Você está na página 1de 24

Oleh NOVIYANTI MARGARETH ADOE SINTYA DESI PARAMITHA

KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAH FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA RS PUSAT ANGKATAN UDARA DR.ESNAWAN ANTARIKSA JAKARTA 2011

PENDAHULUAN
y Tulang : bagian tubuh manusia yang sangat penting.

Karena tulang berfungsi sebagai tempat pembentukan sel darah, melindungi organ-organ penting, sebagai alat gerak pasif, dll.
y Keabnormalan tulang akan berefek pada aktivitas

kehidupan.
y Walau tulang mempunyai struktur yang sangat kuat,

tetapi banyak hal yang mengancam keberadaannya

Epidemiologi
y Osteomyelitis akut ialah penyakit yang biasanya

terjadi pada anak-anak y Osteomyelitis paling sering terjadi pada anak dibawah 3 tahun. y Penderita laki-laki > penderita perempuan. y Faktor sosioekonomi mungkin memainkan peranan pada insidensi ini.

Anatomi, Histologi, Fisiologi & Biokimiawi Tulang


y Tulang panjang (os longum) terdiri dari 3 bagian, yaitu

epiphysis, diaphysis dan metaphysis y Seluruh tulang dilapisi oleh lapisan fibrosa yang disebut periosteum y Tulang terdiri atas bahan antar sel dan sel tulang. Sel tulang ada 3, yaitu osteoblas, osteosit dan osteoklas y bahan antar sel terdiri dari bahan organik (serabut kolagen, dll) dan bahan anorganik (kalsium, fosfor, dll).

y Tulang dapat dibentuk melalui 2 cara :

Melalui mineralisasi langsung pada matriks yang disintesis osteoblas (osifikasi membranosa) 2. Melalui penimbunan matriks tulang pada matriks tulang rawan sebelumnya (osifikasi endokondral)
1.

Definisi
y Osteomielitis adalah inflamasi pada tulang yang

disebabkan oleh infeksi piogenik atau non piogenik seperti Staphylococcus aureus atau Micobacterium tuberculosa yang biasanya menyerang metafisis tulang panjang dan jarang menyebar ke diafisis
y Tulang yang sering terkena adalah tulang panjang dan

tersering femur, diikuti oleh tibia, humerus, radius, ulna dan fibula

y Infeksi dapat terbatas pada sebagian kecil tempat pada

tulang atau melibatkan beberapa daerah seperti sumsum, perioesteum dan jaringan lunak disekitar tulang y Secara klinis dapat dibagi atas osteomyelitis akut, osteomyelitis subakut dan kronik

Etiologi
y Disebabkan oleh bakteri gram positif dan negatif. y Bakteri gram positif seperti Staphylococus aureus,

Streptococus pyogen dan Streptococus pneumoniae y Bakteri gram negatif seperti Haemophilus influenzae (50% < 4 tahun), E. coli, Pseudomonas aeruginosa dan Proteus mirabilis

y Tulang yang biasanya terlindung dengan baik dari

infeksi, bisa mengalami infeksi melalui 3 cara, yaitu : 1. Aliran darah (osteomielitis hematogen) 2. Penyebaran langsung 3. Infeksi dari jaringan lunak di dekatnya

Klasifikasi
y Osteomielitis dapat diklasifikasikan menjadi: 1.    

Osteomielitis Akut : Osteomielitis Hematogen Akut Osteomyelitis Hematogen Subakut (Abses Brodie & Osteomyelitis Sklerosing ) Osteomielitis Kronis Osteomielitis Tuberkulosa

Patofisiologi
y Pada awal penyakit, suplai darah ke tulang akan

berkurang dan diikuti dengan jaringan lunak disekitarnya. Ketika suplai darah ke sumsum dan periosteal terhambat maka akan terjadi kematian tulang yang meluas yang disebut sequester. Perlambatan aliran darah yang terjadi pada pada metaphyse distal menyebabkan mudahnya terjadi thrombosis dan dapat menjadi tempat bertumbuhnya bakteri.

Manifestasi Klinik
y Pasien

dengan osteomyelitis akibat penyebaran langsung atau infeksi jaringan lunak sekitarnya sering menunjukkan nyeri lokal, eritema, bengkak dan drainase sekitar lokasi trauma, pembedahan atau luka infeksi y Osteomyelitis akibat hematogen sering menunjukkan gejala yang tidak khas.

