perilakunya
2.
3.
Diagnosa banding :
Waham hipokondrik Gangguan afektif (depresif) dan anxietas
Kalsifikasi :
1. Gangguan somatoform tak terinci 2. Gangguan hipokondrik 3. Disfungsi otonomik somatoform 4. Gangguan nyeri somatoform menetap 5. Gangguan somatoform lainnya