Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
ANALGESIA REGIONAL
Tehnik anestesi injeksi anestesi lokal serat saraf tertentu yang menginervasi regio tertentu hambatan konduksi impuls aferen Bersifat temporer
Terbagi menjadi : Blok sentral spinal, epidural, caudal Blok perifer pleksus brakialis, aksiler, dll.
SEJARAH
Corning (1901) Teori anestesia epidural Fidel P. (1921) Anestesia epidural pada manusia Tuohy (1945) menemukan jarum epidural
BLOK EPIDURAL
Injeksi obat anestesia lokal ke dalam ruang epidural
RUANG EPIDURAL
Batas Luar : Lig flavum Dalam : Duramater Berisi Pembuluh darah Pembuluh limfa Saraf Jaringan ikat
RUANG EPIDURAL
INDIKASI
Indikasi blok epidural: Pembedahan dan penanggulangan nyeri pasca bedah Tatalaksana nyeri saat persalinan Penurunan tekanan darah (hipotensi) saat pembedahan Tambahan pada anestesi umum ringan
KONTRAINDIKASI
Kontra indikasi absolut blok epidural : Pasien menolak Gangguan pembekuan darah Terapi anti-koagulan Infeksi kulit di daerah injeksi Pasien dengan peningkatan tekanan intrakranial Hipovolemia
Kontra indikasi relatif blok epidural : Pasien tidak kooperatif Gangguan neurologis Abnormalitas pada kolumna vertebra Profilaksis heparin dosis rendah
TATALAKSANA
Evaluasi :
Fisik dan laboratorium terkait indikasi atau kontra indikasi
Persiapan :
Informed concent Jarum epidural dan obat hiperbarik/ isobarik Premedikasi Khusus : berikan infus tetesan cepat sebanyak 500-1000 ml (kristaloid/ koloid)
TATALAKSANA
Jarum epidural : Jarum Crawford (ujung tajam) Jarum Tuohy(ujung tumpul)
TATALAKSANA
Kateter epidural Dimasukkan melalui jarum ke dalam ruang epidural Untuk dosis ulangan
TATALAKSANA
TATALAKSANA
TATALAKSANA
Pasang alat pantau Punksi lumbal :
Posisi : duduk atau tidur miring Desinfeksi dengan iod/ betadin dan alkohol 70% Tutup dengan duk steril Tusukan pada L2-3, L3-4 atau L4-5 Cara tusukan paramedian Tusukan sampai ruang epidural
TATALAKSANA
Mengetahui ujung jarum sampai ruang epidural
Tehnik hilangnya resistensi Menggunakan spuit kaca/ plastik yang resistensinya rendah diisi udara/ NaCl 3 ml, suntikkan pelan-pelan sampai tahanan hilang Tehnik tetes tergantung Jarum epidural diisi NaCl terlihat tetes menggantung disuntikkan pelan-pelan ke dalam ruangan --> NaCl tersedot
MEMASUKKAN OBAT
Dosis tunggal : langsung melalui jarum Dosis tunggal+ulangan : melalui kateter Cara penyuntikan : Dosis uji sebanyak 3 ml mengetahui efek obat Efek samping tidak ada lanjutkan dosis maksimal 1,6 ml/ segmen
Keberhasilan : Perubahan suhu pada tungkai Parastesia uji tusuk jarum Kelemahan otot uji skala bromage
Skala Bromage
Derajat blok Tidak ada blok Parsial Hampir lengkap lengkap Melipat lutut ++ + Melipat jari ++ ++ + -
KOMPLIKASI
Komplikasi kardiovarkuler Circumoral numbness Convulsi Kolaps kardiovaskuler Komplikasi neurologis Nyeri kepala Epidural hematoma
PERBANDINGAN
Epidural
Jarum epidural Tidak menembus dura Obat isobarik Volume obat lebih banyak Onset lama Kualitas blok lebih ringan
Subaraknoid
Jarum spinal Menembus dura
Obat hiperbarik Volume obat lebih sedikit Onset cepat Kualitas blok lebih kuat
LAPORAN KASUS
EVALUASI PRAANESTESI
Identitas pasien
Nama : Hardi Susanti Umur : 28 tahun Jenis kelamin : Perempuan Pekerjaan : Alamat : Jl. Gatot Subroto Status : Menikah Tanggal operasi: 4 September 2006
Diagnosis bedah:
CF ramus superior dextra CF acetabulum sinistra OF femur dextra 1/3 T grade IIIA OF fibula dextra 1/3 proksimal CF tibia 1/3 distal CF calcaneus sinistra
Tindakan
: Debridement
Pemeriksaan fisik
Status present Kesadaran Tekanan darah Nadi Respirasi Temperatur : : : : : compos mentis 90/60 mmHg 96x/menit 20x/menit 37,8C
Status fisik
Susunan saraf pusat: Normal Sirkulasi : T 90/60 mmHg Nadi 20x/menit Auskultasi jantung normal Respirasi: RR. 20x/menit Auskultasi paru normal Gastrointestinal: Normal Hepatobilier : Normal Metabolik : Normal Hematologi : Normal Muskuloskeletal: Mallampati I Multifraktur ekstremitas bawah
Pemeriksaan penunjang
Hb WBC HCT PLT BT CT : : : : : : 10,9 g/dL 26,6 106/L 29,3% 338 103/L 3 00 11 30
PERSIAPAN PRAANESTESIA
Persiapan di ruangan
Informed concent dan surat perjajian operasi yang telah ditandatangani Persiapan psikis, penjelasan mengenai rencana anestesi dan pembedahan yang direncanakan kepada pasien dan keluarga Persiapan fisik, pasien melepaskan aksesoris yang dipakai
PENGELOLAAN ANESTESIA
Jenis anestesia: anestesi umum Tehnik anestesi: anestesi umum inhalasi dengan PET Medikasi : Ketalar 60mg Trachrium 40mg Keadaan akhir pembedahan Tekanan darah :100/70mmHg Nadi : 86xmenit Respirasi : 18x/menit Suhu tubuh : 37,80C
PEMBAHASAN
Pasien wanita, umur 28 tahun dengan diagnosis multi fraktur daerah ekstremitas bawah Rencana operasi dilakukan debridemen Riwayat penyakit sistemik, alergi obat, riwayat operasi sebelumnya tidak ada Pada pemeriksaan lab dijumpai WBC yang meningkat terjadi infeksi
regional blok epidural dengan pemasangan kateter Dosis awal : marcain 0,125% isobarik Dosis ulangan : morphin 2 mg/ 10 cc Diulang tiap 12 jam
TERIMA KASIH