Diagnosis
A. Osteomyelitis Akut 1. Osteomielitis Hematogen Akut y Anamnesis y Pemeriksaan fisik (ditemukan adanya nyeri tekan pada palpasi daerah yang terinfeksi dan gangguan pergerakan sendi ) y Pem.penunjang: aspirasi, pemeriksaan sintigrafi, biakan darah dan pemeriksaan radiologi

B. Osteomielitis Hematogen Subakut y Karena perjalanan penyakit

y y y y

yang samar dari osteomielitis, diagnosis biasanya ditegakkan setelah 2 minggu. Tanda dan gejala sistemik minimal. Suhu tubuh hanya sedikit naik atau tidak sama sekali. Nyeri dengan derajat ringan sedang merupakan tanda yang konsisten mengarahkan diagnosis. Pemeriksaan radiologis biopsi terbuka dan kultur.

Abses Brodie y Pada gambaran radiologi polos, abses Brodie ini pada umumnya menyerupai lesi litik dengan lapisan tulang sklerotik Osteomyelitis Sklerosing y Untuk mendiagnosis osteomyelitis sklerosing dapat dilakukan pemeriksaan radiologis dimana pada foto rontgen akan terlihat adanya kavitas yang difus dan dikelilingi oleh jaringan tulang yang sklerotik

C. Osteomyelitis Kronis y Gold standar pada osteomyelitis kronis adalah dengan melakukan biopsi pada tulang yang terinfeksi untuk analisa histologis dan mikrobakteriologis y Pemeriksaan fisik sebaiknya berfokus pada integritas dari kulit dan jaringan lunak, menentukan daerah yang mengalami nyeri, stabilitas abses tulang dan evaluasi status neurovaskuler tungkai.

y Pemeriksaan

laboratorium dimana terjadi peningkatan laju endap darah dan leukositosis serta peningkatan titer antibodi anti-stafilokokus y Pada pemeriksaan radiologis dapat dilakukan pemeriksaan foto polos y CT -Scan dan MRI

Diagnosis Banding
A. Osteomielitis Akut
y Selulitis y Artritis supuratif akut y Demam reumatik y Krisis sel sabit y Penyakit Gaucher y Tumor Ewing y y y y y

B. Osteomielitis Kronis
y Osteomyelitis akut y Sinovitis traumatik atau

hemartrosis Transient sinovitis Perdarahan pada penyakit hemofilia Demam rheumatik Penyakit gout dan pseudogout Penyakit Gaucher6

Manajemen dan Terapi


A. Osteomyelitis Akut Osteomielitis Hematogen Akut Operasi dan penanganan antibiotik penatalaksanaan terpenting

merupakan

B. Osteomielitis Hematogen Subakut Pengobatan yang dilakukan dapat berupa pemberian antibiotik yang adekuat selama 6 minggu.

C. Osteomielitis Kronis y Osteomielitis kronik pada umumnya tidak dapat dieradikasi tanpa operasi. Operasi untuk osteomielitis termasuk sequestrektomi dan reseksi tulang dan jaringan lunak yang terinfeksi. y Pemberian antibiotik intravena selama 6 minggu

Komplikasi
y Komplikasi osteomielitis dapat terjadi akibat perkembangan infeksi yang tidak terkendali dan pemberian antibiotik yang tidak dapat mengeradikasi bakteri penyebab. y Komplikasi yang terjadi dapat berupa : 1. Penyebaran infeksi 2. Supuratif artritis 3. Perubahan pertumbuhan tulang

Osteomyelitis kronik Abses Tulang Fraktur Patologis eregangnya implan prosthetik ( jika terdapat implan prosthetik ) 8. Selulitis pada jaringan lunak sekitar 9. Abses otak pada osteomyelitis di daerah kranium
4. 5. 6. 7.

Prognosis
y Prognosis dari osteomielitis beragam tergantung dari

berbagai macam faktor seperti virulensi bakteri, imunitas host dan penatalaksanaan yang diberikan kepada pasien. y Diagnosis yang dini dan penatalaksanaan yang agressif akan dapat memberikan prognosis yang memuaskan dan sesuai dengan apa yang diharapkan

Pencegahan
y Osteomielitis hematogen akut dapat dihindari dengan

mencegah pembibitan bakteri pada tulang dari jaringan yang jauh. y Osteomielitis inokulasi langsung dapat dicegah dengan perawatan luka yang baik, pembersihan daerah yang mengekspos tulang dengan lingkungan luar yang sempurna dan pemberian antibiotik profilaksis yang agresif dan tepat pada saat terjadinya cedera.

Thank you

Você também pode gostar